RDPT Adalah? Kenali Investasi Obligasi Buat Pemula
icon search
icon search

Top Performers

RDPT Adalah? Kenali Investasi Obligasi Buat Pemula

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

RDPT Adalah? Kenali Investasi Obligasi Buat Pemula

RDPT Adalah? Kenali Investasi Obligasi Buat Pemula

Daftar Isi

Banyak orang mulai melirik instrumen investasi yang lebih aman tapi hasilnya lebih menarik dibanding deposito. Mungkin kamu juga salah satunya, yang merasa bunga deposito terlalu kecil sementara saham terasa terlalu berisiko. Buat yang masih bingung, kamu bisa baca juga panduan lengkap tentang cara investasi saham untuk pemula agar lebih paham perbedaannya dengan RDPT. Nah, di antara dua pilihan ekstrem itu ada sebuah jalan tengah yang disebut Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT).

Meski namanya sering muncul dalam pembahasan investasi, masih banyak orang yang belum betul-betul paham apa itu RDPT, bagaimana cara kerjanya, hingga siapa yang cocok berinvestasi di dalamnya. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang RDPT, termasuk keunggulan, risiko, dan cara memulainya, dengan bahasa sederhana agar kamu bisa mengambil keputusan yang lebih bijak.

 

Apa Itu RDPT? Definisi dan Gambaran Umum

Sebelum terlalu jauh, penting untuk memahami dulu definisinya. RDPT atau Reksa Dana Pendapatan Tetap adalah jenis reksa dana yang minimal 80% dananya ditempatkan pada instrumen obligasi, baik obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi. Kalau kamu ingin lebih mengenal instrumen ini, pahami dulu apa itu obligasi dan cara kerjanya karena menjadi dasar utama dari RDPT. Artinya, RDPT fokus pada surat utang sebagai sumber utama imbal hasilnya.

Instrumen ini hadir sebagai opsi bagi investor yang ingin memperoleh keuntungan lebih tinggi daripada deposito, namun tidak siap menghadapi volatilitas tinggi di saham. Di satu sisi, RDPT punya potensi hasil stabil, tapi di sisi lain tetap ada risiko yang harus dipahami.

Kalau sudah dapat gambaran dasarnya, sekarang muncul pertanyaan penting: bagaimana sih RDPT ini sebenarnya bekerja?

 

Bagaimana Cara Kerja RDPT?

Mekanisme RDPT mungkin terdengar teknis, tapi kalau dijelaskan sederhana sebenarnya tidak rumit. Ketika kamu membeli unit RDPT, dana yang kamu setor akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI). MI ini kemudian menyalurkan dana tersebut ke dalam obligasi pemerintah, obligasi perusahaan, dan sebagian kecil instrumen pasar uang.

Dari penempatan itu, ada dua sumber potensi keuntungan: pertama, bunga atau kupon dari obligasi yang dibeli; kedua, kenaikan harga obligasi di pasar sekunder. Kedua hal ini dikombinasikan, lalu dibagikan kembali kepada investor dalam bentuk kenaikan nilai aktiva bersih (NAB) dari reksa dana tersebut.

Prosesnya memang sederhana: kamu menitipkan dana, MI mengelola, hasilnya kamu nikmati dalam bentuk pertumbuhan nilai investasi. Nah, setelah tahu cara kerja, wajar kalau kamu ingin tahu apa saja kelebihan yang ditawarkan RDPT dibanding instrumen lain.

 

Keunggulan RDPT: Antara Aman dan Menarik

Banyak orang menjadikan RDPT sebagai pilihan karena dianggap seimbang. Tidak terlalu agresif, tapi juga tidak membosankan. Ada beberapa alasan kenapa instrumen ini menarik.

Pertama, risiko yang lebih moderat. RDPT tidak sefluktuatif saham sehingga lebih cocok bagi investor yang ingin tidur nyenyak tanpa pusing tiap kali pasar goyah. Kedua, imbal hasil kompetitif. Rata-rata RDPT bisa memberikan return sekitar 5–8% per tahun, lebih tinggi dibanding deposito yang biasanya stagnan di angka 3–4% per tahun.

Selain itu, RDPT juga membantu diversifikasi portofolio. Dengan memasukkan RDPT dalam strategi investasi, kamu bisa menyeimbangkan eksposur risiko antara instrumen berisiko tinggi seperti saham dengan instrumen rendah risiko seperti deposito. Strategi ini mirip dengan prinsip diversifikasi investasi yang sering disarankan untuk mengurangi risiko.  Keunggulan lain yang sering dilupakan adalah likuiditas relatif baik. Meskipun dana ditempatkan di obligasi, investor tetap bisa mencairkan unitnya sesuai ketentuan tanpa harus menunggu jatuh tempo seperti deposito.

Namun, jangan buru-buru senang dulu. Sama seperti instrumen lain, RDPT juga memiliki sisi risiko yang harus diperhatikan sebelum kamu benar-benar terjun.

 

Risiko yang Harus Kamu Tahu Sebelum Masuk RDPT

Di balik potensi return yang lebih menjanjikan daripada deposito, ada risiko yang perlu kamu pahami. Risiko pertama adalah fluktuasi NAB. Nilai aktiva bersih bisa naik-turun karena harga obligasi sangat dipengaruhi kondisi pasar dan suku bunga. Misalnya, ketika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun, dan itu bisa mengurangi nilai RDPT yang kamu miliki.

Kedua, ada risiko kredit. Kalau penerbit obligasi, baik pemerintah maupun perusahaan, gagal memenuhi kewajibannya membayar bunga atau pokok utang, investor bisa menanggung kerugian. Ketiga, RDPT juga tidak dijamin LPS. Berbeda dengan deposito yang dilindungi Lembaga Penjamin Simpanan, RDPT murni bergantung pada kinerja pasar dan penerbit obligasi.  Inilah sebabnya penting untuk paham risiko investasi sejak awal agar keputusanmu lebih matang

Selain itu, ada risiko likuiditas, terutama jika pasar obligasi sedang sepi. Dalam kondisi tertentu, manajer investasi bisa kesulitan menjual obligasi untuk memenuhi pencairan dana investor. Semua risiko ini menunjukkan bahwa meskipun RDPT lebih stabil dibanding saham, ia tetap bukan instrumen tanpa risiko.

Kalau begitu, siapa sebenarnya investor yang paling cocok dengan RDPT?

 

RDPT Cocok Buat Investor Seperti Apa?

Setiap instrumen punya segmentasi investor yang sesuai. RDPT biasanya cocok untuk investor konservatif hingga moderat. Kalau kamu merasa deposito terlalu kecil hasilnya, tapi belum berani masuk ke saham, RDPT bisa jadi pilihan pas.

RDPT juga cocok untuk kamu yang punya tujuan investasi jangka menengah, sekitar 1 sampai 3 tahun. Dengan horizon waktu itu, kamu bisa menikmati imbal hasil lebih baik tanpa harus terjebak volatilitas tinggi. Selain itu, RDPT juga relevan untuk investor yang ingin melakukan diversifikasi portofolio agar tidak bergantung pada satu instrumen saja.

Tapi sebelum benar-benar memutuskan, ada baiknya membandingkan RDPT dengan jenis reksa dana lainnya agar gambarnya lebih jelas.

 

RDPT vs Reksa Dana Lain: Apa Bedanya?

Banyak orang masih bingung membedakan RDPT dengan reksa dana saham, pasar uang, maupun campuran. Kalau dibandingkan dengan reksa dana saham, RDPT jelas lebih aman karena fluktuasinya lebih rendah, meski return juga lebih kecil. Sementara jika dibandingkan dengan reksa dana pasar uang, RDPT menawarkan potensi return lebih tinggi, meskipun risikonya juga sedikit lebih besar.

Adapun dibandingkan dengan reksa dana campuran, RDPT lebih fokus. Reksa dana campuran menaruh dana di saham, obligasi, dan pasar uang sekaligus, sehingga risikonya lebih variatif. RDPT lebih cocok bagi kamu yang ingin kepastian hasil yang relatif stabil dengan eksposur lebih besar ke obligasi.

Setelah perbandingan ini, barulah terlihat jelas di mana posisi RDPT berada: sebagai instrumen menengah yang aman tapi tetap produktif.

 

Cara Mulai Investasi di RDPT

Kalau setelah membaca sampai sini kamu merasa RDPT cocok untukmu, langkah berikutnya adalah memulai investasi. Caranya tidak serumit yang dibayangkan.

Pertama, pilih manajer investasi atau platform yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Ini penting untuk memastikan keamanan dana yang kamu kelola. Kedua, baca dengan seksama prospektus dan laporan kinerja RDPT. Dari sini kamu bisa melihat jenis obligasi apa saja yang menjadi dasar investasinya.

Ketiga, tentukan modal awal. Beberapa platform digital kini sudah memungkinkan investor ritel untuk masuk dengan modal relatif kecil, sehingga lebih mudah diakses. Terakhir, jangan lupa melakukan pemantauan berkala. Meski RDPT bersifat relatif stabil, tetap penting mengecek laporan bulanan agar kamu tahu perkembangan investasimu.

Dengan langkah-langkah ini, kamu bisa lebih percaya diri memulai perjalanan investasi melalui RDPT.

 

Kesimpulan

RDPT adalah instrumen investasi yang menempatkan mayoritas dananya di obligasi, sehingga menawarkan keseimbangan antara risiko dan return. Cocok untuk kamu yang mencari hasil stabil tapi enggan mengambil risiko tinggi seperti saham.

Namun, jangan lupa bahwa RDPT juga punya risiko, mulai dari fluktuasi NAB hingga risiko kredit. Karena itu, penting menyesuaikan RDPT dengan tujuan keuanganmu. Kalau tujuannya jangka menengah dan kamu butuh instrumen stabil tapi lebih cuan daripada deposito, RDPT bisa jadi pilihan tepat. Untuk melengkapinya, jangan lupa cek juga panduan cara mengatur keuangan pribadi agar investasimu lebih terarah

 

Itulah informasi menarik tentang rdpt adalah yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apakah RDPT sama dengan RDPU?
Tidak, RDPT berfokus pada obligasi, sedangkan RDPU fokus pada instrumen pasar uang seperti deposito dan surat berharga jangka pendek.

2. Apakah RDPT dijamin aman?
RDPT tidak dijamin LPS, namun diawasi langsung oleh OJK. Risiko lebih rendah dari saham, tetapi tetap ada faktor pasar yang perlu diperhatikan.

3. Berapa return rata-rata RDPT di 2025?
Rata-rata RDPT menghasilkan return sekitar 5–8% per tahun, tergantung manajer investasi dan kondisi pasar obligasi.

4. Bisakah RDPT rugi?
Bisa. Nilai RDPT bisa turun jika harga obligasi jatuh atau penerbit gagal bayar kewajiban.

5. Lebih baik RDPT atau deposito?
RDPT lebih menguntungkan dari sisi return, tapi risikonya lebih tinggi. Deposito lebih aman tapi imbal hasilnya jauh lebih kecil.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.78%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.27%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.94%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
ACS/IDR
Access Pro
29
59.63%
ONT/IDR
Ontology
3.071
35.35%
POLS/IDR
Polkastart
3.526
16.03%
EVER/IDR
Everscale
168
15.07%
IOST/IDR
IOST
66
13.79%
Nama Harga 24H Chg
LEVER/IDR
LeverFi
2
-33.33%
KUNCI/IDR
Kunci Coin
2
-33.33%
NEON/IDR
Neon EVM
2.304
-28.98%
DCT/IDR
Degree Cry
102.850
-27.58%
HART/IDR
Hara Token
44
-21.43%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Duck Syndrome: Trader & Pekerja Digital Juga Rentan!
25/08/2025
Duck Syndrome: Trader & Pekerja Digital Juga Rentan!

Pernahkah kamu melihat seekor bebek yang tampak tenang mengapung di

25/08/2025
RDPT Adalah? Kenali Investasi Obligasi Buat Pemula
25/08/2025
RDPT Adalah? Kenali Investasi Obligasi Buat Pemula

Banyak orang mulai melirik instrumen investasi yang lebih aman tapi

25/08/2025
Foreign Direct Investment Adalah? Definisi & Contoh 2025
25/08/2025
Foreign Direct Investment Adalah? Definisi & Contoh 2025

Pernah sadar nggak kalau banyak perusahaan besar di Indonesia ternyata

25/08/2025