Real-Time Gross Settlement: Panduan Lengkap

Kecepatan dan keamanan dalam transfer dana menjadi faktor utama dalam sistem keuangan modern. Jika kamu pernah mendengar istilah Real-Time Gross Settlement (RTGS), kamu mungkin penasaran bagaimana sistem ini bekerja dan mengapa menjadi pilihan utama dalam transaksi bernilai besar. Dibandingkan metode transfer lainnya seperti kliring dan Automated Clearing House (ACH), RTGS menawarkan keunggulan dalam kecepatan dan kepastian transaksi.

Sistem ini sering digunakan oleh bank dan lembaga keuangan untuk memproses pembayaran besar secara real-time, tanpa melalui proses kliring yang memakan waktu. Artikel ini akan membahas panduan lengkap tentang RTGS, dari pengertian, cara kerja, keunggulan, hingga implementasinya di Indonesia dan dunia.

Apa Itu Real-Time Gross Settlement (RTGS)?

RTGS adalah sistem pembayaran elektronik yang memungkinkan transaksi diproses real-time dan diselesaikan secara individual (gross), bukan dalam batch atau agregat. Ini berarti setiap transaksi diproses langsung tanpa harus menunggu transaksi lainnya.

Dalam sistem ini, transaksi dianggap final dan tidak dapat dibatalkan setelah diproses, sehingga memberikan kepastian pembayaran. RTGS biasanya digunakan untuk transaksi bernilai besar, seperti pembayaran antar bank atau pembayaran perusahaan kepada mitra bisnis dalam jumlah besar.

Di Indonesia, sistem ini dikelola oleh Bank Indonesia dan dikenal sebagai BI-RTGS. Bank Indonesia mengawasi operasional RTGS untuk memastikan keandalan dan efisiensi dalam sistem pembayaran nasional.

Orang Juga Baca Ini:  Interledger Protocol: Cara Kerja & Manfaatnya

Cara Kerja RTGS: Langkah Demi Langkah

Agar lebih memahami bagaimana sistem ini bekerja, berikut adalah tahapan dalam proses RTGS:

1. Pengirim mengajukan permintaan transfer dana melalui bank.
2. Bank pengirim mengirimkan instruksi ke sistem RTGS Bank Indonesia.
3. Sistem RTGS memeriksa saldo pengirim dan keabsahan transaksi.
4. Jika saldo mencukupi, transaksi disetujui dan dana langsung dikreditkan ke bank penerima.
5. Bank penerima kemudian menyelesaikan transfer ke rekening tujuan.

Dibandingkan dengan metode transfer lain seperti SWIFT atau ACH, RTGS lebih unggul dalam kecepatan karena tidak bergantung pada batch processing. Setiap transaksi diproses secara individu, yang memastikan penyelesaian instan.

Keunggulan RTGS Dibanding Metode Transfer Lain

RTGS memiliki beberapa keunggulan utama yang membuatnya lebih disukai dalam transaksi bernilai besar:

• Penyelesaian Real-Time: Tidak perlu menunggu batch processing seperti dalam kliring atau ACH.
• Keamanan Tinggi: Karena transaksi bersifat final, risiko chargeback atau pembatalan transaksi lebih rendah.
• Cocok untuk Transaksi Besar: RTGS sering digunakan dalam pembayaran antar bank dan transaksi korporasi.

Sebagai perbandingan, berikut adalah tabel perbedaan RTGS dengan metode lain:

Dengan keunggulan-keunggulan ini, RTGS menjadi pilihan utama bagi lembaga keuangan dan perusahaan yang membutuhkan penyelesaian transaksi dalam hitungan detik.

Orang Juga Baca ini: RippleNet vs SWIFT: Mana yang Lebih Cepat & Murah?

Kekurangan RTGS: Apa yang Perlu Diperhatikan?

Meskipun memiliki banyak keunggulan, RTGS juga memiliki beberapa kekurangan:

• Biaya lebih tinggi dibanding kliring atau ACH karena diproses secara individual dan real-time.
• Tidak bisa dibatalkan setelah transaksi selesai, berbeda dengan metode lain yang memungkinkan reversi transaksi dalam kondisi tertentu.
• Hanya digunakan untuk transaksi bernilai besar, sehingga kurang cocok untuk pembayaran ritel atau transaksi kecil.

Dengan memahami keterbatasan ini, kamu bisa menentukan apakah RTGS adalah metode yang paling sesuai untuk kebutuhan transaksi kamu.

Implementasi RTGS di Indonesia dan Dunia

RTGS telah menjadi bagian penting dalam sistem pembayaran global. Di Indonesia, sistem ini dikenal sebagai BI-RTGS dan digunakan oleh bank-bank besar untuk memfasilitasi transfer antar lembaga keuangan.

Di tingkat global, berbagai negara memiliki sistem RTGS sendiri:

• Eropa menggunakan TARGET2 untuk transaksi antar bank sentral.
• Inggris memiliki sistem CHAPS.
• India mengadopsi RTGS System yang dioperasikan oleh Reserve Bank of India.

Dengan adopsi luas di berbagai negara, RTGS terus mengalami inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitasnya.

Kesimpulan

RTGS telah merevolusi sistem pembayaran dengan menyediakan solusi real-time, aman, dan efisien untuk transaksi bernilai besar. Dengan sistem ini, dana dapat ditransfer antar bank dalam hitungan detik tanpa melalui proses kliring yang memakan waktu. Keunggulan seperti kepastian transaksi dan keamanan tinggi menjadikannya pilihan utama bagi banyak institusi keuangan.

Namun, penting juga untuk mempertimbangkan biaya dan keterbatasannya sebelum memilih metode ini. Jika kamu membutuhkan transfer bernilai besar yang cepat dan aman, RTGS adalah pilihan yang tepat. Seiring berkembangnya teknologi, sistem ini kemungkinan akan terus diperbarui untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pembayaran global yang semakin kompleks.

Nah, itulah pembahasan menarik tentang Real-Time Gross Settlement yang bisa kamu baca selengkapnya hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia blockchain dan kripto.

Selain itu, temukan informasi terkini lainnya yang dikemas dalam kumpulan artikel crypto terlengkap dari Indodax Academy. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas pengetahuanmu di dunia investasi dan teknologi digital!

FAQ 

1: Apa yang membedakan RTGS dengan SWIFT?
RTGS digunakan untuk transaksi domestik yang diselesaikan secara real-time, sedangkan SWIFT lebih berfokus pada komunikasi antar bank dalam transfer internasional.

2: Apakah RTGS hanya untuk transaksi besar?
Ya, RTGS biasanya digunakan untuk transaksi bernilai besar karena biaya yang lebih tinggi dibanding metode transfer lainnya.

3: Apakah RTGS bisa digunakan 24/7?
Di beberapa negara, RTGS hanya beroperasi selama jam kerja bank. Namun, sistem modern mulai menerapkan RTGS dengan operasional 24/7 untuk meningkatkan efisiensi.

Author: RB