Beberapa minggu terakhir, nama Retard Finder Coin (RFC) lagi sering seliweran di komunitas kripto. Dari namanya aja udah bikin ngakak, apalagi kalau tahu coin ini lahir sebagai meme coin yang nyeleneh di jaringan Solana.
Meski awalnya dianggap sekadar iseng, coin ini sempat bikin heboh karena lonjakan harga yang luar biasa di awal peluncuran. Komunitasnya pun tumbuh cepat dengan ratusan ribu pengikut di media sosial, bikin banyak trader penasaran sama pergerakannya.
Sekarang, kabar yang lebih bikin perhatian: RFC akan segera listing di crypto exchange Indodax. Dengan begitu, kamu nggak perlu lagi ribet pake exchange luar untuk bisa ikut ngerasain hype coin ini. Cukup deposit IDR atau USDT, coin ini langsung bisa kamu perdagangkan di market lokal.
Tapi, sebelum buru-buru ikut-ikutan beli, ada baiknya kamu pahami dulu fakta penting tentang coin ini: mulai dari latar belakang, performa harga, risiko, hingga cara menyimpannya dengan aman.
Artikel ini sifatnya edukasi, bukan ajakan investasi. Jadi pastikan kamu tetap DYOR (Do Your Own Research) sebelum ambil keputusan.
Apa Itu Retard Finder Coin (RFC)?
RFC adalah token SPL di blockchain Solana yang diluncurkan lewat platform pump.fun dengan konsep fair launch. Bedanya dengan banyak proyek lain, RFC tidak memiliki utilitas teknis seperti staking, governance, atau DeFi. Token ini murni hadir sebagai bentuk hiburan dan ekspresi komunitas.
Dari sini kita bisa melihat bahwa RFC lebih menekankan nilai budaya dan komunitas ketimbang fungsi produk. Dengan branding yang frontal dan satir, token ini cepat menarik perhatian. Transisi ini membawa kita untuk melihat seperti apa sebenarnya perjalanan harga dan statistik pasar coin ini.
Performa Harga & Data Pasar Terkini

Sumber Gambar: Cmc
Sejak lahir di awal 2025, RFC sudah mengalami fluktuasi ekstrem. Saat artikel ini ditulis per 02 September 2025, harganya berada di kisaran $0,007671 (sekitar Rp117) dengan market cap $7,4 juta dan volume perdagangan harian sekitar $6–8 juta. Dari total suplai 1 miliar token, sekitar 961 juta sudah beredar di pasar, menurut data dari Coinmarketcap.
Kalau kita tarik ke belakang, coin ini pernah mencapai ATH $0,1337 pada April 2025, lalu turun drastis lebih dari 90%. Bahkan sempat jatuh ke titik ATL $0,00527 pada Juni 2025. Kondisi ini menggambarkan betapa volatil meme coin seperti RFC. Dari sini wajar kalau banyak orang melihatnya sebagai aset spekulatif yang lebih cocok untuk trading jangka pendek.
Setelah melihat data harga, pertanyaan selanjutnya adalah: apa penyebab pergerakan ekstrem ini? Jawabannya bisa kita temukan dalam karakter dasar meme coin.
Artikel Menarik Lainnya untuk Kamu baca: Apa Itu Defi App (HOME)? Coin SuperApp DeFi yang Segera Hadir di Indodax
Fakta-Fakta Penting Retard Finder Coin (RFC) yang perlu Kamu Ketahui
Kalau ngomongin RFC, ada beberapa hal mendasar yang wajib kamu ketahui sebelum coin ini resmi tayang di Indodax. Fakta-fakta ini bukan sekadar rumor, tapi data nyata yang bisa jadi pertimbangan awal kalau kamu ingin ikut memperdagangkannya.
- Kategori Meme Coin
RFC tidak punya utilitas teknis seperti staking atau governance. Token ini murni hadir sebagai meme coin di jaringan Solana, dengan tujuan hiburan dan ekspresi komunitas. - Fair Launch Tanpa Presale
RFC diluncurkan lewat pump.fun dengan model fair launch. Tidak ada presale, tidak ada private sale, dan tidak ada pajak transaksi. Distribusinya: 96% ke publik, 4% untuk developer. - Supply dan Sirkulasi
Total supply coin ini adalah 1 miliar token. Per September 2025, sekitar 961 juta sudah beredar. Angka ini berarti hampir semua suplai sudah masuk ke pasar. - Perjalanan Harga
- ATH (All Time High): $0,1337 pada 14 April 2025
- ATL (All Time Low): $0,00527 pada 27 Juni 2025
- Harga terkini: sekitar $0,0076 atau Rp117 per token
- Market cap: ±$7,4 juta dengan volume perdagangan harian $6–8 juta
- Komunitas yang Besar
Lebih dari 700 ribu akun mengikuti akun resmi RFC di X/Twitter. Komunitas ini jadi bahan bakar utama pergerakan harga, karena coin ini tidak punya produk atau utilitas lain. - Listing Exchange
RFC sudah tersedia di KuCoin, Bitget, BingX, dan LBank. Kehadiran di Indodax akan menambah akses lebih luas, khususnya untuk trader Indonesia yang ingin menggunakan IDR langsung. - Risiko Tinggi
Karena sifatnya murni meme coin, harga RFC sangat volatil. Naik-turun tajam bisa terjadi dalam hitungan jam. Coin ini lebih cocok buat trader spekulatif yang siap mental menghadapi fluktuasi ekstrem.
Volatilitas & Risiko Meme Coin
Meme coin pada dasarnya berbeda dengan token yang punya utilitas. Pergerakan harganya sangat bergantung pada hype komunitas, sentimen pasar, dan kadang hanya dipicu oleh cuitan influencer di media sosial. RFC juga tidak lepas dari pola ini: dalam 24 jam harga bisa melonjak lalu ambruk hanya karena rumor atau tren sesaat.
Bagi sebagian trader, kondisi seperti ini memang jadi lahan cuan. Tapi buat investor jangka panjang, jelas penuh risiko. Itu sebabnya RFC lebih sering dipandang sebagai aset high-risk, high-reward yang butuh manajemen risiko ketat. Nah, karena listing di Indodax sudah dekat, penting juga untuk tahu bagaimana coin ini hadir di bursa dan sejauh mana jangkauannya.
Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Newton Protocol (NEWT) Segera Listing di Indodax, Cek Potensinya!
Listing & Exchange
Sebelum menuju Indodax, RFC sudah lebih dulu listing di beberapa exchange internasional. Kehadiran di exchange global menunjukkan bahwa minat pasar terhadap coin ini cukup besar, meski statusnya “cuma meme coin”.
Dengan masuknya ke Indodax, akses bagi trader Indonesia akan semakin mudah. Kamu bisa langsung memperdagangkannya dengan IDR atau USDT tanpa harus melewati platform luar negeri. Setelah bicara soal listing, hal lain yang tidak kalah penting adalah memahami tokenomics dan distribusi coin ini.
Tokenomics & Distribusi
RFC memiliki total suplai 1 miliar token, dengan sekitar 961 juta sudah beredar di pasar. Distribusinya cukup sederhana: 96% dialokasikan untuk publik saat fair launch, sementara 4% sisanya untuk dompet developer.
Tidak ada presale, tidak ada investor VC, dan tidak ada mekanisme vesting. Transparansi inilah yang jadi salah satu keunggulan dibanding banyak token lain yang sering dikritik karena distribusi timpang. Meski begitu, tetap ada risiko kalau suatu saat wallet developer memutuskan menjual bagiannya.
Nah, biar lebih jelas, mari kita bandingkan RFC dengan dua meme coin Solana lain yang sudah lebih dikenal: BONK dan WIF.
Tabel Perbandingan Meme Coin
Aspek | RFC (Solana) | BONK (Solana) | WIF (dogwifhat) |
Tahun Lahir | 2025 | 2022 | 2023 |
Supply | 1 miliar | 100 triliun | 998 juta |
Utilitas | Tidak ada (murni meme) | Dipakai di beberapa dApp Solana | Komunitas NFT & event hype |
Distribusi | 96% publik, 4% dev | Airdrop ke komunitas Solana | Listing cepat di CEX besar |
Komunitas | >700 ribu followers di X/Twitter | Salah satu terbesar di Solana | Komunitas NFT aktif |
Zero Tax | Ya | Ya | Ya |
Resiko Utama | Bergantung hype 100% | Masih meme-driven, volatil | Overhype komunitas bisa dump |
Perbandingan ini menunjukkan bahwa posisi RFC masih “anak baru” dibanding BONK atau WIF. Kelebihannya ada di model fair launch dan zero tax, tapi kekurangannya jelas: belum ada utilitas nyata.
Setelah membahas tokenomics dan perbandingan, pertanyaan berikutnya tentu: bagaimana cara menyimpan coin ini dengan aman setelah dibeli?
Wallet & Keamanan
Sebagai token SPL, RFC bisa disimpan di berbagai wallet Solana seperti Phantom, Solflare, Backpack, hingga wallet multi-chain seperti Trust Wallet. Kalau kamu lebih suka keamanan ekstra, RFC juga sudah bisa dihubungkan dengan hardware wallet seperti Ledger dan Trezor melalui integrasi Solana.
Sampai saat ini belum ada laporan peretasan atau rugpull yang terkait langsung dengan RFC. Risiko utamanya tetap pada harga yang mudah digerakkan oleh spekulasi. Jadi jangan sampai lupa, keamanan bukan cuma soal wallet, tapi juga soal strategi trading kamu.
Komunitas & Aktivitas Lokal
RFC punya basis komunitas besar di level global, terutama di Twitter/X dan Telegram. Meski begitu, komunitas khusus Indonesia masih terbatas. Listing di Indodax kemungkinan besar akan jadi pemicu munculnya grup-grup lokal yang lebih aktif.
Namun, berbeda dengan banyak token lain, RFC tidak menjanjikan airdrop besar atau reward rutin. Kalau ada campaign, biasanya datang dari exchange tempat coin ini listing, bukan dari tim developer.
Cara Beli RFC di Indodax
Ketika coin ini resmi tayang di Indodax, proses belinya cukup mudah:
- Login ke akun Indodax kamu.
- Deposit IDR atau USDT.
- Pilih market RFC/IDR atau RFC/USDT (tergantung pasangan yang diumumkan).
- Masukkan order sesuai strategi kamu (market atau limit).
Kesimpulan: Hiburan atau Peluang?
Retard Finder Coin (RFC) adalah contoh nyata bagaimana meme coin bisa mencuri perhatian meski tanpa utilitas. Dengan branding unik, komunitas besar, dan model distribusi yang transparan, coin ini berhasil menembus bursa internasional hingga akhirnya listing di Indodax.
Namun, jangan lupa: harga RFC sangat volatil dan lebih cocok buat trader yang siap dengan risiko tinggi. Kalau kamu tertarik, posisikan sebagai hiburan atau trading spekulatif, bukan investasi jangka panjang.
Artikel ini hanya bertujuan memberikan informasi, bukan promosi atau ajakan beli. Selalu lakukan DYOR, gunakan uang dingin, dan jangan pernah terjebak FOMO.
FAQ
1. Apa itu Retard Finder Coin (RFC)?
RFC adalah meme coin di jaringan Solana yang diluncurkan lewat fair launch di pump.fun. Coin ini tidak punya utilitas teknis, tapi populer karena branding nyeleneh dan komunitas besar.
2. Berapa harga RFC sekarang?
Per September 2025, harga RFC sekitar $0,0076 (Rp117) dengan market cap ±$7,4 juta dan volume harian $6–8 juta.
3. Kapan RFC listing di Indodax?
RFC dijadwalkan segera tayang di Indodax market dalam waktu dekat (pengumuman resmi biasanya keluar lewat kanal Indodax).
4. Apa fungsi coin ini?
RFC tidak punya fungsi utilitas seperti staking atau governance. Coin ini murni hadir sebagai hiburan dan bentuk ekspresi komunitas kripto.
5. Apakah RFC aman untuk investasi?
RFC termasuk aset spekulatif dengan volatilitas tinggi. Tidak ada laporan peretasan atau rugpull sejauh ini, tapi harga coin ini sangat bergantung pada hype.
6. Berapa total supply RFC?
Total supply coin ini 1 miliar token, dengan ±961 juta sudah beredar di pasar.
7. Apakah harga RFC bisa naik setelah listing?
Tidak ada jaminan. Harga bisa naik kalau ada hype komunitas atau volume besar, tapi bisa juga turun cepat karena faktor spekulasi.
8. Apa bedanya RFC dengan BONK atau WIF?
RFC masih “anak baru” dengan komunitas >700 ribu di X, distribusi fair launch, dan zero tax. Sementara BONK dan WIF lebih dulu populer, punya integrasi lebih luas di ekosistem Solana.
9. Bagaimana cara beli RFC di Indodax?
- Login akun Indodax
- Deposit IDR atau USDT
- Pilih pasangan trading RFC/IDR atau RFC/USDT
- Masukkan order beli
- Simpan di Indodax atau tarik ke wallet Solana (contoh: Phantom, Solflare, Ledger).
Itulah informasi menarik tentang Blockchain yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: AL