7 Monitor Trading Professional 2025: IPS, 4K & Ultrawide
icon search
icon search

Top Performers

Review 7 Monitor Trading Profesional 2025: Dari IPS Sampai Ultrawide

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Review 7 Monitor Trading Profesional 2025: Dari IPS Sampai Ultrawide

Review 7 Monitor Trading Profesional 2025 Dari IPS Sampai Ultrawide

Daftar Isi

Bayangin lagi asik mantengin chart Bitcoin atau saham. Candle bergerak cepat, posisi udah siap buat entry. Eh, tiba-tiba layar monitor patah-patah sepersekian detik. Pas grafik kembali normal, harga udah loncat jauh. Kesempatan cuan lenyap dalam sekejap.

Banyak trader sibuk mikirin strategi, indikator, bahkan sinyal premium. Tapi ada satu hal yang sering dianggap remeh: monitor trading. Padahal, monitor itu jendela utama untuk membaca pasar. 

Salah pilih layar bisa bikin mata cepat lelah, grafik buram, bahkan delay data. Dan di dunia trading yang serba cepat, sepersekian detik bisa jadi perbedaan antara profit atau rugi.

Kalau kamu serius jadi trader  entah di saham, forex, atau kripto — monitor bukan sekadar aksesoris. Dia adalah “alat perang” yang menentukan seberapa jelas kamu melihat pergerakan pasar. Tahun 2025 ini, pilihan monitor semakin beragam. Nah, sebelum buru-buru beli, ada baiknya kamu pahami dulu kenapa monitor khusus begitu penting.

 

Artikel menarik lainnya untuk kamu Baca: Laptop Trading 2025: 9 Pilihan Terbaik untuk Pemula & Pro

 

Kenapa Trader Butuh Monitor Khusus?

Buat kebanyakan orang, monitor standar rasanya sudah cukup. Tapi begitu kamu masuk ke dunia trading, kebutuhan langsung terasa berbeda. Chart butuh tampilan tajam, order book harus terlihat jelas, dan berita pasar global harus terbuka berdampingan tanpa harus bolak-balik tab.

Trader aktif, terutama yang menjalani day trading atau scalping, nggak bisa mengandalkan layar seadanya. Mereka butuh monitor yang bisa:

  • Menampilkan grafik tajam untuk membaca pola candlestick dengan akurat. 
  • Responsif agar pergerakan harga real-time tidak patah-patah. 
  • Luas supaya bisa buka chart, news feed, dan platform trading sekaligus. 
  • Stabil dan nyaman digunakan meski dipakai 8–10 jam sehari. 

Tanpa layar yang mendukung, trader rentan salah baca tren. Dan salah analisis sedikit saja, hasilnya bisa merugikan. Jadi wajar kalau banyak trader profesional menganggap monitor sama pentingnya dengan strategi dan modal. Setelah tahu alasannya, sekarang mari masuk ke detail spesifikasi yang bikin monitor layak dipakai trading.

 

Ini Spesifikasi Ideal Monitor Trading

Kalau kamu sedang cari monitor, jangan langsung tergoda harga atau merk. Fokuslah pada spesifikasi yang benar-benar mendukung trading chart.

  • Ukuran layar: 27–32 inci adalah sweet spot. Ukuran ini cukup lega untuk multitasking chart tanpa bikin meja kerja penuh sesak. 
  • Resolusi: Full HD bisa dipakai, tapi QHD (2K) atau 4K bikin detail grafik dan angka jauh lebih jelas. Trader yang sering zoom-in ke chart bakal sangat terbantu. 
  • Jenis panel: IPS lebih unggul dalam akurasi warna dan sudut pandang luas, VA punya kontras tinggi sehingga grafik terlihat lebih tegas, sedangkan TN biasanya dihindari karena kualitas visualnya kalah jauh. 
  • Refresh rate & response time: Untuk trading, 60–75Hz sudah lebih dari cukup. Tapi kalau kamu juga gamer, monitor 144Hz akan terasa lebih mulus. Response time ideal di bawah 5ms biar candle nggak ghosting. 
  • Konektivitas: HDMI, DisplayPort, dan USB-C bikin monitor lebih fleksibel dipakai di berbagai perangkat, termasuk laptop dan docking station. 
  • Fitur tambahan: Low Blue Light dan Flicker-Free jadi penyelamat mata. Ditambah stand ergonomis yang bisa tilt dan swivel, trading seharian pun tetap nyaman. 

Nah, setelah tahu spek pentingnya, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu: rekomendasi monitor trading terbaik 2025 yang bisa jadi pilihan sesuai kebutuhan kamu, seperti informasi yang kami kutip dari website csirt.teknokrat.ac.id

 

Top 7 Monitor Trading Professional 2025 yang Bisa Kamu Lirik

1.Dell UltraSharp 27” IPS QHD (U2723QE)

Dell selalu dikenal sebagai pilihan profesional, dan seri UltraSharp ini nggak pernah gagal memenuhi ekspektasi. Dengan ukuran 27 inci dan resolusi QHD, layar ini menampilkan chart dengan tajam dan akurat. Panel IPS memberikan warna yang konsisten dan sudut pandang luas, jadi meski kamu agak miring duduknya, tampilan chart tetap jelas.

Kelebihan untuk trader ada di presisinya. Garis support-resistance, indikator teknikal, atau bahkan perbedaan warna tipis antar candle terlihat jelas. Buat scalper atau day trader, ini bisa jadi keunggulan karena detail kecil bisa menentukan keputusan.

Kekurangan jelas di harga, karena seri ini masuk ke kelas premium, di kisaran Rp7–8 juta. Tapi untuk trader teknikal yang setiap hari bergulat dengan chart jangka pendek maupun panjang, monitor ini ibarat “alat bedah” yang presisi.

 

2.LG 34” Ultrawide Curved (34WN80C-B)

Buat kamu yang multitasking, LG Ultrawide ini bisa bikin meja kerja terasa seperti ruang komando. Layar 34 inci dengan rasio 21:9 dan resolusi 3440×1440 bikin kamu bisa buka 3–4 chart sekaligus tanpa gangguan bezel. 

Tambahan layar melengkung membuat pengalaman lebih imersif, seolah-olah kamu masuk langsung ke dalam market.

Kelebihan jelas di fleksibilitas. Satu layar cukup untuk chart, order book, berita, dan kalender ekonomi. Nggak perlu setup multi-monitor yang ribet.

Kekurangan, selain harga sekitar Rp9–10 juta, adalah kebutuhan meja yang besar. Monitor ini lebar, jadi kalau ruang kerja terbatas bisa terasa sesak.

Catatan penting: monitor ini cocok untuk day trader yang perlu memantau banyak aset sekaligus. Satu pandangan luas, semua data langsung terlihat.

 

3.Samsung 32” 4K VA (U32R590)

Monitor ini tampil dengan layar 32 inci beresolusi 4K. Panel VA bikin kontrasnya tinggi, sehingga candlestick terlihat lebih tajam dan jelas. Warna hitam terlihat pekat, cocok buat trading malam hari dengan latar gelap.

Kelebihan: detail grafik luar biasa. Trader yang sering analisis jangka panjang, misalnya swing trader atau investor kripto, bakal sangat terbantu. Setiap garis tren terlihat bersih, angka-angka di order book terlihat tajam.

Kekurangan: refresh rate standar di 60Hz. Bukan masalah besar untuk trading, tapi buat kamu yang suka grafik super smooth, mungkin agak kurang. Selain itu, perangkatmu harus cukup kuat untuk ngangkat resolusi 4K.

Harga 2025 ada di kisaran Rp6–7 juta, dan itu relatif sepadan untuk trader yang ingin keseimbangan antara ukuran, resolusi, dan kualitas visual.

 

4.BenQ 27” Eye-Care IPS (GW2780T)

Kalau kamu pemula yang ingin serius tapi belum punya budget besar, BenQ ini bisa jadi pilihan tepat. Ukuran 27 inci dengan panel IPS bikin warna tetap oke meski hanya Full HD. Yang paling penting, BenQ menambahkan fitur Eye-Care: Low Blue Light dan Flicker-Free. Dua fitur ini sering disepelekan, padahal untuk trader yang nongkrong 6–8 jam di depan chart, kesehatan mata itu vital.

Kelebihan: harga ramah di kantong, sekitar Rp3–4 juta, dan fitur eye-care bikin nyaman meski trading marathon.

Kekurangan: resolusi masih Full HD, jadi detail chart nggak setajam QHD/4K. Kalau kamu sering buka chart kompleks, kadang perlu zoom lebih banyak.

Insight: ini monitor entry-level terbaik. Cocok buat trader pemula yang baru mulai membangun workstation.

 

5.ASUS ProArt 32” 4K IPS (PA32UCX)

ASUS ProArt jelas bukan monitor biasa. Monitor ini dibuat untuk profesional di bidang desain grafis, fotografi, dan editing video. Tapi trader yang juga butuh presisi ekstra bisa merasakan kualitasnya. Dengan resolusi 4K, panel IPS, dan dukungan HDR, grafik terlihat sangat detail dan warna begitu natural.

Kelebihan: akurasi warna profesional, tajam, cocok untuk yang butuh presisi visual di atas rata-rata. Chart terlihat seperti “hidup” dengan kedalaman warna yang luar biasa.

Kekurangan: harganya selangit, Rp18–20 juta. Untuk trading saja, ini jelas overkill.

Catatan: monitor ini hanya cocok buat trader yang juga content creator, desainer, atau orang yang butuh monitor serba bisa di level profesional. Kalau murni untuk trading, kamu bisa dapat monitor bagus dengan harga seperempatnya.

 

6.AOC 34” Ultrawide 144Hz (CU34G2X)

AOC datang dengan ultrawide 34 inci, panel VA, dan refresh rate tinggi 144Hz. Buat trader, layar ini bukan cuma lega tapi juga mulus. Chart yang bergerak cepat, terutama di kripto dengan volatilitas tinggi, terlihat lebih halus tanpa delay.

Kelebihan: refresh rate tinggi bikin pergerakan grafik nyaman dilihat, ultrawide memudahkan multitasking chart. Cocok buat trader aktif yang suka buka banyak aset sekaligus.

Kekurangan: butuh PC dengan spesifikasi cukup tinggi, karena monitor ini haus performa. Listriknya juga lebih boros.

Harga 2025: Rp8–9 juta.

Catatan: monitor ini pas buat trader yang juga gamer. Trading siang, gaming malam satu monitor untuk dua dunia.

 

7.Lenovo ThinkVision 27” QHD (P27h-20)

Lenovo ThinkVision jadi pilihan menarik buat kamu yang ingin monitor QHD tanpa harus keluar biaya sebesar Dell. Dengan ukuran 27 inci dan panel IPS, monitor ini sudah lebih dari cukup untuk trader menengah. Warnanya tajam, detailnya jelas, dan build quality khas Lenovo terasa solid.

Kelebihan: harga lebih terjangkau, sekitar Rp5–6 juta, tapi kualitasnya tetap bagus.

Kekurangan: brightness nggak setinggi monitor premium, jadi kurang maksimal kalau dipakai di ruangan dengan cahaya sangat terang.

Insight: monitor ini cocok untuk trader menengah yang ingin upgrade dari Full HD tapi belum butuh layar premium. Seimbang antara harga, performa, dan kenyamanan.

 

Baca selengkapnya di sini juga: Top 7 HP Trading Anti Lag Terbaik, Eksekusi Order Lebih Cepat

 

Mengenal Perbedaan Single vs Multi-Monitor vs Ultrawide

Banyak trader masih bingung soal setup: cukup satu monitor besar, multi-monitor, atau langsung ultrawide?

  • Single monitor besar (27–32”) cocok untuk pemula yang baru mulai. 
  • Multi-monitor (2–4 layar) jadi favorit trader pro karena lebih fleksibel: satu layar untuk chart, satu untuk order book, satu lagi untuk news feed. 
  • Ultrawide (34–49”) memberikan pengalaman lega tanpa gangguan bezel, tapi butuh ruang meja lebih luas. 

Gue pribadi lebih suka ultrawide karena meja kerja jadi lebih rapi. Tapi beberapa teman trader merasa multi-monitor lebih fleksibel untuk analisis. Semua kembali pada kenyamanan masing-masing.

 

Lalu, Apakah Monitor Gaming Cocok untuk Trading?

Banyak trader tergoda pakai monitor gaming karena refresh rate tinggi. Jawabannya: bisa, tapi nggak wajib. Trading chart nggak secepat game FPS, jadi 60–75Hz sudah cukup.

Monitor gaming baru terasa worth it kalau kamu juga gamer. Kalau fokus hanya ke trading saham, forex, atau kripto, monitor IPS QHD lebih masuk akal dibanding layar 240Hz yang overkill.

 

Tips Membeli Monitor Trading: Mahal Belum Tentu Terbaik

Harga tinggi belum tentu sejalan dengan kebutuhan. Untuk trading, fokuslah ke resolusi, ukuran layar, dan kenyamanan mata.

  • Trader pemula cukup pakai BenQ 27” IPS. 
  • Trader aktif bisa pilih LG 34” Ultrawide atau Samsung 32” 4K. 
  • Trader profesional biasanya pakai Dell UltraSharp atau bahkan setup multi-monitor. 

Jangan sampai monitor terlalu mahal tapi fitur yang dibeli nggak relevan dengan gaya trading kamu.

 

Kesimpulan

Monitor adalah jendela utama trader untuk membaca pasar. Salah pilih monitor bisa bikin salah baca chart, mata cepat lelah, atau bahkan kehilangan peluang trading.

Kalau kamu masih pemula, satu monitor IPS 27 inci sudah cukup. Kalau makin serius, ultrawide atau multi-monitor bisa bikin trading lebih efisien. Dan buat pro trader, investasi di monitor berkualitas sama pentingnya dengan strategi yang kamu gunakan.

Pada akhirnya, monitor yang tepat bukan cuma bikin grafik lebih enak dilihat, tapi juga membantu kamu trading lebih fokus, tenang, dan konsisten. Karena dalam trading, ketenangan adalah kunci untuk bertahan — dan monitor yang mendukung bisa jadi fondasi awalnya.

Setelah punya monitor trading yang sesuai, langkah berikutnya adalah memanfaatkannya untuk ambil keputusan di market nyata. Nah, kalau kamu ingin mulai trading kripto dengan nyaman dan aman, kamu bisa buka akun di Indodax dan rasakan pengalaman trading profesional, yuk download Aplikasi trading crypto sekarang juga!

 

FAQ

1. Monitor ukuran berapa yang ideal untuk trading?

Monitor dengan ukuran minimal 27 inci dianggap paling nyaman untuk trading. Ukuran ini memberi ruang cukup buat membuka chart dan indikator tanpa terasa sempit. Trader yang multitasking biasanya memilih monitor 32 inci atau bahkan ultrawide 34 inci supaya bisa menampilkan banyak chart sekaligus.

2. Apakah resolusi Full HD sudah cukup untuk trading?

Full HD masih bisa dipakai, terutama untuk pemula. Tapi untuk detail chart lebih tajam dan ruang kerja lebih lega, resolusi QHD (2560×1440) atau 4K lebih direkomendasikan. Semakin tinggi resolusi, semakin banyak data yang bisa tampil di satu layar tanpa harus zoom in/out terus-menerus.

3. Panel monitor apa yang terbaik untuk trading?

Panel IPS biasanya jadi pilihan utama karena akurasi warna tinggi dan sudut pandang lebar. Kalau kamu sering trading malam hari, panel VA bisa jadi alternatif karena kontrasnya lebih tinggi. Sementara itu, panel TN kurang disarankan untuk trading karena warna dan viewing angle-nya terbatas.

4. Apakah refresh rate penting untuk monitor trading?

Untuk trading, refresh rate 60–75Hz sudah cukup karena grafik chart tidak bergerak secepat game FPS. Refresh rate lebih tinggi (144Hz ke atas) bisa membuat pergerakan lebih mulus, tapi itu hanya bonus. Fokus utama tetap pada resolusi dan ukuran layar, bukan refresh rate.

5. Lebih bagus pakai satu ultrawide atau multi-monitor?

  • Ultrawide: lebih simpel, semua chart dan platform bisa ditampilkan di satu layar lebar tanpa gangguan bezel. Cocok buat trader yang ingin meja rapi. 
  • Multi-monitor: lebih fleksibel, bisa 2–4 layar sekaligus untuk chart, order book, news, dan kalender ekonomi. Cocok buat trader profesional yang butuh banyak jendela aktif. 

6. Apakah monitor gaming cocok untuk trading?

Bisa dipakai, terutama karena refresh rate dan response time-nya tinggi. Tapi untuk trading, kebutuhan utama adalah resolusi tajam, layar lega, dan panel yang nyaman. Jadi monitor gaming cocok kalau kamu juga gamer, tapi kalau khusus trading saja, monitor IPS QHD lebih efektif.

7. Apakah fitur anti blue light perlu untuk trader?

Iya, sangat penting. Trader sering duduk berjam-jam di depan layar, jadi monitor dengan Low Blue Light dan Flicker-Free bisa mengurangi kelelahan mata dan risiko sakit kepala. Fitur ergonomis seperti stand adjustable juga bikin sesi trading panjang lebih nyaman.

8. Apakah monitor portable bisa dipakai untuk trading?

Monitor portable bisa dipakai sebagai layar tambahan, terutama buat trader yang sering mobile atau pakai laptop. Tapi untuk monitor utama, layar portable terlalu kecil. Biasanya ukurannya 15–17 inci, jadi lebih cocok sebagai pendamping, bukan layar utama trading.

 

 

Itulah informasi menarik tentang review monitor untuk trading yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

 

 

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

 

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author: AL

 

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.78%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.27%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.94%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
MTC/IDR
Moonft
63
40%
OGN/IDR
Origin Pro
1.236
25.74%
PERP/IDR
Perpetual
4.898
17.46%
TMG/IDR
T-mac DAO
673.505
16.12%
MEME/IDR
Memecoin
37
12.12%
Nama Harga 24H Chg
KUNCI/IDR
Kunci Coin
2
-33.33%
KOK/IDR
Kok
2
-33.33%
LEVER/IDR
LeverFi
2
-33.33%
GXC/IDR
GXChain
9.388
-25.96%
BICO/IDR
Biconomy
1.700
-15%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Dari Sultan Jadi Boncos, Trader ETH Kena Market Crash
20/08/2025
Dari Sultan Jadi Boncos, Trader ETH Kena Market Crash

Dari $125 Ribu Jadi $43 Juta Seorang trader anonim sukses

20/08/2025
SEC Tegaskan! Mayoritas Token Kripto Bukan Sekuritas
20/08/2025
SEC Tegaskan! Mayoritas Token Kripto Bukan Sekuritas

Kejelasan regulasi di AS akhirnya mendekat. Ketua SEC, Paul S.

20/08/2025
10 Proyek Web3 Terbaik dari ETHGlobal NYC 2025
20/08/2025
10 Proyek Web3 Terbaik dari ETHGlobal NYC 2025

ETHGlobal New York 2025 resmi ditutup dengan deretan proyek yang

20/08/2025