Stablecoin Ripple, RLUSD, dijadwalkan akan memasuki pasar Jepang pada kuartal pertama 2026.
Peluncuran ini akan dilakukan lewat kemitraan strategis dengan SBI Holdings, salah satu konglomerat keuangan terbesar di Jepang, melalui anak usahanya SBI VC Trade yang merupakan bursa kripto berlisensi di negara tersebut.
Langkah ini menandai ekspansi signifikan Ripple di Asia, menyusul keberhasilan mereka mendapatkan persetujuan regulasi di Dubai pada Juni 2025.
Di saat Jepang bersiap merilis stablecoin resmi pertama mereka, kehadiran RLUSD diprediksi bakal mengubah lanskap kompetisi di pasar stablecoin global.
RLUSD: Stablecoin Ripple Berbasis USD
RLUSD atau Ripple USD pertama kali diluncurkan pada Desember 2024. Stablecoin ini dirancang untuk menjadi jembatan yang andal antara keuangan tradisional dan terdesentralisasi.
RLUSD didukung penuh oleh:
- Simpanan dolar Amerika Serikat (AS)
- Surat utang jangka pendek pemerintah AS
- Aset kas likuid lainnya
Setiap bulan, RLUSD menjalani audit independen untuk menjaga transparansi. Hingga Agustus 2025, total kapitalisasi pasar RLUSD telah mencapai $666 juta, menjadikannya stablecoin terbesar ke-8 secara global menurut data CoinMarketCap, satu peringkat di bawah PayPal USD.
Baca juga berita terbaru lainnya: Gemini & XRP Bersatu! 25 Agustus Jadi Momen Penting
Jepang Jadi Pintu Masuk Strategis Ripple di Asia
Kemitraan Ripple dengan SBI VC Trade bukan hal baru. Keduanya telah bekerja sama sejak lama dalam berbagai proyek berbasis blockchain di kawasan Asia.
Namun, peluncuran RLUSD di Jepang menandai fase baru yang lebih serius, yakni mengincar penggunaan stablecoin secara luas di ekosistem keuangan Jepang.
CEO SBI VC Trade, Menurut Tomohiko Kondo, masuknya RLUSD akan meningkatkan kepercayaan dan efisiensi penggunaan stablecoin di Jepang. Hal ini juga dinilai sebagai langkah penting dalam konvergensi antara keuangan konvensional dan digital.
“Kehadiran RLUSD tidak hanya memperluas pilihan stablecoin di pasar Jepang, tetapi juga menjadi langkah besar dalam meningkatkan keandalan dan kemudahan penggunaan stablecoin. Ini adalah momen penting yang mendorong konvergensi antara keuangan dan teknologi digital,” ujar Tomohiko Kondo dikutip dari CryptoNews.
Sementara itu, Senior VP Stablecoin di Ripple, Jack McDonald, menegaskan bahwa RLUSD didesain sebagai standar industri baru dalam hal stabilitas dan efisiensi. Mereka optimistis RLUSD akan meningkatkan utilitas stablecoin dan menciptakan tolok ukur baru di pasar Asia.
“RLUSD dirancang sebagai standar industri yang sesungguhnya, menjadi jembatan yang andal dan efisien antara keuangan tradisional dan terdesentralisasi. Kami yakin kemitraan ini tidak hanya akan mendorong pemanfaatan stablecoin di Jepang, tetapi juga menetapkan tolok ukur baru bagi pasar secara keseluruhan,” ujar Jack McDonald.
Ripple Tantang Dominasi USDT dan USDC
Dengan ekspansi ini, Ripple secara tidak langsung menantang dominasi stablecoin lama seperti USDT dan USDC, khususnya di pasar Asia yang terus berkembang.
Jepang sendiri dikenal sebagai negara dengan pendekatan ketat tapi progresif terhadap regulasi aset digital, menjadikannya pasar strategis bagi proyek yang ingin membangun reputasi jangka panjang.
Saat stablecoin semakin dilirik sebagai alat pembayaran, penyimpan nilai, dan instrumen DeFi, persaingan antarpenerbit stablecoin dipastikan makin ketat. Ripple tampaknya ingin mengamankan posisi lebih awal sebelum pasar Jepang dikuasai pemain lama.
Baca juga berita selanjutnya: Bukan Halu! Ini 5 Prediksi Crypto Paling Gila Untuk 2026
Kesimpulan
Peluncuran RLUSD di Jepang bukan sekadar ekspansi geografis Ripple, melainkan cerminan dari arah baru industri stablecoin global. Ketika Jepang bersiap mengatur dan melegalkan stablecoin, kehadiran RLUSD mencuri start melalui kolaborasi strategis dengan SBI.
Ini bukan hanya soal adopsi teknologi, tapi juga validasi institusional terhadap stablecoin yang transparan dan patuh regulasi.
Dengan rekam jejak Ripple dalam membangun infrastruktur keuangan digital, RLUSD berpotensi menjadi standar baru stablecoin yang stabil, efisien, dan terintegrasi dengan regulasi.
Persaingan dengan USDT dan USDC tidak terelakkan, namun Ripple tampaknya tidak sekadar ikut bersaing, melainkan ingin menjadi tolok ukur yang baru di pasar Asia dan global.
FAQ
- Apa keunggulan RLUSD dibanding stablecoin lain seperti USDT dan USDC?
RLUSD lebih unggul dalam hal transparansi dan dukungan aset yang aman. Stablecoin ini diaudit setiap bulan dan memegang prinsip kepatuhan regulasi yang kuat. - Apakah RLUSD legal dan diawasi regulator di Jepang?
Ya. Ripple menggandeng SBI VC Trade yang sudah berlisensi di Jepang. Ini menunjukkan bahwa RLUSD akan beroperasi secara legal dan sesuai ketentuan otoritas setempat. - Bagaimana cara kerja stablecoin RLUSD milik Ripple?
RLUSD adalah stablecoin yang dipatok 1 banding 1 terhadap dolar AS. Nilainya dijaga lewat cadangan berupa deposito USD, surat utang jangka pendek, dan kas likuid yang diaudit secara rutin. - Apakah RLUSD bisa digunakan untuk DeFi dan transaksi lintas negara?
Ripple menyatakan RLUSD dirancang untuk menjembatani TradFi dan DeFi. Artinya stablecoin ini bisa digunakan dalam platform DeFi dan berpotensi untuk transaksi lintas batas di masa depan. - Mengapa Jepang menjadi target peluncuran RLUSD berikutnya?
Jepang sedang merancang regulasi stablecoin yang progresif dan transparan. Negara ini menjadi pasar yang sangat strategis bagi stablecoin institusional seperti RLUSD yang mengutamakan legalitas dan stabilitas.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Altcoin, #Berita XRP, #Berita Stablecoin, #Berita Kripto Jepang
Polkadot 10.78%
BNB 0.3%
Solana 5.27%
Ethereum 1.84%
Cardano 1.53%
Polygon Ecosystem Token 1.94%
Tron 2.39%
Pasar
