Keamanan dalam dunia kripto semakin menjadi perhatian utama bagi setiap trader. Di tahun 2025, risiko kejahatan kripto semakin berkembang dan tak bisa dianggap enteng. Dari pencurian aset hingga penggunaan stablecoin untuk pencucian uang, ancaman ini terus berkembang, dengan implikasi besar bagi trader Indonesia.
Dengan meningkatnya profesionalisme dalam jaringan kejahatan, kita harus lebih waspada dan mempersiapkan diri.
Artikel ini akan membahas tren terbaru dalam kejahatan kripto, dampaknya bagi trader Indonesia, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri.
Orang Juga Baca Ini: Waspadai APP Scam! Ini Modus Penipuan Kripto 2025
Fakta Utama: Tren Kejahatan Kripto di 2025

Sumber Gambar: Chainalysis
1.Illicit Crypto Activity: Penurunan dan Prediksi Kenaikan
Berdasarkan data terbaru dari website Chainalysis, pada 2024, total nilai transaksi yang diterima oleh alamat kripto ilegal mencapai $40.9 miliar.
Meskipun terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, perkiraan untuk 2025 menunjukkan bahwa angka ini dapat melebihi $51 miliar, seiring dengan meningkatnya identifikasi alamat ilegal dan aktivitas kriminal yang lebih kompleks.
2.Dominasi Stablecoin dalam Kejahatan Kripto
Dalam laporan dari website Chainalysis, stablecoin kini mendominasi transaksi ilegal, dengan 63% dari total volume transaksi kripto ilegal di 2024 menggunakan stablecoin, menggeser Bitcoin yang sebelumnya menjadi pilihan utama. Keberadaan stablecoin yang lebih stabil secara harga menjadikannya pilihan utama bagi para pelaku kejahatan untuk mencuci dana yang berasal dari kegiatan ilegal.
3.Pencurian Aset Kripto: Defi dan Platform Terpusat Jadi Target Utama
Kejahatan yang berkaitan dengan pencurian aset kripto mengalami lonjakan, terutama dari peretasan DeFi dan platform terpusat. Pada 2024, lebih dari $2.2 miliar dicuri, dengan sebagian besar berasal dari DeFi. Para hacker semakin terorganisir, menggunakan teknik canggih untuk mengakses dan mencuri dana dari platform-platform yang tidak sepenuhnya aman.
4.Ransomware dan Penipuan Berbasis AI
Meskipun serangan ransomware sedikit menurun akibat intervensi pihak berwenang, volume serangan tetap signifikan, dengan jutaan dolar yang masih dibayar sebagai tebusan.
Selain itu, teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin dimanfaatkan untuk melancarkan serangan penipuan yang lebih terorganisir dan personal, seperti sextortion dan skema penipuan investasi.
Orang Juga Baca Ini: Keamanan Kripto: 5 Langkah Praktis Menghindari Peretasan
Dampak Kejahatan Kripto pada Trader Indonesia
1.Pencurian dan Peretasan: Kerugian Finansial yang Signifikan
Trader Indonesia yang menggunakan platform tanpa proteksi yang memadai berisiko kehilangan aset mereka. Kejahatan yang terjadi melalui serangan phishing, peretasan, dan penipuan semakin sering terjadi, mengingat banyak trader yang masih menggunakan dompet digital atau platform yang tidak aman. Ini semakin membebani trader yang tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang keamanan kripto.
2.Penyalahgunaan Stablecoin dalam Pencucian Uang
Karena stablecoin sering kali digunakan dalam pencucian uang dan kegiatan ilegal lainnya, trader Indonesia perlu memahami bagaimana stablecoin dapat terlibat dalam jaringan kriminal dan berpotensi mencemari transaksi mereka. Penggunaan stablecoin yang tak terkendali bisa berisiko jika transaksi tersebut terhubung dengan pihak yang terlibat dalam aktivitas ilegal.
3.Tingkat Kejahatan yang Terus Berkembang dan Profesionalisasi
Sebagaimana dijelaskan dalam laporan Chainalysis, profesionalisme para pelaku kejahatan kripto terus meningkat.
Mereka tidak hanya melakukan kejahatan langsung tetapi juga menyediakan infrastruktur untuk pencucian uang dan fraud lainnya. Layanan seperti “Huione Guarantee” telah memfasilitasi transaksi untuk scam, pencucian uang, dan aktivitas ilegal lainnya. Ini menjadi ancaman bagi trader yang tidak cermat dalam memilih platform atau transaksi mereka, seperti informasi yang kami kutip dari website chainalysis.
4.Regulasi yang Semakin Ketat
Pemerintah Indonesia dan negara-negara lain semakin serius mengawasi dan mengatur dunia kripto. Dengan regulasi yang lebih ketat, trader Indonesia harus siap dengan potensi perubahan hukum yang dapat mempengaruhi cara mereka bertrading dan berinvestasi dalam kripto.
Orang Juga Baca Ini: Apa Itu Phising Kripto dan Bagaimana Cara Kerja Phising?
Langkah Pencegahan untuk Melindungi Diri dari Kejahatan Kripto
- Pilih Platform yang Terpercaya dan Terjamin Keamanannya
Gunakan platform kripto yang telah terverifikasi dan memiliki keamanan tinggi, seperti Indodax. Pastikan juga platform tersebut memenuhi standar regulasi dan menawarkan proteksi atas aset kripto yang kamu miliki.
- Aktifkan Keamanan Dua Faktor (2FA)
Selalu aktifkan otentikasi dua faktor untuk semua akun kripto kamu. Ini menambah lapisan keamanan ekstra yang sangat diperlukan untuk melindungi aset dari peretasan.
- Waspadai Phishing dan Scams
Hati-hati dengan serangan phishing dan scam yang semakin profesional, terutama yang menggunakan AI untuk menargetkan kamu secara personal. Jangan pernah mengklik tautan yang mencurigakan atau memberikan informasi pribadi melalui saluran yang tidak aman.
- Gunakan Dompet Kripto yang Aman
Pertimbangkan untuk menggunakan dompet perangkat keras (hardware wallet) untuk menyimpan aset kripto dalam jumlah besar. Dompet jenis ini jauh lebih aman dibandingkan dompet digital online, yang lebih rentan terhadap peretasan.
Kesimpulan
Keamanan menjadi hal yang tidak bisa diabaikan dalam dunia kripto, terutama di 2025. Kejahatan kripto terus berkembang dan semakin terorganisir. Trader Indonesia harus mempersiapkan diri dengan lebih cermat, memahami risiko, dan mengambil langkah-langkah preventif untuk melindungi aset mereka.
Dengan memilih platform yang aman, meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan phishing dan scam, serta mengikuti perkembangan regulasi, kamu dapat meminimalkan risiko yang ada.
FAQ
- Apa yang dimaksud dengan kejahatan kripto?
Kejahatan kripto mencakup aktivitas ilegal seperti pencurian aset kripto, peretasan, penipuan, serta pencucian uang yang menggunakan cryptocurrency sebagai alat utama. - Bagaimana cara melindungi aset kripto dari pencurian?
Selalu gunakan platform yang terverifikasi, aktifkan 2FA, hindari phishing, dan simpan aset kripto di dompet yang aman seperti hardware wallet. - Mengapa stablecoin banyak digunakan dalam kejahatan kripto?
Karena stabilitas harga yang dimiliki stablecoin, banyak pelaku kejahatan menggunakannya untuk mencuci dana hasil kejahatan, sehingga meningkatkan risiko bagi pengguna yang tidak waspada. - Apa yang harus dilakukan jika terkena scam atau peretasan?
Segera hubungi pihak berwenang atau platform yang digunakan, pastikan untuk melaporkan kejadian tersebut, dan ambil langkah-langkah untuk mengamankan akun lainnya. - Apakah kejahatan kripto bisa berkurang seiring waktu?
Meskipun kejahatan kripto semakin berkembang, peningkatan regulasi, kesadaran komunitas, dan peningkatan teknologi keamanan dapat membantu mengurangi kejahatan ini di masa depan.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, Jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan pembaruan terbaru mengenai berbagai informasi menarik yang kami sajikan di Akademi crypto hanya di INDODAX Academy, sumber terpercaya untuk belajar tentang dunia crypto
Dan jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain melalui Google News.
Selain itu untuk mempermudah kamu untuk trading crypto dengan mudah dan aman kamu dapat mendownload aplikasi crypto terbaik dari INDODAX melalui Google play store maupun melalui App Store sekarang juga!
Agar tidak ketinggalan informasi terupdate tentang dunia crypto Jangan lupa juga untuk mengikuti sosial Media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: AL
Referensi
- Chainalysis – 2025 Crypto Crime Trends from Chainalysis , Diakses 10 April 2025.
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Scam Crypto, Berita Ai Crypto