Di pasar crypto yang bergerak cepat, informasi real-time jadi kunci untuk mengambil keputusan. Banyak pemula fokus ke grafik harga, moving average, atau indikator teknikal lain, tapi lupa satu fitur dasar di exchange: running trade.
Running trade adalah catatan transaksi crypto real-time. Dengan memahaminya, kamu bisa lebih jeli membaca arah pasar, sentimen trader lain, dan peluang entry-exit terbaik.
Buat trader yang ingin lebih cerdas, memahami running trade bukan sekadar tambahan ilmu, tapi senjata untuk membaca psikologi pasar. Artikel ini akan mengupas pengertian, cara kerja, contoh nyata, manfaat strategis, risiko, hingga cara mengoptimalkannya dalam trading crypto.
Apa Itu Running Trade? Lebih dari Sekadar Daftar Transaksi
Secara definisi, running trade adalah daftar transaksi jual-beli aset yang terjadi di pasar secara real-time. Begitu ada order beli dan jual yang cocok, sistem exchange langsung mencatatnya dalam running trade.
Informasi yang biasanya ditampilkan mencakup waktu transaksi, jenis transaksi (buy atau sell), harga eksekusi, dan jumlah aset yang diperdagangkan.
Bedanya dengan fitur lain di exchange:
- Order Book: berisi antrian penawaran beli dan jual yang belum dieksekusi.
- Market Depth: memvisualisasikan seberapa kuat supply dan demand di level harga tertentu.
- Running Trade: bukti transaksi yang sudah benar-benar tereksekusi, ibarat struk belanja yang keluar setiap kali ada transaksi di kasir.
Artinya, running trade menunjukkan fakta pasar, bukan sekadar rencana atau prediksi.
Contoh Running Trade di Exchange
Misalnya kamu memantau Bitcoin di Indodax. Running trade bisa menampilkan daftar transaksi seperti ini:
- 14:02:33 — Beli 0.005 BTC @ Rp 950.000.000
- 14:02:31 — Jual 0.01 BTC @ Rp 949.500.000
- 14:02:29 — Beli 0.002 BTC @ Rp 950.500.000
Dari sekilas data itu saja, ada insight penting: transaksi beli yang lebih sering dibanding jual bisa menjadi sinyal adanya buying pressure, selisih harga jual-beli yang tipis menunjukkan pasar sedang likuid, dan jika tiba-tiba ada order besar di atas rata-rata maka kemungkinan terjadi whale activity.
Exchange biasanya menampilkan ini dengan warna hijau (buy) dan merah (sell). Bagi trader aktif, dominasi warna bisa langsung memberi clue arah pasar dalam jangka pendek.
Mengapa Running Trade Penting?
Running trade jadi salah satu alat yang sering diabaikan, padahal fungsinya bisa krusial:
1. Membaca Transparansi Pasar
Berbeda dari order book yang bisa diisi order palsu (spoofing), running trade menampilkan transaksi yang benar-benar terjadi. Trader bisa melihat harga riil yang sedang diperdagangkan.
2. Validasi Sinyal Teknikal
Ketika chart menunjukkan pola breakout, running trade bisa menjadi konfirmasi. Kalau breakout diiringi banyak transaksi beli beruntun, sinyalnya lebih valid dibanding breakout “kosong”.
3. Menangkap Sentimen Pasar
Dengan melihat dominasi buy atau sell dalam hitungan menit, trader bisa membaca sentimen jangka pendek. Ini berguna buat scalping dan day trading.
4. Mendeteksi Aktivitas Whale
Whale biasanya masuk pasar dengan volume besar. Transaksi mereka sering meninggalkan jejak di running trade. Kalau kamu melihat order besar yang mendadak muncul, itu bisa jadi sinyal pergerakan besar akan terjadi.
Studi Kasus: Ketika Running Trade Jadi Senjata
Bayangin harga Bitcoin berada di level resistance Rp 1 miliar. Trader teknikal sudah melihat pola ascending triangle di chart. Saat itu, running trade mulai menunjukkan transaksi beli beruntun dalam jumlah besar.
Apa artinya? Tekanan beli yang meningkat menandakan pasar siap melakukan breakout, sementara volume transaksi nyata yang muncul di running trade memberi dukungan kuat terhadap sinyal teknikal tersebut.
Sebaliknya, kalau chart menunjukkan pola bullish tapi running trade justru didominasi transaksi jual, itu bisa menjadi tanda bahwa sinyal teknikal tersebut palsu atau kurang valid.
Risiko & Keterbatasan Running Trade
Meski powerful, running trade juga punya jebakan yang harus diwaspadai:
- Whale Manipulation
Whale bisa melakukan transaksi besar untuk memancing reaksi pasar, lalu balik arah. Trader pemula yang hanya mengandalkan running trade bisa terjebak false signal. - Noise Jangka Pendek
Transaksi di running trade terjadi sangat cepat. Kalau kamu terlalu fokus, bisa tergoda overtrade padahal tren besarnya belum jelas. - Tidak Menunjukkan Konteks Penuh
Running trade hanya potongan kecil dari keseluruhan market. Tanpa melihat order book, depth, dan chart, interpretasi bisa salah arah.
Intinya, running trade bagus sebagai alat pendukung, tapi jangan dijadikan satu-satunya dasar keputusan.
Cara Praktis Memanfaatkan Running Trade
Biar lebih berguna dalam strategi trading, kamu bisa coba cara berikut ini:
- Gabungkan dengan order book: cek apakah transaksi yang muncul sesuai dengan antrian besar di order book.
- Pantau saat volatilitas tinggi: misalnya ketika ada rilis berita penting atau momen market sensitif.
- Gunakan untuk scalping: running trade bisa bantu membaca arah harga dalam menit-menit tertentu.
- Fokus pada transaksi besar: perhatikan transaksi dengan nominal jauh di atas rata-rata karena bisa jadi pemicu pergerakan signifikan.
Kesimpulan
Running trade adalah jendela real-time ke dalam pasar crypto. Ia menunjukkan transaksi yang benar-benar terjadi, memberi gambaran tentang transparansi, sentimen, hingga aktivitas whale.
Bagi trader aktif, running trade bisa jadi alat ampuh untuk mendukung keputusan cepat. Tapi ingat, ia bukan kompas tunggal. Gunakan bersama analisis teknikal, order book, dan strategi manajemen risiko agar keputusan trading kamu lebih solid.
Trader yang bisa membaca running trade dengan benar biasanya selangkah lebih maju dibanding mereka yang hanya menatap grafik.
Itulah informasi menarik tentang Running Trade yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa itu running trade dalam crypto?
Running trade adalah daftar transaksi yang sedang berlangsung atau baru saja terjadi di pasar secara real-time. - Apakah running trade sama dengan order book?
Tidak. Order book berisi antrian penawaran/permintaan, sedangkan running trade mencatat transaksi yang sudah terjadi. - Kenapa running trade penting dalam trading crypto?
Karena membantu membaca sentimen pasar, mengonfirmasi sinyal teknikal, dan mendeteksi aktivitas whale. - Apakah running trade tersedia di semua exchange?
Ya, hampir semua exchange besar termasuk Indodax menampilkan running trade sebagai fitur dasar. - Apakah running trade cocok untuk pemula?
Cocok, tapi sebaiknya dipakai bersama analisis lain. Bagi pemula, running trade bisa jadi latihan memahami psikologi pasar. - Apa bedanya running trade di crypto dengan saham?
Running trade di saham hanya aktif pada jam bursa, sedangkan di crypto aktif 24/7, sehingga volatilitasnya jauh lebih tinggi. - Bagaimana strategi terbaik menggunakan running trade?
Gunakan untuk validasi sinyal teknikal, memantau transaksi besar, dan membaca momentum jangka pendek.
Author: Fau & EH