Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) secara resmi memperbarui panduan akuntansi untuk stablecoin yang dipatok terhadap dolar AS pada Senin (4/8).
Aturan baru ini memungkinkan stablecoin tertentu diklasifikasikan sebagai “aset seperti uang tunai”, sebuah gebrakan yang bisa mempercepat adopsi crypto secara institusional.
Langkah ini bukan hanya soal laporan keuangan. Ini adalah sinyal bahwa regulator terbesar di pasar keuangan global mulai memberi tempat legal yang jelas bagi stablecoin.
Apa yang Berubah? Ini Dua Syarat Stablecoin Bisa Dianggap ‘Cash-like’
Berdasarkan panduan baru dari SEC, hanya stablecoin dengan dua kriteria utama yang bisa diakui sebagai aset kas di neraca perusahaan:
- Harus bisa ditebus dalam bentuk dolar AS kapan saja (on-demand).
- Nilainya harus 100% dijamin oleh aset lain yang sangat likuid, seperti uang tunai atau obligasi pemerintah.
Dengan memenuhi dua syarat tersebut, stablecoin bisa masuk dalam kategori aset setara kas, yang sebelumnya hanya ditempati oleh uang tunai dan instrumen keuangan jangka pendek.
Ini bukan sekadar perubahan administratif. Banyak perusahaan fintech dan bank digital yang sebelumnya ragu kini bisa memegang stablecoin sebagai cadangan kas tanpa terkena penalti audit.
News lainnya yang lagi trending: Banding Ditarik? Ripple vs SEC Bisa Tamat Sebelum 15 Agustus
Mengapa Ini Penting? Regulasi Sekaligus Sinyal Pro-Adopsi
Aturan ini merupakan bagian dari Project Crypto, inisiatif baru yang diluncurkan oleh Ketua SEC, Paul Atkins.
Tujuannya yaitu menyesuaikan peraturan pasar modal AS dengan era teknologi blockchain.
SEC ingin menciptakan ruang yang aman bagi stablecoin yang digunakan untuk transaksi pembayaran, tanpa mengaburkan batasan hukum bagi aset crypto yang menyerupai sekuritas.
Menurut laporan Bloomberg, aturan ini akan menjadi standar sementara sampai konsultasi publik selesai dan panduan final dirilis.
“Panduan ini memberikan kejelasan kepada emiten, akuntan, dan auditor sekaligus membuka jalan bagi inovasi sistem pembayaran digital,” tulis tim riset Bernstein dikutip dari CoinTurk.
Dampaknya: Perbankan & Fintech Bisa Masuk Lebih Dalam ke crypto
Dengan status “cash-like”, stablecoin bisa lebih mudah diintegrasikan dalam sistem keuangan tradisional:
- Bank dan lembaga keuangan bisa memasukkan stablecoin dalam neraca mereka.
- Startup dan fintech bisa menggunakan stablecoin sebagai modal kerja.
- Investor institusional tak lagi perlu khawatir soal pelaporan atau risiko hukum.
Langkah ini juga bisa mendorong stablecoin seperti USDC, PYUSD, dan bahkan Tether (USDT) untuk memperkuat transparansi cadangan mereka agar bisa lolos dalam klasifikasi baru ini.
Jalan Menuju Adopsi crypto yang Lebih Matang
Meskipun hanya berlaku di wilayah AS, efek dominonya bisa terasa secara global. AS sebagai pusat finansial dunia memberikan preseden penting yang mungkin akan ditiru oleh regulator lain seperti Uni Eropa, Jepang, dan Singapura.
Ini bisa menjadi momen pergeseran besar dalam cara dunia melihat stablecoin: bukan lagi sekadar alat bantu trading, tapi bagian dari infrastruktur keuangan global.
Kesimpulan
Regulasi terbaru dari SEC membuka pintu besar bagi stabilitas dan legitimasi stablecoin dalam sistem keuangan tradisional.
Ini bukan hanya tentang pelaporan akuntansi tetapi tentang masa depan uang digital yang makin tak terelakkan.
Jika sebelumnya stablecoin dianggap “abu-abu” di mata hukum, kini mereka punya peluang untuk berdiri sejajar dengan uang tunai, selama transparansi dan jaminan cadangan mereka terbukti nyata.
FAQ
- Apakah semua stablecoin otomatis diakui sebagai aset kas?
Tidak. Hanya stablecoin yang memiliki jaminan 1:1 dengan dolar AS dan bisa ditebus kapan saja, serta didukung cadangan nyata seperti uang tunai atau Treasury Bonds. - Stablecoin mana yang kemungkinan besar memenuhi syarat ini?
USDC dan PYUSD (dari PayPal) memiliki peluang besar karena transparansi cadangan dan akses langsung ke sistem keuangan AS. - Apa dampaknya bagi investor ritel?
Kepercayaan terhadap stablecoin meningkat. Namun, penting untuk memilih stablecoin yang didukung regulasi dan transparansi cadangan. - Bagaimana pengaruhnya ke pasar crypto secara keseluruhan?
Klasifikasi baru ini bisa mendorong volume transaksi dan adopsi institusional. Efeknya bisa membuat harga crypto lebih stabil dan legitimasi pasar meningkat. - Apakah regulasi ini bersifat permanen?
Belum. Ini adalah panduan sementara yang bisa berubah setelah periode konsultasi publik selesai. Namun, arah kebijakan menunjukkan pendekatan yang lebih akomodatif dari SEC.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Sec, #Berita stablecoin