Gara-Gara Tarif Trump, Investor China Berbondong Kabur ke Indonesia
icon search
icon search

Top Performers

Gara-Gara Tarif Trump, Investor China Berbondong Kabur ke Indonesia

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Gara-Gara Tarif Trump, Investor China Berbondong Kabur ke Indonesia

Gara-Gara Tarif Trump, Investor China Berbondong Kabur ke Indonesia

Daftar Isi

Investor asal China tengah berbondong-bondong memindahkan atau memperluas bisnisnya ke Indonesia. 

Langkah ini menjadi strategi untuk menghindari tarif impor tinggi yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap produk asal China.

Kebijakan tarif tersebut membuat barang dari China terkena bea masuk lebih dari 30%, sedangkan dari Indonesia hanya 19%

Perbedaan ini menjadi peluang besar bagi perusahaan China untuk merelokasi produksi, memanfaatkan jalur ekspor yang lebih murah ke pasar Amerika Serikat.

 

Lonjakan Permintaan Lahan Industri di Jawa Barat

Country Head Bank of America di Indonesia, Mira Arifin, menyebutkan bahwa ada kesepakatan yang memudahkan investor China mendirikan usaha di Tanah Air. Hal ini memicu lonjakan minat terhadap kawasan industri, khususnya di Jawa Barat.

Pendiri PT Yard Zeal, Gao Xiaoyu, mengaku dibanjiri permintaan dari perusahaan China yang ingin mencari lahan atau fasilitas pabrik. Permintaan tersebut mendorong harga properti industri di wilayah ini naik 15–25% secara tahunan pada kuartal I 2025.

Vice President Suryacipta Swadaya, Abednego Purnomo, mengungkapkan bahwa saluran komunikasi mereka, mulai dari telepon, email, hingga WeChat, penuh dengan permintaan dari agen dan klien asal China.

 

Baca selanjutnya: Negara ASEAN Bangun Blockchain Lokal, Indonesia Juga!

 

Data Investasi: China Terus Dominasi FDI

Data pemerintah menunjukkan, investasi dari China dan Hong Kong ke Indonesia mencapai $8,2 miliar pada paruh pertama 2025, naik 6,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Secara total, Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia tumbuh menjadi $26,56 miliar, atau naik 2,58%.

Produsen lampu motor asal China, Investor seperti Zhang Chao, menilai pasar Indonesia strategis karena mampu menjangkau hampir 50% konsumen Asia Tenggara. 

Zhang bahkan menyewa gedung empat lantai di Jakarta dengan biaya tahunan sekitar $13.936 dan mengaku bisa meraih margin laba bersih 20–30% di Indonesia, jauh di atas margin 3% di China.

 

Daya Tarik Ekonomi Indonesia

Indonesia tercatat sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan populasi muda dan produktif. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 mencapai 5,12%, laju tercepat dalam hampir dua tahun terakhir.

Selain itu, daya beli masyarakat yang tinggi membuat konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari 50% PDB. Kondisi ini menjadikan Indonesia pasar domestik yang sulit diabaikan oleh investor global.

 

Tantangan yang Masih Menghantui

Meski peluang besar terbuka, investor asing tetap menghadapi tantangan klasik di Indonesia. Mulai dari birokrasi berbelit, infrastruktur yang belum merata, hingga rantai pasok industri yang belum selengkap China.

Laporan AidData juga menyoroti kekhawatiran sebagian elit politik dan ekonomi terhadap ketergantungan yang berlebihan pada investasi China, terutama di sektor strategis seperti nikel

Saat ini, Indonesia menguasai 63% pasokan nikel global, namun China mengendalikan hampir 75% operasi smelter di dalam negeri.

 

Manuver Diplomatik Indonesia

Presiden Prabowo Subianto menunjukkan sinyal keterbukaan terhadap investasi China, namun tetap menjaga keseimbangan diplomasi. 

Kunjungan pertamanya ke Beijing disusul lawatan ke Washington, menegaskan strategi “berteman dengan kedua raksasa ekonomi”.

Data AidData mencatat, dalam dua dekade terakhir China menyalurkan modal lebih besar ke Indonesia dibandingkan Australia dan AS.

 

Baca juga berita terbaru lainnya: Trump Resmi Legalkan Crypto di Portofolio Pensiun 401(k) Amerika, Ini Risikonya!

 

Kesimpulan

Gelombang masuknya investor China ke Indonesia adalah fenomena strategis yang dipicu oleh dinamika perang dagang AS–China.

Keuntungan tarif, pasar domestik yang besar, dan tenaga kerja muda menjadi magnet utama. Namun, tantangan struktural seperti birokrasi, infrastruktur, dan risiko ketergantungan investasi perlu diantisipasi agar manfaatnya berkelanjutan bagi perekonomian nasional.

 

FAQ

  1. Kenapa investor China memilih Indonesia untuk relokasi pabrik?
    Karena tarif impor AS untuk barang asal Indonesia (19%) jauh lebih rendah dibanding barang dari China (lebih dari 30%), sehingga biaya ekspor ke AS bisa ditekan.
  2. Sektor apa saja yang paling diminati investor China di Indonesia?
    Kebanyakan bergerak di industri tekstil, otomotif (termasuk EV), mainan, serta sektor strategis seperti pengolahan nikel.
  3. Bagaimana dampak masuknya investor China terhadap harga properti industri?
    Permintaan tinggi mendorong harga gudang dan lahan industri di Jawa Barat naik 15–25% secara tahunan pada kuartal I 2025.
  4. Apakah masuknya investor China berdampak pada tenaga kerja lokal?
    Ya, berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga menimbulkan tantangan seperti transfer teknologi dan kompetisi dengan produk impor murah.
  5. Apa risiko Indonesia terlalu bergantung pada investasi China?
    Risikonya termasuk ketergantungan di sektor strategis, seperti nikel, dan potensi kerentanan terhadap perubahan kebijakan luar negeri China.

 

Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.

Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

 

Author: Fau 

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Referensi:

 

Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Donald Trump, #Berita Kripto Asia, #Berita Regulasi Crypto

Lebih Banyak dari Berita

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
Nama Harga 24H Chg
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Altcoin Bisa Kalahkan Bitcoin? Nih Prediksi Agustus 2025!

Pasar kripto tengah memanas di awal Agustus 2025. Sejumlah analis

Gara-Gara Tarif Trump, Investor China Berbondong Kabur ke Indonesia
14/08/2025
Gara-Gara Tarif Trump, Investor China Berbondong Kabur ke Indonesia

Investor asal China tengah berbondong-bondong memindahkan atau memperluas bisnisnya ke

14/08/2025
Terbongkar! Taktik Hacker Korea Utara Incar Startup Web3
14/08/2025
Terbongkar! Taktik Hacker Korea Utara Incar Startup Web3

Investigasi terbaru dari analis crypto terkenal ZachXBT mengungkap metode licik

14/08/2025