Dalam dunia trading kripto, nama Hyperliquid kini makin mencuri perhatian sebagai salah satu DEX (Decentralized Exchange) inovatif yang menawarkan pengalaman trading perpetual tanpa gas fee.
Namun di balik platformnya yang canggih, terdapat komunitas trader dengan gaya dan strategi unik. Artikel ini mengajak kamu menyelami lebih dalam siapa saja trader-trader andalan di Hyperliquid, teknik apa yang mereka gunakan, dan bagaimana mereka memaksimalkan cuan di lanskap DeFi yang serba cepat ini.
Mengenal Hyperliquid: DEX Tanpa Gas Fee yang Kian Populer
Hyperliquid adalah protokol DEX berbasis layer-1 buatan sendiri yang berfokus pada trading perpetual futures. Platform ini memungkinkan pengguna untuk melakukan trading dengan leverage tinggi tanpa biaya gas dan dengan latensi rendah.
Tidak seperti DEX tradisional yang mengandalkan jaringan seperti Ethereum atau Arbitrum, Hyperliquid membangun jaringannya sendiri untuk menciptakan pengalaman yang mendekati CEX namun tetap trustless dan on-chain.
Fitur-fitur andalannya mencakup:
- Eksekusi order super cepat
- UI/UX yang intuitif
- Program insentif berbasis kontribusi komunitas
- Dukungan terhadap beragam aset kripto
Namun yang membuat Hyperliquid benar-benar menarik adalah komunitas trader-nya yang aktif, kompetitif, dan penuh inovasi.
Siapa Saja Trader di Hyperliquid?
Komunitas trader di Hyperliquid terbagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan pendekatan dan latar belakang:
- Degens Cuan Maksimal
Mereka ini adalah para trader oportunis yang haus cuan, terbiasa memanfaatkan volatilitas tinggi. Gaya mereka cenderung agresif, menggunakan leverage besar, dan aktif di leaderboard harian. Beberapa bahkan dikenal sebagai “rekt-but-rich”, alias sering rugi besar tapi sesekali jackpot. - Algo Traders & Bot Builder
Kelompok ini didominasi oleh developer yang membuat trading bot untuk memanfaatkan pergerakan pasar. Mereka menggunakan API Hyperliquid yang cepat untuk eksekusi order otomatis berdasarkan sinyal teknikal atau data real-time dari chain. - Narrative-Based Trader
Trader ini mengambil posisi berdasarkan tren naratif, seperti hype AI, narrative L2, atau token DePIN. Mereka bukan hanya menganalisis chart tapi juga membaca arah sentimen pasar lewat X (Twitter), Discord, hingga forum kripto. - Analyst yang Data-Driven
Mereka fokus pada analisis open interest, funding rate, volume, dan data-chain lainnya. Profil seperti ini biasanya menghindari noise pasar dan hanya entry jika probabilitasnya sangat kuat.
Teknik dan Strategi yang Populer di Hyperliquid
Banyak strategi trading berkembang di Hyperliquid. Berikut beberapa teknik favorit yang digunakan para trader:
1. Sniping dan Scalping
Dengan latensi rendah, banyak trader memanfaatkan kesempatan untuk scalping pergerakan harga kecil namun cepat. Teknik ini mengandalkan eksekusi cepat, penggunaan limit order strategis, serta leverage yang tinggi (namun tetap terukur risikonya).
2. Volume and Liquidity Breakout
Strategi ini digunakan oleh trader yang mengamati breakout volume pada pasangan tertentu. Saat volume naik tiba-tiba dan likuiditas terakumulasi, mereka masuk posisi dan menargetkan lonjakan harga yang cepat.
3. Funding Rate Arbitrage
Beberapa trader cerdik mengamati funding rate positif atau negatif secara ekstrem di Hyperliquid lalu memanfaatkan selisih tersebut untuk mengambil posisi jangka pendek sambil mengunci profit dari funding fee.
4. Social Sentiment Trade
Trader ini menggunakan X sentiment tracker, diskusi Discord, bahkan Google Trends untuk menentukan narasi mana yang sedang ramai dan potensial jadi pemicu rally harga di aset tertentu.
5. Liquidity Sniping Bot
Algo trader menggunakan bot untuk mencari likuiditas rendah dan mengeksekusi order dalam jumlah besar untuk memicu slippage pada aset-aset kecil. Strategi ini bisa sukses besar, namun sangat berisiko bila salah kalkulasi.
Keunggulan Hyperliquid untuk Trader Aktif
Mengapa para trader ini memilih Hyperliquid? Ini alasannya:
- No Gas Fee: Semua transaksi bebas biaya gas, memungkinkan eksekusi berkali-kali tanpa khawatir biaya.
- Leaderboard & Komunitas Aktif: Trader bisa unjuk gigi di leaderboard dan mendapat insentif reputasi atau hadiah.
- Ekosistem Data Terbuka: Semua data bisa diakses publik—membuka ruang untuk pengembangan tools, bot, dan dashboard analitik.
- API Bertenaga Tinggi: Cocok untuk algo dan HFT-style trading.
- UI Ramah Pemula Tapi Kaya Fitur: Cocok untuk semua level trader, dari degen hingga analis profesional.
Tantangan dan Risiko yang Dihadapi
Namun tentu saja, DEX seperti Hyperliquid bukan tanpa tantangan:
- Volatilitas Ekstrem
Dengan leverage tinggi dan pergerakan cepat, risiko rugi besar bisa terjadi dalam hitungan detik. - Slippage dan Low Cap Assets
Beberapa aset di Hyperliquid masih belum likuid, membuat strategi sniping bisa jadi boomerang jika tidak dihitung matang. - Overtrading
Tanpa biaya gas, beberapa trader cenderung overtrading karena merasa “gratis”. Padahal, tiap eksekusi tetap membawa risiko modal. - Psikologi Trading
DEX membuat kamu sepenuhnya bertanggung jawab—tanpa custodian atau fitur “stop loss on server”, semua tergantung kedisiplinanmu.
Tips untuk Pemula yang Ingin Mulai di Hyperliquid
Buat kamu yang tertarik menjajal Hyperliquid, berikut tips yang bisa jadi pedoman:
- Mulai dengan akun testnet atau saldo kecil dulu
- Jangan langsung gunakan leverage tinggi
- Gunakan limit order daripada market order
- Pantau leaderboard dan pelajari strategi top trader
- Gunakan fitur charting dan analitik dari pihak ketiga seperti Hyperliquid Lens atau Dune dashboard
Kesimpulan
Trader di Hyperliquid bukan sembarang spekulan. Mereka adalah pionir yang mengeksplorasi batas antara kecepatan, strategi, dan inovasi dalam dunia DeFi. Dengan berbagai teknik dari scalping, arbitrase, hingga trading berbasis sentimen, mereka menunjukkan bagaimana DEX seperti Hyperliquid bisa jadi ladang cuan yang menggiurkan—asal kamu siap dengan strategi dan disiplin tinggi. Ekosistem ini membuka peluang baru, tetapi hanya yang paham risikonya yang bisa bertahan lama.
Itulah informasi menarik tentang Begini Teknik Cuan Trader Hyperliquid di Dunia DEX ang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apa itu Hyperliquid?
Hyperliquid adalah platform DEX Layer-1 untuk perdagangan kontrak perpetual dengan order book sepenuhnya on-chain, tanpa gas fee, dan eksekusi secepat CEX. Dirancang untuk trader profesional maupun ritel, Hyperliquid menghadirkan kecepatan tinggi, biaya rendah, dan keamanan tingkat lanjut, sekaligus memungkinkan leverage hingga 50x.
2. Apa yang membuat Hyperliquid beda dari DEX lainnya?
Beberapa fitur yang membedakan Hyperliquid:
- Order book sepenuhnya on-chain, bukan hybrid seperti banyak DEX lain.
- Tanpa gas fee, baik untuk market order maupun limit order.
- Performa ultra cepat dan latency rendah, mirip pengalaman trading di CEX.
- Transparansi penuh: semua aktivitas tercatat di chain milik Hyperliquid sendiri.
- Ekosistem lengkap: dari trader hingga developer bisa ikut kontribusi lewat Hyperliquid Provider (HLP) dan HyperCore.
3. Siapa saja yang menggunakan Hyperliquid?
Pengguna Hyperliquid cukup beragam, termasuk:
- Degen trader yang ingin scalping cepat dan leverage tinggi
- Algo trader dan quant dev yang membangun strategi otomatis
- Analis data yang memanfaatkan transparansi on-chain
- Trader sosial yang mengikuti sentimen komunitas dan media sosial
4. Strategi apa yang umum dipakai di Hyperliquid?
Beberapa strategi yang populer:
- Scalping dan breakout volume
- Funding arbitrage antar pair atau DEX
- Social sentiment trading
- Algo trading berbasis data on-chain
- Market making mandiri melalui Hyperliquid Provider
5. Apakah Hyperliquid cocok untuk pemula?
Bisa, asalkan sudah memahami dasar trading futures dan manajemen risiko. Hyperliquid menyediakan interface ramah pengguna, transparansi harga, dan komunitas aktif. Namun, karena adanya fitur leverage hingga 50x, disarankan mulai dari dana kecil dan mode low risk sambil mempelajari ekosistemnya lebih lanjut.
6. Apa itu HYPE dan perannya di Hyperliquid?
HYPE adalah token asli Hyperliquid yang digunakan untuk:
- Pengelolaan protokol (governance)
- Dukungan ekosistem
- Potensi insentif dan staking di masa depan
Meski saat ini fokus utama masih di performa dan trading, HYPE diprediksi jadi bagian penting dari tokenomics Hyperliquid ke depan.
7. Apakah Hyperliquid aman?
Ya. Hyperliquid dibangun di atas Layer-1 miliknya sendiri dengan konsensus HyperBFT dan validator internal. Ia tidak bergantung pada chain lain (seperti Ethereum atau Solana), sehingga bisa memberikan kontrol penuh atas performa dan keamanan.
8. Apa itu HyperCore dan HyperEVM?
- HyperCore adalah arsitektur utama Hyperliquid yang menangani eksekusi order ultra cepat.
- HyperEVM memungkinkan penggunaan smart contract kompatibel dengan EVM, sehingga developer bisa membangun fitur tambahan di atas Hyperliquid tanpa harus pindah ekosistem.
Author: RZ