Ketika kita berbicara tentang Golden Cross, dan Death Cross, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu Moving Average (MA).
Secara singkat, Golden Cross dan Death Cross adalah garis yang mengukur harga rata-rata aset kripto untuk jangka waktu tertentu. Misalnya, MA 200 mengukur harga rata-rata aset kripto selama 200 hari terakhir dan MA 50 mengukur harga rata-rata aset kripto selama 50 hari terakhir, maka Golden Cross dan Death Cross dalam hal ini berfungsi sebagai garis support dan resistance.
Untuk menggunakan indikator Moving Average, kalian dapat mengakses indodax.com dan login dengan akun kalian. Setelah itu, pilih salah satu aset kripto yang kalian inginkan, dan klik Advanced Chart. Pada kolom indikator, kalian hanya perlu mencari Moving Average dan klik, lalu tampilan grafik dengan indikator tersebut akan muncul. Untuk MA 200, kalian bisa klik Format, lalu ganti angka Length menjadi 200 untuk memperlihatkan harga rata-rata selama 200 hari terakhir.
Sekarang, apa sih Golden Cross itu sebenarnya? Golden Cross adalah pola grafik yang melibatkan Moving Average jangka pendek bergerak di atas Moving Average jangka panjang. Biasanya, MA 50 hari digunakan sebagai MA jangka pendek, dan MA 200 hari digunakan sebagai MA jangka panjang.
Golden Cross terjadi dalam tiga fase, yaitu:
- Dimana MA jangka pendek berada di bawah MA jangka panjang selama tren turun
- Kecenderungan adanya berbalik arah, di mana MA jangka pendek akan memotong MA jangka panjang keatas; dan
- Dimana tren naik dimulai saat MA jangka pendek berada di atas MA jangka panjang.
Dalam banyak kasus, Golden Cross dianggap sebagai sinyal bullish. Hal ini dikarenakan ketika harga MA jangka pendek lebih tinggi dari harga MA jangka panjang, maka hal ini menunjukkan potensi pergeseran ke arah pasar tren. Nah, di sinilah waktu yang tepat untuk Anda melakukan pembelian!
Lalu, apa itu Death Cross? Death Cross pada dasarnya adalah kebalikan dari Golden Cross, yaitu pola grafik di mana MA jangka pendek memotong ke bawah MA jangka panjang. Misalnya, MA 50 hari memotong ke bawah MA 200 hari. Dengan demikian, Death Cross biasanya dianggap sebagai sinyal bearish.
Death Cross terjadi dalam tiga fase, yaitu:
- Dimana MA jangka pendek berada di atas MA jangka panjang selama tren naik
- Dimana tren berbalik dan MA jangka pendek memotong ke bawah MA jangka panjang; dan
- Dimana tren turun dimulai ketika MA jangka pendek tetap di bawah MA jangka panjang.
Garis MA jangka pendek yang melintas ke bawah MA jangka panjang biasanya mengindikasikan prospek bearish dalam pasar. Karenanya, ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan penjualan!
Sebagai konklusi, Golden Cross dapat dianggap sebagai sinyal bullish, sedangkan Death Cross merupakan sinyal bearish. Keduanya dapat dikonfirmasi dengan tingginya volume perdagangan. Beberapa analisis teknikal juga dapat digunakan ketika melihat konteks persilangan. Adapun contoh yang paling umum yaitu termasuk Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Relative Strength Index (RSI).
Strategi sederhana dalam trading yang dapat digunakan adalah beli di Golden Cross dan jual di Death Cross. Meskipun begitu, mengikuti salah satu sinyal secara membabi buta biasanya bukan strategi terbaik. Jadi, kalian harus dapat mempertimbangkan faktor lain dalam hal teknik analisis pasar juga ya supaya mendapat analisis yang lebih akurat!