USDT, stablecoin terbesar di dunia, kini menghadapi tantangan serius dari regulasi global. Uni Eropa baru saja menerapkan Markets in Crypto-Assets (MiCA), sebuah regulasi yang bisa mengguncang pasar stablecoin.
Beberapa bursa kripto seperti Coinbase, telah menghapus USDT dari layanan mereka di Eropa. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: Bisakah USDT tetap bertahan, atau akan kehilangan dominasi di tengah regulasi yang semakin ketat?
Untuk memahami tantangan yang dihadapi USDT, kita perlu melihat lebih dekat bagaimana regulasi MiCA bekerja dan mengapa hal ini menjadi krusial bagi masa depan stablecoin ini.
Berita Terkini: Web3 Korea Tertinggal? Mengapa Modal & Talenta Pergi?
Apa Itu Regulasi MiCA dan Mengapa Penting?
Definisi dan Tujuan MiCA
Sebagai langkah awal, penting untuk memahami apa itu Markets in Crypto-Assets (MiCA) dan bagaimana regulasi ini dirancang untuk menciptakan standar yang lebih jelas bagi aset kripto. Beberapa tujuan utama regulasi ini meliputi:
- Perlindungan Investor dengan memastikan aset kripto memiliki cadangan yang dapat diverifikasi.
- Meningkatkan Transparansi dalam penerbitan stablecoin.
- Mengatur Stablecoin agar sesuai dengan standar keuangan tradisional.
Namun, bagaimana aturan ini mempengaruhi USDT secara langsung? Untuk menjawabnya, kita perlu melihat bagaimana MiCA mengkategorikan stablecoin.
Kategori Stablecoin dalam Regulasi MiCA

Sumber: X.com – Cointelegram
MiCA membagi aset kripto menjadi dua kategori:
- Electronic Money Tokens (EMT) – Stablecoin yang didukung 100% oleh mata uang fiat.
- Asset-Referenced Tokens (ART) – Stablecoin yang didukung oleh aset lain selain fiat.
USDT kemungkinan besar masuk dalam kategori ART, yang membuatnya terkena persyaratan ketat dari MiCA. Dengan kategori ini, USDT menghadapi tantangan baru yang akan kita bahas lebih lanjut di bagian berikutnya, seperti informasi dari website reports.tiger-research.com.
Orang Juga Baca: Tokenisasi Emas UBS di ZKSync: Era Baru Investasi Digital?
Seberapa Besar Pengaruh MiCA terhadap USDT?
Dengan regulasi MiCA mulai diterapkan, dampaknya terhadap USDT mulai terasa. Salah satu efek terbesar adalah potensi delisting USDT dari berbagai bursa kripto di Eropa.
Potensi Delisting USDT dari Bursa Kripto di Eropa
- Coinbase telah menghapus USDT dari layanannya di Eropa, mengutip persyaratan kepatuhan MiCA.
- Bursa besar seperti Binance dan Crypto.com masih mempertahankan USDT, tetapi mereka menghadapi tekanan regulasi yang terus meningkat.
Namun, delisting hanyalah salah satu aspek dari tantangan ini. Tantangan yang lebih besar muncul dari persyaratan kepatuhan yang lebih ketat.
Orang Juga Baca: MiCA: Bank Italia Umumkan Panduan Kripto
Persyaratan Kepatuhan yang Memberatkan USDT
- MiCA mengharuskan penerbit stablecoin menyimpan cadangan mereka di bank-bank Eropa.
- Saat ini, 83% cadangan USDT disimpan dalam bentuk obligasi Treasury AS, yang tidak memenuhi persyaratan MiCA.
- USDT juga belum mendapatkan izin dari European Banking Authority (EBA), yang diperlukan untuk beroperasi di Uni Eropa.
Jika regulasi ini diterapkan secara penuh, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh USDT, tetapi juga oleh pasar kripto secara keseluruhan.
Efek Regulasi MiCA terhadap Likuiditas Pasar
- Stablecoin seperti USDT menyumbang lebih dari 50% perdagangan kripto di Eropa.
- Jika regulasi ini memaksa USDT keluar dari Eropa, pasar bisa kehilangan likuiditas besar.
- Trader mungkin mulai beralih ke USDC atau DAI yang lebih patuh terhadap regulasi.
Orang Juga Baca: Uniswap v4 Resmi Rilis! Lebih Murah dan Fleksibel
Perubahan ini menimbulkan pertanyaan lain: apakah USDT mampu bersaing dengan stablecoin lain seperti USDC yang lebih patuh regulasi?
USDT vs USDC: Siapa yang Lebih Siap Menghadapi Regulasi?
Jika MiCA mulai mempengaruhi pasar stablecoin di Eropa, maka kompetisi antara USDT dan USDC semakin tajam.
Transparansi dan Kepatuhan: USDC vs USDT
- USDC lebih transparan karena melakukan audit rutin.
- USDT masih menghadapi skeptisisme terkait cadangannya yang tidak sepenuhnya diaudit.
- USDC telah beradaptasi dengan regulasi, sedangkan USDT masih mencari strategi untuk bisa tetap beroperasi di Eropa.
Namun, USDT tidak tinggal diam. Tether mulai menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi perubahan regulasi ini.
Strategi USDT untuk Bertahan di Tengah Regulasi
- Tether mulai bekerja sama dengan Quantoz, perusahaan compliant dengan MiCA, untuk tetap bisa beroperasi di Eropa.
- Meningkatkan kepatuhan regulasi di berbagai wilayah agar bisa mempertahankan posisinya di pasar global.
Namun, apakah strategi ini cukup untuk mempertahankan dominasi USDT di pasar global?
Apakah Regulasi MiCA Akan Menghambat Pertumbuhan USDT?
Dampak regulasi MiCA tidak hanya dirasakan oleh bursa kripto dan penerbit stablecoin, tetapi juga oleh para trader global.
Bagaimana Dampaknya terhadap Trader Global?
- Di Eropa ? USDT mungkin akan menghadapi pembatasan likuiditas.
- Di Asia ? Binance masih mendominasi perdagangan USDT, menjadikan Asia sebagai pasar utama.
- Di Amerika Serikat ? USDT masih kuat karena hubungannya dengan investor besar dan obligasi Treasury AS.
Dengan tantangan ini, pertanyaannya tetap: apakah USDT masih bisa menjadi stablecoin nomor satu di dunia?
Apakah USDT Masih Akan Jadi Stablecoin No. 1?
- MiCA bisa membuat stablecoin lebih kompetitif, memberi keuntungan bagi USDC dan DAI.
- Namun, permintaan global terhadap USDT tetap tinggi, terutama di negara berkembang.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, jelas bahwa regulasi MiCA membawa tantangan besar bagi USDT. Namun, pasar global yang lebih luas tetap memberikan peluang bagi USDT untuk bertahan.
Jika USDT ingin tetap dominan, Tether harus meningkatkan transparansi dan menyesuaikan diri dengan regulasi baru. Apakah mereka akan berhasil atau kehilangan pangsa pasar ke kompetitor seperti USDC? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Artikel ini hasil Kolaborasi antara INDODAX x Tiger Research
FAQ
1: Apa itu regulasi MiCA dan mengapa mempengaruhi USDT?
MiCA adalah regulasi Uni Eropa yang mengatur stablecoin. Jika tidak patuh, USDT bisa dilarang diperdagangkan di UE.
2: Mengapa Coinbase menghapus USDT dari Eropa?
Karena USDT belum memenuhi persyaratan MiCA yang mewajibkan stablecoin memiliki cadangan di bank-bank Eropa.
3: Apakah USDT akan tetap menjadi stablecoin terbesar?
USDT masih dominan secara global, tetapi MiCA bisa melemahkan posisinya di Eropa dan memberi keuntungan bagi USDC serta DAI.
4: Bagaimana dampaknya bagi trader di luar Eropa?
Trader di Asia dan Amerika masih bisa menggunakan USDT tanpa gangguan, tetapi di Eropa, likuiditas bisa berkurang.
5: Bagaimana cara USDT menghadapi regulasi MiCA?
Tether mulai bekerja sama dengan perusahaan compliant MiCA dan berencana menyesuaikan diri dengan regulasi untuk tetap bisa beroperasi di Eropa.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, Jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan pembaruan terbaru mengenai berbagai informasi menarik yang kami sajikan di Akademi crypto hanya di INDODAX Academy, sumber terpercaya untuk belajar tentang dunia kripto
Dan jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain melalui Google News.
Selain itu untuk mempermudah kamu untuk trading crypto dengan mudah dan aman kamu dapat mendownload aplikasi crypto terbaik dari INDODAX melalui Google play store maupun melalui App Store sekarang juga!
Agar tidak ketinggalan informasi terupdate tentang dunia crypto Jangan lupa juga untuk mengikuti sosial Media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: AL & RB
Tag Terkait: #Berita Mata Uang Kripto #BeritaRegulasiCrypto