Dalam dunia trading kripto, pemahaman terhadap indikator teknikal menjadi hal yang penting bagi para trader dalam mengambil keputusan yang lebih baik.
Salah satu indikator yang banyak digunakan adalah Volume Weighted Average Price (VWAP), yang memberikan gambaran harga rata-rata dengan mempertimbangkan volume perdagangan.
VWAP tidak hanya membantu dalam mengidentifikasi tren harga, tetapi juga memberikan wawasan tentang likuiditas pasar dalam satu indikator.
Dengan memadukan analisis harga dan volume, VWAP menjadi alat yang sangat berguna bagi trader untuk menilai apakah suatu aset diperdagangkan di atas atau di bawah nilai wajarnya, sehingga memungkinkan strategi trading yang lebih optimal.
Apa Itu VWAP?
VWAP atau Volume Weighted Average Price adalah indikator teknikal yang menghitung harga rata-rata suatu aset dengan mempertimbangkan volume perdagangan.
Berbeda dengan harga rata-rata biasa, VWAP memberikan gambaran yang lebih akurat tentang pergerakan harga karena memasukkan faktor volume dalam perhitungannya.
Indikator ini pertama kali digunakan di pasar saham untuk membantu investor institusional dalam menilai eksekusi perdagangan mereka.
Seiring berkembangnya pasar kripto, VWAP diadaptasi untuk membantu trader memahami tren harga dalam berbagai rentang waktu, seperti 1 menit atau 15 menit, pada grafik real–time.
Bagi trader kripto, VWAP berperan sebagai alat penting dalam strategi trading harian (intraday) karena mampu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pergerakan harga berdasarkan volume perdagangan.
Baik trader pemula maupun profesional memanfaatkannya untuk menentukan titik masuk dan keluar yang lebih optimal sehingga keputusan perdagangan dapat diambil dengan lebih jelas dan akurat.
Orang Juga Baca: Strategi Cara Trading Memecoin untuk Pemula: Panduan Lengkap
Cara Menghitung VWAP
Mengutip investopedia.com, VWAP dihitung dengan menjumlahkan nilai total transaksi (harga dikalikan dengan volume) untuk setiap perdagangan, lalu membaginya dengan total volume yang diperdagangkan. Perhitungan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
VWAP = (Jumlah dari (Harga Tick × Volume Tick)) / Total Volume Perdagangan
Namun, tidak semua trader memiliki akses ke sumber data yang menyediakan informasi rinci seperti ini. Oleh karena itu, trader dan penyedia grafik sering menggunakan rumus alternatif yang mendekati nilai VWAP sebenarnya.
Rumus Alternatif
Sebagian besar platform charting menggunakan pendekatan lain yang hampir menyerupai VWAP, yaitu:
VWAP = (Harga Tipikal Kumulatif × Volume) / Volume Kumulatif
Keterangan:
- Harga Tipikal = (Harga Tertinggi + Harga Terendah + Harga Penutupan) / 3
- Volume Kumulatif = Total volume sejak sesi perdagangan dimulai
Metode ini memungkinkan trader mendapatkan perkiraan VWAP yang cukup akurat meskipun tanpa akses ke data transaksi mendetail.
Mengapa VWAP Penting bagi Trader Kripto?
VWAP menjadi indikator yang sangat berguna bagi trader kripto karena dapat membantu dalam mengidentifikasi arah pasar, apakah sedang dalam tren naik atau turun.
Jika harga berada di atas garis VWAP maka hal itu menunjukkan bahwa pasar cenderung bullish, sementara harga di bawah VWAP dapat mengindikasikan tren bearish.
Di samping itu, trader sering menggunakan VWAP sebagai acuan untuk menentukan titik beli dan jual yang lebih baik.
Ketika harga berada di bawah VWAP, beberapa trader menganggapnya sebagai peluang beli karena aset dianggap undervalued, sedangkan ketika harga di atas VWAP, hal itu bisa menjadi sinyal untuk menjual guna mengamankan keuntungan.
Peran lain dari VWAP adalah membantu trader dalam menilai apakah harga saat ini lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan rata-rata pasar dalam periode tertentu.
Dengan memahami posisi harga terhadap VWAP, trader dapat membuat keputusan yang lebih terukur dan menghindari pembelian di harga yang terlalu tinggi atau penjualan di harga yang terlalu rendah.
Cara Menggunakan VWAP dalam Trading Kripto
VWAP sering digunakan dalam trading intraday untuk memantau pergerakan harga secara lebih akurat.
Dengan mengamati posisi harga terhadap garis VWAP, trader dapat menentukan apakah suatu aset sedang berada dalam tren bullish atau bearish dalam jangka pendek.
Jika harga berada di atas VWAP maka hal itu mengindikasikan momentum positif, sedangkan harga di bawah VWAP dapat menjadi tanda tekanan jual yang lebih kuat.
Di samping itu, VWAP pun dapat membantu trader menghindari “panic selling” dengan memberikan gambaran objektif tentang tren pasar.
Alih-alih bereaksi impulsif terhadap fluktuasi harga yang tajam, trader dapat menggunakan VWAP sebagai acuan untuk menilai apakah harga masih berada dalam kisaran wajar atau mengalami pergerakan yang tidak biasa.
Untuk analisis yang lebih mendalam, VWAP sering dikombinasikan dengan indikator lain, seperti Relative Strength Index (RSI) atau Moving Averages.
Adapun RSI dapat membantu mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold, sementara Moving Averages dapat memberikan konfirmasi tambahan mengenai tren jangka panjang sehingga keputusan trading menjadi lebih terukur.
Orang Juga Baca: Strategi Scalping Saham: Panduan Lengkap untuk Pemula
Kelebihan dan Kekurangan VWAP
Meskipun VWAP merupakan indikator yang berguna dalam trading, ia memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami agar dapat digunakan secara optimal. Berikut ini ulasan terkait kelebihan dan kekurangannya:
1. Kelebihannya
- Memberikan gambaran harga rata-rata yang lebih objektif
VWAP mempertimbangkan volume dalam perhitungannya sehingga lebih akurat dibandingkan harga rata-rata sederhana yang hanya menghitung perubahan harga tanpa memperhatikan jumlah transaksi.
Dengan demikian, trader dapat memahami harga wajar suatu aset berdasarkan aktivitas pasar yang sebenarnya.
- Membantu mengidentifikasi tren dan titik masuk/keluar yang optimal
VWAP sering digunakan untuk mengidentifikasi area beli dan jual yang lebih menguntungkan.
Jika harga berada di bawah VWAP maka trader dapat menganggapnya sebagai peluang beli karena aset dianggap undervalued, sementara jika harga berada di atas VWAP maka hal itu bisa menjadi sinyal untuk menjual guna mengamankan keuntungan.
Strategi tersebut sangat berguna dalam trading intraday yang membutuhkan keputusan cepat dan akurat.
2. Kekurangan
- Kurang cocok untuk pasar yang sangat volatile
Dalam pasar yang mengalami fluktuasi harga yang sangat cepat, seperti kripto, VWAP bisa menjadi kurang efektif.
Harga yang bergerak liar dalam waktu singkat dapat membuat indikator ini sulit memberikan sinyal yang jelas sehingga kurang dapat diandalkan dalam kondisi ekstrem.
- Rentan terhadap pergerakan volume yang ekstrem
Perlu diketahui bahwa VWAP sangat dipengaruhi oleh lonjakan volume perdagangan dalam waktu tertentu.
Misalnya, ketika ada berita besar atau likuidasi besar-besaran, volume perdagangan yang tiba-tiba melonjak dapat menyebabkan distorsi pada perhitungan VWAP, membuatnya kurang mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya.
Akibatnya, trader bisa mendapatkan sinyal yang kurang akurat jika hanya mengandalkan VWAP tanpa mempertimbangkan faktor lainnya.
VWAP vs Indikator Lain
Dalam analisis teknikal, VWAP sering dibandingkan dengan indikator lain seperti Moving Averages dan Bollinger Bands, yang juga digunakan untuk mengidentifikasi tren harga.
Masing-masing indikator memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada kondisi pasar dan strategi trading yang digunakan.
1. VWAP vs Moving Averages
VWAP dan Moving Averages (MA) sama-sama berfungsi untuk menentukan harga rata-rata dalam periode tertentu, tetapi ada perbedaan utama dalam cara perhitungannya. Adapun kelebihan VWAP dibandingkan Moving Averages, antara lain:
- VWAP mempertimbangkan volume dalam perhitungannya sehingga memberikan gambaran harga yang lebih akurat dibandingkan MA yang hanya menghitung rata-rata harga tanpa mempertimbangkan jumlah transaksi.
- Lebih efektif untuk trading intraday karena memperhitungkan semua transaksi yang terjadi dalam satu sesi perdagangan.
Sementara itu, kelemahan VWAP dibandingkan Moving Averages di antaranya adalah sebagai berikut:
- VWAP hanya digunakan untuk satu sesi perdagangan sehingga kurang berguna untuk analisis jangka panjang, sementara MA dapat digunakan untuk berbagai time frame.
- Tidak sefleksibel Moving Averages dalam mengidentifikasi tren yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu.
2. VWAP vs Bollinger Bands
Bollinger Bands adalah indikator volatilitas yang terdiri dari tiga garis, yaitu garis tengah (SMA) serta dua garis atas dan bawah yang menunjukkan standar deviasi dari harga rata-rata. Inilah kelebihan VWAP dibandingkan Bollinger Bands:
- VWAP lebih efektif dalam menentukan harga rata-rata berbobot volume sehingga lebih akurat dalam menilai apakah harga berada di level wajar.
- Lebih cocok digunakan sebagai alat untuk menentukan titik masuk dan keluar yang optimal dalam strategi trading harian.
Adapun beberapa kelemahan VWAP dibandingkan Bollinger Bands adalah sebagai berikut:
- Tidak memberikan informasi tentang volatilitas pasar secara langsung, seperti yang ditunjukkan oleh Bollinger Bands.
- Tidak dapat menunjukkan potensi breakout atau kondisi overbought/oversold seperti yang bisa didapatkan dari pergerakan harga terhadap Bollinger Bands.
Pada dasarnya, VWAP lebih unggul dalam menentukan harga wajar berbasis volume dan sangat berguna untuk strategi trading intraday.
Namun, indikator ini kurang efektif untuk analisis jangka panjang dibandingkan Moving Averages dan tidak memberikan gambaran volatilitas seperti Bollinger Bands.
Oleh karena itu, banyak trader mengombinasikan VWAP dengan indikator lain agar mendapatkan analisis yang lebih komprehensif sesuai dengan kondisi pasar kripto.
Orang Juga Baca: Indikator Bitcoin yang Wajib Diketahui Trader Pemula
Tips Menggunakan VWAP untuk Strategi Trading Kripto
Menggunakan VWAP dengan strategi yang tepat dapat membantu trader kripto menentukan harga beli dan jual yang lebih optimal serta menghindari sinyal yang menyesatkan. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
1. Gunakan VWAP untuk Mendapatkan Harga yang Lebih Baik
VWAP bisa membantu trader dalam menentukan harga beli dan jual yang lebih optimal. Jika harga berada di bawah VWAP maka hal itu bisa menjadi indikasi bahwa aset sedang undervalued sehingga berpotensi menjadi peluang beli.
Sebaliknya, jika harga berada di atas VWAP maka hal tersebut bisa menjadi sinyal untuk menjual karena harga sudah melebihi rata-rata berbobot volume.
2. Sesuaikan Parameter VWAP untuk Menghindari False Signals
VWAP terkadang dapat memberikan sinyal yang kurang akurat jika tidak disesuaikan dengan kondisi pasar. Di pasar yang sangat volatile, lonjakan volume bisa menyebabkan distorsi dalam perhitungan VWAP.
Maka dari itu, penting untuk mengonfirmasi sinyal dari VWAP dengan indikator lain seperti RSI atau MACD agar keputusan trading lebih akurat.
3. Strategi Trading Berbasis VWAP dalam Pasar Bearish
Ketika pasar sedang mengalami tren turun, VWAP dapat digunakan sebagai level resistensi dinamis. Misalnya, jika harga mencoba naik kembali ke VWAP tetapi gagal menembusnya maka itu bisa menjadi sinyal bahwa tren turun masih kuat.
Dalam kondisi ini, trader dapat mempertimbangkan untuk menjual saat harga mendekati VWAP dan membeli kembali di level yang lebih rendah setelah harga kembali turun.
Kesimpulan
Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang VWAP dalam Trading Kripto: Tips dan Trik Terbaik yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia blockchain dan kripto.
Selain itu, temukan informasi terkini lainnya yang dikemas dalam kumpulan artikel crypto terlengkap dari Indodax Academy. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas pengetahuanmu di dunia investasi dan teknologi digital!
Sebagai penutup, VWAP merupakan alat analisis teknikal yang penting bagi trader kripto, utamanya dalam strategi trading harian.
Sebagai indikator yang mempertimbangkan harga dan volume, VWAP memberikan wawasan yang lebih dalam tentang tren pasar dan membantu trader membuat keputusan yang lebih tepat.
Dengan penggunaan yang benar, VWAP dapat meningkatkan peluang sukses dalam trading kripto, baik untuk menentukan titik masuk dan keluar maupun menghindari jebakan pergerakan harga yang menyesatkan.
Namun, agar lebih efektif, VWAP sebaiknya dikombinasikan dengan indikator lain dan disesuaikan dengan kondisi pasar yang sedang berlangsung.
FAQ
- Apa itu VWAP dalam trading?
VWAP adalah indikator yang menghitung harga rata-rata suatu aset berdasarkan volume perdagangan, memberikan gambaran objektif mengenai harga yang lebih adil.
- Bagaimana cara menghitung VWAP?
VWAP dihitung dengan mengalikan harga transaksi dengan volume pada waktu itu dan membaginya dengan total volume perdagangan sepanjang periode.
- Apa perbedaan VWAP dengan Moving Average?
VWAP lebih fokus pada volume perdagangan, sementara Moving Average lebih fokus pada harga. VWAP memberikan gambaran yang lebih objektif tentang harga rata-rata berbobot volume.
- Apakah VWAP cocok untuk semua jenis pasar?
VWAP sangat berguna untuk pasar yang aktif seperti kripto dan saham, namun bisa jadi kurang efektif di pasar yang lebih stabil atau dengan volume perdagangan rendah.
- Kapan waktu terbaik untuk menggunakan VWAP?
VWAP paling efektif digunakan untuk trading intraday, khususnya dalam pasar yang sangat volatil dan ketika volume perdagangan tinggi.
- Apa yang harus dilakukan jika harga di bawah VWAP?
Jika harga berada di bawah VWAP, ini biasanya menunjukkan pasar sedang dalam tren turun, dan bisa menjadi sinyal untuk menjual atau menunggu harga stabil kembali.