Wall Street akhirnya resmi masuk ke ranah blockchain. Laporan terbaru Tiger Research mencatat, raksasa keuangan seperti UBS, Apollo, dan Invesco telah men-tokenisasi aset bernilai miliaran dolar AS.
Aset-aset tersebut kini berpindah tangan 24 jam sehari, bukan lagi terbatas pada jam bursa tradisional 9-to-5.
Fenomena ini menandai perubahan besar di mana blockchain bukan lagi eksperimen finansial, melainkan fondasi infrastruktur keuangan global.
Tahun 2025 menjadi titik balik di mana dunia keuangan tradisional dan Web3 mulai menyatu secara fungsional.
Tokenisasi Jadi Jembatan TradFi dan Web3
Tokenisasi aset dunia nyata atau Real World Assets (RWA) berawal dari upaya menghadirkan akses terhadap instrumen keuangan konvensional seperti obligasi dan saham melalui blockchain.
Kini, tren tersebut berubah menjadi gerakan institusional berskala global. Sepanjang 2024 hingga 2025, terjadi lonjakan partisipasi dari lembaga keuangan besar.
UBS dan Apollo memimpin tokenisasi aset tetap dan surat utang, sementara Invesco dan DBS Bank mulai menyiapkan sistem perdagangan aset token berbasis lisensi di Singapura dan Hong Kong.
Menurut laporan itu, regulasi di Asia justru mempercepat adopsi RWA. Di Singapura, token RWA dianggap sekuritas di bawah aturan Monetary Authority of Singapore (MAS).
Sementara Hong Kong dan Dubai menetapkan framework yang memberi kejelasan hukum bagi pelaku terlisensi untuk mengoperasikan aset digital secara sah.
Baca juga berita terkait: RWA Comeback! 3 Token Ini Siap Jadi Primadona di November 2025
Dari Obligasi hingga Saham On-chain
Awalnya, tokenisasi berfokus pada instrumen pendapatan tetap (fixed income) seperti surat utang dan treasury. Namun kini, tren tersebut telah melebar ke saham tokenisasi dan pre-IPO shares.
Ada dua model penerbitan yang dominan, antara penerbitan langsung (direct issuance) dan structured note issuance.
Keduanya memungkinkan perdagangan saham digital secara real-time dan 24/7. Investor bisa melakukan manajemen risiko tanpa menunggu jam buka bursa tradisional.
Tiger Research menyebut fenomena ini sebagai “the rise of always-on equity markets,” yaitu pasar ekuitas yang beroperasi tanpa henti di jaringan blockchain.
Ekosistem RWA Makin Kompleks dan Terintegrasi

Sumber Gambar: TigerResearch
Ekosistem RWA kini menjadi rantai nilai yang saling mendukung antara berbagai pelaku:
- Platform tokenisasi dan distribusi: DigiFT, Ondo, Centrifuge
- DeFi protocol: Aave, Kamino, MakerDAO, KuCoin
- Manajer aset: UBS, Apollo, Invesco
- Penyedia infrastruktur: blockchain L1/L2, oracle, dan protokol interoperabilitas
Kerja sama lintas entitas ini menciptakan loop adopsi berkelanjutan, di mana setiap pemain memperkuat pertumbuhan pasar RWA.
Inovasi seperti Stock Collateral Lending (xStocks × Kamino) dan Hybrid Lending (Aave) memperlihatkan bagaimana tokenisasi kini menghadirkan utility nyata di sektor keuangan.
Stablecoin Jadi Pondasi Ekonomi RWA
Laporan juga menyoroti peran penting stablecoin dalam mendorong ekosistem RWA. Regulasi baru seperti U.S. GENIUS Act, CLARITY Act, dan Hong Kong Stablecoin Bill telah mengakui stablecoin sebagai “digital money” resmi.
Pengakuan ini menjadikan stablecoin pondasi utama likuiditas dan transaksi lintas pasar tokenisasi.
Dengan regulasi yang makin jelas, Tiger Research memprediksi permintaan RWA akan naik signifikan karena stablecoin mempermudah perdagangan lintas wilayah dan konversi aset fiat ke token.
Baca berikutnya: Standard Chartered Ramal RWA Bakal Kalahkan Stablecoin di 2028!
Asia Jadi Pusat Pertumbuhan RWA Global
Berbeda dari Amerika Serikat yang masih berhati-hati soal regulasi kripto, Asia kini jadi pusat pertumbuhan RWA dunia.
Singapura, Hong Kong, dan Dubai menjadi tiga wilayah paling progresif yang membuka pintu bagi tokenized securities dan digital bond trading.
Tiger Research memproyeksikan bahwa 2025 akan menjadi tahun pertama “on-chain IPO” dan munculnya bursa saham tokenisasi penuh.
Ini akan mengubah cara investor global memandang likuiditas dan kepemilikan aset.
Kesimpulan
Laporan RWA 2025 menegaskan: blockchain kini menjadi tulang punggung baru sistem keuangan global.
Institusi besar tak lagi menunggu; mereka sudah menaruh aset miliaran dolar di blockchain.
Dunia finansial tengah memasuki era “24/7 programmable economy”, di mana aset nyata hidup di jaringan digital dan bergerak tanpa henti.
Perubahan ini bukan lagi masa depan, tapi realitas yang sudah dimulai.
FAQ
- Apa itu Real World Assets (RWA) dalam kripto?
RWA adalah aset dunia nyata seperti obligasi, saham, atau properti yang diubah menjadi token digital di blockchain. Tujuannya agar aset tradisional bisa diperdagangkan secara transparan, cepat, dan tanpa batas waktu. - Apa keuntungan tokenisasi aset dunia nyata?
Tokenisasi meningkatkan likuiditas, transparansi, dan akses pasar global. Investor bisa memperdagangkan aset kapan pun tanpa menunggu jam bursa, serta memperoleh kepemilikan fraksional. - Mengapa 2025 dianggap tahun penting bagi RWA?
Karena pada 2025, lembaga keuangan besar seperti UBS dan Apollo mulai men-tokenisasi aset nyata secara masif, ditambah regulasi di Asia semakin jelas. Ini menjadikan RWA infrastruktur baru, bukan sekadar proyek eksperimental. - Apa perbedaan antara tokenisasi langsung dan structured note issuance?
Tokenisasi langsung berarti aset diterbitkan langsung ke blockchain, sementara structured note issuance menggunakan instrumen keuangan turunan yang dikemas dalam bentuk token untuk efisiensi distribusi dan kepatuhan hukum. - Apakah tokenisasi aman bagi investor?
Selama platform tokenisasi berlisensi dan mengikuti regulasi (seperti di bawah MAS atau SFC), tokenisasi dianggap aman secara hukum dan operasional. Risiko utama lebih ke volatilitas pasar, bukan dari teknologinya. - Apa hubungan stablecoin dengan ekosistem RWA?
Stablecoin berfungsi sebagai media tukar dan sumber likuiditas dalam perdagangan aset token. Regulasi baru yang mengakui stablecoin sebagai “digital money” membuat perdagangan RWA jadi lebih efisien dan teregulasi. - Apakah RWA akan menggantikan saham tradisional?
Tidak sepenuhnya. Tokenisasi justru melengkapi sistem lama dengan menjadikan aset lebih fleksibel, bisa diakses lintas negara, dan lebih cepat diperdagangkan. Namun, tren jangka panjang bisa mengarah ke dominasi pasar tokenisasi.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita RWA, #Berita Blockchain





Pasar
