Korea Selatan pernah menjadi salah satu pusat perdagangan kripto terbesar di dunia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, industri Web3 di Korea menghadapi tantangan besar. Regulasi yang ketat, ketidakjelasan kebijakan, dan kurangnya dukungan inovasi membuat perusahaan Web3, modal, serta talenta mulai meninggalkan negara tersebut.
Saat ini, Korea Selatan berada di persimpangan penting: apakah akan beradaptasi dengan perkembangan industri Web3 global atau semakin tertinggal akibat kebijakan yang kurang mendukung? Untuk memahami lebih lanjut, mari kita lihat faktor-faktor yang menyebabkan migrasi modal dan talenta Web3 dari Korea.
Mengapa Modal dan Talenta Web3 Korea Pergi ke Luar Negeri?
1. Ketidakjelasan Regulasi Web3 di Korea
Salah satu hambatan utama bagi industri Web3 di Korea adalah regulasi yang terlalu ketat dan tidak fleksibel. Pemerintah memberlakukan larangan penggunaan akun perusahaan untuk transaksi kripto, yang membuat perusahaan Web3 kesulitan dalam mengonversi aset digital ke mata uang fiat (off-ramping).
Selain itu, regulasi terkait stablecoin, DeFi, dan gaming berbasis blockchain masih belum jelas. Kebijakan berbasis “daftar positif” membatasi ruang inovasi, sementara di negara lain, regulatory sandbox memungkinkan proyek baru berkembang lebih leluasa.
Dampak dari regulasi ini tidak hanya dirasakan oleh perusahaan, tetapi juga oleh para investor. Hal ini membawa kita ke faktor berikutnya, yaitu arus modal keluar ke bursa offshore dan platform DeFi.
2. Arus Modal Keluar ke Bursa Offshore & DeFi
Investor kripto di Korea semakin mengalihkan modal mereka ke bursa luar negeri dan platform DeFi. Beberapa faktor yang mendorong tren ini antara lain:
- Pembatasan transaksi kripto di bursa lokal.
- Gangguan layanan di exchange selama ketidakstabilan politik.
- Kesempatan investasi yang lebih luas di platform DeFi

Sumber Gambar: Reports.tiger-research.com (Dune)
Berdasarkan survei Komisi Jasa Keuangan Korea (FSC), transfer aset kripto ke wallet global meningkat 2,3 kali lipat pada 2024, seperti informasi yang kami kutip dari website Reports.tiger-research.com. Tren ini menunjukkan bahwa investor Korea lebih nyaman menyimpan asetnya di luar negeri dibandingkan di ekosistem Web3 domestik.
Tak hanya modal yang bergerak ke luar negeri, tetapi perusahaan Web3 juga mulai berpindah ke negara yang lebih ramah terhadap industri ini. Mari kita bahas lebih lanjut.
3. Relokasi Perusahaan Web3 ke Negara Kripto-Friendly
Perusahaan Web3 Korea semakin banyak yang memindahkan operasi mereka ke negara dengan regulasi lebih ramah kripto. Contohnya:
- Nexpace (divisi blockchain Nexon) pindah ke Abu Dhabi.
- Kaia Foundation (Klaytn) dan Line Finschia juga memilih Abu Dhabi.
- Wemix (WeMade) memilih Dubai sebagai markas barunya.
Negara-negara seperti Uni Emirat Arab dan Singapura memberikan insentif pajak serta regulasi yang lebih jelas, sehingga menjadi magnet bagi perusahaan Web3 Korea yang ingin berkembang tanpa hambatan.
Selain perusahaan, individu yang bekerja di industri ini juga mulai mencari peluang di luar negeri. Bagaimana fenomena ini mempengaruhi talenta Web3 Korea?
Berita Terkait: Regulasi Crypto Terbaru di Korea: 1.300 Token dalam Pengawasan
4. Brain Drain: Talenta Web3 Korea Hijrah ke Luar Negeri
Regulasi yang membatasi inovasi juga berdampak pada talenta Web3 Korea. Banyak profesional Web3 yang akhirnya memilih bekerja di luar negeri, terutama di:
- Amerika Serikat (terutama di Silicon Valley dan Miami yang mendukung inovasi Web3).
- Uni Emirat Arab & Singapura yang menyediakan peluang kerja lebih baik di sektor blockchain.
- Eropa yang lebih terbuka terhadap teknologi blockchain dan aset digital.
Jika tren ini terus berlanjut, Korea bisa kehilangan daya saing dalam inovasi Web3 di tingkat global. Lalu, bagaimana dampaknya bagi ekosistem Web3 Korea secara keseluruhan?
Apa Dampak Migrasi Modal & Talenta Web3 bagi Korea?
Jika Korea Selatan tidak segera mengambil langkah untuk mempertahankan industri Web3, maka dampak jangka panjangnya bisa sangat signifikan:
- Ekosistem Web3 domestik melemah karena kehilangan investasi dan SDM berkualitas.
- Korea hanya akan menjadi pasar likuiditas bagi investor global, tanpa memiliki inovasi lokal.
- Ketergantungan investor pada bursa asing dan DeFi meningkat, yang dapat meningkatkan risiko keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi.
Berita Terkait: Web3 Gaming Dubai: Magnet Baru Talenta Global
Untuk menghindari dampak ini, Korea perlu mengambil langkah konkret. Berikut adalah beberapa solusi yang bisa diterapkan.
Solusi agar Web3 Korea Kembali Kompetitif
1. Reformasi Regulasi Kripto & Web3
- Memberikan izin bagi akun perusahaan untuk transaksi kripto, sehingga bisnis Web3 dapat berjalan lebih lancar.
- Menyediakan regulasi yang lebih fleksibel untuk stablecoin, DeFi, dan NFT gaming.
2. Insentif untuk Startup & Talenta Web3
- Menawarkan pengurangan pajak dan insentif finansial bagi startup Web3 agar tetap di Korea.
- Meningkatkan pendanaan riset dan program beasiswa untuk pengembangan talenta Web3 lokal.
3. Kolaborasi dengan Pemain Global
- Membangun kemitraan dengan negara-negara yang ramah Web3 seperti Dubai dan Singapura.
- Menyesuaikan regulasi agar lebih sinkron dengan standar global untuk menarik investasi kembali ke Korea.
FAQ
1. Mengapa modal dan talenta Web3 Korea pindah ke luar negeri?
Regulasi yang ketat dan kurangnya insentif bagi bisnis Web3 membuat perusahaan dan profesional mencari peluang lebih baik di luar negeri.
2. Apakah relokasi perusahaan Web3 berdampak pada ekosistem kripto Korea?
Ya, jika terlalu banyak perusahaan yang pergi, inovasi Web3 di Korea bisa melemah, menjadikan negara ini hanya sebagai pusat likuiditas tanpa keunggulan teknologi.
3. Bagaimana Korea bisa mempertahankan daya saing Web3-nya?
Dengan reformasi regulasi, insentif pajak, dan kolaborasi global agar lebih menarik bagi perusahaan Web3 dan talenta digital.
Dengan langkah-langkah yang tepat, Web3 Korea masih memiliki peluang untuk kembali menjadi salah satu pusat inovasi global.
Kesimpulan
Korea Selatan masih memiliki potensi besar dalam industri Web3, tetapi tantangan regulasi yang menghambat inovasi harus segera diatasi. Jika tidak, modal dan talenta akan terus mengalir ke luar negeri, meninggalkan Korea sebagai sekadar pasar perdagangan tanpa inovasi lokal.
Pemerintah dan pelaku industri perlu bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang lebih kompetitif melalui regulasi yang jelas, dukungan terhadap startup Web3, serta strategi inovasi yang lebih kuat.
Dengan langkah-langkah yang tepat, Web3 Korea masih memiliki peluang untuk kembali menjadi salah satu pusat inovasi global.
Artikel ini hasil Kolaborasi antara INDODAX x Tiger Research
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, Jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan pembaruan terbaru mengenai berbagai informasi menarik yang kami sajikan di Akademi crypto hanya di INDODAX Academy, sumber terpercaya untuk belajar tentang dunia kripto
Dan jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain melalui Google News.
Selain itu untuk mempermudah kamu untuk trading crypto dengan mudah dan aman kamu dapat mendownload aplikasi crypto terbaik dari INDODAX melalui Google play store maupun melalui App Store sekarang juga!
Agar tidak ketinggalan informasi terupdate tentang dunia crypto Jangan lupa juga untuk mengikuti sosial Media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: AL & RB
Tag Terkait: #Berita Mata Uang Kripto #BeritaRegulasiCrypto