Pemerintah Amerika Serikat (AS) bergerak tegas. White House sedang menyiapkan perintah eksekutif baru (executive order) yang bakal melarang praktik diskriminatif oleh bank terhadap perusahaan crypto.
Langkah ini menyasar langsung fenomena debanking, yaitu penolakan layanan keuangan oleh institusi perbankan terhadap pelaku industri tertentu, termasuk perusahaan aset digital.
?? JUST IN: The White House is preparing an executive order to target banks that discriminate against conservatives and crypto companies, addressing debanking practices with potential fines and penalties, per WSJ. pic.twitter.com/rNjKVI2vAq
— Cointelegraph (@Cointelegraph) August 5, 2025
Bank Bakal Kena Sanksi Jika Diskriminatif
Mengutip laporan Wall Street Journal, perintah eksekutif ini akan memberi kewenangan baru kepada regulator untuk memberi sanksi, denda, atau penalti kepada bank yang kedapatan melakukan penutupan akun secara sepihak atau menolak layanan kepada entitas crypto tanpa alasan keuangan yang sah.
Selama ini, sejumlah perusahaan crypto mengaku kesulitan mengakses layanan perbankan. Mulai dari penolakan pembukaan rekening, pemutusan kerja sama mendadak, hingga ditolak saat mengajukan pinjaman usaha.
Menurut data internal yang dikutip AltcoinBuzz, lebih dari 40% perusahaan crypto pernah mengalami pembatasan akses perbankan. Situasi ini memperlambat inovasi dan menghambat operasional industri crypto, terutama startup dan pelaku usaha kecil.
Wait — the bank froze your life savings?
Debanking exposed…
Imagine waking up one day to find your bank account frozen.
No warning.
No explanation.
No recourse.This is not a thought experiment. It’s a real situation. And it’s happened not just to crypto companies and… pic.twitter.com/yl6Vuv9ypn
— a16z crypto (@a16zcrypto) June 12, 2025
Baca juga berita terbaru: SEC Lunak ke Ripple? Atkins Bocorkan Proyek Crypto Pro-Inovasi
“Crypto Blacklist” Jadi Sorotan
Fenomena ini dikenal luas dengan sebutan “crypto blacklisting”, yakni praktik bank menganggap perusahaan aset digital sebagai entitas berisiko tinggi.
Alasan yang dikemukakan umumnya berkaitan dengan isu pencucian uang, volatilitas harga, dan ketidakjelasan regulasi. Namun, kalangan pelaku industri menilai tindakan tersebut seringkali sarat bias, bahkan politis.
White House menilai bahwa akses terhadap layanan keuangan adalah hak dasar bagi pelaku usaha, termasuk di sektor teknologi finansial.
Executive order ini hadir sebagai sinyal bahwa pemerintah ingin menciptakan arena kompetisi yang adil, tanpa hambatan administratif yang tak berdasar.
Konteks Politik & Ekonomi Digital
Langkah ini muncul di tengah semakin terpolarisasinya iklim politik di AS. Beberapa kelompok konservatif dan organisasi pro-crypto mengklaim bahwa mereka menjadi korban dari pembatasan yang disengaja oleh pihak perbankan.
Executive order ini juga menandai arah kebijakan ekonomi digital yang lebih inklusif, seiring adopsi crypto yang makin meluas.
Dengan semakin banyak individu dan bisnis yang bertransaksi menggunakan aset digital, akses ke layanan keuangan menjadi kebutuhan mendesak.
Menuju Ekosistem crypto yang Lebih Adil?
Jika disahkan, aturan ini bisa menjadi titik balik penting dalam sejarah industri crypto di AS. Bank tidak bisa lagi menggunakan alasan politis atau reputasi untuk menolak klien berbasis aset digital.
Sebaliknya, mereka akan diminta membuktikan bahwa setiap penolakan didasarkan pada risiko keuangan yang terukur, bukan diskriminasi.
Meski detail final dari perintah eksekutif ini belum dirilis, arah kebijakan White House adalah untuk memberi ruang yang adil dan setara bagi sektor crypto untuk tumbuh di tengah sistem keuangan tradisional.
Baca selanjutnya: Trump Hajar Ekonomi India! Tarif Naik Jadi 50% Gara-Gara Rusia
Kesimpulan
Langkah White House dalam menyusun perintah eksekutif untuk melindungi perusahaan crypto dari diskriminasi perbankan menandai pergeseran penting dalam kebijakan keuangan Amerika Serikat.
Di tengah meningkatnya adopsi aset digital, akses terhadap layanan perbankan bukan lagi sekadar fasilitas, tapi kebutuhan utama.
Jika aturan ini disahkan, ekosistem crypto akan mendapat pijakan yang lebih setara dalam sistem keuangan tradisional.
Bagi pelaku industri, ini bukan hanya soal keadilan, tapi juga peluang untuk tumbuh tanpa batasan yang tidak proporsional.
FAQ
- Apa itu debanking dalam konteks industri crypto?
Debanking adalah praktik penutupan akun atau penolakan layanan bank kepada perusahaan crypto, meskipun tidak terbukti melanggar hukum. Hal ini sering terjadi karena bank menganggap crypto sebagai sektor berisiko tinggi. - Kenapa pemerintah AS ingin melarang bank memblokir perusahaan crypto?
Karena dianggap diskriminatif dan menghambat pertumbuhan ekonomi digital. Pemerintah ingin memastikan semua pelaku usaha, termasuk di sektor aset digital, mendapat akses keuangan yang adil. - Apa dampak perintah eksekutif ini terhadap ekosistem crypto?
Jika disahkan, perusahaan crypto akan lebih mudah membuka rekening bank, memproses transaksi, dan mengakses pinjaman usaha. Hal ini bisa mempercepat adopsi crypto di sektor arus utama. - Apakah ini berarti regulasi terhadap crypto di AS akan dilonggarkan?
Tidak sepenuhnya. Langkah ini bukan pelonggaran regulasi, melainkan penegasan bahwa penilaian terhadap perusahaan harus objektif dan berbasis risiko, bukan opini politis atau stigma. - Apakah praktik “crypto blacklisting” juga terjadi di negara lain?
Ya, praktik serupa terjadi di beberapa negara, termasuk di Asia dan Eropa. Namun, pendekatan tiap negara berbeda tergantung regulasi lokal dan posisi pemerintah terhadap crypto.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Regulasi Crypto, #Berita Donald Trump, #Berita The Fed, #Berita SEC