Harga Bitcoin (BTC) tiba-tiba anjlok ke bawah $118 ribu pada Kamis malam (14/8), hanya beberapa jam setelah mencetak rekor tertinggi baru di level $124.089.
Koreksi tajam ini terjadi dalam waktu singkat dan menyebabkan likuidasi besar-besaran senilai hampir $1 miliar.
Bitcoin Drop Tajam Hanya dalam Hitungan Menit
Setelah menembus level tertingginya sepanjang sejarah di atas $124 ribu, harga BTC langsung terkoreksi secara agresif.
Penurunan dari area $121 ribu ke bawah $118 ribu terjadi dalam kurun waktu sekitar 10–15 menit, memicu candle merah besar dan volatilitas ekstrem di pasar spot.
Meskipun harga sempat memantul tipis ke area $119.500, Bitcoin masih berada jauh dari puncak yang dicetak di hari yang sama. Koreksi ini menandai penurunan cepat yang cukup langka pasca peristiwa ATH.
207 Ribu Trader Kena Likuidasi, Kerugian Capai $930 Juta

Sumber: Coinglass/Cryptopotato
Data dari CoinGlass mencatat bahwa lebih dari 207 ribu akun trader mengalami likuidasi dalam waktu 24 jam terakhir.
Total nilai posisi yang dilikuidasi mencapai $930 juta, dengan lebih dari $460 juta terjadi hanya dalam beberapa jam pasca koreksi tajam.
Sebagian besar likuidasi terjadi pada posisi long leverage yang artinya banyak trader memanfaatkan margin beli yang terlalu tinggi tanpa perlindungan stop loss.
Baca berita selanjutnya: Trump Resmi Legalkan Crypto di Portofolio Pensiun 401(k) Amerika, Ini Risikonya!
Data Derivatif: Pasar Tidak Panik, Tapi Tidak Percaya Diri
Meskipun tekanan harga di pasar spot cukup signifikan, data dari pasar derivatif menunjukkan respons yang relatif stabil.

Sumber: laevitas.ch/cointelegraph
Premi futures Bitcoin tiga bulan berada di level 9% secara tahunan, masih dalam rentang netral 5–10%. Ini mengindikasikan bahwa lonjakan harga sebelumnya tidak didorong oleh penggunaan leverage secara berlebihan.

Sumber: laevitas.ch/cointelegraph
Di sisi lain, delta skew opsi BTC 30-hari tercatat di angka 3%, yang menunjukkan bahwa pasar opsi tetap seimbang antara permintaan beli (call) dan jual (put).
Dengan demikian, pasar belum menunjukkan tanda-tanda panik, meskipun keyakinan terhadap potensi breakout yang berkelanjutan di atas $120 ribu juga belum sepenuhnya pulih.
Inflasi Produsen AS Jadi Katalis Tekanan Tambahan
Selain faktor teknikal dan aksi ambil untung, koreksi harga Bitcoin juga dipengaruhi oleh sentimen makroekonomi.
Rilis data Producer Price Index (PPI) AS bulan Juli menunjukkan inflasi tahunan sebesar 3,3%, lebih tinggi dari ekspektasi analis.
Angka ini sempat memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menunda pemangkasan suku bunga, sehingga mengurangi daya tarik aset berisiko seperti crypto.
Namun demikian, indeks saham S&P 500 berhasil pulih dan menutup penurunan intraday, mengindikasikan bahwa tekanan di pasar crypto kemungkinan tidak sepenuhnya disebabkan oleh sentimen inflasi.

Sumber: CME FedWatch/Cointelegraph
Di sisi lain, menurut data dari CME FedWatch, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas suku bunga ke level 3,75% atau lebih rendah pada Januari 2026 kini turun menjadi 61%, dibandingkan 67% pada pekan sebelumnya.
Penurunan ekspektasi terhadap pelonggaran moneter ini turut menambah tekanan bagi Bitcoin yang cenderung sensitif terhadap arah kebijakan suku bunga.

Sumber: Cointelegraph
Selain itu, pernyataan dari Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang menyatakan bahwa pemerintah tidak berencana menambah kepemilikan BTC untuk cadangan strategis, turut menekan ekspektasi pasar terhadap akumulasi institusional.
Altcoin Ikut Terbebani, Pasar Masih Volatil
Koreksi harga BTC juga menyeret altcoin besar seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), Ripple (XRP), Dogecoin (DOGE), dan Cardano (ADA).
Semua aset tersebut mengalami penurunan 2–3% dalam waktu kurang dari satu jam setelah BTC jatuh.
Meskipun tidak ada sinyal teknikal yang menunjukkan tren bearish jangka panjang, volatilitas tinggi seperti ini menunjukkan bahwa pasar crypto tetap sangat sensitif terhadap faktor makro maupun sentimen institusional.
Baca juga berita populer: 3 Altcoin Ini Terancam Hadapi Likuidasi Besar, Harga Bisa Anjlok!
Kesimpulan
Kejatuhan harga Bitcoin dari $124.000 ke bawah $118.000 menandai salah satu koreksi tercepat setelah ATH.
Namun, data derivatif yang tetap stabil dan rendahnya tekanan jual dari investor besar menunjukkan bahwa ini lebih merupakan koreksi sehat akibat aksi ambil untung, bukan pembalikan tren besar.
Volatilitas tetap tinggi, dan pelaku pasar perlu memperhatikan indikator ekonomi global serta manajemen risiko, terutama bagi yang bertransaksi dengan leverage.
FAQ
- Kenapa harga Bitcoin turun setelah mencapai rekor tertinggi?
Koreksi terjadi karena aksi ambil untung, kekhawatiran inflasi AS, dan komentar dari pejabat AS yang tidak mendukung akumulasi Bitcoin untuk cadangan negara. - Berapa banyak trader yang terkena dampak koreksi ini?
Sekitar 207 ribu akun trader terkena likuidasi, dengan kerugian total mencapai $930 juta, sebagian besar dari posisi long leverage. - Apakah koreksi ini menunjukkan tren bearish?
Belum tentu. Pasar derivatif masih menunjukkan kondisi netral. Tidak ada lonjakan leverage atau panic selling besar. Koreksi ini kemungkinan hanya penyesuaian teknikal. - Bagaimana dampak inflasi PPI terhadap harga Bitcoin?
Inflasi PPI yang lebih tinggi dari ekspektasi membuat pelaku pasar ragu akan pemangkasan suku bunga. Ini berdampak negatif terhadap aset berisiko seperti crypto. - Apa yang harus diperhatikan trader setelah koreksi seperti ini?
Trader sebaiknya lebih waspada terhadap volatilitas, menghindari over-leverage, dan mengikuti perkembangan data ekonomi global yang bisa memicu pergerakan harga ekstrem.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Cointelegraph – Bitcoin’s all-time high gains vanished hours later: Here’s why, diakses pada 15 Agustus 2025
- Cryptopotato – Bitcoin Suddenly Crashes Under $118K as Liquidations Surge Toward $1B, diakses pada 15 Agustus 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini