Siapa Saja Perusahaan Terbesar Pemegang XRP? Daftar, Strategi Regulasi, & Dampaknya di Pasar

Ketika semakin banyak institusi mulai memasukkan aset kripto ke neraca, XRP kembali jadi sorotan. Alasannya sederhana: biaya rendah, finalitas cepat, dan jaringan mitra global yang terus tumbuh. 

Namun, di balik itu, pertanyaan kuncinya tetap sama: siapa sebenarnya para pemegang terbesar XRP, bagaimana strategi mereka menghadapi regulasi, dan apa arti semua ini bagi pasar?

Mengapa Perusahaan Memegang XRP?

Buat perusahaan, XRP menawarkan kombinasi utilitas dan likuiditas. Ia dipakai untuk memindahkan nilai lintas negara dengan biaya kompetitif dan waktu penyelesaian yang cepat. 

Selain fungsi pembayaran, sebagian perusahaan juga menjadikannya aset diversifikasi treasury bukan sekadar berspekulasi, tetapi untuk efisiensi arus kas lintas mata uang. Kombinasi ini yang membuat XRP menarik bagi pelaku keuangan tradisional maupun emiten teknologi yang mencari alternatif selain BTC dan ETH.

Daftar Perusahaan Terbesar yang Memegang atau Mengelola XRP

Agar adil, kita perlu membedakan antara kepemilikan proprietary (atas nama perusahaan sendiri) dan kustodian (memegang untuk nasabah). Berikut gambaran ringkas yang paling relevan saat ini.

1) Ripple Labs (escrow & treasury)

Ripple adalah entitas paling dominan terkait pasokan XRP. Perusahaan ini mengelola escrow bulanan yang secara historis merilis hingga 1 miliar XRP per bulan, lalu mengunci kembali sebagian besar sisanya.

Praktik ini membuat suplai beredar masuk ke pasar secara bertahap dan terukur. Selain escrow, Ripple memegang saldo XRP untuk operasional dan likuiditas produk pembayaran.

2) Bursa kripto besar (kustodian untuk pengguna)

 Dompet bursa seperti Binance, Upbit, dan Uphold tercatat menampung XRP dalam jumlah besar umumnya atas nama jutaan pengguna. Artinya, angka di dompet ini mencerminkan kepemilikan kolektif nasabah, bukan selalu milik bursa itu sendiri. Namun, karena skala mereka, pergerakan dompet bursa tetap berpengaruh terhadap likuiditas harian XRP.

3) Perusahaan publik & korporasi yang mengumumkan kepemilikan/akumulasi XRP

Gelombang baru 2024–2025 menunjukkan sejumlah emiten mengungkap rencana atau realisasi penyimpanan XRP sebagai bagian dari treasury multi-aset. Beberapa nama yang ramai dibahas:

• SBI Holdings (Jepang)
  
  Mitra lama Ripple yang aktif di ekosistem XRP melalui unit layanan keuangan dan kripto. SBI kerap menyinggung eksposur terhadap XRP dalam bahan paparan keuangan dan melalui aktivitas entitas kripto mereka (mis. SBI VC Trade).

• Thumzup Media (Nasdaq)
  
  Mengumumkan paket pendanaan untuk memperluas cadangan aset kripto termasuk XRP sebagai bagian dari strategi multi-aset perusahaan.

• Perusahaan publik menengah-lain

Sejumlah emiten seperti perusahaan agribisnis, teknologi, hingga logistik di AS dan Kanada dilaporkan mulai memasukkan XRP ke neraca sebagai aset kripto, umumnya bersama ETH/SOL. Pengungkapan ini biasanya hadir di laporan triwulanan, siaran pers, atau pernyataan manajemen.

Strategi Perusahaan dalam Menghadapi Regulasi

Ripple menempuh jalur “regulatory-first”. Selain proses hukum panjang di AS, Ripple aktif memperoleh lisensi di yurisdiksi pro-kripto. Langkah perizinan di Asia Tenggara—terutama Singapura—memberi kepastian operasional untuk produk pembayaran berbasis aset digital. 

Dampaknya, mitra korporat bisa menggunakan layanan Ripple dengan kerangka kepatuhan yang lebih jelas.

Dinamika hukum di AS memberi kejelasan parsial. Putusan pengadilan federal di AS pada 2023 menilai penjualan XRP di bursa untuk publik bukan sekuritas, tetapi penjualan institusional tertentu tetap berada dalam ranah sekuritas. 

Perkembangan selanjutnya mengarah pada finalisasi denda dan injunksi untuk aspek institusional. Bagi korporasi, garis besar ini memberi panduan: transaksi ritel di bursa punya kepastian lebih baik, sementara penawaran institusional butuh tata kelola sekuritas yang tepat.

Bursa dan emiten menyesuaikan kebijakan. Setelah ada kejelasan parsial tadi, sejumlah bursa AS kembali membuka perdagangan XRP. Di sisi emiten, mereka cenderung:

• mencatat aset kripto sesuai standar akuntansi yang berlaku;

• memisahkan penggunaan untuk likuiditas pembayaran vs. cadangan investasi;

• memilih yurisdiksi operasional dengan lisensi/registrasi jelas;

• mengadopsi kontrol kepatuhan (KYC/AML, pelaporan, dan pengawasan risiko pasar).

Pengaruhnya ke Pasar Kripto

1) Likuiditas dan volatilitas. Konsentrasi XRP pada dompet terkait Ripple dan bursa berarti arus keluar/masuk dari dompet besar dapat memengaruhi likuiditas intraday. Perilisan escrow bulanan menambah pasokan potensial, tetapi kebiasaan “mengunci kembali” membuat tekanan suplai lebih terukur.

2) Sentimen institusional. Ketika emiten mengumumkan akumulasi XRP, pasar sering merespons positif karena menandakan validasi utilitas dan penerimaan arus utama. Di sisi lain, berita regulasi—baik denda, injunksi, maupun pelonggaran—mampu menggerakkan harga secara tajam dalam jangka pendek.

3) Integrasi pembayaran. Semakin banyak lembaga pembayaran yang memanfaatkan infrastruktur Ripple untuk koridor remitansi tertentu, semakin kuat narasi utilitas XRP. Penggunaan nyata di pembayaran lintas batas cenderung menambah kedalaman pasar dan memperbaiki efisiensi spread.

Risiko yang Perlu Diwaspadai

• Risiko regulasi residual. Meski sudah ada kejelasan parsial, penjualan institusional tetap memerlukan kepatuhan sekuritas. Perubahan kebijakan dapat berdampak ke akses dan likuiditas.

• Konsentrasi kepemilikan. Alokasi besar di dompet tertentu (escrow, dompet bursa) menciptakan risiko konsentrasi. Investor perlu memantau pergerakan dompet besar.

• Risiko operasional & akuntansi. Perusahaan wajib mengelola tata kelola, pengamanan kunci, serta kebijakan penilaian fair value agar tidak terjadi kejutan di laporan keuangan.

Cara Memantau Pemegang Besar dan Arus On-Chain

Kamu bisa memantau:

• Laporan pasar kuartalan Ripple untuk update suplai dan kebijakan penjualan;

• Rich list & label dompet pada penjelajah XRPL untuk melihat distribusi;

• Pengungkapan emiten (laporan triwulanan/tahunan) yang menyebut kepemilikan aset kripto;

• Berita korporasi tentang strategi treasury, kemitraan pembayaran, dan perubahan kebijakan akuntansi.

Kesimpulan

Gambaran singkatnya: Ripple tetap aktor kunci melalui escrow dan kepemilikan treasury; bursa besar menyumbang porsi besar sebagai kustodian untuk pengguna; dan gelombang baru emiten mulai menempatkan XRP di neraca sebagai bagian dari strategi treasury lintas aset.

Di sisi regulasi, kejelasan parsial di AS plus lisensi di yurisdiksi pro-kripto memberi ruang bagi korporasi untuk menggunakan XRP dengan lebih percaya diri—meskipun aspek penjualan institusional tetap diawasi ketat.

Bagi pasar, kombinasi utilitas pembayaran, arus on-chain dari dompet besar, dan pengumuman korporasi akan terus menjadi tiga motor utama yang menggerakkan likuiditas dan harga.

Itulah informasi menarik tentang Altcoin yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

FAQ

1. Apakah bursa yang memegang XRP adalah pemiliknya?
   Umumnya tidak. Dompet bursa merefleksikan aset milik pengguna. Bursa hanya bertindak sebagai kustodian.

2. Apakah Ripple bisa “membanjiri” pasar lewat escrow?
   Ripple merilis jadwal bulanan, tetapi historisnya sebagian besar dikunci kembali. Mekanisme ini menyeimbangkan suplai masuk ke pasar.

3. Apakah ada perusahaan publik yang benar-benar menaruh XRP di neraca?
   Ada beberapa yang menyatakan rencana/realokasi ke XRP sebagai bagian treasury multi-aset. Selalu cek pengungkapan resmi perusahaan.

4. Apa dampak kejelasan regulasi AS terhadap harga?
   Kejelasan parsial (ritel vs institusional) memperkuat sentimen dan membuka kembali akses bursa di AS, yang biasanya positif bagi likuiditas.

Author: ON