Pasar crypto kembali memerah di awal September 2025. Total kapitalisasi pasar turun hampir 2% ke kisaran $3,8 triliun, menyeret mayoritas aset digital ke zona merah.
Bitcoin (BTC) sempat anjlok di bawah $107.500, level terendah sejak awal Juli, dengan koreksi lebih dari 13% dari puncak pertengahan Agustus.
Ethereum (ETH) juga sempat melemah di bawah $4.400, sementara altcoin besar seperti XRP, Solana (SOL), Dogecoin (DOGE), Cardano (ADA), Chainlink (LINK), hingga Sui ikut tertekan.
Di tengah tekanan ini, investor global menyoroti tiga rilis data ekonomi Amerika Serikat yang dijadwalkan minggu ini. Hasil laporan tenaga kerja akan menjadi penentu arah berikutnya, baik bagi pasar tradisional maupun crypto.
Key Events This Week:
1. US Markets Closed, Labor Day – Monday
2. August ISM Manufacturing PMI data – Tuesday
3. July JOLTS Jobs data – Wednesday
4. August ADP Nonfarm Employment data – Thursday
5. Initial Jobless Claims data – Thursday
6. August Jobs Report – Friday
It’s…
— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) August 31, 2025
1. JOLTS Job Openings
Rilis pertama datang dari laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) pada Rabu (3/9). Data untuk Juli diperkirakan tetap stabil di sekitar 7,4 juta lowongan pekerjaan.
Jika angka aktual menunjukkan pasar tenaga kerja masih ketat, dolar AS berpotensi menguat dan menekan likuiditas aset berisiko, termasuk crypto.
Sebaliknya, tanda-tanda pelemahan dapat meningkatkan harapan pemangkasan suku bunga The Fed.
Baca selanjutnya: Andrew Tate Yakin Bitcoin Akan Tembus $1 Juta & Dolar Terselamatkan!
2. ADP Payrolls & Jobless Claims
Kamis (4/9) menjadi hari padat data dengan ADP Non-Farm Employment dan initial jobless claims.
- ADP Payrolls diproyeksikan turun ke 75 ribu pekerjaan baru pada Agustus, jauh lebih rendah dibanding 104 ribu di Juli. Perlambatan ini dapat memberi sentimen positif ke crypto karena memperkuat ekspektasi Fed akan lebih dovish. Namun, terlalu lemah justru bisa memicu kekhawatiran resesi.
- Jobless Claims diperkirakan naik tipis ke 231 ribu dari 229 ribu pekan sebelumnya. Kenaikan berkelanjutan akan menandakan pelemahan pasar tenaga kerja, yang berpotensi mendorong bank sentral melunak.
3. Non-Farm Payrolls
Puncak pekan ini ada di laporan ketenagakerjaan resmi (Non-Farm Payrolls/NFP) pada Jumat (5/9). Proyeksi pasar memperkirakan 75 ribu pekerjaan baru dengan tingkat pengangguran naik ke 4,3%.
Jika hasil sesuai atau lebih lemah dari ekspektasi, pasar bisa menafsirkannya sebagai sinyal dovish dan memicu rebound crypto jangka pendek. Namun, bila data tenaga kerja justru solid, tekanan koreksi pada Bitcoin dapat makin dalam.
Baca selanjutnya: 3 Crypto AS Ini Bisa Meledak Jika The Fed Pangkas Suku Bunga di September 2025
Tekanan Musiman & Level Kritis Bitcoin
Selain faktor makro, ada beban musiman. September historisnya menjadi bulan terburuk untuk Bitcoin, dengan catatan harga kerap melemah akibat outflow institusi dan turunnya aktivitas on-chain.
Secara teknikal, zona $105.000–$108.000 menjadi support penting yang wajib dipertahankan. Jika level ini mampu bertahan, BTC berpeluang melakukan relief rally menuju $115.000–$120.000. Namun jika tembus, risiko koreksi lebih dalam terbuka lebar.
Kesimpulan
Pekan pertama September 2025 menjadi titik krusial bagi crypto. Kombinasi data tenaga kerja AS, tren musiman, dan level teknikal membuat arah pasar sangat bergantung pada hasil rilis ekonomi.
Bitcoin kini berada di zona rawan, dengan support $105 ribu–$108 ribu sebagai batas pertahanan utama. Jika zona ini bertahan, peluang rebound ke $115 ribu–$120 ribu terbuka. Sebaliknya, penurunan di bawah level tersebut dapat memperdalam koreksi dan menekan sentimen pasar lebih jauh.
Volatilitas tinggi hampir pasti akan hadir dalam beberapa hari ke depan. Bagi investor, periode ini menuntut disiplin dalam mengelola risiko sekaligus kesabaran untuk menjaga pandangan jangka panjang.
FAQ
- Apakah data tenaga kerja AS selalu berdampak pada harga Bitcoin?
Tidak selalu, tetapi biasanya data ketenagakerjaan yang kuat membuat The Fed cenderung menahan pemotongan suku bunga. Itu memperkuat dolar dan bisa menekan Bitcoin serta aset crypto lain. - Mengapa September sering dianggap bulan bearish bagi Bitcoin?
Secara historis, September cenderung negatif bagi BTC karena rendahnya volume perdagangan, aksi ambil untung institusi, dan tren musiman pasar global. - Apa arti support $105.000–$108.000 bagi Bitcoin saat ini?
Level ini dianggap zona pertahanan utama. Jika bertahan, peluang rebound ke $115K–$120K terbuka. Jika jebol, risiko koreksi lebih dalam semakin besar. - Bagaimana investor crypto biasanya merespons laporan Non-Farm Payrolls?
Biasanya dengan meningkatkan posisi defensif sebelum rilis, karena NFP bisa memicu volatilitas tajam. Reaksi harga sangat bergantung pada apakah hasil data sesuai, lebih kuat, atau lebih lemah dari ekspektasi pasar. - Apa dampak resesi AS terhadap pasar crypto?
Jika pelemahan tenaga kerja memicu kekhawatiran resesi, crypto bisa tertekan jangka pendek. Namun, ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter jangka panjang dapat memberi dorongan positif bagi Bitcoin sebagai aset alternatif.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- CryptoPotato – 3 Things That Could Impact Crypto Markets in Week Ahead, diakses pada 2 September 2025
- Coinpedia – U.S. Economic Key Events Could Decide Bitcoin’s Next Big Move, diakses pada 2 September 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Berita Altcoin, #Berita Ethereum, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini, #Berita Regulasi Crypto, #Berita The Fed