TOTAL2 dan TOTAL3 sering terlihat di chart pasar kripto, sementara “model 2-token” atau “3-token” muncul di dokumen tokenomics.
Keduanya sering tertukar. Artikel ini meluruskan arti TOTAL2 vs TOTAL3 sebagai indikator pasar, lalu membedah perbandingan model suplai 2-token vs 3-token—bagaimana desain suplai memengaruhi harga, likuiditas, dan kesehatan ekosistem.
Fokusnya praktis, mengalir, dan ramah pembaca agar kamu bisa langsung menggunakannya saat riset proyek.
Mengerti Dulu: TOTAL2 vs TOTAL3 (Agar Tidak Tertukar)
TOTAL2 adalah kapitalisasi pasar seluruh kripto tanpa Bitcoin. TOTAL3 adalah kapitalisasi pasar tanpa Bitcoin dan Ethereum. Secara sederhana, TOTAL2 menggambarkan pasar altcoin luas, sedangkan TOTAL3 menangkap altcoin non-ETH.
Perbandingan keduanya membantu membaca rotasi modal: jika TOTAL3 menguat lebih cepat daripada TOTAL2, uang cenderung mengalir ke altcoin di luar ETH. Ingat, TOTAL2/TOTAL3 hanyalah termometer pasar.
Desain suplai token—model 2-token atau 3-token—adalah “mesin” internal yang menentukan distribusi nilai di suatu ekosistem.
Apa Itu Model 2-Token?
Model 2-token biasanya memisahkan fungsi utama menjadi dua aset: token utilitas (untuk bayar fee, staking, atau insentif) dan token tata kelola (governance).
Pada beberapa protokol sederhana, satu token bisa merangkap, tetapi pola dua token memberi kejelasan peran: utilitas mendorong penggunaan harian, governance menjadi medium keputusan strategis dan penangkap nilai jangka panjang.
Keunggulan: struktur ringkas, mudah dipahami pengguna baru, dan likuiditas tidak terpecah terlalu banyak sehingga order book cenderung lebih dalam. Kekurangan: bila emisi utilitas terlalu besar, tekanan jual meningkat; jika peran tidak tegas, fungsi bisa tumpang tindih.
Apa Itu Model 3-Token?
Model 3-token menambah satu lapisan aset untuk memisahkan fungsi lebih granular—misalnya: 1) token utilitas/fee, 2) token governance/akumulasi nilai, 3) token penyangga (cadangan, asuransi, atau risk-tranching).
Dengan tiga token, protokol dapat mendesain insentif lebih presisi: volatilitas bisa “dipindahkan” ke token penyangga agar pengalaman pengguna inti tetap stabil.
Keunggulan: kontrol lebih halus atas insentif dan risiko, khususnya pada ekosistem kompleks. Kekurangan: kompleksitas naik, biaya edukasi komunitas meningkat, dan likuiditas terpecah di lebih banyak pasar sehingga spread bisa melebar.
Perbandingan Mekanisme Suplai
Emisi & Inflasi. Model 2-token cenderung lebih mudah menjaga inflasi agregat karena jalur distribusi lebih sedikit. Model 3-token fleksibel—emisi insentif bisa ditempatkan pada token ketiga—tetapi berisiko menambah tekanan jual jika utilitasnya lemah.
Vesting & Unlock. Pada 2-token, kalender unlock lebih sederhana dan mudah dipantau. Pada 3-token, jadwal dapat asimetris (governance lambat, utilitas cepat), memberi ruang desain yang kaya tetapi menuntut koordinasi lebih rapat agar tidak terjadi “stacked unlock” yang memukul harga.
Penyerap Suplai (burn/lock/staking). 2-token biasanya mengandalkan staking dan burn dari biaya. 3-token dapat menambah mekanisme seperti over-collateral, insurance fund, atau bonding. Ini memperkuat ketahanan ekosistem, namun menambah kompleksitas operasional.
Dampak pada Harga: Jalur Tekanan Beli vs Jual
Pada 2-token, harga token utilitas sensitif pada volume penggunaan (fee, transaksi), sedangkan governance lebih dipengaruhi arus nilai (fee-sharing, buyback) dan ekspektasi masa depan. Risiko utama ada pada inflasi utilitas saat fase pertumbuhan awal.
Pada 3-token, harga menjadi berlapis: utilitas bisa dibuat relatif stabil bila penyangga berfungsi; governance menjadi “proxy nilai” ekosistem; token ketiga menyerap guncangan. Namun bila mekanisme penyangga gagal—misalnya mismatch cadangan—tekanan jual bisa menjalar ke seluruh token.
Contoh Numerik Singkat (Biar Lebih Nyata)
Bayangkan Protokol A (2-token) dan Protokol B (3-token), keduanya punya FDV awal Rp10 triliun.
Protokol A: Token utilitas beredar 500 juta unit, emisi 10% per tahun; governance beredar 200 juta unit, emisi 4% per tahun. Jika fee tahunan setara Rp500 miliar dan 50% dibakar/di-buyback, nilai serapan bersih ?Rp250 miliar.
Dengan emisi utilitas 50 juta unit/tahun, tekanan jual bisa diimbangi jika volume dan burn bertumbuh >10% per tahun.
Protokol B: Utilitas beredar 400 juta unit (emisi 8%), governance 150 juta (emisi 4%), token penyangga 100 juta (emisi 12%) yang berperan menyerap volatilitas dan membentuk dana asuransi sebesar Rp300 miliar.
Jika pasar bergejolak dan dana asuransi dipakai, utilitas tetap relatif stabil, tetapi token penyangga bisa turun tajam. Efeknya, governance bisa ikut terkoreksi jika pasar menilai risiko sistemik naik.
Dampak pada Ekosistem: Pengguna, Builder, Likuiditas
Adopsi Pengguna. 2-token unggul di onboarding: lebih mudah dijelaskan, friction rendah. 3-token unggul di segmentasi perilaku—kamu bisa membedakan insentif antara pengguna konsumsi, liquidity provider, dan pengambil risiko.
Insentif Builder & Mitra. 3-token membuka desain reward lebih tailor-made (grant via governance, mining via utilitas, bonus risiko via token ketiga). Ini mendorong eksperimen, tapi perlu tata kelola yang disiplin.
Likuiditas Pasar. 2-token memusatkan volume, menurunkan slippage. 3-token memecah order flow; butuh market-making aktif dan fokus pada pasangan inti agar pengalaman trading tetap mulus.
Kapan 2-Token Lebih Tepat?
Saat produk sederhana (satu jenis fee utama), tim kecil, dan target adopsi cepat. Jika aliran nilai fokus—misalnya hanya satu sumber fee—dua token sudah cukup untuk menangkap nilai dan mengatur tata kelola tanpa memecah perhatian dan likuiditas.
Kapan 3-Token Lebih Tepat?
Saat ekosistem kompleks: ada kebutuhan stabilisasi, asuransi protokol, atau pemisahan risiko (tranching). Protokol yang melayani banyak segmen pasar dan menginginkan isolasi volatilitas agar pengalaman pengguna inti tetap konsisten sering memilih tiga token dengan dashboard transparan untuk memantau cadangan.
Metrik yang Sebaiknya Kamu Pantau
- FDV vs Market Cap. Ukur potensi dilusi saat emisi/vesting berjalan.
- Emisi Bersih & APR Staking. Pastikan reward tidak sekadar memindahkan tekanan jual ke depan.
- Kalender Unlock. Periksa konsentrasi event besar, terutama pada model 3-token.
- Utilitas Riil. Lihat transaksi, TVL, MAU, dan volume fee—bukan hanya narasi.
- Kualitas Likuiditas. Cek depth, slippage, dan sebaran volume lintas DEX/CEX.
- Treasury & Runway. Mampu atau tidak memberi insentif saat pasar lesu.
Menggabungkan Pembacaan TOTAL2/TOTAL3 dengan Tokenomics
Gunakan TOTAL2/TOTAL3 sebagai konteks makro untuk melihat arus ke altcoin dan altcoin non-ETH. Setelah itu, turun ke mikro: model 2-token atau 3-token, emisi, vesting, dan penyerap suplai (burn/lock/staking). Chart memberi arah angin; tokenomics menentukan seberapa kuat layar perahu ekosistem dalam menangkap angin itu.
Kesimpulan
Perbedaan utama berada pada trade-off kesederhanaan versus granularitas. Model 2-token unggul dalam fokus likuiditas, kejelasan komunikasi, dan jalur penangkapan nilai yang lugas—cocok untuk produk yang ingin tumbuh cepat.
Model 3-token menghadirkan kontrol risiko dan insentif yang lebih presisi, tetapi membayar harga berupa kompleksitas dan fragmentasi likuiditas. Di sisi pasar, TOTAL2/TOTAL3 berguna sebagai barometer rotasi modal, namun keputusan investasimu sebaiknya bertumpu pada arsitektur suplai: laju emisi, kalender vesting, utilitas riil, dan kualitas likuiditas.
Model terbaik adalah yang paling selaras dengan tujuan ekosistem—menciptakan nilai berkelanjutan bagi pengguna, builder, dan pemegang token.
Itulah informasi menarik tentang Blockchain yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa bedanya TOTAL2 dan TOTAL3?
TOTAL2 adalah market cap kripto tanpa BTC; TOTAL3 tanpa BTC dan ETH. Keduanya indikator pasar, bukan desain suplai token. - Apakah 3-token selalu lebih baik dari 2-token?
Tidak. 3-token memberi fleksibilitas dan stabilisasi, tetapi lebih kompleks dan memecah likuiditas. Pilih sesuai kebutuhan ekosistem. - Bagaimana menilai risiko inflasi token?
Lihat laju emisi, kalender vesting/unlock, dan keberadaan penyerap suplai (burn/lock/staking) yang benar-benar dipakai. - Mengapa FDV penting?
FDV menunjukkan valuasi penuh setelah seluruh suplai beredar. Gap besar dengan market cap menandakan potensi dilusi ke depan. - Indikator praktis apa untuk pemula?
Pantau utilitas riil (MAU, TVL, fee), kalender unlock 3–6 bulan ke depan, dan kualitas likuiditas di pair utama.
Author: ON