Era AI agent mulai terlihat nyata. Dari chatbot hingga asisten digital, kemampuan mereka semakin berkembang.
Namun laporan Tiger Research menegaskan: masalah utamanya bukan performa AI, melainkan infrastruktur web yang belum siap.
Saat ini, web dibangun untuk manusia, bukan mesin. Format data beragam membuat AI kesulitan memahami konteks.
Contoh sederhana: jam “14:30” di situs maskapai dan “2:30 PM” di situs hotel berarti sama bagi manusia, tapi berbeda bagi mesin.
Lebih jauh lagi, kepercayaan pada data juga jadi masalah. AI sulit menilai apakah sebuah informasi valid atau menyesatkan.
Intuition Hadir Sebagai Solusi

Sumber Gambar: Tiger Research
Tiger Research memperkenalkan Intuition, sebuah proyek yang diklaim siap “membangun ulang” internet untuk era AI agent. Proyek ini memodernisasi visi lama Semantic Web dengan pendekatan Web3.
Tujuannya jelas: menciptakan infrastruktur data yang terstruktur, terstandar, dan bisa diverifikasi.
Dengan fondasi baru ini, AI agent tidak lagi berjalan di “jalan tanah berbatu,” tapi di “jalan tol digital” yang aman dan konsisten.
Baca artikel menarik lainnya: Top 10 AI Agent Crypto untuk Trading Cerdas di 2025
Tiga Pilar Teknologi Intuition
1. Atoms: Unit Pengetahuan Terkecil

Sumber Gambar: Tiger Research
Informasi dipecah menjadi blok kecil bernama Atoms. Misalnya, kalimat “Tiger Research berdiri tahun 2021” diurai jadi [Tiger Research] – [Berdiri] – [2021]. Pemecahan ini memudahkan verifikasi tiap elemen, bukan keseluruhan kalimat sekaligus.
2. Token Curated Registries (TCRs): Konsensus Berbasis Pasar

Sumber Gambar: Tiger Research
Melalui token $TRUST, komunitas menilai data mana yang layak jadi standar. Mekanismenya mirip adopsi standar ERC-20 di Ethereum, di mana pilihan pasar secara alami menciptakan konsensus.
3. Signal: Mengukur Tingkat Kepercayaan

Sumber Gambar: Tiger Research
Intuition memperkenalkan Signal sebagai sistem kepercayaan berbasis blockchain. Dukungan token, pola penggunaan, hingga rekomendasi komunitas dicatat transparan.
AI agent bisa memanfaatkan data ini untuk menilai mana informasi yang benar-benar bisa dipercaya.
Baca selanjutnya: Token Anjlok 90%, AI Agent Bangkit Lagi Lewat DeFi Otomatis
Mengapa Ini Penting untuk AI?
Menurut laporan Tiger Research (September 2025), keterbatasan web saat ini membuat AI agent ibarat mobil balap F1 di jalanan rusak: meski mesinnya kuat, kecepatannya tertahan.
Dengan Intuition, data menjadi graf pengetahuan deterministik. AI bisa mengambil keputusan tanpa menebak-nebak, meningkatkan akurasi, kecepatan, dan efisiensi.
Selain itu, standar baru memungkinkan kolaborasi antar-agent, menciptakan ekosistem yang lebih terhubung.
Potensi Jadi “HTTP Baru”
Tiger Research menekankan, Intuition bukan sekadar proyek eksperimental. Jika berhasil, ia bisa jadi standar global, mirip peran HTTP dan HTML di masa awal internet.
Perubahan terbesar ada pada kepemilikan data. Pengguna berhak penuh atas data yang mereka hasilkan, dan bisa membawanya ke mana saja.
Artinya, sistem review Amazon, rating Uber, hingga endorsement LinkedIn bisa digantikan oleh satu fondasi universal berbasis Intuition.
Tantangan Nyata di Depan
Walau ambisius, Intuition menghadapi tantangan besar. Perlu partisipasi masif agar jaringan datanya bernyawa, butuh waktu panjang untuk mengalahkan ekosistem lama, dan harus melewati hambatan adopsi standar baru.
Namun, Tiger Research optimistis: membangun ulang fondasi web adalah langkah yang tak bisa ditunda jika ingin AI agent benar-benar bekerja maksimal.
Kesimpulan
Intuition berusaha menjawab krisis “tech debt” yang membatasi potensi AI. Dengan Atoms, TCRs, dan Signal, proyek ini menawarkan infrastruktur data Web3 yang bisa jadi standar baru.
Jika berhasil, Intuition bukan hanya solusi teknis, tapi landasan era AI agent yang lebih andal dan terpercaya.
Artikel ini hasil Kolaborasi antara INDODAX x Tiger Research
FAQ
- Apa itu AI agent dalam konteks web?
AI agent adalah sistem kecerdasan buatan yang bisa bertindak otomatis untuk tugas kompleks, seperti merencanakan perjalanan, mengatur keuangan, hingga analisis data. - Mengapa web sekarang tidak cocok untuk AI agent?
Karena web dirancang untuk manusia membaca, bukan mesin. Format data beragam dan kepercayaan pada sumber informasi belum jelas, membuat AI sulit bekerja optimal. - Apa bedanya Intuition dengan Semantic Web?
Semantic Web gagal karena kurang insentif dan standar. Intuition melanjutkan visi itu dengan insentif token ($TRUST), sistem verifikasi, dan pencatatan transparan di blockchain. - Apakah Intuition bisa menjadi standar global?
Potensinya ada, mirip dengan bagaimana HTTP dulu jadi standar komunikasi web. Tapi perlu adopsi luas, partisipasi besar, dan waktu panjang untuk menggeser ekosistem lama. - Apa manfaat Intuition untuk pengguna biasa?
Pengguna bisa memiliki data mereka sendiri dan membawanya ke berbagai platform. Selain itu, layanan digital jadi lebih terpercaya karena AI agent beroperasi dengan data terverifikasi.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Blockchain, #Ai Crypto, #Berita Artificial intelligence (AI)