Penulis Rich Dad, Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali melontarkan kritik pedas terhadap uang fiat dan sistem pendidikan.
Dalam sebuah podcast terbaru, ia menyebut generasi muda telah “dicuci otak” untuk bekerja keras demi uang kertas yang nilainya terus tergerus inflasi.

Sumber Gambar: YouTube | Bitcoin Collective
Menurut Kiyosaki, sekolah hanya mengajarkan pola lama. “Pergi sekolah, cari kerja, nabung, dan investasikan dalam 401(k) yang tidak bernilai.”
Ia menegaskan bahwa strategi itu hanya menguntungkan kaum kaya, sementara kelas menengah dan bawah semakin tertekan.
“Orang miskin tetap miskin karena mereka tidak tahu apa itu uang sejati. Sistem pendidikan kita, para profesor seperti ayah saya dulu, masih terus mencuci otak dan melatih anak-anak untuk bekerja demi uang palsu,” kata Kiyosaki.
Fiat Disebut “Uang Palsu”
Kiyosaki menilai bank sentral berperan besar dalam memperburuk ketimpangan. Setiap kali uang dicetak, katanya, kelompok elit semakin kaya, sementara masyarakat umum kehilangan daya beli. Ia bahkan menyebut bank sentral sebagai “organisasi kriminal” dan “Marxis.”
Data resmi juga mendukung pandangannya, $1.000 yang disimpan sejak tahun 2000 kini kehilangan hampir 47% daya beli akibat inflasi.
Target inflasi The Federal Reserve sebesar 2% per tahun belum pernah tercapai sejak 2021. Pada Agustus 2025, inflasi tercatat 2,9% untuk headline dan 3,2% untuk core.
Baca selanjutnya: Film Dokumenter “End the Fed” Kiyosaki Angkat Bitcoin Jadi Uang Masa Depan
Bitcoin Jadi Alternatif Aset Keras
Di sisi lain, Bitcoin (BTC) justru mengalami lonjakan harga lebih dari 900% dalam lima tahun terakhir. Dari sekitar $11.670, kini BTC diperdagangkan di kisaran $117.200 menurut data CoinGecko.
Kiyosaki mengaku sudah lama berinvestasi di kripto. Ia pertama kali membeli Bitcoin di harga $6.000 dan saat ini memegang sekitar 60 BTC dengan valuasi hampir $7 juta.
“Saat Bitcoin pertama kali muncul, saya butuh waktu untuk benar-benar memahaminya. Saya membelinya di harga $6.000, dan sampai sekarang masih menyesali kenapa tidak beli lebih banyak. Hari ini jumlahnya tidak terlalu banyak, saya hanya punya sekitar 60 Bitcoin,” ujar Kiyosaki dikutip dari Cointelegraph.
Meski mengaku menyesal tidak membeli lebih banyak, ia tetap menambah portofolio aset keras dengan emas, perak, minyak, Bitcoin, dan Ethereum (ETH).
Peringatan atas ETF dan “Aset Kertas”
Meskipun bullish pada Bitcoin dan emas, Kiyosaki memberi peringatan soal ETF. Menurutnya, instrumen itu hanyalah “paper asset” yang rawan krisis jika terjadi bank run.
Namun ia tak menutup mata bahwa ETF memang menjadi cara termudah bagi investor ritel untuk masuk ke pasar.
Dampak Global Inflasi dan Peran Kripto
Fenomena inflasi tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Di Venezuela, nilai mata uang bolívar tergerus hingga masyarakat beralih ke stablecoin seperti USDT untuk kebutuhan harian.
Argentina pun menghadapi devaluasi peso yang mendorong masyarakat mencari perlindungan lewat dolar dan Bitcoin.
Para analis seperti Saifedean Ammous hingga Raoul Pal menegaskan bahwa kripto semakin dilihat sebagai penyimpan nilai di tengah pelemahan mata uang nasional.
Baca juga berita selanjutnya: Kiyosaki Sebut Depresi Besar di Depan Mata, Bitcoin Bisa Selamatkan?
Kesimpulan
Pernyataan Robert Kiyosaki menegaskan kembali risiko terbesar dari sistem keuangan berbasis fiat, nilai uang yang terus menyusut dan jurang sosial yang semakin lebar.
Dengan mengalihkan fokus pada aset keras seperti Bitcoin, emas, perak, hingga minyak, ia melihat cara untuk menjaga kekayaan dari erosi inflasi.
Perspektif ini sejalan dengan tren global, di mana semakin banyak orang beralih ke kripto dan aset alternatif sebagai perlindungan jangka panjang.
FAQ
- Apa maksud Robert Kiyosaki menyebut fiat sebagai “uang palsu”?
Fiat disebut “uang palsu” karena nilainya terus menurun akibat inflasi. Bagi Kiyosaki, uang kertas tidak bisa mempertahankan daya beli jangka panjang. - Mengapa Kiyosaki mendukung Bitcoin dan emas?
Karena keduanya termasuk aset keras (hard money) yang jumlahnya terbatas dan tidak bisa dicetak sesuka hati seperti fiat. Itu sebabnya dianggap lebih tahan inflasi. - Berapa harga Bitcoin saat ini dibandingkan lima tahun lalu?
Menurut CoinGecko, harga Bitcoin naik lebih dari 900% dalam lima tahun, dari sekitar $11.670 ke $117.200 pada 2025. - Apakah benar Kiyosaki memegang Bitcoin?
Ya. Ia mengaku memiliki sekitar 60 BTC yang dibeli pertama kali saat harga $6.000. Nilai aset tersebut kini setara hampir $7 juta. - Apakah ETF Bitcoin aman menurut Kiyosaki?
Tidak sepenuhnya. Ia menyebut ETF sebagai “aset kertas” yang rawan krisis jika ada bank run. Meski begitu, ia mengakui ETF memudahkan investor ritel masuk ke pasar kripto. - Bagaimana kondisi inflasi di negara berkembang?
Kasus Venezuela dan Argentina menunjukkan inflasi ekstrem membuat masyarakat beralih ke stablecoin dan Bitcoin untuk menjaga nilai aset.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Berita Tokoh Kripto Dunia