Kesulitan mining Bitcoin (BTC) mencapai all-time high (ATH) di 142,3 triliun pada September 2025.
Angka ini menandai kenaikan berturut-turut sejak Agustus, didorong oleh masuknya perangkat komputasi baru dengan daya tinggi.

Sumber Gambar: CryptoQuant via Cointelegraph
Lonjakan difficulty ini berjalan seiring dengan hashrate jaringan Bitcoin yang juga menyentuh rekor di atas 1,1 triliun hash per detik, menurut data CryptoQuant.
Dengan level ini, menambahkan blok baru ke blockchain semakin menantang dan kompetitif.
Tekanan pada Miner Kecil dan Perusahaan Publik
Kenaikan difficulty dan konsumsi energi yang tinggi membuat penambang individu hingga korporasi publik makin sulit bersaing.
Mereka dipaksa menghadapi biaya listrik besar untuk mengoperasikan perangkat ASIC bertenaga tinggi.
Di sisi lain, kompetitor dengan akses energi murah atau bahkan gratis memiliki posisi yang jauh lebih unggul.
Kondisi tersebut menurunkan peluang bagi pemain independen untuk bertahan dalam jangka panjang.
Situasi ini memperkuat kekhawatiran bahwa aktivitas mining Bitcoin akan semakin terkonsentrasi di tangan pihak besar.
Baca juga berita terkait: Bitcoin Mining 2025: Masih Cuan atau Bikin Tekor?
Pemerintah dan Energi Besar Masuk ke Arena
Sejumlah pemerintah mulai mengalokasikan energi berlebih untuk Bitcoin mining.
Pakistan, misalnya, mengumumkan rencana menyediakan 2.000 MW energi surplus khusus untuk aktivitas ini.
Bhutan dan El Salvador juga tercatat aktif atau sedang menjajaki langkah serupa.
Di Amerika Serikat, perusahaan energi di Texas menjadikan Bitcoin mining sebagai solusi untuk menyeimbangkan jaringan listrik.
Mereka bekerja sama dengan ERCOT dengan pola sederhana di mana rig mining dinyalakan ketika permintaan listrik rendah, lalu dimatikan ketika konsumsi berada di puncak.

Data ERCOT menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemotongan beban listrik (MW) di Texas sejak 2021–2023, seiring integrasi Bitcoin mining dengan jaringan energi | Sumber Gambar: ERCOT via Cointelegraph
Skema seperti ini memberi keuntungan ganda. Perusahaan energi tetap bisa meraih profit tanpa harus pusing memikirkan biaya variabel listrik, sementara penambang publik harus menanggung beban penuh.
Sentralisasi Jadi Isu Utama
Perkembangan terbaru ini menegaskan bahwa sentralisasi menjadi isu utama dalam industri mining.
Semakin besarnya keterlibatan pemerintah dan perusahaan energi mempersempit ruang gerak bagi miner kecil.
Hash power berpotensi terkonsentrasi di segelintir pihak yang memiliki akses energi dalam skala besar.
Investor dan komunitas kripto kini mengawasi arah perkembangan industri mining dengan lebih ketat.
Keseimbangan antara keamanan jaringan dan distribusi kekuatan hashing menjadi sorotan dalam mempertahankan idealisme desentralisasi Bitcoin.
Baca selanjutnya: 10 Negara Pemilik Bitcoin Terbanyak 2025, Ada Bhutan & Ukraina di Dalamnya!
Kesimpulan
Rekor baru mining difficulty mencerminkan semakin kuatnya keamanan jaringan Bitcoin. Namun di balik itu, terdapat ancaman nyata bahwa aktivitas mining akan semakin terkonsentrasi.
Jika tren ini berlanjut, ekosistem Bitcoin dapat berubah dari aktivitas terbuka menjadi arena eksklusif bagi entitas dengan akses energi besar.
FAQ
- Apa itu mining difficulty dalam Bitcoin?
Mining difficulty adalah ukuran seberapa sulit proses menambang blok baru di jaringan Bitcoin. Angka ini otomatis disesuaikan setiap 2 minggu untuk menjaga waktu block tetap sekitar 10 menit. - Mengapa hashrate Bitcoin terus naik?
Hashrate meningkat karena semakin banyak perangkat mining bertenaga tinggi yang digunakan, baik oleh perusahaan besar maupun pemerintah yang masuk ke sektor ini. - Apakah miner kecil masih bisa untung di 2025?
Peluang profit untuk miner kecil makin terbatas seiring naiknya biaya listrik dan meningkatnya difficulty. Hanya mereka yang memiliki akses energi murah yang masih bisa bertahan. - Mengapa sentralisasi mining menjadi ancaman?
Mayoritas kekuatan hashing yang dikuasai segelintir pihak berpotensi menciptakan konsentrasi kontrol. Kondisi ini berlawanan dengan prinsip desentralisasi yang menjadi dasar Bitcoin. - Apa peran pemerintah dan perusahaan energi dalam mining?
Beberapa pemerintah menggunakan energi surplus untuk mining, sementara perusahaan energi di Texas menjadikannya solusi untuk menstabilkan grid listrik sekaligus sumber pendapatan tambahan.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Cointelegraph – Bitcoin mining difficulty paints new ATH amid centralization fears, diakses pada 23 September 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Berita Blockchain