Aset Nonmoneter Adalah? Ini Definisi, Ciri, & Contoh Kripto
icon search
icon search

Top Performers

Aset Nonmoneter Adalah: Penjelasan Lengkap, Karakteristik, & Relevansi di Blockchain

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Aset Nonmoneter Adalah: Penjelasan Lengkap, Karakteristik, & Relevansi di Blockchain

Aset Nonmoneter Adalah Penjelasan Lengkap, Karakteristik, & Relevansi di Blockchain

Daftar Isi

Bayangin kalau kamu punya uang Rp100 ribu. Nilainya jelas, bisa langsung dipakai belanja, dan nggak berubah meskipun kamu simpan di dompet selama seminggu. 

Tapi beda cerita kalau kamu punya tanah di pinggir kota. Harganya bisa naik berkali-kali lipat dalam beberapa tahun, tergantung lokasi dan perkembangan di sekitarnya. Nah, perbedaan inilah yang bikin kita perlu kenal lebih dalam soal aset nonmoneter.

Di dunia akuntansi dan bisnis, pemahaman tentang aset nonmoneter itu penting karena sering jadi penentu nilai sebuah perusahaan. Bahkan, di era digital sekarang, konsep ini makin relevan karena nyambung ke kripto dan blockchain. 

Banyak orang mengira kripto itu “uang digital” padahal dalam laporan keuangan statusnya beda. Yuk, kita kupas pelan-pelan biar nyambung dari definisi klasik sampai relevansi modern.

 

Apa itu Aset Nonmoneter?

Menurut standar akuntansi, aset nonmoneter adalah aset yang tidak bisa langsung dikonversi ke kas dengan nilai yang pasti. Artinya, berbeda dengan uang tunai atau deposito yang jelas nilainya, aset nonmoneter lebih banyak dipengaruhi kondisi pasar dan faktor eksternal.

Dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) di Indonesia maupun IFRS (International Financial Reporting Standards), aset nonmoneter dikelompokkan menjadi:

  • Aset berwujud (tangible): tanah, bangunan, mesin, dan kendaraan.
  • Aset tak berwujud (intangible): merek dagang, hak cipta, paten, atau goodwill.

Pemahaman ini jadi dasar penting sebelum kita masuk ke karakteristiknya, karena dari sini kita bisa bedakan mana aset yang “pasti” nilainya dan mana yang lebih dinamis.

 

Karakteristik Utama Aset Nonmoneter

Aset nonmoneter punya ciri khas yang bikin pengelolaannya berbeda dengan aset moneter. Coba simak beberapa poin berikut:

  • Nilainya fluktuatif: bisa naik, bisa turun, tergantung kondisi pasar dan permintaan.
  • Tidak bisa ditukar langsung dengan nominal tertentu: misalnya, tanah seharga Rp1 miliar tidak otomatis bisa ditukar dengan kas Rp1 miliar hari ini, karena butuh proses jual beli.
  • Dipengaruhi faktor eksternal: regulasi pemerintah, tren industri, dan kondisi ekonomi makro.
  • Mengalami penyusutan atau amortisasi: terutama pada aset fisik seperti mesin atau intangible seperti hak cipta.

Karakteristik ini bikin aset nonmoneter lebih kompleks. Nah, dari sini kita bisa lanjut ke contohnya biar lebih kebayang dalam kehidupan nyata.

 

Contoh Aset Nonmoneter dalam Bisnis

Dalam praktik bisnis sehari-hari, contoh aset nonmoneter ada di sekitar kita:

  • Tanah dan properti: nilainya bisa melonjak karena pembangunan infrastruktur.
  • Mesin produksi: meskipun ada penyusutan, nilainya tetap dihitung sebagai aset nonmoneter.
  • Merek dagang: seperti Indomie atau Aqua yang jadi intangible asset bernilai besar.
  • Hak cipta dan paten: karya seni, musik, atau teknologi bisa jadi sumber keuntungan jangka panjang.
  • Goodwill: reputasi atau nama baik perusahaan yang sering muncul saat ada akuisisi.
  • Persediaan barang dagangan: nilainya tergantung harga pasar saat ini.

Setelah melihat contoh, makin jelas kalau aset nonmoneter itu nggak sekadar istilah akuntansi, tapi benar-benar berperan dalam menilai kekuatan perusahaan. Dari sini, kita bisa tarik ke dunia digital yang juga punya aset serupa.

 

Aset Nonmoneter dalam Perspektif Kripto & Blockchain

Sekarang kita geser ke aset digital. Bitcoin, Ethereum, dan berbagai altcoin sering dianggap “mata uang digital”, tapi dari sisi akuntansi, statusnya bukan uang resmi (legal tender). Mereka masuk ke kategori aset tak berwujud nonmoneter karena nilainya fluktuatif, tidak pasti, dan tergantung permintaan pasar.

Hal yang sama berlaku pada NFT (Non-Fungible Token). Nilainya nggak fix, sangat bergantung pada kelangkaan dan popularitas. 

Ditambah lagi, tren tokenisasi aset riil (Real World Asset/RWA) seperti properti atau emas yang diubah jadi token digital di blockchain, makin menegaskan bahwa aset nonmoneter kini hadir dalam bentuk baru yang lebih kompleks.

Dari sini kita bisa lihat bagaimana konsep klasik akuntansi bertemu dengan inovasi blockchain. Keduanya memperluas pemahaman kita tentang nilai sebuah aset.

 

Kenapa Klasifikasi Aset Nonmoneter Penting untuk Investor Kripto?

Kalau kamu investor kripto, ngerti konsep aset nonmoneter itu wajib. Kenapa? Karena:

  • Laporan keuangan: perusahaan publik seperti MicroStrategy mencatat Bitcoin sebagai aset nonmoneter, bukan kas.
  • Pajak: di banyak negara, kripto diperlakukan sebagai aset nonmoneter dan dikenai pajak capital gain.
  • Strategi investasi: karena nilainya fluktuatif, investor kripto harus sadar bahwa risiko dan peluang selalu datang bersamaan.

Dari pengalaman pribadi gue ngulik laporan keuangan perusahaan yang pegang kripto, kesalahpahaman paling umum adalah orang nganggep kripto itu setara dengan uang dolar atau rupiah. Padahal status hukumnya beda jauh. Begitu kamu paham bahwa kripto itu aset nonmoneter, mindset investasi jadi lebih realistis dan terukur.

 

Kesimpulan: Aset Nonmoneter Bukan Sekadar Teori, tapi Juga Realita Digital

Jadi, aset nonmoneter adalah aset yang nilainya nggak pasti, fluktuatif, dan dipengaruhi banyak faktor eksternal. Dari tanah sampai hak cipta, dari merek dagang sampai Bitcoin semuanya masuk ke kategori ini. Dan dengan teknologi blockchain, cakupannya makin luas karena ada NFT dan tokenisasi aset.

Buat kamu yang serius di dunia bisnis maupun investasi, terutama kripto, memahami konsep aset nonmoneter itu krusial. Karena di balik ketidakpastian dan volatilitasnya, ada potensi besar kalau kamu bisa membaca momentum dengan tepat.

 

Itulah informasi menarik tentang Aset Nonmoneter Adalah? Ini Definisi, Ciri, & Contoh Kripto  yang bisa kamu dalami lebih lanjut di kumpulan artikel kripto dari Indodax Academy. Selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.

Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.

Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar akses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

 

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

  1. Apakah tanah termasuk aset nonmoneter?
    Ya, tanah termasuk aset nonmoneter karena nilainya fluktuatif dan tidak bisa langsung dikonversi ke kas.
  2. Apakah Bitcoin termasuk aset nonmoneter?
    Betul, menurut standar akuntansi global, Bitcoin dicatat sebagai aset nonmoneter tak berwujud.
  3. Apa bedanya aset berwujud dan tak berwujud?
    Aset berwujud punya bentuk fisik (tanah, mesin), sedangkan tak berwujud nggak punya bentuk fisik (paten, merek, kripto).
  4. Apakah aset nonmoneter bisa dijual cepat?
    Bisa, tapi harganya sangat bergantung pada kondisi pasar saat itu. Proses konversinya tidak sesederhana menarik uang tunai.
  5. Bagaimana cara mencatat aset nonmoneter di laporan keuangan?
    Biasanya butuh estimasi, revaluasi, dan penilaian berkala karena nilainya berubah-ubah. Untuk kripto, dicatat sebagai aset tak berwujud nonmoneter sesuai standar akuntansi.

 

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author: AL

 

Lebih Banyak dari Blockchain,Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.49%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.13%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 2%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
ATT/IDR
Attila
3
50%
AIH/IDR
AIHub
475.009
46.44%
TROLLSOL/IDR
TROLL (SOL
2.061
33.83%
TOKO/IDR
Tokoin
4
33.33%
SNX/IDR
Synthetix
11.701
15.54%
Nama Harga 24H Chg
UXLINK/IDR
UXLINK
6
-99.88%
ISLM/IDR
Islamic Co
319
-27.33%
KUNCI/IDR
Kunci Coin
3
-25%
AURA/IDR
aura
1.350
-18.97%
NPC/IDR
Non-Playab
256
-17.15%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Beda Aset Moneter dan Nonmoneter: Kas, Properti, hingga Kripto
23/09/2025
Beda Aset Moneter dan Nonmoneter: Kas, Properti, hingga Kripto

Banyak orang merasa aman kalau sudah punya tabungan atau investasi.

23/09/2025
Aset Moneter Adalah Uang Asli, Tapi Kok Kripto Bisa Jadi Lawannya?

Pernah nggak kamu merasa aman ketika pegang uang tunai di