Harga dan adopsi Bitcoin (BTC) diproyeksi terus meningkat meski ekonomi global memasuki fase penuh ketidakpastian.
Menurut analis pasar Jordi Visser, dunia sedang menuju siklus besar bernama Fourth Turning, fase krisis yang ditandai oleh runtuhnya kepercayaan publik pada institusi lama.
Visser menegaskan bahwa kondisi ini justru memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset netral, global, dan tidak bergantung pada pemerintah atau organisasi tradisional.
“Bitcoin adalah aset trustless. Ia lahir karena ketidakpercayaan pada bank, dan sekarang ketidakpercayaan itu sudah merambah ke pemerintah, perusahaan, hingga mata uang,” ujarnya dalam wawancara dengan Anthony Pompliano yang dikutip dari Cointelegraph.

Sumber Gambar: Youtube.com/Anthony Pompliano
Hilangnya Kepercayaan Jadi Pemicu Adopsi Bitcoin
Visser menyoroti tren menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi besar. Bukan hanya bank, tetapi juga pemerintah, perusahaan, bahkan sistem utang.
Ia menilai, krisis kepercayaan ini akan mendorong banyak orang mencari alternatif yang dianggap lebih transparan dan aman, yakni Bitcoin. Menurutnya, fenomena ini bukan sekadar tren sementara.
“Saya tidak melihat bagaimana kepercayaan bisa pulih begitu saja. Justru semakin lama, Bitcoin akan makin dianggap sebagai aset lindung nilai,” kata Visser.
Baca juga berita terbaru lainnya: Kesulitan Bitcoin Mining Cetak Rekor, Ancaman Sentralisasi Mengintai!
Inflasi, Utang, dan Geopolitik Perkuat Narasi Hard Money

Grafik Ekspektasi konsumen terhadap pengangguran melonjak tajam pada 2025, mencerminkan krisis kepercayaan terhadap kondisi ekonomi | Sumber: University of Michigan via Cointelegraph
Kondisi ekonomi global menambah tekanan. Geopolitik memanas, utang pemerintah mencapai rekor tertinggi, dan inflasi terus menggerus daya beli masyarakat.
Kombinasi faktor ini memperbesar kebutuhan akan “hard money” yang tahan manipulasi, seperti Bitcoin.
Survei terbaru dari University of Michigan menunjukkan hanya 24% responden yang optimis kondisi konsumsi mereka stabil hingga 2026.
Mayoritas justru memperkirakan harga barang semakin mahal akibat inflasi dan tarif dagang baru di AS.
Lebih dari 60% responden juga memperkirakan tingkat pengangguran meningkat dalam dua tahun ke depan.
Ekonomi K-Shaped Buka Jalan Adopsi Bitcoin Lebih Luas
Visser menyinggung fenomena K-Shaped Economy, di mana kelompok kaya semakin makmur karena kepemilikan aset, sementara masyarakat bawah makin tertekan oleh inflasi.
Ketidakadilan ini, menurutnya, mempercepat pergeseran ke arah aset alternatif seperti Bitcoin.
“Semakin banyak orang di bagian bawah kurva K merasa tidak menjadi bagian dari sistem. Itulah inti dari Fourth Turning, dan di sinilah Bitcoin bisa tampil sebagai jalan keluar,” jelas Visser.
Baca juga berita terkait: Flash Crash Bitcoin Bikin Panik, Saatnya Buy the Dip atau Tunggu $100 Ribu?
Kesimpulan
Prediksi Visser menempatkan Bitcoin sebagai pemenang alami di era krisis.
Ketika institusi kehilangan kepercayaan dan sistem lama goyah, Bitcoin justru menawarkan nilai yang semakin relevan, yakni desentralisasi, transparansi, dan keterbukaan global.
Jika siklus Fourth Turning benar-benar berlangsung seperti yang digambarkan, maka dekade mendatang bisa menjadi fase akselerasi terbesar Bitcoin, baik dalam harga maupun adopsi.
FAQ
- Apa itu Fourth Turning dalam konteks Bitcoin?
Fourth Turning adalah konsep dari William Strauss & Neil Howe yang menggambarkan siklus krisis antar-generasi. Dalam konteks Bitcoin, istilah ini dipakai untuk menjelaskan fase kejatuhan sistem lama yang membuka peluang bagi aset alternatif seperti BTC. - Mengapa kepercayaan publik yang hilang bisa menguntungkan Bitcoin?
Karena Bitcoin tidak dikendalikan pemerintah, bank, atau institusi mana pun. Ketika orang merasa dikhianati oleh sistem tradisional, mereka cenderung beralih ke aset yang lebih netral dan transparan. - Apa itu K-Shaped Economy dan hubungannya dengan Bitcoin?
K-Shaped Economy menggambarkan kondisi ekonomi timpang: kelompok kaya makin sejahtera, sedangkan masyarakat bawah tertekan inflasi. Bitcoin muncul sebagai opsi bagi mereka yang merasa terpinggirkan dari sistem finansial tradisional. - Bagaimana inflasi dan utang global memengaruhi adopsi Bitcoin?
Inflasi mengurangi daya beli, sementara utang pemerintah yang membengkak menimbulkan risiko stabilitas ekonomi. Hal ini mendorong investor mencari aset lindung nilai yang lebih aman, termasuk Bitcoin. - Apakah prediksi Visser berarti harga Bitcoin pasti naik?
Tidak ada prediksi yang pasti. Namun, Visser menilai faktor fundamental seperti hilangnya kepercayaan pada institusi, inflasi, dan krisis geopolitik memberi dorongan kuat bagi Bitcoin untuk terus tumbuh dalam jangka panjang.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini