Pasang Badan! Vitalik Buterin Bela Layer-2 Ethereum dari Tuduhan SEC
icon search
icon search

Top Performers

Pasang Badan! Vitalik Buterin Bela Layer-2 Ethereum dari Tuduhan SEC

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Pasang Badan! Vitalik Buterin Bela Layer-2 Ethereum dari Tuduhan SEC

Pasang Badan! Vitalik Buterin Bela Layer-2 Ethereum dari Tuduhan SEC

Daftar Isi

Pendiri Ethereum (ETH), Vitalik Buterin, buka suara terkait polemik regulasi Layer-2 (L2) yang mencuat di Amerika Serikat. 

Ia secara terbuka membela Base, jaringan L2 milik Coinbase, yang belakangan mendapat sorotan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Buterin menegaskan bahwa Base maupun jaringan L2 lainnya bukanlah exchange crypto

Menurutnya, L2 adalah perpanjangan infrastruktur dari Ethereum yang bersifat non-custodial, sehingga tidak memiliki akses untuk menguasai atau menahan dana pengguna.

 

Dari Mana Muncul Tuduhan Layer-2 Mirip Bursa?

Kontroversi ini muncul setelah Komisioner SEC, Hester Peirce, menyebut dalam sebuah podcast pada 7 September bahwa sequencer L2 bisa saja diperlakukan seperti “matching engine” di bursa terpusat. 

Matching engine sendiri adalah sistem yang mempertemukan order beli dan jual dalam trading.

Peirce mengingatkan, jika satu entitas tunggal mengendalikan seluruh proses sequencing, maka fungsinya bisa dianggap menyerupai exchange

Bila klaim ini dipertegas regulator, maka L2 berpotensi diwajibkan untuk mendaftar ke SEC dan tunduk pada regulasi ketat bursa sekuritas.

 

Baca juga berita terkait: Vitalik Sebut Ethereum Bisa Jadi “Google Finance” Lewat Low-Risk DeFi

 

Vitalik: Base Adalah Infrastruktur, Bukan Bursa Crypto

Vitalik menolak anggapan tersebut. Ia menilai Base “melakukan hal yang benar” dengan tetap mengandalkan keamanan Ethereum sambil menambahkan fitur sentralisasi terbatas demi meningkatkan pengalaman pengguna.

“Base tidak memiliki kewenangan atas dana investor. Mereka tidak bisa mencuri aset atau menghentikan penarikan. L2 sejati adalah ekstensi Ethereum, bukan server glorifikasi yang hanya mengirim hash,” tulisnya.

 

Coinbase Ikut Pasang Badan Hadapi Narasi SEC

 

L2 Rollups

Sumber Gambar: CoinEx via Cointelegraph

 

Pernyataan Vitalik sejalan dengan pandangan Chief Legal Officer Coinbase, Paul Grewal. Grewal menilai, menyebut L2 sebagai exchange adalah salah kaprah.

Ia membandingkan L2 dengan Amazon Web Services (AWS), yang hanya berfungsi sebagai penyedia infrastruktur.

“Jika sebuah exchange berjalan di atas AWS, apakah AWS otomatis menjadi exchange? Tentu tidak. Sama halnya dengan L2,” tegasnya.

 

Fakta Teknis: Sequencer Bukan Mesin Trading

Menambah perspektif, co-founder Base, Jesse Pollak, menjelaskan bahwa sequencer hanyalah sistem yang mengatur urutan transaksi.

“Perannya ibarat pengatur lalu lintas agar arus kendaraan lancar,” ujar Pollak.

Ia menegaskan bahwa sequencer tidak mencocokkan order jual dan beli layaknya mesin trading. 

Semua transaksi tetap bisa diproses langsung lewat Ethereum jika pengguna mau, sehingga desentralisasi dan resistensi sensor tetap terjaga.

 

Baca selanjutnya: Ethereum Kehabisan Tenaga, Sinyal Altcoin Season Berakhir

 

Ancaman Regulasi Ketat Jika L2 Disamakan dengan Exchange

Jika SEC tetap menganggap sequencer sebagai exchange, konsekuensinya besar jaringan L2 harus mendaftar sebagai bursa sekuritas, memenuhi syarat regulasi kompleks, dan bisa jadi mengalami pembatasan operasi. 

Hal inilah yang membuat Vitalik dan komunitas Ethereum pasang badan untuk melawan narasi tersebut.

 

Kesimpulan

Pernyataan Vitalik Buterin menegaskan posisi komunitas Ethereum: Layer-2 adalah infrastruktur non-custodial, bukan bursa kripto. 

Dengan menyoroti keamanan yang tetap bergantung pada Ethereum, ia berusaha meluruskan persepsi regulator agar tidak salah kaprah dalam menilai peran L2.

Kontroversi ini menunjukkan adanya jurang pemahaman antara regulator dan inovator teknologi. 

Jika narasi Vitalik diterima, Layer-2 bisa terus berkembang sebagai fondasi penting untuk skala Ethereum tanpa dibebani aturan berlebih. 

Sebaliknya, jika regulator memaksakan kategori exchange, ekosistem L2 bisa menghadapi hambatan serius dalam mempercepat adopsi kripto secara global.

 

FAQ

  1. Apa itu sequencer di Layer-2 Ethereum?
    Sequencer adalah sistem yang mengatur urutan transaksi pada jaringan Layer-2 agar lebih cepat dan efisien. Bedanya dengan exchange, sequencer tidak mempertemukan order jual-beli, hanya mengatur alurnya.
  2. Kenapa SEC menyoroti Layer-2 seperti Base?
    SEC khawatir karena sequencer sering dikendalikan satu entitas. Hal ini memunculkan pertanyaan apakah fungsinya menyerupai exchange, sehingga mungkin perlu regulasi bursa.
  3. Apakah Layer-2 Ethereum seperti Base bisa menguasai dana pengguna?
    Tidak. Layer-2 bersifat non-custodial, sehingga pengguna tetap memegang kendali penuh atas aset. Dana bisa ditarik langsung ke Ethereum tanpa bisa dicegah oleh operator L2.
  4. Apa perbedaan exchange crypto dan Layer-2?
    Exchange mempertemukan order beli dan jual aset crypto. Sementara Layer-2 hanya menyediakan infrastruktur untuk mempercepat dan menekan biaya transaksi di Ethereum, bukan melakukan matching order.
  5. Apa dampak jika SEC menganggap L2 sebagai exchange?
    Jika itu terjadi, L2 wajib mendaftar sebagai bursa sekuritas, mematuhi aturan ketat, dan bisa menghadapi pembatasan operasional. Hal ini dikhawatirkan akan menghambat inovasi di ekosistem Ethereum.

 

Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.

Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

 

Author: Fau 

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Referensi:

 

Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto#Berita Ethereum, #Berita Blockchain, #Berita SEC

Lebih Banyak dari Berita,Blockchain,Ethereum

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.49%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.13%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 2%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
KRD/IDR
Krypton DA
119
52.56%
VBG/IDR
Vibing
988
36.28%
SIGN/IDR
Sign
1.720
34.9%
H2O/IDR
H2O DAO
244
34.07%
TOKO/IDR
Tokoin
4
33.33%
Nama Harga 24H Chg
ORDER/IDR
Orderly Ne
3.872
-20.12%
KIN/USDT
Kin
0
-18.25%
APU/IDR
Apu Apusta
2
-11.22%
ISLM/IDR
Islamic Co
315
-10%
VRA/IDR
Verasity
19
-9.52%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Michael Saylor Prediksi Harga Bitcoin Bisa Melejit Cepat di Akhir 2025

Executive Chairman MicroStrategy, Michael Saylor, meyakini harga Bitcoin (BTC) berpotensi

Usul Pangkas Biaya BNB Chain Hingga 50%, CZ Bakal Saingi Ethereum?

Pendiri Binance, Changpeng Zhao (CZ), kembali membuat gebrakan dengan mengusulkan

Harga Hedera (HBAR) Bisa Naik 28% Setelah Keputusan ETF November 2025

Harga Hedera (HBAR) menunjukkan potensi kenaikan signifikan hingga 28% setelah