5 Pesaing Web3Auth: Siapa Jawara Onboarding Web3?
icon search
icon search

Top Performers

5 Pesaing Web3Auth: Siapa Jawara Onboarding Web3?

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

5 Pesaing Web3Auth: Siapa Jawara Onboarding Web3?

5 Pesaing Web3Auth Siapa Jawara Onboarding Web3?

Daftar Isi

Masalah terbesar di Web3 bukan hanya volatilitas harga, tapi hal yang lebih dasar: bagaimana cara orang awam bisa “masuk” ke aplikasi berbasis blockchain tanpa pusing memikirkan seed phrase dan private key yang menjadi fondasi keamanan kripto. Kamu mungkin pernah merasakan, satu langkah salah saja bisa bikin akses hilang. Di sinilah solusi login modern seperti Web3Auth mendapatkan tempat, karena ia berusaha menjembatani kebiasaan login Web2 dengan kebutuhan keamanan Web3. Namun Web3Auth bukan satu-satunya pemain. Ada beberapa alternatif yang sama-sama berlomba menghadirkan pengalaman onboarding yang cepat, aman, dan ramah pemula.

Agar kamu punya gambaran utuh, kita mulai dari fondasinya dulu: apa yang dimaksud dengan onboarding Web3 dan kenapa hal itu sepenting itu.

 

Apa Itu Onboarding Web3 dan Kenapa Penting?

Sebelum membahas siapa jagoannya, kamu perlu paham dulu konteksnya. Onboarding Web3 adalah proses seorang pengguna pertama kali membuat atau menghubungkan wallet, lalu masuk ke aplikasi berbasis blockchain untuk mulai berinteraksi, entah itu mengirim aset, menandatangani transaksi, atau memakai fitur DeFi, NFT yang semakin populer di ekosistem Web3 dan sejenisnya. Berbeda dengan login Web2 yang cukup mengandalkan kombinasi email dan kata sandi, di Web3 kamu berurusan dengan pasangan kunci kriptografi yang jika hilang bisa memutus akses secara permanen.

Konsekuensinya jelas. Jika onboarding rumit, tingkat konversi pengguna baru akan rendah. Banyak orang berhenti di tahap pembuatan wallet karena takut salah. Itulah mengapa kualitas onboarding menjadi faktor penentu adopsi yang lebih luas. Ketika identitas kriptografis bisa disederhanakan tanpa mengorbankan kendali pengguna, hambatan psikologis dan teknis berkurang drastis. Singkatnya, semakin mulus onboarding, semakin besar peluang sebuah aplikasi tumbuh.

Jadi, ketika kita membandingkan solusi login Web3, fokus utamanya bukan sekadar “bisa masuk atau tidak”, melainkan bagaimana caranya membuat proses itu terasa natural bagi pengguna, tetap aman, dan tetap memberi kendali pada kamu sebagai pemilik identitas.

 

Apa Itu Web3Auth?

Kalau kamu mencari jembatan antara kemudahan login Web2 dan kontrol non-kustodian Web3, Web3Auth adalah salah satu nama pertama yang akan muncul. Intinya, Web3Auth memadukan login sosial seperti Google, Twitter, atau Discord (melalui OAuth) dengan infrastruktur manajemen kunci berbasis Multi-Party Computation (MPC). Dengan MPC, kunci privat tidak disimpan utuh oleh satu pihak. Kunci itu dipecah menjadi beberapa bagian sehingga tidak ada satu entitas pun yang memegang kunci lengkapnya. Ketika kamu masuk, bagian-bagian kunci itu “bekerja sama” untuk mengotorisasi tindakan tanpa mengekspos kunci penuh.

Dari sudut pandang pengguna, pengalaman ini terasa seperti login biasa: kamu klik “Login with Google”, masuk, dan… sudah punya wallet yang siap dipakai. Dari sudut pandang keamanan, model non-kustodian memberi kamu kendali yang lebih besar dibanding sekadar menitipkan kunci pada penyedia layanan. Secara ekosistem, Web3Auth dikenal luas, didukung berbagai SDK lintas platform, dan belakangan semakin relevan karena berada dalam orbit pengembangan yang bersinggungan dengan MetaMask. Kombinasi faktor inilah yang membuatnya sering dijadikan pilihan default untuk onboarding massal.

Walaupun begitu, Web3Auth bukan satu-satunya cara mencapai tujuan yang sama. Ada beberapa pesaing dengan pendekatan berbeda yang patut kamu pertimbangkan sesuai kebutuhan.

 

Inilah 5 Pesaing Web3Auth di 2025

Kalau tadi kita sudah membahas apa itu onboarding Web3 dan bagaimana Web3Auth bekerja, sekarang waktunya melihat peta persaingan. Web3Auth memang populer dan sering jadi pilihan utama, tapi kenyataannya ia bukan satu-satunya pemain. Ada beberapa platform lain yang sama-sama menawarkan solusi login Web3 dengan keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Beberapa pesaing ini hadir dengan pendekatan berbeda: ada yang mengedepankan kecepatan login, ada yang fokus di segmen enterprise, ada pula yang membidik pengguna awam dengan pengalaman sesederhana mungkin. Dengan begitu, kamu bisa melihat bahwa lanskap onboarding Web3 tidak monolitik, melainkan penuh warna sesuai kebutuhan pasar.

 

1. Magic.link: Login Instan ala Web2

Bayangkan kamu masuk ke aplikasi hanya dengan tautan email atau kode SMS, tanpa perlu mengingat apa pun. Itulah sensasi yang ditawarkan Magic.link. Fokusnya adalah pengalaman login yang super instan dan terasa sangat familiar bagi pengguna Web2. Bagi aplikasi yang mengejar kecepatan akuisisi, ini mengurangi friksi di langkah pertama.

Di balik kemudahannya, pendekatan Magic.link cenderung lebih mendekati pola layanan terpusat. Itu artinya sebagian aspek pengelolaan kunci tidak sepenuhnya berada di tanganmu. Untuk banyak kasus penggunaan, ini kompromi yang dapat diterima, tetapi bagi proyek yang menekankan desentralisasi secara ketat, hal ini perlu dipikirkan.

Jika targetmu adalah onboarding secepat mungkin untuk audiens sangat awam, Magic.link sering kali menjadi opsi paling praktis, dengan catatan kamu paham trade-off soal kemandirian kunci.

2. Dynamic.xyz: Serius untuk Enterprise

Berbeda dengan pendekatan “serba instan”, Dynamic.xyz menyasar kebutuhan yang lebih kompleks. Ia menawarkan pengelolaan multi-wallet, orkestrasi identitas yang lebih dalam, serta API yang fleksibel untuk disesuaikan dengan alur bisnis. Perusahaan yang membutuhkan kontrol granular terhadap perijinan, tipe autentikasi, hingga pengalaman multi-peran akan merasa lebih leluasa.

Kelemahannya, solusi enterprise semacam ini membutuhkan waktu integrasi yang lebih panjang serta tim teknis yang siap memelihara. Untuk aplikasi eksperimental atau produk yang baru mencari product-market fit, beban awal ini mungkin terasa berat.

Kalau kamu membangun platform berskala besar yang membutuhkan tata kelola identitas tingkat perusahaan, Dynamic.xyz menawarkan kedalaman fitur yang sulit ditandingi.

3. Auth0 (Web3 Extension): Raksasa Web2 Masuk Web3

Auth0 sudah lama dipercaya sebagai penyedia login dan SSO di ekosistem Web2. Dengan ekstensi Web3, mereka membawa disiplin keamanan enterprise ke wilayah wallet dan tanda tangan transaksional. Kelebihan utamanya adalah kestabilan, dukungan kepatuhan, dan integrasi yang akrab bagi tim yang berpengalaman dengan arsitektur Web2.

Di sisi lain, Auth0 bukan pemain Web3 murni. Beberapa pengalaman yang sangat spesifik Web3 mungkin tidak se-native pesaing lain. Namun bagi organisasi yang bergerak di ranah hybrid, kedekatan dengan tooling Web2 bisa mempercepat adopsi.

Jika produkmu berada di perbatasan Web2–Web3 dan kamu membutuhkan kontrol kepatuhan dan audit yang matang, Auth0 sering jadi pilihan yang menenangkan.

4. Privy: Ramah Pemula dan Komunitas Sosial

Tidak semua pengguna ingin memahami konsep kunci publik sejak hari pertama. Privy memilih jalur yang sangat berorientasi pada pengalaman pemula: login sosial yang langsung melahirkan wallet siap pakai. Pendekatan ini cocok untuk aplikasi sosial, komunitas kreator, atau proyek NFT yang menempatkan pengalaman pengguna di atas segalanya.

Tantangannya, ekosistem Privy relatif lebih muda sehingga referensi implementasi dan pengalaman lapangan mungkin belum sebanyak pemain lama. Jika kamu memerlukan jaminan battle-tested di skala besar, ada kurva pembelajaran yang perlu diantisipasi.

Untuk kamu yang membidik adopsi non-teknis dengan fokus komunitas, Privy menawarkan jalur masuk yang sangat bersahabat.

5. WalletConnect & MetaMask Snaps: Standar yang Masih Bertahan

Di tengah munculnya berbagai layanan login, jangan lupakan standar yang sudah lama dipakai jutaan pengguna berpengalaman. WalletConnect memudahkan aplikasi terhubung dengan beragam wallet, sementara ekosistem MetaMask terus berkembang melalui Snaps untuk memperluas kemampuan wallet. Kelebihannya jelas: kontrol penuh tetap berada di tangan pengguna yang sudah terbiasa dengan manajemen kunci.

Namun standar lama ini menuntut literasi kripto yang lebih tinggi. Bagi pemula, pengalaman awal sering terasa menegangkan, baik saat menyimpan seed phrase maupun saat menandatangani transaksi.

Bila audiensmu adalah pengguna kripto yang sudah fasih, kombinasi WalletConnect dan MetaMask tetap sulit digeser. Tetapi untuk onboarding massal pemula, kamu mungkin butuh lapisan tambahan yang lebih bersahabat.

 

Siapa Jawara Onboarding Web3 di 2025?

Setelah melihat pendekatan tiap pemain, pertanyaannya mengerucut: siapa yang pantas disebut jawara? Jawabannya bergantung pada siapa yang ingin kamu layani.

Jika kamu mengejar adopsi massal dengan keseimbangan antara kemudahan dan kendali, Web3Auth masih menjadi kandidat kuat karena perpaduan login sosial dan model non-kustodian berbasis MPC. Jika produktivitas akuisisi paling utama dan kamu siap menerima kompromi soal desentralisasi, Magic.link bisa terasa paling cepat. Untuk organisasi besar yang membutuhkan orkestrasi identitas tingkat lanjut, Dynamic.xyz akan terasa lebih pas. Aplikasi hybrid akan merasa nyaman dengan Auth0 karena keselarasan dengan praktik enterprise, sedangkan komunitas sosial bisa memetik manfaat dari kesederhanaan Privy. Pengguna berpengalaman akan terus nyaman dengan WalletConnect dan MetaMask, terutama ketika kontrol manual dianggap sebagai kelebihan, bukan beban.

Tidak ada satu pemenang untuk semua skenario. “Jawara” yang kamu pilih adalah yang paling selaras dengan profil pengguna, risiko yang bisa kamu terima, dan tujuan bisnis yang ingin kamu capai.

 

Tantangan & Risiko Onboarding Web3

Di atas kertas, semua solusi ini terdengar ideal. Kenyataannya, masih ada tantangan yang harus kamu kelola. Dari sisi keamanan, ancaman seperti blind signing dan taktik phishing terus berevolusi taktik phishing dalam transaksi kripto terus berevolusi. Pengguna bisa saja menyetujui permintaan tanda tangan tanpa memahami dampaknya. Edukasi dan desain antarmuka yang jelas menjadi lapisan pertahanan pertama.

Dari sisi arsitektur, ada trade-off yang perlu diakui. Kemudahan yang sangat tinggi sering datang bersama sentralisasi yang lebih besar, sementara kemandirian kunci yang maksimal sering menambah beban mental pengguna. Model MPC membantu menyeimbangkan, tetapi pemulihan akses tetap harus dirancang matang. Selain itu, faktor kepatuhan, tata kelola data, dan risiko ketergantungan pada penyedia tertentu (vendor lock-in) perlu dipertimbangkan sejak awal.

Dengan kata lain, keberhasilan onboarding bukan hanya soal memilih vendor, melainkan bagaimana kamu merangkai proses, edukasi, dan kebijakan keamanan menjadi satu pengalaman yang utuh.

 

Kesimpulan

Onboarding adalah gerbang segala hal di Web3. Web3Auth menunjukkan bagaimana login sosial bisa disatukan dengan kendali non-kustodian melalui MPC, dan itulah mengapa namanya populer. Namun, peta persaingan di 2025 ramai oleh alternatif yang layak: Magic.link dengan instan login, Dynamic.xyz untuk kebutuhan enterprise, Auth0 bagi jalur hybrid, Privy untuk pemula dan komunitas, serta standar lama seperti WalletConnect dan MetaMask yang tetap relevan bagi pengguna berpengalaman.

Pada akhirnya, “siapa jawara” bukan label universal. Pilihannya harus kembali ke siapa target pengguna kamu, seberapa ketat prinsip kemandirian kunci yang ingin kamu pegang, dan model risiko apa yang bisa kamu tanggung. Strategi terbaik adalah yang membuat pengguna merasa aman dan berdaya, tanpa membuat mereka takut melangkah di hari pertama.

 

Itulah informasi menarik tentang “Web3Auth” yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel populer Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apa itu onboarding Web3?
Onboarding Web3 adalah proses saat kamu pertama kali membuat atau menghubungkan wallet, lalu mulai masuk ke aplikasi berbasis blockchain untuk bertransaksi atau menggunakan fitur di dalamnya.

2. Apakah Web3Auth satu-satunya cara masuk ke aplikasi Web3?
Tidak. Selain Web3Auth, ada Magic.link, Dynamic.xyz, Auth0 (Web3 Extension), Privy, dan pendekatan berbasis wallet seperti WalletConnect dan MetaMask yang sama-sama bisa dipakai sesuai kebutuhan.

3. Apa perbedaan utama Web3Auth dibanding login Web2 biasa?
Web3Auth memanfaatkan login sosial yang akrab, tetapi tetap menjaga model non-kustodian dengan MPC sehingga kunci privat tidak dikuasai satu pihak. Login Web2 standar biasanya bertumpu pada basis data terpusat dan kata sandi.

4. Solusi mana yang paling ramah pemula?
Untuk pemula, pengalaman paling halus biasanya datang dari Web3Auth dan Privy karena keduanya mendukung login sosial yang cepat sekaligus menyiapkan wallet secara otomatis.

6. Bagaimana dengan kebutuhan enterprise dan kepatuhan?
Dynamic.xyz menawarkan kontrol mendalam atas identitas dan orkestrasi multi-wallet, sementara Auth0 memberikan kenyamanan bagi tim yang sudah terbiasa dengan praktik keamanan dan audit Web2.

7. Apakah ada risiko menggunakan solusi onboarding Web3?
Ada. Risiko umum meliputi blind signing, phishing, dan kehilangan akses jika skema pemulihan tidak dipahami. Desain antarmuka yang jelas, edukasi, dan kebijakan pemulihan yang kuat adalah kuncinya.

8. Apakah pendekatan tradisional seperti Wallet Connect masih relevan?
Masih. Untuk pengguna berpengalaman yang mengutamakan kontrol penuh, WalletConnect dan MetaMask tetap pilihan utama. Namun bagi onboarding pemula, kamu mungkin perlu lapisan pengalaman yang lebih bersahabat.

 

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Blockchain,DeFi,Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.49%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.09%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 1.97%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
ORDER/IDR
Orderly Ne
6.755
82.52%
SUPER/IDR
SuperVerse
13.192
53.99%
ATT/IDR
Attila
3
50%
NMD/IDR
Nexusmind
147.500
43.76%
TWELVE/IDR
TWELVE ZOD
1.264
30.85%
Nama Harga 24H Chg
MCT/IDR
Metacraft
22.651
-27.42%
HIFI/IDR
Hifi Finan
2.176
-18.2%
DLC/IDR
Diverge Lo
739
-15.06%
SHAN/IDR
Shanum
7
-12.5%
BAKE/IDR
BakeryToke
689
-10.64%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Santiment Adalah? Cara Trader Pintar Baca Data Kripto

Banyak trader sudah jago baca candlestick, tapi sering terlambat menangkap

5 Pesaing Web3Auth: Siapa Jawara Onboarding Web3?

Masalah terbesar di Web3 bukan hanya volatilitas harga, tapi hal

Dune Analytics: Apa Itu & Kenapa Penting untuk Trader

Ketika pasar kripto bergerak cepat, data jadi pembeda hasil. Kamu