Harga Bitcoin (BTC) kembali reli ke level tertinggi dua minggu di kisaran $119.000 atau sekitar Rp1,96 Miliar setelah Amerika Serikat resmi mengalami shutdown pemerintah.

Sumber Gambar: Indodax Market
Kondisi ini mendorong pelaku pasar mencari aset lindung nilai alternatif, termasuk kripto terbesar di dunia.
Shutdown tersebut memaksa ratusan ribu pegawai federal berhenti bekerja akibat kebuntuan anggaran.
Situasi ini meningkatkan ketidakpastian ekonomi, namun justru memicu aliran modal ke aset yang dianggap aman oleh sebagian investor.
ETF Bitcoin Dibanjiri Dana, Yield AS Turun

Sumber Gambar: Farside
Data terbaru menunjukkan spot Bitcoin ETF mencatat inflow $675,8 juta hanya dalam sehari pasca Amerika Serikat resmi tutup (1/10).
Lonjakan permintaan ini semakin menegaskan peran Bitcoin sebagai aset yang kini mulai dipandang sekelas emas digital.
Total dana kelolaan ETF Bitcoin kini mendekati $147 miliar, meski masih jauh dibandingkan ETF emas yang menopang lebih dari $461 miliar.

Pergerakan harga Bitcoin (biru) berbanding terbalik dengan yield obligasi AS 10 tahun (merah) | Sumber: TradingView via Cointelegraph.
Sementara itu, yield obligasi AS tenor 10 tahun melemah, menandakan investor rela menerima imbal hasil lebih rendah demi keamanan.
Pada saat yang sama, harga emas melonjak ke rekor $3.895 per ons, memperkuat tren risk-off di pasar global.
Baca juga berita terkait: 5 Altcoin Ini Bisa Terbang Tinggi Jika ETF SEC Lolos Oktober 2025
Shutdown 2018 Pernah Jadi Mimpi Buruk Bitcoin

Pergerakan Bitcoin (biru) dan S&P 500 (oranye) selama shutdown 2018 | Sumber: TradingView via Cointelegraph
Meski kali ini pasar terlihat lebih optimis, sejarah mencatat shutdown Desember 2018 justru menekan Bitcoin.
Saat itu, BTC turun sekitar 9% dari $3.900 ke $3.550 selama 35 hari penutupan pemerintahan. Faktor eksternal, termasuk aturan ketat FATF yang memperluas pengawasan kripto, ikut menekan harga.
Namun, situasi kini berbeda. Hadirnya ETF spot, meningkatnya adopsi institusional, serta posisi Bitcoin sebagai lindung nilai modern memberi dukungan yang lebih kuat dibandingkan enam tahun lalu.
Prediksi Jangka Pendek Bitcoin: Berkah atau Sementara?
Para analis menilai shutdown AS saat ini bisa menjadi katalis positif bagi Bitcoin dalam 30 hari ke depan.
Lonjakan inflow ETF dan pelemahan aset tradisional berpotensi menjaga momentum bullish.
Meski demikian, ketahanan reli ini sangat bergantung pada durasi shutdown dan data ekonomi AS berikutnya.
Jika gejolak fiskal berlarut-larut, tekanan terhadap pasar kripto bisa kembali muncul, sebagaimana terjadi di 2018.
Baca selanjutnya: Bagaimana Arah Harga Bitcoin (BTC) di Bulan Oktober 2025?
Kesimpulan
Shutdown AS kali ini justru menjadi angin segar bagi Bitcoin. Inflow ETF yang besar, turunnya yield obligasi, serta lonjakan harga emas menunjukkan pergeseran minat investor menuju aset lindung nilai baru.
Kondisi ini memperkuat posisi Bitcoin bukan hanya sebagai instrumen spekulatif, tetapi juga sebagai alternatif penyimpan nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Jika tren ini berlanjut, momentum bullish Bitcoin berpotensi terus terjaga dalam beberapa pekan ke depan.
FAQ
- Mengapa shutdown pemerintah AS bisa memengaruhi harga Bitcoin?
Shutdown memicu ketidakpastian ekonomi. Investor biasanya mengalihkan dana ke aset lindung nilai seperti emas dan Bitcoin untuk melindungi portofolio. - Apakah Bitcoin bisa dianggap sebagai safe haven seperti emas?
Belum sepenuhnya, tetapi tren inflow ETF dan adopsi institusional menunjukkan Bitcoin makin dipandang sebagai aset lindung nilai alternatif di era digital. - Bagaimana perbedaan dampak shutdown 2018 dan 2025 pada Bitcoin?
Shutdown 2018 membuat BTC turun 9% karena regulasi ketat dan sentimen negatif. Kini, kehadiran ETF spot dan demand institusional memberi dukungan lebih positif. - Apakah reli Bitcoin saat ini bisa memicu bull run jangka panjang?
Potensinya ada, terutama jika inflow ETF berlanjut. Namun, keberlanjutan bull run masih ditentukan oleh durasi shutdown dan data ekonomi makro AS. - Apa risiko terbesar bagi Bitcoin jika shutdown berlangsung lama?
Risiko utamanya adalah perlambatan ekonomi, penurunan likuiditas, serta potensi regulasi tambahan yang bisa menekan sentimen pasar kripto.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Cointelegraph – Bitcoin rallies as US government shutdown begins: Will BTC gains continue?, diakses pada 2 Oktober 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini