Harga Bitcoin (BTC) kembali mencetak sejarah setelah menembus rekor tertinggi di $125.700 pada Minggu (6/10).
Lonjakan harga ini mendorong analis memperkirakan bahwa fase kenaikan berikutnya menuju $150 ribu sudah di depan mata, dipicu oleh inflow besar ke ETF spot dan pelemahan dolar AS.
Harga Bitcoin Cetak Rekor Baru

SUmber Gambar: TradingView via Cointelegraph
Menurut data TradingView, Bitcoin menutup pekan dengan weekly close tertinggi sepanjang masa di $123.543, sekaligus menandai kenaikan sekitar 11% hanya dalam sepekan.
Momentum ini disebut sebagai sinyal kuat bahwa pasar sedang memasuki fase lanjutan dari siklus bullish.
Analis kripto CrediBULL Crypto, mengungkapkan pada postingannya di media sosial potensial rally maupun pullback pada Bitcoin selanjutnya.
“Sekarang kita sudah menembus ATH secara impulsif. Fase berikutnya menuju $150 ribu sudah dimulai,” jelasnya.

Sumber Gambar: X.com/CredibleCrypto
Ia menambahkan, koreksi ke zona $108 ribu–$118 ribu akan menjadi peluang beli, bukan tanda penurunan tren.
Baca juga beita terkait: Ini 3 Altcoin yang Berpotensi Ikut Terbang Kalau Bitcoin Tembus $150 Ribu!
ETF Spot Jadi Motor Utama Kenaikan
Arus dana besar-besaran ke ETF spot Bitcoin di Amerika Serikat juga menjadi pendorong utama rally ini.
Analis Nate Geraci (Nova Dius) mencatat data bahwa terdapat inflow senilai $3,2 miliar hanya dalam sepekan dan menyebutnya pekan terbaik kedua sejak peluncuran ETF Bitcoin spot.
Investor besar diyakini mulai melakukan rotasi aset dari komoditas dan saham kecil ke Bitcoin, sebagaimana diungkapkan Will Clemente, pendiri Reflexivity Research.
“Kita mungkin masih akan melihat satu kali penurunan harga terakhir, tapi hal paling bullish dari pergerakan Bitcoin kali ini adalah kenaikannya tidak didorong oleh perusahaan treasury atau trader leverage di pasar derivatif, melainkan oleh pembelian dari ETF spot,” jelasnya.

Sumber Gambar: X.com/WClementeIII
Pergerakan ini memperkuat narasi bahwa Bitcoin kini dipandang sebagai safe haven baru di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Pelemahan Dolar dan Shutdown AS Ikut Mendorong Rally
Selain faktor ETF, faktor makro juga ikut berperan besar. Indeks Dolar AS (DXY) tercatat turun lebih dari 12% sejak awal tahun, menjadi performa terburuk sejak 1973.
COO bursa BTSE, Jeff Mei, menilai investor kini mencari alternatif lindung nilai karena pelemahan dolar dan shutdown pemerintahan AS yang dimulai 1 Oktober.
“Investor melihat Bitcoin sebagai cara untuk diversifikasi dari dolar dan obligasi AS,” ujar Mei.
Baca juga berita selanjutnya: Bitcoin Rebound! Analis Prediksi Rally Akhir Tahun Bisa Tembus Rp2,9 Miliar
Musim Bullish di Kuartal Akhir
Secara historis, Bitcoin memang sering mencatatkan kinerja positif di kuartal keempat.
Data menunjukkan BTC naik di 8 dari 12 kuartal IV terakhir, dan 10 dari 12 bulan Oktober terakhir.
Analis terkenal Michaël van de Poppe menegaskan bahwa kenaikan dari $110 ribu ke $125 ribu hanya dalam seminggu adalah tanda kekuatan ekstrem pasar.
Gabungan faktor ETF inflow, pelemahan dolar, dan musim bullish membuat banyak pihak yakin rally ke $150 ribu tinggal menunggu waktu.
Kesimpulan
Bitcoin berhasil mematahkan rekor lamanya dan membuka babak baru dalam fase bullish.
Dengan inflow besar dari ETF spot dan tekanan pada dolar AS, aset digital ini semakin menguat sebagai pilihan utama investor global.
Jika momentum saat ini berlanjut, target $150 ribu bukan lagi wacana, melainkan langkah berikutnya dalam siklus harga yang sedang berlangsung.
FAQ
- Mengapa harga Bitcoin bisa naik begitu cepat tahun ini?
Kenaikan harga didorong oleh kombinasi ETF spot inflow besar, pelemahan dolar AS, dan faktor musiman di kuartal akhir. Banyak investor institusional mulai memposisikan diri ke aset digital sebagai lindung nilai. - Apa arti inflow ETF spot bagi harga Bitcoin?
ETF spot memungkinkan investor besar membeli Bitcoin secara langsung melalui bursa tradisional. Inflow tinggi berarti permintaan riil meningkat, yang menekan suplai di pasar spot dan mendorong harga naik. - Apakah masih ada potensi koreksi setelah Bitcoin tembus $125 ribu?
Beberapa analis memprediksi koreksi ringan ke $108–$118 ribu, namun tren jangka menengah tetap bullish selama level $100 ribu bertahan. - Apa pengaruh pelemahan dolar terhadap Bitcoin?
Ketika dolar AS melemah, investor cenderung mencari alternatif aset yang nilainya lebih stabil. Bitcoin sering dianggap sebagai “emas digital” yang mampu melindungi nilai dari inflasi dan volatilitas mata uang fiat. - Apakah target $150 ribu realistis dalam waktu dekat?
Menurut analis seperti CrediBULL Crypto dan Charles Edwards (Capriole Investments), target tersebut realistis selama ETF inflow dan momentum pasar tetap kuat. Kenaikan cepat bisa terjadi bila sentimen positif berlanjut hingga akhir tahun.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Cointelegraph – Bitcoin will ‘blast through’ to its next leg at $150K: Analysts, diakses pada 6 Oktober 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini