Bayangin aja, Seorang anak muda dari Bandung, lulusan ITB, sekarang jadi bagian dari tim riset paling canggih di planet ini Google DeepMind. Kedengarannya kayak plot film sci-fi, tapi ini kisah ispirasi nyata Adhiguna Kuncoro.
Di tahun 2025, ketika dunia lagi demam AI dengan kemunculan model seperti Gemini dan GPT-5 yang makin manusiawi, sosok Adhiguna muncul sebagai bukti bahwa talenta Indonesia juga bisa berdiri di garda terdepan revolusi teknologi.
Tapi perjalanan menuju sana nggak terjadi dalam semalam. Di balik setiap keberhasilan, ada cerita panjang tentang rasa ingin tahu, kegigihan, dan tekad untuk terus belajar.
Dari kampus ITB yang melahirkan banyak insinyur hebat, langkahnya membawa dia menembus Oxford dan CMU, dua kampus riset terbaik dunia. Dari situ, ia menjejakkan kaki di London, di markas Google DeepMind tempat di mana masa depan kecerdasan buatan sedang dibentuk.
Siapa Adhiguna Kuncoro Sebenarnya?

Sumber Gambar: scholar.google.com/
Adhiguna Surya Kuncoro, atau biasa disapa Adhi, adalah salah satu ilmuwan Indonesia yang kini bekerja di Google DeepMind sebagai Staff Research Scientist. DeepMind sendiri adalah unit riset yang berfokus pada machine learning, AI reasoning, dan natural language processing (NLP). Mereka dikenal lewat proyek seperti AlphaGo, yang mengalahkan juara dunia Go, dan AlphaFold, yang mengubah cara sains memahami protein.
Adhiguna punya spesialisasi di bidang NLP cabang ilmu yang berusaha membuat mesin memahami dan menghasilkan bahasa manusia secara alami. Ia meneliti bagaimana struktur kalimat, makna, dan konteks bisa diterjemahkan ke dalam model statistik agar AI bisa memahami percakapan layaknya manusia. Bayangkan, mesin yang bukan hanya bisa menjawab pertanyaan, tapi juga mengerti maksud di baliknya — itulah inti dari pekerjaannya.
Dalam dunia riset, pengaruh Adhiguna cukup besar. Berdasarkan data Google Scholar, karya-karyanya sudah dikutip lebih dari 4.900 kali oleh ilmuwan di berbagai belahan dunia. Angka itu bukan cuma statistik, tapi representasi dari dampak nyata risetnya jadi referensi penting dalam pengembangan model bahasa modern yang digunakan dalam sistem AI global saat ini.
Dari ITB ke DeepMind: Perjalanan yang Tak Mudah
Adhiguna memulai semuanya dari ITB, tempat ia menanamkan dasar kuat dalam ilmu komputer dan algoritma. Setelah lulus, dia melanjutkan studi ke University of Oxford, tapi di sanalah dia belajar bahwa jalan menuju sukses jarang lurus. Dua mata kuliah gagal membuatnya sadar bahwa kemampuan teknis aja nggak cukup — dibutuhkan ketekunan dan mental tahan banting.
Alih-alih menyerah, ia justru semakin dalam menekuni dunia linguistik komputasional, bidang yang menggabungkan bahasa dan teknologi. Perjuangannya berlanjut ke Carnegie Mellon University (CMU), kampus legendaris yang dikenal sebagai pusat riset AI dunia. Di sana, ia fokus meneliti model probabilistik dan struktur sintaksis bahasa, yang menjadi pondasi bagi sistem pemrosesan bahasa alami modern.
Ketika banyak orang mengejar karier cepat, Adhiguna memilih jalan panjang: dunia riset. Dan keputusan itu mengantarkannya ke London, ke markas besar Google DeepMind, tempat para ilmuwan terbaik dunia berkumpul. Sejak 2017, ia resmi menjadi bagian dari tim yang mengerjakan proyek-proyek strategis dalam language modelling, logical reasoning, dan deep learning.
Di Balik Otak AI DeepMind
DeepMind bisa dibilang jantungnya kecerdasan buatan Google. Di sinilah algoritma yang menggerakkan teknologi seperti Gemini, Bard, dan sistem rekomendasi Google Search lahir.
Adhiguna terlibat dalam penelitian tentang bagaimana model bahasa dapat memahami konteks dan logika dengan lebih dalam kemampuan yang sekarang jadi pembeda utama antara AI generasi lama dan generasi baru.
Kontribusinya bukan cuma soal teori. Beberapa risetnya membantu meningkatkan cara AI membaca teks yang ambigu, memahami intonasi kalimat, atau mengaitkan ide yang tersebar di beberapa paragraf. Intinya, bikin AI nggak sekadar menjawab, tapi berpikir. Di era di mana AI jadi fondasi hampir semua inovasi digital, dari asisten virtual sampai analisis data besar, peran seperti ini punya dampak luas banget.
Yang menarik, Adhiguna tetap rendah hati. Dalam wawancara publik, ia sering menekankan bahwa AI bukan soal menggantikan manusia, tapi memperkuat kemampuan kita berpikir dan berkreasi. Dan dari situ, muncullah kaitan menarik ke dunia lain yang juga digerakkan data dan logika: dunia kripto.
Ketika AI Bertemu Blockchain dan Kripto
Kalau kamu pikir AI dan blockchain adalah dua hal yang jauh berbeda, sebenarnya mereka justru saling melengkapi. Riset seperti yang dilakukan Adhiguna di bidang NLP membuka jalan bagi penerapan AI di ekosistem Web3, terutama untuk membaca dan memahami bahasa yang kompleks seperti kode smart contract atau whitepaper proyek kripto.
Bayangin AI yang bisa menganalisis ribuan postingan X (Twitter), forum, atau berita untuk membaca sentimen pasar terhadap Bitcoin atau Ethereum. Atau AI yang bisa mendeteksi tanda-tanda manipulasi harga dari data teks dan on-chain. Semua itu hanya mungkin kalau AI bisa memahami bahasa manusia dengan benar, sesuatu yang menjadi keahlian utama Adhiguna.
Secara nggak langsung, riset seperti ini membantu industri kripto menjadi lebih transparan dan adaptif. Ketika teknologi seperti AI-driven blockchain analysis mulai berkembang, pondasi ilmiah dari NLP menjadi semakin relevan. Dan di situlah karya Adhiguna punya efek domino meskipun dia nggak bekerja langsung di kripto, hasil risetnya memberi dampak besar pada cara teknologi finansial masa depan bekerja.
Pelajaran yang Bisa Dipetik
Kalau lo lihat perjalanan karier Adhiguna, satu hal yang menonjol adalah konsistensi. Dalam dunia riset, nggak ada yang instan. Kadang butuh waktu bertahun-tahun untuk satu temuan kecil, tapi ia tetap sabar dan tekun. Prinsip yang sama bisa diterapkan di dunia kripto: volatilitas tinggi, tapi yang tahan dan terus belajar, dialah yang bertahan.
Yang membuat Adhiguna menonjol bukan cuma kepintarannya, tapi kemampuannya untuk terus penasaran. Ia melihat teknologi bukan sekadar alat, tapi cara untuk memahami dunia. Dan justru dari rasa ingin tahu itulah lahir inovasi-inovasi besar.
Perjalanan Adhiguna mengingatkan bahwa dunia teknologi bukan hanya milik mereka yang lahir di Silicon Valley. Siapa pun yang punya kemauan belajar bisa ikut membangun masa depan entah lewat riset, coding, atau bahkan memahami tren kripto dari sisi AI.
Penutup: Ilmu, Rasa Ingin Tahu, dan Masa Depan
Nama Adhiguna Kuncoro mungkin belum sepopuler tokoh seperti Sam Altman atau Demis Hassabis, tapi kontribusinya nggak kalah penting. Ia menunjukkan bahwa talenta dari Indonesia bisa jadi bagian dari otak global yang merancang masa depan kecerdasan buatan.
Dan lebih dari itu, ia membuktikan satu hal sederhana: inovasi besar dimulai dari rasa ingin tahu yang kecil.
Di era ketika AI mulai masuk ke semua aspek kehidupan dari keuangan, edukasi, sampai blockchain karya-karya seperti milik Adhiguna jadi pengingat bahwa fondasi teknologi masa depan dibangun dari riset yang dalam dan niat yang tulus. Jadi kalau kamu sedang belajar tentang AI, kripto, atau apapun yang berbau teknologi, ingat satu hal: semua bermula dari keberanian untuk bertanya, lalu mencari jawabannya dengan hati.
Itulah informasi menarik tentang kisah inspirasi Adhiguna Kuncoro: Ilmuwan Indonesia di Jantung AI Dunia yang bisa kamu dalami lebih lanjut di kumpulan artikel kripto dari Indodax Academy. Selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto terpopuler, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.
Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.
Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar akses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1.Siapa Adhiguna Kuncoro?
Ilmuwan asal Indonesia yang bekerja di Google DeepMind, fokus pada riset kecerdasan buatan dan bahasa alami. Risetnya telah dikutip lebih dari 4.900 kali di Google Scholar.
2.Apakah dia terlibat di dunia kripto?
Nggak secara langsung, tapi risetnya di bidang NLP punya dampak besar terhadap penerapan AI di blockchain, analisis sentimen, dan pengawasan pasar kripto.
3.Apa pelajaran terpenting dari kariernya?
Ketekunan, rasa ingin tahu, dan keberanian untuk terus belajar bahkan setelah gagal. Dunia AI maupun kripto sama-sama butuh mental tahan uji seperti ini.
4.Mengapa kisahnya penting bagi Indonesia?
Karena Adhiguna membuktikan bahwa ilmuwan Indonesia bisa berkontribusi nyata di tingkat global, dalam salah satu bidang teknologi paling kompleks dan berpengaruh di era digital.
Author: AL