Ketua The Fed, Jerome Powell, memberi sinyal kuat bahwa era pengetatan moneter akan segera berakhir.
Dalam pidatonya di National Association for Business Economics Annual Meeting di Philadelphia, Powell menyebut bahwa Quantitative Tightening (QT) atau kebijakan pengurangan neraca keuangan bank sentral, akan berakhir dalam beberapa bulan ke depan.
“Kita mungkin mendekati akhir dari kontraksi neraca The Fed dalam waktu dekat,” tegasnya
Ia menambahkan bahwa fase Quantitative Easing (QE) akan segera dimulai untuk menjaga stabilitas likuiditas pasar.
Sinyal ini menjadi titik balik penting bagi pelaku pasar crypto yang selama dua tahun terakhir tertekan akibat kebijakan suku bunga tinggi.
Likuiditas Baru, Nafas Baru untuk Bitcoin
Pernyataan Powell langsung memicu rebound harga Bitcoin (BTC) sekitar 3% dalam hitungan jam.

Sumber Gambar: TradingView
Berdasarkan data agregat TradingView, BTC/USD sempat bangkit dari level support kuat di kisaran $110.000, menandakan area psikologis baru pasca peristiwa deleveraging besar yang sempat menghapus kapitalisasi pasar hingga $20 miliar minggu lalu.
Kenaikan ini bukan semata reaksi teknikal. Dalam data CryptoQuant, whales tercatat meningkatkan akumulasi Bitcoin ke level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Di saat yang sama, tekanan jual di pasar derivatif mulai menurun, mengindikasikan potensi pergeseran sentimen menuju optimisme baru.
Baca juga berita terbaru: 3 Penyebab Harga Bitcoin Belum Bisa Ngegas ke Rp2 Miliar Lagi
QE Jadi Pemicu Potensi Bull Run crypto
Secara historis, kebijakan QE atau pembelian aset oleh bank sentral untuk menambah likuiditas selalu menjadi bahan bakar utama bagi aset berisiko seperti saham dan crypto.
Dengan berakhirnya QT dan potensi pemangkasan suku bunga (rate cuts), pasar menilai bahwa likuiditas akan kembali mengalir deras ke sektor aset digital.
Efek domino dari kebijakan ini mulai terasa ketika pelaku pasar memindahkan dananya ke instrumen dengan potensi imbal hasil lebih tinggi.
Data Reverse Repo The Fed turut memperkuat sinyal ini. Volume dana yang sebelumnya “diparkir” oleh lembaga keuangan di The Fed kini turun tajam dari puncak lebih dari$2 triliun pada 2022 menjadi hanya sekitar US$4,1 miliar pada 2025.

Grafik penurunan tajam Reverse Repo menunjukkan likuiditas mulai kembali ke sistem keuangan global (2019–2025) | Sumber: X.com/zerohedge
Penurunan ekstrem tersebut menunjukkan bahwa likuiditas mulai kembali ke sistem keuangan, sejalan dengan arah kebijakan Powell menuju akhir QT dan awal era QE baru.
Sinyal ini makin kuat karena emas kini berada di level overbought, mendorong investor institusional untuk melakukan rotasi modal dari emas ke Bitcoin.
Powell sendiri mengakui bahwa pasar tenaga kerja dan tarif impor masih menjadi risiko inflasi, tetapi arah kebijakan The Fed kini lebih difokuskan pada stabilitas pertumbuhan daripada pengetatan lanjutan.
Bitcoin Jadi Barometer Sentimen Risiko
Di tengah ketidakpastian akibat shutdown pemerintahan AS yang membuat data ekonomi utama tertunda, pasar menjadikan The Fed sebagai satu-satunya sumber panduan arah makro.
Karena itu, setiap perubahan tone dalam pidato Powell menjadi sinyal langsung bagi investor global. Dengan rebound ini, Bitcoin kembali menjadi barometer utama sentimen risiko global.
Jika kebijakan QE benar-benar dimulai pada kuartal pertama 2026, potensi bull run lanjutan sangat terbuka, terlebih menjelang fase siklus halving yang biasanya memperkuat momentum positif di pasar crypto.
Baca selanjutnya: 50% Pejabat The Fed Dukung Rate Cut Tambahan, Bitcoin dkk Makin Kuat?
Kesimpulan
Pidato Jerome Powell bukan sekadar wacana makroekonomi. Ini adalah sinyal nyata bahwa likuiditas global akan kembali longgar.
Bitcoin pun bereaksi cepat, menembus support kuat dan memulihkan sentimen pasar setelah tekanan panjang dari QT dan suku bunga tinggi.
Bagi komunitas crypto, sinyal QE ini bisa menjadi awal babak baru bull market 2025–2026.
Namun, kehati-hatian tetap diperlukan, terutama di tengah potensi volatilitas tinggi menjelang perubahan kebijakan moneter resmi The Fed.
FAQ
- Apa itu Quantitative Easing (QE) dan Quantitative Tightening (QT)?
QE adalah kebijakan pelonggaran moneter di mana bank sentral membeli aset keuangan untuk menambah likuiditas. QT kebalikannya — pengetatan moneter dengan menjual atau mengurangi aset untuk mengurangi uang beredar. Keduanya sangat memengaruhi harga aset seperti Bitcoin dan saham. - Kenapa pidato Jerome Powell bisa memengaruhi harga Bitcoin?
Karena Powell adalah Ketua Federal Reserve (The Fed), lembaga yang menentukan arah suku bunga dan likuiditas global. Ketika Powell mengisyaratkan akhir QT dan awal QE, investor menilai uang akan kembali masuk ke aset berisiko seperti Bitcoin. - Apakah ini artinya bull run Bitcoin sudah dimulai?
Belum tentu. Namun, rebound 3% pasca pidato Powell menunjukkan minat beli kembali muncul. Jika QE benar-benar dimulai dan suku bunga dipangkas, momentum bullish bisa berlanjut lebih kuat. - Bagaimana dampak QE terhadap aset crypto lain selain Bitcoin?
QE meningkatkan likuiditas secara umum. Artinya, altcoin besar seperti Ethereum, Solana, dan Avalanche juga berpotensi ikut naik. Namun, pergerakan awal biasanya tetap dipimpin oleh Bitcoin sebagai aset utama. - Apakah rotasi modal dari emas ke Bitcoin benar-benar terjadi?
Ya, beberapa analis on-chain menunjukkan penurunan posisi emas di portofolio besar, bersamaan dengan kenaikan akumulasi BTC oleh whales. Tren ini menguat seiring pandangan bahwa Bitcoin adalah “emas digital” dengan potensi imbal hasil lebih tinggi. - Apakah shutdown pemerintah AS memengaruhi pasar crypto?
Shutdown membuat data ekonomi utama seperti inflasi dan tenaga kerja tertunda, sehingga pelaku pasar lebih bergantung pada komentar pejabat The Fed untuk menebak arah ekonomi. Kondisi ini membuat setiap pidato Powell menjadi semakin berpengaruh. - Apa risiko dari kebijakan QE bagi pasar crypto?
QE bisa memicu kenaikan harga aset terlalu cepat (overheating) dan potensi gelembung spekulatif. Jika inflasi kembali meningkat, The Fed bisa berbalik mengetatkan kebijakan lagi, yang berisiko menekan harga crypto di kemudian hari.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Coinpedia – Fed Chair Jerome Powell Signals End of the QT; Bitcoin Price Rebounds, diakses pada 15 Oktober 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Berita The Fed, #Berita Regulasi Crypto, #Berita Tokoh Kripto Dunia