Apa Itu Sologenic? Proyek Tokenisasi Saham Legal!
icon search
icon search

Top Performers

Apa Itu Sologenic? Proyek Tokenisasi Saham Legal!

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apa Itu Sologenic? Proyek Tokenisasi Saham Legal!

Apa Itu Sologenic? Proyek Tokenisasi Saham Legal!

Daftar Isi

Momentum Baru Tokenisasi Saham

Nama Sologenic mungkin belum sepopuler Bitcoin atau Ethereum, tapi proyek ini sedang mencuri perhatian banyak investor sejak awal Oktober 2025 Bukan karena hype atau airdrop baru, melainkan karena satu hal besar: Sologenic berhasil mendapatkan izin resmi dari FINRA, lembaga pengawas keuangan di Amerika Serikat. 

Melalui kolaborasinya dengan Texture Capital lewat entitas bernama SoloTex, mereka kini bisa menawarkan perdagangan saham dalam bentuk token digital yang diakui secara legal.

Bagi sebagian orang, langkah ini mungkin terdengar teknis. Tapi bagi dunia keuangan global, ini ibarat pintu baru yang akhirnya terbuka: saham dan aset tradisional kini benar-benar bisa hidup di blockchain, bukan sekadar disimulasikan lewat kontrak derivatif. Momentum ini membuat Sologenic naik ke panggung utama, membawa ide besar bahwa integrasi antara TradFi dan DeFi bukan lagi konsep, tapi kenyataan yang mulai dijalankan.

Nah, dari sini pertanyaannya sederhana: sebenarnya apa itu Sologenic, bagaimana cara kerja tokenisasi saham di dalamnya, dan kenapa proyek ini bisa dianggap langkah bersejarah untuk masa depan aset digital?

 

Apa Itu Sologenic?

Secara sederhana, Sologenic adalah proyek blockchain yang memungkinkan kamu mengubah aset dunia nyata—seperti saham, ETF, atau komoditas—menjadi token digital di jaringan blockchain, mirip dengan konsep tokenisasi aset kripto yang kini makin populer di berbagai protokol DeFi. Proyek ini dibangun di atas XRP Ledger (XRPL), salah satu blockchain tercepat dan paling efisien di dunia, seperti yang juga dibahas dalam artikel apa itu XRP Ledger di Indodax Academy, dengan biaya transaksi yang sangat rendah..

Tujuan utama Sologenic adalah menjembatani dunia keuangan tradisional (TradFi) dengan keuangan terdesentralisasi (DeFi). Lewat sistem tokenisasi ini, aset yang sebelumnya hanya bisa diakses lewat broker atau institusi kini bisa diperdagangkan secara global, transparan, dan tanpa perantara.

Sologenic juga menawarkan bursa terdesentralisasi (DEX) yang memungkinkan kamu memperdagangkan token-token saham tersebut bersama aset digital lain seperti XRP atau SOLO, token aslinya. Dengan kata lain, proyek ini mencoba menjawab pertanyaan lama di dunia kripto: “Bisakah blockchain membawa saham dan aset tradisional ke era digital tanpa melanggar regulasi?”

Setelah memahami definisinya, mari kita kenali lebih dalam siapa sosok di balik proyek yang ambisius ini.

 

Siapa Pencetus di Balik Sologenic

Sologenic digagas oleh dua nama besar di dunia blockchain: Bob Ras dan Reza Bashash. Keduanya adalah pionir yang juga dikenal sebagai pendiri Coreum, proyek layer-1 blockchain yang difokuskan untuk kebutuhan institusional.

Bob Ras adalah pengusaha asal Kanada yang sudah lama bergerak di sektor fintech dan aset digital. Sementara Reza Bashash merupakan teknolog yang memimpin pengembangan arsitektur teknis Sologenic dan Coreum. Visi mereka sederhana tapi berani: menciptakan jembatan legal antara dunia keuangan tradisional dan teknologi blockchain agar aset bisa bergerak bebas, cepat, dan aman di satu ekosistem.

Dengan latar belakang kuat di bidang finansial dan teknologi, keduanya membangun Sologenic bukan sebagai “proyek hype”, tapi sebagai infrastruktur nyata yang siap dipakai oleh bank, lembaga keuangan, bahkan pemerintah.

Dari sini, pertanyaan berikutnya muncul: bagaimana sistem tokenisasi Sologenic benar-benar bekerja di balik layar?

 

Cara Kerja Tokenisasi Saham di Sologenic

Konsep dasar tokenisasi di Sologenic cukup mudah dipahami. Ketika sebuah saham, ETF, atau komoditas di tokenisasi, artinya Sologenic membuat representasi digital 1:1 dari aset tersebut di blockchain.

Setiap token mewakili satu unit saham atau aset yang benar-benar ada dan disimpan oleh kustodian berlisensi di dunia nyata.

Sebagai contoh, jika kamu menukar uangmu untuk membeli “token saham Tesla” di Sologenic, maka token yang kamu pegang bukan simulasi atau derivatif seperti di platform luar negeri—melainkan representasi real dari saham Tesla yang benar-benar dimiliki dan disimpan di bawah pengawasan hukum.

Sistem ini memanfaatkan kecepatan XRPL, yang mampu memproses transaksi hanya dalam hitungan detik dengan biaya yang sangat rendah. Selain itu, pengguna juga tetap bisa menyimpan token tersebut di dompet pribadi (self-custody), yang memberi kendali penuh atas aset mereka tanpa risiko “dibekukan” oleh pihak ketiga.

Inilah alasan mengapa Sologenic sering disebut sebagai proyek yang menggabungkan efisiensi blockchain dengan keabsahan pasar saham tradisional. Namun, keberanian Sologenic untuk mengintegrasikan dua dunia ini baru benar-benar diuji saat mereka berhadapan dengan otoritas regulasi.

 

FINRA Approval: Momen Bersejarah bagi Tokenisasi

Langkah monumental datang pada Oktober 2025. Sologenic, melalui kolaborasinya dengan Texture Capital, berhasil membentuk entitas bernama SoloTex dan mendapatkan izin resmi dari FINRA (Financial Industry Regulatory Authority) untuk menawarkan perdagangan saham tokenisasi bagi investor ritel di Amerika Serikat.

Persetujuan ini adalah game changer. Untuk pertama kalinya, entitas berbasis blockchain mendapat lampu hijau penuh dari regulator AS untuk memperdagangkan saham dalam bentuk token digital—dengan kepemilikan saham nyata, bukan sekadar kontrak sintetis.

Menurut Richard Johnson, CEO Texture Capital, SoloTex akan “membedakan diri dari kompetitor dengan hanya menerbitkan token setelah saham aslinya benar-benar dibeli dan disimpan di kustodian berizin.” Sementara Mike McCluskey, CEO Sologenic, menyebutnya sebagai “babak baru dalam kepemilikan aset.”

Pasar pun merespons positif. Harga token SOLO naik lebih dari 13% dalam 24 jam setelah pengumuman, meski masih berada di bawah performa bulanan.

Namun, bagi komunitas kripto global, kenaikan harga bukan inti ceritanya—yang lebih penting adalah validasi legal bahwa blockchain kini bisa menjadi infrastruktur resmi untuk perdagangan saham.

 

Token SOLO dan Fungsinya dalam Ekosistem

Di dalam ekosistem Sologenic, token SOLO memiliki beberapa fungsi utama.

Pertama, sebagai alat pembayaran untuk biaya transaksi di DEX dan proses tokenisasi. Kedua, sebagai token governance, di mana pemegang SOLO bisa ikut menentukan arah pengembangan proyek lewat mekanisme DAO (Decentralized Autonomous Organization) — konsep tata kelola desentralisasi yang juga dijelaskan dalam artikel apa itu DAO dan cara kerjanya. Ketiga, SOLO berperan sebagai likuiditas utama di pasar dan insentif bagi pengguna aktif.

Dari sisi data pasar, jumlah circulating supply SOLO saat ini sekitar 399 juta token, dengan maksimum suplai 400 juta token. Menariknya, pernah ada versi lama tokenomics yang menyebut total supply hingga 2 miliar token—tapi kini sudah dikonsolidasikan dengan jumlah yang lebih realistis dan terverifikasi di bursa besar seperti CoinMarketCap dan CoinGecko.

Transisi dari desain lama ke baru ini menunjukkan bahwa tim Sologenic terus menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar dan transparansi regulasi. Karena tanpa kejelasan tokenomics, proyek sebesar ini tentu sulit diterima di ranah institusional.

 

Dampak & Prospek Sologenic di 2025

Persetujuan FINRA menjadi momentum besar bagi tren Real World Asset (RWA) yang sedang meledak di 2025. Sologenic kini berdiri sejajar dengan nama-nama besar seperti Ondo Finance, Realio, atau Centrifuge, namun dengan pendekatan berbeda: Jika proyek lain fokus pada tokenisasi aset DeFi, Sologenic memilih jalur compliance-first, memastikan setiap langkahnya diakui secara hukum.

Proyek ini juga berpotensi jadi cetak biru bagi lembaga keuangan yang ingin menerapkan tokenisasi saham di masa depan. Apalagi, basisnya di XRP Ledger memberi keunggulan kecepatan dan efisiensi transaksi—dua faktor penting bagi industri finansial global.

Namun, tentu masih ada tantangan. Tokenisasi saham menghadapi kompleksitas hukum lintas negara, integrasi sistem kustodian, serta edukasi pasar agar pengguna memahami perbedaan antara tokenisasi legal dan aset sintetis.

Meski begitu, Sologenic sudah selangkah lebih maju. Dengan izin FINRA di tangan, mereka bukan lagi “sekadar proyek blockchain”—melainkan bagian dari transformasi nyata pasar modal.

 

Kesimpulan

Sologenic bukan sekadar proyek yang ingin terlihat futuristik. Ia hadir di momen ketika dunia keuangan sedang mencari cara baru untuk tetap relevan di tengah gelombang digitalisasi. Langkah mereka menggandeng Texture Capital dan memperoleh izin FINRA menunjukkan satu hal penting: tokenisasi bukan lagi mimpi komunitas kripto, tapi arah nyata transformasi pasar modal.

Kalau kamu lihat lebih dalam, apa yang dilakukan Sologenic ini sebenarnya menantang cara lama kita berinvestasi. Saham yang dulu terbatas oleh zona waktu, regulasi, bahkan geografi, kini bisa berpindah tangan hanya dalam hitungan detik lewat blockchain—dan tetap legal. Buat investor ritel, ini bukan cuma soal efisiensi, tapi tentang kesetaraan akses ke aset yang dulunya dikuasai segelintir institusi besar.

Kalau eksperimen ini berhasil, bukan mustahil dalam beberapa tahun ke depan kamu bisa menyusun portofolio global — saham, ETF, bahkan komoditas — cukup dari satu dompet blockchain yang transparan, aman, dan diakui secara hukum, sebagaimana dibahas dalam artikel jenis-jenis dompet kripto dan cara memilih yang aman. Di titik itulah, Sologenic akan dikenang bukan hanya sebagai proyek kripto, tapi sebagai pelopor integrasi dunia keuangan lama dan baru.

Dan mungkin, beberapa tahun lagi, saat tokenisasi jadi hal biasa, kita akan mengingat momen FINRA approval ini sebagai awal dari perubahan besar — saat blockchain akhirnya diterima bukan karena janji, tapi karena bukti.

 

Itulah informasi menarik tentang “Sologenic”yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel populer Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Staking/Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

1. Apa itu tokenisasi saham?
Tokenisasi saham adalah proses mengubah saham dunia nyata menjadi token digital di blockchain yang nilainya sama persis (1:1) dengan saham aslinya.

2. Apakah Sologenic diatur secara resmi?
Ya. Lewat proyek SoloTex bersama Texture Capital, Sologenic sudah disetujui oleh FINRA di Amerika Serikat untuk menawarkan perdagangan saham tokenisasi secara legal.

3. Apa hubungan Sologenic dengan XRP Ledger?
Sologenic dibangun di atas XRPL, blockchain cepat dan efisien dengan DEX bawaan, menjadikannya ideal untuk perdagangan tokenisasi aset.

4. Apa fungsi token SOLO?
Token SOLO digunakan untuk biaya transaksi, voting governance, serta menyediakan likuiditas di dalam ekosistem Sologenic.

5. Mengapa FINRA approval penting?
Karena ini adalah bentuk pengakuan resmi bahwa sistem blockchain bisa digunakan untuk perdagangan saham nyata secara legal di bawah regulasi AS.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Blockchain

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.22%
bnb BNB 1.98%
sol Solana 4.89%
eth Ethereum 2.37%
ada Cardano 1.73%
pol Polygon Ecosystem Token 2.24%
trx Tron 2.90%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
EDENA/IDR
Edena
224.900
287.09%
CNG/IDR
CoinNaviga
736.271
20.93%
NMD/IDR
Nexusmind
264.003
20.49%
REQ/IDR
Request
2.220
18.27%
ELF/IDR
aelf
9.000
15.31%
Nama Harga 24H Chg
PLPA/IDR
Palapa
670
-49.98%
RED2/IDR
RED
86.000K
-44.87%
RFC/IDR
Retard Fin
81
-38.44%
DRX/IDR
DRX Token
478
-25.27%
KAIA/IDR
Kaia
2.621
-22.23%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Wire Fraud: Modus Penipuan Digital yang Bikin Boncos!
17/10/2025
Wire Fraud: Modus Penipuan Digital yang Bikin Boncos!

Pagi yang biasa sering jadi awal masalah. Kamu buka email

17/10/2025
ChainUp dan Era Baru Infrastruktur Kripto Global
17/10/2025
ChainUp dan Era Baru Infrastruktur Kripto Global

Dari pasar spekulatif ke fondasi keuangan Beberapa tahun lalu, kripto

17/10/2025
Apa Itu Sologenic? Proyek Tokenisasi Saham Legal!
17/10/2025
Apa Itu Sologenic? Proyek Tokenisasi Saham Legal!

Momentum Baru Tokenisasi Saham Nama Sologenic mungkin belum sepopuler Bitcoin

17/10/2025