MYX Finance (MYX) Akan Listing, Ini yang Perlu Kamu Tahu!

Pernah nggak sih kamu lihat satu aset kripto baru yang tiba-tiba ramai di media sosial, harganya melonjak cepat, lalu muncul kabar akan segera listing di crypto exchange?

Nah, salah satu nama yang lagi ramai dibicarakan di 2025 adalah MYX Finance (MYX) sebuah DEX derivatif yang mulai menarik perhatian para trader dan penggemar DeFi.

Banyak yang langsung penasaran dan buru-buru mau ikut karena takut ketinggalan momen. Tapi, di Indodax Academy, kita nggak mau kamu terjebak hype.

Artikel ini dibuat biar kamu ngerti dulu sebelum ikut-ikutan. Kita akan bahas apa itu MYX Finance, bagaimana cara kerjanya di BNB Smart Chain, apa fungsi token BEP-20-nya, hingga apa yang perlu kamu pahami sebelum aset ini resmi tersedia di Indodax.

 

Apa Itu MYX Finance (MYX)?

Untuk mulai memahami proyek ini, kita perlu tahu dulu apa yang sebenarnya dikerjakan oleh MYX Finance.

Secara sederhana, MYX Finance adalah platform derivatif terdesentralisasi (DEX) yang memungkinkan siapa pun melakukan perpetual trading on-chain tanpa harus menitipkan aset ke pihak ketiga.

Artinya, kamu bisa melakukan transaksi langsung lewat smart contract dengan tetap memegang kendali penuh atas dana kamu sendiri.

Token utamanya, MYX, berjalan di BNB Smart Chain (BEP-20). Buat kamu pengguna MetaMask atau Trust Wallet, ini artinya token MYX bisa langsung disimpan dan ditransfer seperti token BSC lainnya.

Tapi yang bikin MYX beda bukan cuma jaringannya — melainkan teknologi yang mereka pakai, yaitu Matching Pool Mechanism (MPM).

 

Bagaimana Cara Kerja MYX Finance?

Sebelum kita bahas tokennya, yuk pahami dulu mekanisme MPM yang jadi jantung dari MYX.

Berbeda dari DEX konvensional yang pakai Automated Market Maker (AMM), MYX memakai sistem pool pencocokan antara trader dan penyedia likuiditas (LP).

Dengan sistem ini, likuiditas dari seluruh pengguna dikumpulkan ke satu kolam besar (pool), lalu dicocokkan otomatis untuk meminimalkan slippage dan meningkatkan efisiensi modal.

Buat kamu yang sering scalping atau swing trading di pasar derivatif, model ini menarik karena bisa menjaga harga eksekusi lebih stabil.

Namun, di sisi lain, risiko likuidasi tetap ada, terutama di pasar yang volatil. Karena itu, memahami mekanisme dasar MYX adalah langkah penting sebelum kamu mempertimbangkan untuk terjun lebih jauh.

 

Fungsi dan Tujuan Token MYX

Setelah ngerti cara kerjanya, sekarang kita bahas apa sih gunanya token MYX itu sendiri. Dalam ekosistemnya, token ini bukan cuma simbol atau alat spekulasi, tapi juga tulang punggung aktivitas DeFi di platform tersebut.

1. Governance – pemegang token bisa ikut mengambil keputusan penting di protokol, seperti menentukan biaya trading atau menambahkan aset baru untuk perpetual market. 
2. Staking dan Fee Sharing – token MYX bisa di-staking untuk mendapatkan bagian dari biaya transaksi yang terjadi di platform. 
3. Insentif Ekosistem – digunakan sebagai reward untuk penyedia likuiditas dan peserta program komunitas. 

Secara konsep, MYX menggabungkan utilitas seperti governance token, staking token, dan reward token dalam satu ekosistem  mirip model yang dulu berhasil diterapkan GMX atau dYdX, tapi dengan pendekatan teknis yang lebih efisien.

 

Tokenomics & Data Pasar (Update 2025)

Biar kamu punya gambaran lebih konkret, berikut data terkini MYX Finance dari CoinMarketCap dan BscScan:

Aspek	Data (2025)
Total Supply	1.000.000.000 MYX
Circulating Supply	±206.000.000 MYX
All-Time High (ATH)	$19.01 (11 Sep 2025)
All-Time Low (ATL)	$0.04672 (19 Jun 2025)
Standar Token	BEP-20 (BNB Smart Chain)
Alamat Kontrak	0xd82544bf0dfe8385ef8fa34d67e6e4940cc63e16
Fungsi Token	Governance, staking, insentif ekosistem
Status Listing di Indodax	Menunggu pengumuman resmi (Q4 2025)

Transisi dari data ke konteksnya: dari sini terlihat bahwa MYX sudah punya struktur token yang rapi, tapi pasar masih mencari keseimbangan harga.

Naik-turunnya nilai MYX lebih dipengaruhi oleh likuiditas global, jadwal token unlock, dan sentimen DeFi dibanding sekadar rumor listing.

 

Kenapa MYX Finance Jadi Sorotan di 2025?

Kalau kita tarik garis ke belakang, banyak proyek DeFi gagal menarik perhatian karena modelnya itu-itu saja.

Nah, MYX datang dengan inovasi arsitektur derivatif baru lewat MPM yang efisien. Selain itu, platform ini mendukung multi-chain collateral — artinya pengguna bisa memakai aset lintas jaringan seperti Arbitrum, Linea, atau bahkan Solana untuk margin trading.

Inovasi ini bikin MYX punya positioning menarik: bukan sekadar “DEX derivatif lain”, tapi protokol dengan pendekatan multi-chain dan biaya gas rendah.

Dan karena makin banyak trader yang mulai beralih ke solusi on-chain, daya tarik proyek seperti MYX makin kuat. Nggak heran kalau kabar tentang akan segera listing-nya di Indodax ikut memancing antusiasme komunitas lokal.

 

Perbandingan MYX Finance vs GMX vs dYdX

Aspek	MYX Finance (MYX)	GMX	dYdX
Jenis Platform	DEX derivatif (MPM)	DEX derivatif (GLP pool)	DEX derivatif (orderbook)
Jaringan Utama	BNB Chain, Arbitrum	Arbitrum, Avalanche	Cosmos chain
Model Likuiditas	Pool matching mechanism	Multi-asset pool	Validator orderbook
Token	MYX (BEP-20)	GMX (ERC-20)	DYDX (Cosmos native)
Fitur Unggulan	Cross-chain collateral, gasless UX, slippage rendah	Volume besar, reputasi kuat	Eksekusi cepat, ekosistem matang
Risiko Utama	Volatilitas tinggi, proyek baru	Yield & slippage	Regulasi & fragmentasi jaringan

Perbandingan ini bisa bantu kamu menilai posisi MYX di antara pemain besar lain. Dari sini terlihat bahwa MYX mencoba memadukan keunggulan keduanya  gas efisien seperti GMX, tapi tetap cepat seperti dYdX  meski tentu risikonya juga belum kecil karena masih tahap pengembangan aktif.

 

Risiko yang Perlu Kamu Sadari

Meski inovatif, MYX tetap membawa risiko khas dunia kripto. Kamu perlu tahu bahwa volatilitas harga sangat tinggi, apalagi menjelang dan sesudah listing. Banyak investor awal yang memanfaatkan momentum ini untuk profit-taking.

Selain itu, jadwal token unlock bisa menambah suplai baru yang menekan harga di pasar terbuka. Ada juga risiko teknis dari smart contract dan sentimen publik karena proyek sempat dikaitkan dengan isu airdrop sybil di awal 2025.

Artinya, kamu boleh tertarik, tapi jangan pernah menaruh seluruh modal di satu aset. Diversifikasi dan DYOR tetap jadi kunci di pasar secepat ini.

 

Persiapan Sebelum MYX Listing di Indodax

Sekarang bayangin MYX benar-benar resmi hadir di Indodax. Apa yang sebaiknya kamu lakukan?

Pertama, verifikasi akun dan aktifkan 2FA biar keamanan akun terjaga.

Kedua, pahami dasar jaringan BEP-20, karena nanti token MYX ditransfer melalui BNB Smart Chain.

Ketiga, buat rencana pembelian bertahap (DCA) dan hindari membeli di puncak volatilitas. Dan terakhir, tunggu pengumuman resmi dari Indodax mengenai pasangan market — biasanya MYX/USDT atau MYX/IDR.

Langkah sederhana ini bisa jadi pembeda antara trading dengan strategi, atau sekadar ikut hype.

 

Penutup, Pahami Dulu, Baru Putuskan

Kalau dilihat dari teknologi dan ekosistemnya, MYX Finance punya potensi besar untuk menjadi salah satu protokol derivatif menarik di tahun 2025.
Tapi potensi aja nggak cukup. Yang paling penting adalah bagaimana kamu memahami risiko, mekanisme, dan ekosistem yang mendukungnya.

Jadi sebelum kamu ikut trading atau investasi saat nanti listing di Indodax, luangkan waktu buat riset sendiri (DYOR). Lihat whitepaper-nya, cek kontrak di BscScan, dan pantau update resmi di kanal Indodax.

Dengan begitu, kamu nggak cuma ikut arus, tapi benar-benar tahu arah yang kamu tuju. 

Dan perlu kamu catat bahwa artikel ini bersifat edukatif dan bukan ajakan beli. Semua keputusan investasi sepenuhnya di tangan kamu.

 

Itulah informasi menarik tentang informasi menarik tentang MYX Finance (MYX) Akan Listing di Indodax, Kenali Dulu!  yang bisa kamu dalami lebih lanjut di kumpulan artikel kripto dari Indodax Academy. Selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto terpopuler, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.

Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.

Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar akses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX staking crypto, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

1. Apa itu MYX Finance (MYX)?

MYX Finance adalah platform derivatif terdesentralisasi (DEX) yang memungkinkan pengguna melakukan perpetual trading langsung di blockchain tanpa perantara. Token MYX berjalan di jaringan BNB Smart Chain (BEP-20) dan dirancang untuk efisien, transparan, dan non-kustodian.

2. Kapan MYX Finance akan listing di Indodax?

Indodax telah mengumumkan bahwa MYX Finance (MYX) akan segera listing, namun jadwal pastinya belum dirilis secara publik. Kamu bisa memantau pengumuman resmi di halaman berita Indodax atau akun media sosial resminya.

3. Apa keunggulan utama MYX dibanding DEX lainnya?

MYX menawarkan Matching Pool Mechanism (MPM), sistem baru yang mencocokkan order antara trader dan penyedia likuiditas untuk menekan slippage dan meningkatkan efisiensi modal.
Selain itu, proyek ini mendukung multi-chain collateral, jadi pengguna bisa memanfaatkan aset dari berbagai jaringan seperti Arbitrum dan Linea.

4. Apakah MYX bisa digunakan untuk staking dan governance?

Ya. Token MYX memiliki fungsi staking untuk bagi hasil biaya trading dan juga digunakan dalam governance, di mana pemegang token bisa ikut voting parameter penting di platform, seperti penambahan aset baru atau pengaturan biaya transaksi.

5. Apa risiko utama dari MYX Finance?

Seperti proyek DeFi lainnya, MYX memiliki risiko volatilitas harga, potensi token unlock, dan likuiditas awal yang masih terbatas. Selain itu, ada risiko teknis dari kontrak pintar dan fluktuasi sentimen pasar. Karena itu, penting banget untuk melakukan DYOR (Do Your Own Research) sebelum bertransaksi.

 

 

  

 

Author:  AL