Ethereum mungkin jadi fondasi terpenting di dunia kripto, tapi bukan berarti tanpa masalah. Saat trafik melonjak, biaya gas ikut menggila dan transaksi sering nyangkut berjam-jam. Buat pengguna ritel, developer, atau trader profesional, ini jadi pengingat bahwa kecepatan dan efisiensi masih jadi PR besar untuk jaringan sebesar Ethereum.
Masalah ini melahirkan berbagai inovasi Layer-2 seperti Arbitrum, Optimism, dan zkSync yang mencoba mempercepat performa Ethereum. Namun, kini muncul pemain baru bernama MegaETH yang menargetkan level performa jauh lebih tinggi.
5 Fakta MegaETH Layer-2 Ini Jarang Diketahui, Apa Saja?

Sumber Gambar: MegaETH
Proyek ini diklaim bisa mencapai 100.000 transaksi per detik (TPS) dengan latensi sub-milidetik—angka yang bahkan menyaingi sistem pembayaran tradisional seperti Visa.
Klaim ini membuat banyak orang penasaran: apakah MegaETH benar-benar revolusioner, atau hanya gimmick marketing baru? Yuk, kita bahas beberap fakta menariknya lebih dalam.
1. Klaim Kecepatan yang Nggak Main-Main
MegaETH digadang-gadang sebagai real-time blockchain, di mana setiap transaksi bisa selesai nyaris seketika. Bayangkan kamu kirim aset dan sebelum sempat menutup tab, transaksimu sudah selesai. Dengan target 100.000+ TPS dan latensi sub-milidetik, MegaETH mencoba melampaui semua Layer-2 lain yang ada sekarang.
Kalau dibandingkan, Arbitrum hanya sanggup sekitar 3.500 TPS, Optimism di 2.000-an, sementara zkSync di kisaran 2.500 TPS. Artinya MegaETH menembus batas kecepatan yang sebelumnya cuma ada di teori. Tapi tentu, semua ini masih tahap testnet.
Belum ada bukti mainnet yang konsisten di angka tersebut. Namun dari sisi visi, MegaETH jelas berani menantang paradigma lama: bahwa blockchain tak harus lambat untuk tetap aman.
Lebih menarik lagi, kecepatan ekstrem ini bukan sekadar soal performa, tapi soal use case. Dengan waktu konfirmasi secepat itu, game on-chain, bursa derivatif real-time, hingga aplikasi AI bisa berjalan lancar tanpa lag. Itulah sebabnya banyak pengamat menyebut MegaETH bisa jadi jembatan antara web2 yang responsif dan web3 yang terdesentralisasi.
2. Arsitektur Node yang Dirancang untuk Performa Maksimal
Kecepatan bukan datang begitu saja. MegaETH membangun sistem yang sepenuhnya baru di balik layar, dengan arsitektur node yang terbagi jadi empat peran: sequencer, prover, full node, dan replica node. Masing-masing punya tanggung jawab sendiri agar sistem bisa berjalan paralel tanpa saling menghambat.
Sequencer memproses transaksi dalam urutan efisien, memastikan tidak ada antrian panjang. Prover bertugas membuat bukti kriptografi atas transaksi yang sudah dieksekusi, menjaga integritas jaringan.
Full node menyimpan data lengkap dan melayani permintaan pengguna, sementara replica node berfungsi sebagai cadangan cepat agar jaringan tetap stabil bahkan di puncak trafik.
Pendekatan modular ini mirip dengan cara kerja sistem cloud modern, di mana performa ditingkatkan dengan membagi beban kerja. Hasilnya, sistem jadi scalable tanpa mengorbankan keamanan. Inilah alasan kenapa MegaETH berani menyebut dirinya the first real-time blockchain.
Selain efisiensi, model node ini juga bisa mengurangi konsumsi sumber daya. Dengan membagi tanggung jawab antar node, energi yang digunakan per transaksi bisa ditekan. Dalam konteks keberlanjutan (green blockchain), ini langkah menarik yang patut diapresiasi.
3. Tetap Kompatibel dengan Ekosistem Ethereum
Meski ambisius secara performa, MegaETH tidak melupakan akar utamanya: Ethereum. Proyek ini sepenuhnya kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), artinya developer bisa memigrasikan aplikasi mereka tanpa perlu membangun dari nol.
Kompatibilitas ini bukan hanya strategi teknis, tapi strategi adopsi. Di dunia blockchain, transisi mulus adalah segalanya. MegaETH tahu, ekosistem Ethereum punya ribuan dApp, tool, dan developer aktif. Dengan menjaga kompatibilitas penuh, MegaETH menurunkan hambatan masuk sekaligus mempercepat pertumbuhan ekosistemnya.
Bayangkan kamu developer yang sudah familiar dengan Hardhat, MetaMask, atau Remix. Di MegaETH, semua itu tetap bisa digunakan. Kamu tinggal menyesuaikan endpoint RPC, dan dApp-mu langsung meluncur di jaringan baru yang jauh lebih cepat.
Namun di balik kemudahan ini, MegaETH tetap punya tantangan berat: memastikan semua kontrak berjalan aman tanpa bug atau konflik data akibat kecepatan ekstremnya.
4. Didukung Investor Besar dan Nama Terkenal di Ekosistem Kripto
Keberanian proyek sebesar ini tentu butuh sokongan dana dan kredibilitas. MegaETH berhasil menarik perhatian investor besar seperti Dragonfly Capital, serta dikabarkan mendapat dukungan dari Vitalik Buterin sendiri. Nama-nama besar ini memberi sinyal kuat bahwa proyek ini bukan isapan jempol.
Namun, dukungan besar juga membawa ekspektasi besar. Dunia kripto sudah berkali-kali melihat proyek dengan hype tinggi namun gagal di eksekusi.
Bedanya, MegaETH tampak serius dengan transparansi. Mereka membuka repositori GitHub, menyediakan dokumentasi teknis, dan aktif berinteraksi lewat X (@megaeth_labs). Transparansi seperti ini yang sering kali jadi pembeda antara proyek serius dan sekadar tren sementara.
Menariknya, MegaETH tidak hanya menarget investor, tapi juga komunitas developer. Dengan pendekatan open-source, proyek ini berharap bisa menarik kontributor global seperti halnya Ethereum dulu di awal kemunculannya.
5. Fokus pada Aplikasi Real-Time dan Tantangan yang Harus Dihadapi
MegaETH bukan hanya tentang kecepatan, tapi tentang pengalaman pengguna. Mereka ingin membawa blockchain ke dunia real-time computing dunia di mana interaksi digital terasa instan dan alami. Bayangkan dunia di mana game on-chain berjalan sehalus game konsol, atau AI agent yang bisa mengeksekusi transaksi tanpa delay.
Fokus ini membuat MegaETH berbeda. Ia bukan hanya menyaingi Layer-2 lain seperti Arbitrum atau Optimism, tapi juga mencoba menembus batas antara blockchain dan sistem komputasi terdistribusi masa depan. Tapi, di balik ambisi itu, ada risiko besar: menjaga desentralisasi dan keamanan di bawah beban ribuan transaksi per detik bukan hal sepele.
Masalah sinkronisasi data, serangan DDoS, hingga potensi bug pada sistem node adalah tantangan nyata yang masih harus mereka selesaikan. Artinya, meski visinya keren, masih banyak hal yang perlu dibuktikan. Tapi satu hal yang jelas: arah MegaETH membawa sinyal bahwa masa depan blockchain akan lebih cepat, responsif, dan manusiawi.
Tabel Perbandingan MegaETH vs Layer-2 Lain
Fitur / Spesifikasi | MegaETH | Arbitrum | Optimism | zkSync Era |
Jenis Layer-2 | Hybrid Real-Time | Rollup (Optimistic) | Rollup (Optimistic) | Rollup (ZK) |
Kecepatan (TPS) | Target 100.000+ | ~3.500 | ~2.000 | ~2.500 |
Latensi | Sub-milidetik (target) | ~200 ms | ~250 ms | ~180 ms |
Kompatibilitas EVM | Penuh | Penuh | Penuh | Hampir penuh |
Fokus Utama | Real-Time Apps (AI, Gaming, HFT) | DeFi, Scaling umum | DeFi, Scaling umum | Payment & Smart Contract efisien |
Status 2025 | Testnet aktif, mainnet belum | Mainnet stabil | Mainnet stabil | Mainnet stabil |
Investor | Dragonfly Capital, dukungan Vitalik | Offchain Labs | Optimism Collective | Matter Labs |
Kesimpulan
MegaETH muncul bukan sekadar untuk menyaingi Layer-2 lain, tapi untuk mendefinisikan ulang arti scalability di blockchain. Dengan klaim 100.000 TPS, latensi sub-milidetik, dan arsitektur node yang modular, proyek ini berpotensi jadi batu loncatan besar dalam evolusi Ethereum.
Tapi seperti teknologi baru lainnya, hype harus diimbangi bukti. Masih banyak langkah yang harus dilewati sebelum MegaETH bisa disebut solusi utama. Meski begitu, arah pengembangannya jelas: blockchain harus bisa bersaing dengan kecepatan dan efisiensi sistem web2, tanpa meninggalkan keamanan dan desentralisasi.
MegaETH mungkin belum sempurna, tapi ia membawa pesan penting bagi industri kripto bahwa masa depan tidak hanya tentang siapa yang paling aman, tapi juga siapa yang paling cepat beradaptasi.
Kalau kamu pengin tahu lebih jauh tentang sosok di balik proyek ini, baca juga artikel tentang Yilong Li, CEO MegaETH, tokoh visioner yang berani menantang batas kecepatan blockchain modern.
Itulah informasi menarik tentang 5 Fakta MegaETH: Layer-2 Ethereum Tercepat 2025 yang bisa kamu dalami lebih lanjut di kumpulan artikel kripto dari Indodax Academy. Selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto terpopuler, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.
Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.
Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar akses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX staking crypto, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
F??AQ
- Apa itu MegaETH?
MegaETH adalah solusi Layer-2 Ethereum yang dirancang untuk menghadirkan kecepatan ekstrem dan pengalaman real-time. Proyek ini menargetkan 100.000+ TPS dengan latensi sub-milidetik, menjadikannya salah satu blockchain tercepat di 2025. - Apakah MegaETH sudah memiliki token resmi?
Belum. Hingga pertengahan 2025, proyek ini masih berada di fase testnet dan belum meluncurkan token publik. Namun, rumor seputar potensi airdrop dan ICO sudah ramai dibicarakan di komunitas. - Apa perbedaan MegaETH dengan Arbitrum atau Optimism?
MegaETH menonjol dalam hal performa dan fokus pada aplikasi real-time seperti AI, game, dan sistem trading berfrekuensi tinggi. Sementara Arbitrum dan Optimism lebih fokus pada skalabilitas umum dan DeFi. - Siapa pendiri MegaETH?
Proyek ini dipimpin oleh Yilong Li, seorang ahli komputer dan keuangan yang punya visi menjadikan blockchain secepat sistem web2. Kamu bisa baca profil lengkapnya di Indodax Academy. - Kapan MegaETH akan merilis mainnet?
Belum ada tanggal resmi, tapi roadmap publik menunjukkan pengujian intensif sepanjang 2025. Jika semua berjalan lancar, kemungkinan mainnet bisa hadir akhir tahun ini atau awal 2026.
Author: AL