Subsquid (SQD) tengah jadi sorotan setelah resmi diakuisisi oleh Rezolve AI, perusahaan teknologi asal Nasdaq yang fokus pada solusi AI dan pembayaran digital.
Langkah ini menandai babak baru bagi proyek infrastruktur data blockchain yang kini bersiap menjadi “Snowflake-nya Web3.”
Langkah Strategis Rezolve AI Caplok Subsquid
Pada 9 Oktober 2025, Rezolve AI mengumumkan akuisisi penuh terhadap Subsquid.
Integrasi ini bukan sekadar ekspansi bisnis, melainkan sinyal kuat bahwa infrastruktur data terdesentralisasi kini masuk ke fase gabungan antara kecerdasan buatan, data blockchain, dan pembayaran dalam satu ekosistem.
Rezolve AI berencana menggabungkan teknologi Smartpay, sistem pembayaran digital yang sebelumnya mereka akuisisi, dengan Subsquid Network di mana jaringan data terdistribusi yang kini telah mendukung lebih dari 200 blockchain.
Hasilnya, terbentuk satu infrastruktur terpadu di mana AI agents dapat mengakses, menganalisis, dan mengeksekusi transaksi blockchain secara otomatis.
Baca juga artikel menarik terkait: Top 10 AI Agent Crypto untuk Trading Cerdas di 2025
Subsquid, Mesin Data Baru untuk Web3
Laporan Tiger Research menyebut Subsquid sebagai inovasi paling signifikan dalam infrastruktur data Web3 sejak kemunculan The Graph.
Berbeda dengan platform centralized seperti Alchemy atau Infura, Subsquid menggunakan arsitektur desentralisasi penuh dengan tiga peran utama:
- Data Providers, yang mengumpulkan data mentah dari blockchain.
- Worker Nodes, yang menyimpan dan memproses data dalam jaringan.
- Gateway Operators, yang menjadi jembatan antara pengguna dan jaringan.

Sumber Gambar: Tiger Research
Dengan pendekatan ini, Subsquid memastikan tidak ada titik kegagalan tunggal (single point of failure) dan tetap menjaga nilai fundamental blockchain yang transparansi dan desentralisasi.
Sejak mainnet diluncurkan pada Juni 2024, Subsquid mencatat ratusan juta permintaan (queries) per bulan, menandakan adopsi yang meningkat di kalangan pengembang dApp dan analis data.
Gebrakan Teknologi: SQD Portal dan Light Squid
Tiger Research menyoroti dua inovasi kunci yang membawa Subsquid ke level berikutnya:
1. SQD Portal

Sumber Gambar: Tiger Research
Portal memungkinkan pemrosesan paralel dan real-time di lebih dari 3.000 node secara simultan.
Teknologi ini meningkatkan kecepatan query hingga puluhan kali lipat dibanding sistem lama berbasis Python, berkat mesin baru berbasis Rust.
Fitur Hotblocks juga memungkinkan data real-time — pengguna kini bisa mengakses transaksi blockchain yang baru terjadi tanpa perlu RPC node tambahan.
2. Light Squid

Sumber Gambar: Tiger Research
Fitur ini memungkinkan indexing lokal langsung di browser pengguna, tanpa server sentral.
Dengan konsep Direct-to-Customer (D2C), data dapat diakses offline layaknya feed Instagram di Web2.
Langkah ini membuka peluang besar bagi dApp dengan user experience yang lebih ringan dan efisien.
Baca juga berita lainnya: Robot Bakal Punya Dompet Crypto Sendiri, Serius Nih?
Tokenomics: Staking untuk Keandalan Jaringan
Untuk menjaga kualitas data, operator node wajib staking 100.000 token $SQD sebagai jaminan.
Node yang menyediakan data akurat mendapat imbalan, sedangkan yang melanggar akan terkena penalti (slashing).
Selain itu, pemegang token juga bisa mendelegasikan stake ke node terpercaya tanpa batas minimum, menciptakan sistem kurasi komunitas yang permissionless dan transparan.
OceanStream: Infrastruktur untuk Investor Institusional
Subsquid tak hanya berfokus pada pengembang dApp. Mereka juga meluncurkan OceanStream, platform data lakehouse yang menarget pasar institusional.
OceanStream mampu streaming data dari 200+ blockchain secara real-time dengan latensi di bawah satu detik dan kapasitas data historis lebih dari 3 petabyte (PB).
Tujuannya adalah untuk membantu lembaga keuangan melakukan analisis pasar, uji risiko, hingga pelaporan kepatuhan berbasis data on-chain.
OceanStream bahkan sudah ikut serta dalam Crypto Task Force Roundtable yang diselenggarakan SEC, membahas transparansi data blockchain untuk perlindungan investor.
Analogi Snowflake: Satu Platform, Banyak Fungsi
Tiger Research membandingkan Subsquid dengan Snowflake, platform data terpusat yang merevolusi industri data tradisional dengan konsep “One Platform, Many Workloads.”
Sumber Gambar: Tiger Research
Subsquid membawa semangat yang sama ke dunia Web3 untuk menyediakan satu lapisan data universal untuk berbagai kebutuhan, seperti pengembangan dApp, analisis institusional, hingga operasi AI agents.
Meski masih dalam fase bootstrap (sebagian node masih dikelola tim internal), arah pengembangan Subsquid adalah menjadi fondasi utama data Web3 dan ekonomi berbasis AI.
Kesimpulan
Dengan integrasi bersama Rezolve AI, Subsquid bukan sekadar proyek indexing blockchain.
Ia kini berdiri sebagai jembatan antara blockchain, AI, dan pembayaran digital, membentuk pilar penting bagi ekosistem Web3 modern.
Jika Snowflake mendominasi data tradisional, Subsquid berpotensi jadi fondasi baru untuk data terdesentralisasi yang menghubungkan manusia, AI, dan blockchain.
Artikel ini hasil Kolaborasi antara INDODAX x Tiger Research
FAQ
- Apa itu Subsquid (SQD)?
Subsquid adalah proyek infrastruktur data blockchain terdesentralisasi yang memudahkan akses dan pengolahan data dari berbagai jaringan secara efisien dan transparan. - Mengapa Subsquid disebut “Snowflake-nya Web3”?
Karena memiliki misi dan arsitektur serupa Snowflake di dunia data tradisional: menyediakan satu platform yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari analisis hingga integrasi lintas sistem. - Apa dampak akuisisi Rezolve AI terhadap Subsquid?
Akuisisi ini memperluas fokus Subsquid dari sekadar data blockchain menjadi fondasi bagi AI agents dan sistem pembayaran otomatis, membuka jalan menuju ekonomi digital berbasis kecerdasan buatan. - Apa perbedaan Subsquid dengan The Graph?
The Graph berfokus pada indexing data blockchain spesifik per proyek, sementara Subsquid menawarkan arsitektur modular yang mendukung multi-chain dan dapat dikustomisasi sepenuhnya oleh developer. - Apakah Subsquid cocok untuk investor institusional?
Ya. Melalui OceanStream, Subsquid menyediakan data real-time dengan kualitas institusional yang bisa digunakan untuk riset pasar, backtesting, hingga kepatuhan regulasi.
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Altcoin, #Berita Blockchain