Setelah koreksi tajam yang mengguncang pasar kripto di awal November 2025, investor besar alias whale mulai bergerak diam-diam.
Data on-chain menunjukkan adanya arus beli signifikan pada beberapa altcoin tertentu, bahkan ketika mayoritas pelaku pasar masih bersikap hati-hati.
Crash yang terjadi antara 4–5 November menghapus sebagian besar keuntungan jangka pendek di pasar.
Namun, di tengah kepanikan itu, aktivitas akumulasi oleh whale menandakan potensi pemulihan yang mulai terbentuk.
Tiga token yang paling banyak diborong adalah Aster (ASTER), Bio Protocol (BIO), dan Syrup (SYRUP), masing-masing menunjukkan pola teknikal yang mengindikasikan peluang rebound.
Aster (ASTER): Akumulasi Naik 12,6%

Sumber Gambar: Nanses via Be(in)crypto
Aster, proyek di ekosistem BNB Chain yang berfokus pada perdagangan terdesentralisasi, mencatat peningkatan kepemilikan whale hingga 4,9 juta token atau senilai sekitar USD 5,46 juta. Secara total, whale kini menguasai lebih dari 43 juta ASTER.
Dari sisi teknikal, ASTER membentuk pola falling wedge, formasi yang kerap diartikan sebagai sinyal pembalikan arah ke atas.

Sumber Gambar: TradingView via Be(in)crypto
Indikator Relative Strength Index (RSI) juga menunjukkan bullish divergence, di mana harga mencetak lower low namun RSI justru higher low.
Jika momentum ini bertahan, harga ASTER berpotensi menembus level $1,53 dan melaju hingga $2,21.
Namun, area $0,93 masih menjadi support utama yang perlu dipertahankan agar tren naik tetap valid.
Baca selanjutnya: Analis Optimis Aster Bisa Sentuh Rp33 Ribu Lebih Cepat dari Perkiraan!
Bio Protocol (BIO): Volume Naik, Whale Tambah 87%
Token Bio Protocol (BIO) yang berfokus pada sektor decentralized science (DeSci) di jaringan Ethereum menjadi sasaran akumulasi berikutnya.

Sumber Gambar: Nanses via Be(in)crypto
Dalam 24 jam terakhir, kepemilikan whale melonjak 87%, dengan total tambahan 2,97 juta token BIO.
Menariknya, indikator On-Balance Volume (OBV) mulai menembus garis tren turun yang terbentuk sejak akhir September.

Sumber Gambar: TradingView via Be(in)crypto
Kondisi ini menandakan adanya perubahan arah volume dan memberi sinyal bahwa tekanan jual mulai berkurang.
Selama level $0,066 mampu bertahan, peluang kenaikan ke area $0,097, bahkan $0,12 hingga $0,16, masih terbuka lebar.
Whale tampak memanfaatkan fase konsolidasi ini sebagai momen akumulasi di harga bawah.
Syrup (SYRUP): Modal Besar Masuk, Target $0,46

Sumber Gambar: Nanses via Be(in)crypto
Token Syrup (SYRUP) milik platform DeFi Maple Finance juga menjadi salah satu aset yang diburu whale setelah crash. Dalam 48 jam, akumulasi mencapai 28 juta token dengan nilai sekitar USD 11,5 juta.
Dua kelompok whale utama (pemegang 10 juta hingga 1 miliar token) terlihat meningkatkan saldo mereka secara signifikan.

Sumber Gambar: TradingView via Be(in)crypto
Aksi ini diiringi oleh sinyal teknikal positif. RSI membentuk bullish divergence, sementara indikator Chaikin Money Flow (CMF) menembus garis tren turun.
Jika arus modal besar ini berlanjut, target harga terdekat berada di $0,46, dan penutupan di atas level itu dapat membuka peluang kenaikan menuju $0,53.
Namun, jika support $0,36 gagal dipertahankan, potensi koreksi ke $0,31 masih bisa terjadi.
Baca selanjutnya: Pasar Kripto Masuk Level ‘Extreme Fear’, 5 Altcoin Ini Bisa Jadi Kunci Profit!
Arah Pasar Selanjutnya
Konsistensi aksi beli whale di tengah kondisi pasar yang masih lemah menunjukkan adanya kepercayaan terhadap potensi pemulihan jangka menengah.
Secara historis, fase akumulasi besar-besaran sering kali menjadi sinyal awal perubahan tren, meski tidak selalu diikuti lonjakan instan.
Bagi investor ritel, langkah whale bisa menjadi petunjuk arah, tetapi bukan jaminan.
Momentum dan manajemen risiko tetap jadi faktor kunci di tengah volatilitas tinggi pasca crypto crash November ini.
FAQ
- Apa itu whale dalam pasar kripto?
Whale adalah sebutan untuk individu atau institusi yang memiliki jumlah aset kripto sangat besar. Mereka mampu memengaruhi pergerakan harga lewat transaksi dalam volume tinggi. - Mengapa whale sering membeli saat pasar jatuh?
Whale cenderung memanfaatkan crypto crash untuk akumulasi aset di harga bawah. Strategi ini memungkinkan mereka meraih keuntungan besar saat pasar kembali pulih. - Apa arti bullish divergence di RSI?
Bullish divergence terjadi ketika harga aset mencetak lower low tetapi indikator RSI menunjukkan higher low. Pola ini menandakan tekanan jual mulai melemah dan potensi pembalikan arah ke atas. - Apakah akumulasi whale menjamin harga naik?
Tidak selalu. Meskipun akumulasi besar menunjukkan kepercayaan jangka menengah, harga tetap dipengaruhi sentimen pasar, kondisi makro, dan volume perdagangan ritel. - Bagaimana cara investor ritel memantau pergerakan whale?
Investor bisa memantau data on-chain dari platform seperti Nansen, Whale Alert, atau Lookonchain untuk melihat aktivitas transfer besar dan tren akumulasi aset tertentu.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Altcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini, #Berita Whale Terkini





Polkadot 9.65%
BNB 0.81%
Solana 4.86%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.63%
Polygon Ecosystem Token 2.02%
Tron 2.86%
Pasar
