Pengertian Relative Strength Index (RSI)
icon search
icon search

Top Performers

Home / Kamus / judul_artikel

Relative Strength Index

29 indodax indodax academy glossary poster RSI e1591329863616

Apa Itu Relative Strength Index? (RSI)

RSI adalah singkatan dari Relative Strength Index, yang pada dasarnya adalah indikator analisis teknis yang berfungsi untuk mengukur kekuatan dan kecepatan osilasi harga.

Dengan demikian, RSI adalah osilator momentum yang memeriksa besarnya dan kecepatan pergerakan pasar.

Sejarah Indikator Relative Strength Index

Welles Wilder merancang indikator RSI pada akhir 1970-an. Tujuannya adalah untuk membuat alat grafik yang dapat membantu pedagang memeriksa kinerja saham. Awalnya, metode tersebut disajikan dalam buku Wilder yang berjudul New Concepts in Technical Trading Systems.

Selain indikator RSI, buku ini juga menyoroti alat charting populer lainnya, seperti Average True Range (ATR), Average Directional Index (ADX), dan Parabolic Stop and Reverse (juga dikenal sebagai Parabolic SAR).

Ketika diterapkan dengan pengaturan standar, indikator RSI memperhitungkan harga aset selama 14 periode. Jadi jika indikator diterapkan pada grafik candlestick, itu akan mengukur osilasi harga berdasarkan 14 candle sebelumnya (yaitu, 14 jam pada grafik per jam, 14 hari pada grafik harian, dan sebagainya).

Secara teknis, RSI membagi keuntungan rata-rata dengan kerugian rata-rata dan memplot data pada skala 0-100.

Cara Menggunakan Indikator Relative Strength Index

Trader menggunakan RSI untuk melihat potensi kondisi pasar overbought dan oversold. Saat RSI terbaca di atas 70, ini menunjukkan kondisi jenuh beli. Sebaliknya, ketika bergerak di bawah 30, ini mungkin mengindikasikan kondisi oversold.

Cara lain menggunakan indikator RSI adalah mencoba menemukan titik potensial pembalikan harga. Untuk melakukannya, pedagang mencari apa yang disebut divergensi bullish dan bearish. Divergensi bullish terjadi ketika RSI dan harga aset bergerak berlawanan arah.

Dengan kata lain, harga pasar membuat lower low, sedangkan RSI membuat higher low. Ini menunjukkan bahwa, meskipun harga turun, tekanan beli meningkat. Sebaliknya, divergensi bearish akan menunjukkan bahwa tekanan jual meningkat, meskipun ada kenaikan harga pasar.

Perlu dicatat, bahwa sinyal yang dibuat oleh indikator RSI tidak selalu akurat, sehingga pedagang sering menggabungkannya dengan alat TA lainnya untuk mengurangi risiko.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!