Mutual Fund vs Crypto Fund Trader, Mana Lebih Tepat?
icon search
icon search

Top Performers

Mutual Fund vs Crypto Fund Trader, Mana Lebih Tepat?

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Mutual Fund vs Crypto Fund Trader, Mana Lebih Tepat?

Mutual Fund vs Crypto Fund Trader, Mana Lebih Tepat?

Daftar Isi

Kenapa Banyak Orang Bingung Memilih antara Mutual Fund dan Crypto Fund Trader?

Beberapa tahun terakhir, lanskap investasi di Indonesia berubah cukup cepat. Di satu sisi, reksa dana atau mutual fund makin populer. Jumlah investor melonjak sampai belasan juta, dan Nilai Aktiva Bersih (NAB) industri sudah tembus ratusan triliun rupiah, bahkan naik sekitar belasan persen hanya dalam rentang Januari sampai menjelang akhir 2025. Reksa dana yang dulu identik dengan nasabah mapan, sekarang malah jadi “pintu masuk” investasi untuk karyawan muda dan first time investor.

Di sisi lain, muncul tren baru yang tidak kalah bising: profesi Crypto Fund Trader. Di media sosial, banyak yang mengklaim pegang “funded account” puluhan sampai ratusan ribu dolar dari prop firm, dapat profit split besar, dan bisa trading kripto dengan modal perusahaan. Di level institusional, ada juga crypto hedge fund yang mengelola aset sampai puluhan miliar dolar dalam bentuk aset digital.

Akibatnya, banyak orang mulai membandingkan dua hal yang sebenarnya sangat berbeda: mutual fund sebagai produk investasi, dan crypto fund trader sebagai profesi pengelola dana di pasar kripto. Kalau kamu hanya melihat dari sisi “sama-sama urus uang dan cari cuan”, perbandingan ini bisa menyesatkan.

Supaya tidak salah langkah, kamu perlu paham dulu apa yang sebenarnya kamu bandingkan, baru setelah itu menilai mana yang lebih tepat untuk kondisi kamu.

 

Apa Sebenarnya yang Kamu Bandingkan?

Secara konsep, mutual fund dan crypto fund trader berdiri di dua posisi yang berbeda.

Mutual fund adalah produk investasi. Kamu sebagai investor menitipkan uang ke sebuah wadah yang dikelola manajer investasi, lalu dana itu disebar ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, dan pasar uang. Fokusnya adalah membangun portofolio yang terdiversifikasi dengan risiko yang relatif terukur.

Crypto fund trader adalah pelaku di balik aktivitas trading aset kripto dengan modal yang besar. Modal ini bisa berasal dari investor (melalui sebuah fund) atau dari perusahaan prop firm yang memberikan akun “funded” setelah trader melewati evaluasi ketat. Fokusnya bukan sekadar menyimpan aset, tetapi aktif keluar masuk pasar untuk memanfaatkan pergerakan harga.

Jadi ketika kamu membandingkan “mutual fund vs crypto fund trader”, kamu sebenarnya sedang membandingkan dua jalur yang sangat berbeda: satu jalur investor pasif, satu lagi jalur profesi trading aktif dengan tekanan tinggi. Dari sini saja sudah terlihat bahwa tolok ukurnya bukan cuma soal imbal hasil, tetapi juga soal legalitas, risiko, tuntutan skill, hingga kesiapan mental.

 

Sekilas tentang Mutual Fund: Cara Kerja dan Kenapa Diminati

Mutual fund, atau reksa dana dalam konteks Indonesia, adalah wadah investasi kolektif. Banyak investor mengumpulkan dana dalam satu “keranjang”, lalu keranjang ini dipegang dan dikelola oleh manajer investasi. Kamu tidak perlu memilih saham dan obligasi satu per satu; cukup membeli unit penyertaan reksa dana, dan unit itu mewakili porsi kepemilikan kamu atas keseluruhan portofolio.

Nilai keranjang ini tercermin dalam Nilai Aktiva Bersih (NAB). NAB per unit dihitung setiap hari kerja bursa berdasarkan harga pasar terakhir dari saham, obligasi, dan instrumen lain yang ada di dalam portofolio. Bank kustodian berperan menyimpan dan mengadministrasikan aset, sehingga dana investor tidak bercampur dengan aset manajer investasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, skala industri reksa dana di Indonesia tumbuh pesat. NAB industri sudah berada di kisaran ratusan triliun rupiah dan mengalami kenaikan signifikan sejak awal 2025. Jumlah pemegang unit reksa dana juga menembus angka lebih dari enam belas juta investor, menunjukkan bahwa produk ini tidak lagi eksklusif untuk segmen tertentu saja.

 

Dari sisi pilihan, reksa dana menawarkan beberapa kategori:

  • Pasar uang, dengan fokus pada instrumen jangka pendek seperti deposito dan surat berharga berjatuh tempo di bawah satu tahun.

  • Pendapatan tetap, yang berisi obligasi pemerintah dan korporasi, mengejar kupon dan potensi kenaikan harga.

  • Saham, yang menempatkan sebagian besar portofolio pada saham emiten di bursa.

  • Campuran, yang menggabungkan saham, obligasi, dan pasar uang dalam satu produk.

  • Indeks dan ETF, yang mengikuti indeks tertentu dan biasanya memiliki biaya pengelolaan lebih rendah.

Imbal hasil historis tentu berbeda-beda di setiap produk, tetapi secara umum reksa dana pasar uang sering berada di kisaran empat sampai lima persen setahun, reksa dana pendapatan tetap di kisaran lima sampai delapan persen, sementara reksa dana saham bergerak lebih liar mengikuti pergerakan indeks saham.

Bagi banyak orang, mutual fund menarik karena hambatan masuknya rendah, diatur secara resmi, dan bisa menjadi fondasi portofolio jangka menengah hingga panjang tanpa harus duduk di depan layar setiap hari.

 

Sekilas tentang Crypto Fund Trader: Pengelola Modal Besar di Pasar Kripto

Berbeda dengan mutual fund, crypto fund trader bukan produk, melainkan orang yang menjalankan strategi trading di balik layar.

Dalam versi institusional, crypto fund trader biasanya bekerja di hedge fund, perusahaan manajemen aset digital, desk trading milik institusi keuangan, atau perusahaan market maker. Mereka mengelola dana investor dalam jumlah besar dan bertanggung jawab untuk menjalankan strategi tertentu, mulai dari arbitrase antar bursa, trading berbasis model kuantitatif, sampai penyediaan likuiditas di beberapa pasar.

Dalam versi ritel, crypto fund trader sering dipahami sebagai funded trader di prop firm. Perusahaan prop firm menyediakan akun simulasi atau akun dengan modal besar, misalnya 10.000, 50.000, hingga 300.000 dolar, dengan syarat trader berhasil melewati satu atau dua tahap challenge. Dalam challenge ini, trader harus mencapai target profit tertentu dengan tetap menjaga kerugian harian dan total di bawah batas yang ditentukan. Jika berhasil, trader mendapatkan status funded dan berhak atas bagian profit sesuai skema yang disepakati.

Di permukaan, konsep ini tampak sangat menggiurkan. Tanpa perlu menyiapkan modal ratusan ribu dolar, kamu “hanya” perlu membayar biaya challenge, menunjukkan kemampuan trading, dan jika lolos, bisa mengelola modal yang jauh lebih besar. Namun dibalik itu semua, ada struktur risiko dan tekanan yang jauh lebih tinggi daripada sekadar berinvestasi di mutual fund.

 

Dari Mana Modalnya? Dana Investor vs Modal Perusahaan

Salah satu perbedaan paling mendasar antara mutual fund dan crypto fund trader adalah sumber modal yang dikelola.

Pada mutual fund, modal berasal dari masyarakat investor. Setiap orang membeli unit penyertaan, dan dananya dikumpulkan dalam satu portofolio. Struktur hukum reksa dana mengatur dengan jelas posisi manajer investasi, bank kustodian, dan hak investor. Dana investor dipisahkan secara administratif dan hukum, diaudit, dan diawasi oleh otoritas yang berwenang.

Pada crypto fund trader, ada dua model utama. Dalam model institusional, modal berasal dari investor yang menyetor dana ke sebuah fund khusus aset digital. Dana ini dikelola dalam struktur tertentu, misalnya fund yang terdaftar di yurisdiksi yang ramah kripto. Trader di dalamnya menjalankan strategi sesuai mandat fund tersebut.

Dalam model prop firm, modal awal justru datang dari perusahaan prop firm. Trader membayar biaya evaluasi untuk mengikuti challenge, dan jika lolos, ia diberi hak mengelola akun dengan nominal tertentu. Di sini, prop firm menanggung risiko finansial dari modal akun funded, tetapi menyiapkan aturan ketat tentang batas kerugian, jenis strategi yang diperbolehkan, hingga ketentuan penarikan profit.

Perbedaan sumber modal ini memengaruhi banyak hal: siapa yang diawasi regulator, siapa yang menanggung kerugian, dan bagaimana hubungan kepercayaan antara pihak yang memberi modal dan pihak yang mengelola.

 

Cara Mereka Bekerja: Investasi Terdiversifikasi vs Trading Intensif

Cara kerja mutual fund cenderung lebih terstruktur dan ritmis. Manajer investasi menyusun strategi berdasarkan mandat produk: misalnya, fokus pada obligasi pemerintah, saham berkapitalisasi besar, atau kombinasi tertentu. Mereka menganalisis kondisi makroekonomi, pergerakan suku bunga, laporan keuangan emiten, dan sentimen pasar. Jika komposisi portofolio bergeser jauh dari porsi yang diinginkan, mereka melakukan rebalancing untuk mengembalikan portofolio ke jalurnya.

Seluruh proses ini tidak dilakukan dalam hitungan menit. Keputusan biasanya berbasis horizon waktu yang lebih panjang. Risiko diukur di tingkat portofolio, bukan hanya di satu posisi. Tujuannya adalah menjaga keseimbangan antara pertumbuhan nilai dan kestabilan investasi.

Crypto fund trader, terutama di ranah trading aktif, bergerak dengan tempo yang jauh lebih cepat. Mereka memantau pergerakan harga aset kripto yang berfluktuasi sepanjang 24 jam, melihat order book, funding rate, perubahan open interest, hingga data on-chain seperti perpindahan aset dari dan ke exchange. Keputusan masuk dan keluar pasar bisa terjadi beberapa kali dalam sehari, bahkan dalam hitungan menit.

Dalam konteks prop firm, intensitas ini ditambah batasan numerik yang ketat. Trader harus memastikan tidak melampaui batas kerugian harian dan total, karena pelanggaran sedikit saja bisa membuat akun dinyatakan gagal. Di sini, manajemen risiko tidak lagi sekadar konsep; ia menjadi garis hidup antara mempertahankan status funded dan harus memulai kembali dari nol.

Kedua pola kerja ini menunjukkan bahwa meskipun sama-sama mengelola dana, ritme, gaya berpikir, dan pola keputusan yang digunakan sangat berbeda.

 

Strategi yang Dipakai: Stabil dengan Diversifikasi vs Agresif Berbasis Momentum

Strategi mutual fund biasanya berpijak pada diversifikasi dan kesesuaian dengan profil risiko investor. Reksa dana pasar uang berfokus pada instrumen jangka pendek dengan fluktuasi kecil, cocok untuk dana yang ingin tetap cair dan relatif stabil. Reksa dana pendapatan tetap menarget kupon obligasi dan potensi capital gain ketika suku bunga bergerak turun. Reksa dana saham mengejar pertumbuhan nilai dalam jangka panjang seiring kenaikan kinerja perusahaan dan indeks pasar.

 

Di sisi lain, strategi crypto fund trader jauh lebih bervariasi dan agresif. Beberapa pendekatan yang sering muncul antara lain:

  • Arbitrase, memanfaatkan selisih harga antar bursa atau antara pasar spot dan futures melalui basis trade.

  • Funding rate strategy, mengambil posisi berlawanan antara spot dan futures untuk memanfaatkan pembayaran funding di pasar perpetual.

  • Quant dan algorithmic trading, yang mengandalkan model statistik dan algoritma untuk mengeksekusi banyak transaksi berdasarkan pola yang ditemukan di data historis.

  • Event-driven trading, yang berfokus pada momen-momen penting seperti persetujuan ETF, halving, hard fork, atau listing di exchange utama.

  • Market-making, yaitu menyediakan likuiditas dengan memasang bid dan ask di order book untuk mendapatkan keuntungan dari spread.

Strategi-strategi ini bisa menghasilkan imbal hasil yang jauh di atas rata-rata pasar pada periode tertentu, tetapi fluktuasi dan risiko yang menyertai juga jauh lebih tinggi. Perbedaan inilah yang nantinya berpengaruh ketika kamu menimbang mana yang lebih cocok: jalur mutual fund yang lebih tenang, atau jalur trader fund yang sifatnya sangat aktif.

 

Mengukur Risiko: Turun Naik NAB vs Potensi Gagal Total

Dalam mutual fund, risiko utama biasanya terkait pergerakan pasar. Reksa dana saham bisa turun ketika indeks melemah. Reksa dana pendapatan tetap bisa tertekan ketika suku bunga naik. Reksa dana yang banyak memegang obligasi korporasi bisa terdampak jika ada penerbit yang mengalami kesulitan bayar. Selain itu, risiko likuiditas muncul ketika banyak investor menarik dana dalam waktu bersamaan.

Namun, dalam kondisi normal, penurunan nilai reksa dana jarang terjadi secara tiba-tiba dalam satu malam kecuali ada gejolak besar di pasar. Diversifikasi dan pengawasan kelembagaan membantu menjaga agar portofolio tidak gampang runtuh oleh satu peristiwa tunggal.

Pada crypto fund trader, spektrum resikonya lebih tajam. Untuk trader yang bermain di futures dengan leverage, satu pergerakan harga yang berlawanan bisa membuat posisi terkena likuidasi. Dalam konteks prop firm, satu pelanggaran batas drawdown harian bisa mengakhiri akun funded yang sebelumnya susah payah diperoleh. Di luar pasar, ada risiko bahwa prop firm itu sendiri tidak dikelola dengan baik, mulai dari kualitas eksekusi sampai kelancaran pembayaran profit ke trader.

Di dunia fund institutional, penggunaan leverage yang besar, likuiditas pasar yang menipis ketika krisis, serta tekanan penarikan dana dari investor bisa mempercepat penurunan nilai portofolio. Masalah tidak hanya berhenti di angka, tetapi juga bisa merembet ke reputasi dan aspek hukum jika fund melenceng dari mandat yang disepakati.

Dengan kata lain, penurunan nilai reksa dana biasanya berupa koreksi yang masih bisa dikelola, sedangkan pada crypto fund trader, risiko “game over” jauh lebih nyata jika disiplin risiko tidak dijaga ketat.

 

Legalitas dan Perlindungan: Produk Diatur vs Masih Abu-Abu

Mutual fund di Indonesia beroperasi dalam kerangka regulasi yang jelas. Struktur reksa dana, kewajiban pelaporan, peran manajer investasi, dan bank kustodian diatur dan diawasi. Investor yang membeli reksa dana melalui bank atau platform investasi resmi dapat melihat prospektus, fund fact sheet, serta informasi berkala mengenai kinerja dan komposisi portofolio.

Aset kripto di Indonesia diakui sebagai komoditi yang diperdagangkan melalui pedagang aset kripto berizin. Namun, pengelolaan dana dalam bentuk fund khusus kripto untuk investor ritel belum memiliki skema regulasi yang setara dengan reksa dana berbasis aset tradisional. Prop firm yang menawarkan akun funded juga umumnya berbasis di luar negeri dan tidak berada di bawah pengawasan otoritas keuangan Indonesia.

Artinya, ketika kamu membeli unit reksa dana, kamu berada di wilayah yang regulasinya cukup mapan. Ketika kamu terlibat dalam skema crypto fund trading, terutama melalui prop firm, kamu memasuki wilayah dengan perlindungan hukum yang jauh lebih tipis, apalagi jika terjadi sengketa lintas negara.

 

Soal Imbal Hasil: Stabil Tapi Terbatas vs Bisa Tinggi Tapi Tidak Pasti

Jika kamu melihat imbal hasil mutual fund, pola umumnya relatif mudah dipahami. Reksa dana pasar uang tidak menawarkan lonjakan besar, tetapi memberikan alternatif yang lebih menarik daripada tabungan biasa. Reksa dana pendapatan tetap menawarkan kesempatan mendapatkan kupon dan capital gain jika kondisi suku bunga mendukung. Reksa dana saham bisa memberi pertumbuhan nilai yang besar dalam beberapa tahun baik, tapi siap turun cukup dalam ketika pasar terkoreksi.

Pada crypto fund trader, struktur imbal hasil jauh lebih tidak pasti. Laporan industri menunjukkan ada tahun-tahun di mana rata-rata crypto hedge fund bisa menghasilkan return puluhan persen. Di tahun lain, banyak fund yang terpukul oleh penurunan harga dan pengetatan likuiditas. Untuk funded trader di prop firm, tidak ada angka rata-rata yang bisa dijadikan patokan; performa sepenuhnya bergantung pada kemampuan individu, konsistensi sistem, dan seberapa disiplin trader mematuhi aturan.

Satu hal yang perlu diingat: imbal hasil tinggi yang dikejar oleh fund trader datang seiring risiko yang sama tingginya. Sementara itu, imbal hasil yang lebih moderat di reksa dana datang bersama struktur yang lebih tenang untuk kamu yang ingin fokus bekerja dan berinvestasi tanpa memantau grafik sepanjang hari.

 

Contoh Skenario: Ketika Dua Jalur Ini Dijalani

Bayangkan dua orang dengan latar belakang yang berbeda.

Orang pertama adalah karyawan yang ingin membangun dana pendidikan anak dan dana pensiun. Ia memilih menaruh sebagian gaji setiap bulan ke reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap, lalu menambah porsi reksa dana saham ketika merasa lebih nyaman dengan fluktuasi. Ia mengecek portofolio secara berkala, menyesuaikan alokasi sesuai rencana, dan mengandalkan kerja manajer investasi untuk mengelola portofolio di belakang layar.

Orang kedua adalah trader yang sudah bertahun-tahun menguji sistem trading kripto sendiri. Ia terbiasa mengelola risiko per posisi, mengatur ukuran lot, dan menerima kenyataan bahwa tidak semua hari berakhir profit. Ia mendaftar ke sebuah prop firm, membayar biaya challenge, dan berusaha mencapai target profit tanpa melanggar batas drawdown. Setelah beberapa kali gagal dan belajar dari kesalahan, ia akhirnya mendapatkan akun funded dan mulai menerima payout dari profit yang ia hasilkan.

Dalam skenario pertama, mutual fund berfungsi sebagai alat untuk membangun kekayaan jangka panjang dengan cara yang lebih tenang. Dalam skenario kedua, crypto fund trader menjadikan trading sebagai profesi yang menuntut skill teknis dan ketahanan mental yang sangat tinggi.

Kamu bisa mengambil pelajaran dari keduanya: bukan mana yang lebih keren, tetapi mana yang benar-benar cocok dengan kondisi, kemampuan, dan tujuan kamu sendiri.

 

Mana yang Lebih Tepat untuk Kamu?

Pertanyaan kuncinya bukan “mana yang lebih unggul”, tetapi “mana yang lebih tepat”.

 

Mutual fund biasanya lebih cocok untuk kamu yang:

  • baru mulai belajar investasi,

  • ingin mengalokasikan dana dari penghasilan rutin ke instrumen yang terdiversifikasi,

  • memiliki tujuan jangka menengah hingga panjang,

  • tidak ingin terpapar tekanan besar dari fluktuasi harian,

  • dan merasa lebih nyaman berada di dalam produk yang berada di bawah pengawasan regulator.

Crypto fund trader, baik di level prop firm maupun institusional, lebih cocok untuk kamu yang:

  • sudah memiliki pengalaman panjang di trading kripto,

  • terbiasa dengan volatilitas dan paham bagaimana mengelola risiko dengan disiplin,

  • siap menghadapi kegagalan berulang kali tanpa menyerah,

  • mampu menjaga stabilitas mental meskipun berhadapan dengan aturan drawdown yang ketat,

  • dan benar-benar ingin menjadikan trading sebagai profesi, bukan aktivitas sambilan.

Ada kemungkinan juga kamu memilih kombinasi: menjadikan mutual fund sebagai fondasi portofolio jangka panjang, sementara akun trading pribadi dikelola secara terpisah untuk eksplorasi strategi kripto. Namun, menjadikan profesi fund trader sebagai tujuan jangka panjang idealnya baru dipertimbangkan setelah fondasi keuangan dan pengetahuan kamu cukup kokoh.

 

Kesimpulan

Mutual fund dan crypto fund trader sering terlihat berada di rak yang sama ketika orang membicarakan “cara mengembangkan uang”, padahal keduanya berdiri di jalur yang sangat berbeda. Mutual fund adalah produk investasi yang dirancang untuk menghimpun dana dari banyak investor, dikelola secara profesional dengan kerangka regulasi yang jelas, dan cocok untuk tujuan keuangan jangka menengah hingga panjang.

Crypto fund trader berada di sisi lain: mereka mengelola modal besar untuk memperdagangkan aset kripto secara aktif, dengan strategi kompleks dan risiko tinggi. Imbal hasil yang bisa dicapai memang berpotensi jauh di atas instrumen konvensional, tetapi kegagalan juga sering datang lebih cepat dan lebih keras, terutama bagi mereka yang belum siap.

Kalau kamu sedang mempertimbangkan keduanya, langkah terbaik adalah jujur pada diri sendiri: seberapa besar toleransi risiko kamu, seberapa dalam pemahaman kamu tentang pasar, dan apa sebenarnya tujuan keuangan jangka panjang yang ingin dicapai. Dari sana, jawaban “mana yang lebih tepat” akan terasa lebih jelas, bukan sekadar ikut tren yang kebetulan sedang ramai dibicarakan.

 

Itulah informasi menarik tentang Mutual fund vs crypto fund trader yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel populer Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Staking/Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

1. Apakah crypto fund trader selalu lebih menguntungkan daripada mutual fund?
Tidak selalu. Ada periode ketika strategi fund trader bisa menghasilkan return jauh di atas mutual fund, tetapi ada juga fase ketika kerugian yang dialami sangat besar. Mutual fund cenderung memberikan hasil yang lebih moderat tetapi stabil, sementara hasil crypto fund trader sangat bergantung pada skill, disiplin, dan kondisi pasar saat itu.

2. Mana yang lebih aman untuk pemula, mutual fund atau crypto fund trader?
Untuk pemula, mutual fund umumnya jauh lebih aman. Produk ini diawasi, terdiversifikasi, dan tidak menuntut kamu mengambil keputusan transaksi harian. Crypto fund trader lebih cocok untuk mereka yang sudah berpengalaman dan siap menghadapi risiko tinggi.

3. Apakah menjadi crypto fund trader legal di Indonesia?
Trading kripto untuk ritel melalui platform berizin diakui sebagai aktivitas yang sah. Namun, struktur fund kripto dan prop firm yang memberi modal biasanya berbasis di luar negeri dan tidak berada di bawah regulasi pasar modal Indonesia. Itu sebabnya, kamu perlu lebih berhati-hati menilai platform dan memahami konsekuensi hukumnya.

4. Apakah crypto fund trader bisa menghasilkan pendapatan tetap?
Pendapatan dari aktivitas fund trading tidak bisa dijamin tetap. Ada bulan yang profit, ada bulan yang rugi. Bahkan trader yang berpengalaman sekalipun bisa mengalami periode drawdown panjang. Itulah mengapa profesi ini tidak ideal dijadikan satu-satunya sumber pendapatan jika kamu belum benar-benar stabil dan teruji.

5. Bisakah seseorang menggabungkan investasi mutual fund dan trading kripto?
Bisa. Banyak orang memilih reksa dana sebagai fondasi portofolio jangka panjang, lalu mengelola porsi kecil dana secara aktif di pasar kripto. Pendekatan ini memungkinkan kamu membangun kestabilan di satu sisi, sambil tetap belajar trading dan memahami dinamika aset kripto di sisi lain. Yang penting, porsi untuk aktivitas berisiko tinggi tetap dijaga agar tidak mengganggu kesehatan keuangan secara keseluruhan.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Market Signal,Tutorial

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
Nama Harga 24H Chg
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Perpetual Bond: Pengertian, Cara Kerja, dan Risikonya
14/11/2025
Perpetual Bond: Pengertian, Cara Kerja, dan Risikonya

Kenapa Perpetual Bond Penting Dibahas Sekarang? Kalau kamu mengikuti berita

14/11/2025
Mutual Fund vs Crypto Fund Trader, Mana Lebih Tepat?

Kenapa Banyak Orang Bingung Memilih antara Mutual Fund dan Crypto

Crypto Fund Trader: Siapa Mereka dan Cara Kerjanya
14/11/2025
Crypto Fund Trader: Siapa Mereka dan Cara Kerjanya

Kenapa Istilah Crypto Fund Trader Muncul di Mana-Mana di 2025?

14/11/2025