Di 2025, banyak orang sudah terbiasa dengan konsep pinjam-meminjam kripto. Kamu mungkin sudah sering dengar nama Aave, Compound, atau protokol pinjam-meminjam kripto lain yang memungkinkan kamu menyetor aset kripto lalu mendapatkan bunga, atau sebaliknya meminjam aset dengan jaminan. Tapi seiring ekosistem DeFi makin ramai, kebutuhan pasar juga ikut berubah.
Investor institusional, trader onchain yang agresif, sampai tim developer butuh sesuatu yang lebih fleksibel dari sekadar “setor jaminan, lalu pinjam”. Mereka ingin bisa mengatur sendiri parameter risiko, menentukan aset apa yang bisa dipakai sebagai jaminan, dan memisahkan risiko antar pasar. Di titik inilah nama Euler Finance kembali sering muncul di 2025.
Euler pernah dikenal karena satu hal yang kurang menyenangkan: insiden peretasan besar pada 2023. Namun, cerita tentang Euler tidak berhenti di sana. Setelah insiden itu, timnya merombak arsitektur protokol dan melahirkan Euler v2, sebuah protokol lending modular yang mengklaim diri sebagai credit layer untuk keuangan onchain. TVL (total value locked) mereka kemudian melonjak hingga miliaran dolar, dan pencarian tentang “euler finance”, “euler finance crypto”, sampai “euler finance hacked” kembali ramai di mesin pencari.
Kalau kamu sering melihat nama Euler Finance lewat CoinMarketCap, X (Twitter), Discord, atau dokumentasi resminya, wajar kalau muncul rasa penasaran. Apa sebenarnya yang membuat protokol ini menarik, bagaimana cara kerjanya, dan seberapa besar risiko yang harus kamu pahami sebelum ikut terlibat? Artikel ini akan membedah Euler Finance dari sisi konsep, data, sampai risikonya, dengan sudut pandang edukatif untuk kamu yang ingin memahami DeFi lebih dalam.
Apa Itu Euler Finance?
Untuk memahami Euler Finance, kamu bisa memulainya dari definisi paling sederhana: Euler adalah protokol lending non-kustodial yang dibangun di atas Ethereum. Artinya, kamu bisa meminjamkan dan meminjam aset kripto tanpa harus menitipkan aset ke pihak terpusat, karena semuanya dikelola oleh smart contract.
Bedanya, Euler v2 tidak sekadar menjadi “tempat meminjam dan meminjamkan” seperti platform lending generasi awal. Timnya memposisikan Euler sebagai credit layer untuk keuangan onchain. Dengan kata lain, protokol ini ingin menjadi infrastruktur dasar yang bisa dipakai oleh berbagai pihak: individu, protokol lain, sampai institusi yang ingin membangun produk keuangan di atas Ethereum.
Di sini, konsep modular menjadi kunci. Di Euler v2, peminjaman tidak hanya terjadi di satu pool raksasa. Sebaliknya, kamu bisa punya banyak vault terpisah dengan parameter yang berbeda-beda. Tiap vault dapat diatur sendiri asetnya, aturan jaminannya, sampai tingkat risikonya. Inilah yang membuat Euler sering disebut sebagai protokol lending modular.
Tidak heran kalau pencarian seputar “euler finance docs”, “euler finance github”, “euler finance tutorial”, hingga “euler finance testnet” banyak muncul. Itu menunjukkan bahwa pengguna Euler bukan hanya peminjam dan pemberi pinjaman biasa, tetapi juga developer dan tim proyek yang ingin membangun sesuatu di atas infrastruktur ini.
Setelah memahami definisi dasar ini, pertanyaan berikutnya adalah: mengapa protokol ini bisa kembali populer justru setelah pernah mengalami insiden besar di masa lalu?
Kenapa Euler Finance Populer Lagi di 2025?
Di Indonesia, volume pencarian “euler finance” mungkin tidak sebesar kata kunci umum seperti “bitcoin” atau “staking”. Namun, data riset kata kunci menunjukkan bahwa istilah ini tetap memiliki volume pencarian yang stabil dan bernilai, baik di Indonesia maupun secara global. Permintaan informasi ini diperkuat oleh fakta bahwa Euler sering muncul di hasil pencarian bersama CoinMarketCap, dokumentasi resmi, dan artikel edukatif dari berbagai platform luar negeri.
Popularitas Euler di 2025 tidak muncul begitu saja. Ada beberapa alasan yang saling menguatkan. Pertama, dari sisi data onchain, TVL Euler v2 melonjak signifikan. Laporan dan dashboard analitik menunjukkan bahwa nilai aset yang “terkunci” di protokol ini mencapai kisaran lebih dari 2 miliar dolar Amerika secara konsisten, dengan borrowed aktif yang berada di kisaran lebih dari 1 miliar dolar. Angka ini menempatkan Euler sebagai salah satu pemain penting di kategori lending DeFi, bukan sekadar protokol kecil yang baru muncul.
Kedua, pertumbuhan itu tidak hanya sekadar angka di permukaan. Jika kamu melihat periode awal 2025, Euler mencatat pertumbuhan TVL hampir sepuluh kali lipat dibanding awal tahun. Dalam salah satu laporan kuartalan, TVL mereka disebut naik dari kisaran ratusan juta dolar menjadi miliaran dolar dalam beberapa bulan saja. Periode kuartal ketiga 2025 bahkan menunjukkan lonjakan dari sekitar 2,27 miliar dolar menjadi lebih dari 3,1 miliar dolar. Pertumbuhan secepat ini membuat banyak analis DeFi mulai memasukkan Euler v2 ke dalam pantauan utama mereka.
Ketiga, narasi “kebangkitan” setelah krisis ikut membuat Euler menarik untuk diulas. Protokol ini bukan nama baru, dan rekam jejaknya mencakup fase jatuh akibat hack, pemulihan, hingga transformasi arsitektur. Bagi banyak pengguna dan pengamat DeFi, cerita seperti ini menambah bobot edukasi: kamu tidak hanya belajar cara kerja protokol, tetapi juga melihat bagaimana sebuah tim merespons kegagalan dan memperbaiki desainnya.
Dari sini, kamu bisa melihat bahwa Euler Finance di 2025 bukan sekadar nama yang tiba-tiba ramai. Popularitasnya didorong oleh kombinasi data on chain, perhatian media, dan minat pengguna yang ingin memahami model lending generasi baru. Untuk memahami bagaimana perubahan itu terjadi, kita perlu mundur sedikit ke belakang dan melihat peralihan dari Euler v1 ke v2.
Evolusi dari Euler v1 ke Euler v2
Euler v1 sempat dikenal sebagai salah satu protokol lending yang cukup inovatif karena mengusung konsep permission less listing. Secara sederhana, siapa pun bisa menambahkan aset baru ke protokol tanpa proses kurasi ketat seperti di beberapa platform lain. Di satu sisi, hal ini bagus untuk mendorong inovasi dan memberikan ruang bagi aset long-tail. Namun di sisi lain, model ini juga membuka permukaan serangan yang lebih luas.
Pada Maret 2023, Euler mengalami insiden besar ketika seorang penyerang memanfaatkan kombinasi flash loan dan kelemahan di salah satu fungsi smart contract untuk menguras dana dari protokol. Nilai aset yang terdampak dilaporkan mencapai kisaran 195 hingga 200 juta dolar. Bagi industri DeFi, ini adalah salah satu insiden besar tahun itu, dan nama Euler sempat identik dengan “protokol yang dihack”.
Namun cerita tidak berhenti di sana. Tim Euler kemudian bernegosiasi dengan pihak penyerang, melakukan upaya pemulihan, dan pada saat yang sama mengevaluasi ulang desain protokol mereka. Dari proses panjang inilah lahir Euler v2, yang tidak lagi sekadar meneruskan model lama, tetapi memperkenalkan arsitektur modular yang jauh lebih terstruktur.
Di Euler v2, pendekatan permissionless yang terlalu longgar digantikan oleh desain yang memisahkan risiko ke dalam berbagai vault. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi dampak potensial jika terjadi bug pada satu konfigurasi, tetapi juga memberikan ruang untuk mengatur parameter secara lebih hati-hati per aset atau per strategi. Di titik ini, kamu mulai melihat bahwa Euler v2 bukan sekadar upgrade kecil, melainkan upaya merombak fondasi agar lebih siap menampung kebutuhan keuangan onchain yang kompleks.
Setelah memahami bagaimana transformasi itu terjadi, pertanyaan berikutnya adalah: seperti apa sebenarnya cara kerja lending modular yang menjadi ciri Euler v2?
Cara Kerja Lending Modular di Euler Finance
Secara prinsip, protokol lending selalu berputar di sekitar tiga hal: aset yang disetor, aset yang dipinjam, dan aturan jaminan di antara keduanya. Namun, di Euler v2, ketiga elemen ini tidak lagi dikelola dalam satu kumpulan besar. Protokol ini memecahnya menjadi berbagai unit yang disebut vault, yang pada dasarnya adalah “ruang” terpisah dengan konfigurasi masing-masing.
Konsep modular lending di sini berarti setiap vault bisa dirancang dengan parameter yang berbeda. Satu vault bisa difokuskan untuk aset berkapitalisasi besar yang likuid, dengan rasio jaminan rendah dan risiko kecil. Vault lain bisa ditujukan untuk aset long-tail atau pasangan yang lebih eksperimental, dengan rasio jaminan yang lebih konservatif dan aturan likuidasi yang lebih ketat. Dengan cara ini, risiko tidak lagi tersebar ke seluruh sistem ketika terjadi masalah di satu aset tertentu.
Untuk memudahkan pembuatan vault seperti ini, Euler menyediakan sesuatu yang disebut Euler Vault Kit. Secara sederhana, ini adalah seperangkat alat bagi developer atau tim proyek yang ingin membuat vault kustom di atas protokol Euler. Melalui kit ini, mereka bisa menentukan parameter seperti jenis aset, rasio pinjaman terhadap jaminan, mekanisme suku bunga, dan aturan likuidasi. Hasilnya, kamu tidak hanya mendapatkan satu produk lending generik, tetapi ekosistem produk yang bisa dirancang sesuai kebutuhan masing-masing pihak.
Di sisi lain, ada juga komponen yang disebut Ethereum Vault Connector. Fungsinya adalah menghubungkan vault yang berbeda di dalam ekosistem Ethereum sehingga berbagai posisi pinjaman dan jaminan bisa “berbicara” satu sama lain. Dengan konektor ini, muncul konsep meta-lending, di mana posisi di satu vault bisa dimanfaatkan untuk membuka posisi di vault lain, selama masih memenuhi aturan dan batas risiko yang ditetapkan.
Pendekatan modular ini membuat Euler v2 terasa lebih seperti sebuah infrastruktur keuangan ketimbang sekadar aplikasi tunggal. Bagi pengguna yang hanya ingin meminjam atau meminjamkan aset, semua kompleksitas ini bisa disembunyikan di belakang antarmuka yang sederhana. Namun, bagi developer dan tim proyek, fleksibilitas ini membuka banyak kemungkinan baru.
Setelah memahami cara kerja dasarnya, kamu mungkin bertanya: seberapa besar sebenarnya protokol ini digunakan dan apakah datanya mendukung narasi pertumbuhan yang tadi dibahas?
Data Performa Euler Finance di 2025
Salah satu cara paling objektif untuk menilai sebuah protokol DeFi adalah dengan melihat datanya. Di 2025, berbagai dashboard onchain menunjukkan bahwa Euler v2 tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh sangat cepat.
Total value locked (TVL) protokol ini tercatat berada di kisaran lebih dari 2 miliar dolar, bahkan dalam beberapa periode menyentuh lebih dari 3 miliar dolar. Dalam salah satu laporan kuartalan, TVL Euler dilaporkan naik dari sekitar 2,27 miliar dolar menjadi lebih dari 3,15 miliar dolar hanya dalam tiga bulan. Pertumbuhan ini menempatkan Euler di jajaran atas protokol lending berdasarkan nilai aset yang dikelola.
Selain TVL, metrik pinjaman yang sedang berjalan juga mencerminkan tingginya pemanfaatan protokol. Nilai borrowed aktif Euler v2 berada di kisaran lebih dari 1,3 miliar dolar. Artinya, bukan hanya banyak aset yang disetor sebagai jaminan, tetapi juga banyak yang benar-benar digunakan dalam bentuk pinjaman. Rasio antara TVL dan borrowed ini menjadi indikasi bahwa protokol tidak sekadar menumpuk aset pasif, tetapi dipakai secara aktif oleh pasar.
Jika kamu melihat tren sejak awal 2025, beberapa analisis menyebut bahwa Euler mengalami pertumbuhan TVL hampir sepuluh kali lipat dalam periode kurang dari satu tahun. Pada awal tahun, nilai aset yang terkunci masih berada di kisaran ratusan juta dolar, lalu perlahan menanjak hingga menyentuh miliaran. Lonjakan seperti ini jarang terjadi tanpa adanya kombinasi faktor, seperti kepercayaan pasar, produk yang relevan, dan aktivitas yang tinggi dari pengguna maupun developer.
Data seperti ini penting untuk kamu pahami bukan hanya sebagai angka, tetapi sebagai pembuktian bahwa konsep lending modular Euler v2 memang mendapatkan tempat di ekosistem. Namun, di tengah pertumbuhan yang pesat, aspek keamanan dan manajemen risiko tetap menjadi hal yang tidak boleh diabaikan.
Keamanan Euler Finance: Audit, Risiko, dan Pembuktian
Setelah mengalami hack besar pada 2023, Euler berada di posisi yang sulit. Jika mereka ingin kembali dipercaya, satu-satunya cara adalah menunjukkan bahwa keamanan benar-benar menjadi prioritas. Itulah yang kemudian tercermin di Euler v2.
Tim Euler mengumumkan bahwa mereka telah menjalani puluhan audit kode untuk versi barunya. Laporan publik menyebutkan bahwa protokol ini telah melewati 29 laporan audit dari 12 perusahaan keamanan berbeda, dengan total biaya yang dikaitkan dengan upaya keamanan ini mencapai lebih dari 4 juta dolar. Jumlah ini cukup besar untuk ukuran sebuah proyek DeFi, dan secara tidak langsung menunjukkan betapa seriusnya mereka memperlakukan keamanan smart contract.
Selain audit, Euler juga memanfaatkan dashboard risiko yang dikelola mitra analitik khusus. Dashboard seperti ini membantu memantau berbagai metrik seperti nilai yang berisiko likuidasi, sensitivitas terhadap pergerakan harga, dan parameter lain yang relevan dengan stability protokol. Bagi pengguna yang ingin melihat detail, data seperti ini bisa diakses secara publik.
Meski begitu, penting untuk diingat bahwa tidak ada protokol DeFi yang benar-benar bebas risiko. Sejarah hack 2023 menjadi pengingat bahwa satu bug kecil saja bisa berdampak besar. Di Euler v2, arsitektur modular dan pemisahan vault memang membuat satu masalah lebih sulit menyebar ke seluruh sistem, tetapi itu tidak menghilangkan potensi kerentanan teknis. Oleh karena itu, kamu tetap perlu memperlakukan semua interaksi dengan protokol ini sebagai aktivitas berisiko, dan menyesuaikan eksposur sesuai profil risiko kamu sendiri.
Di luar risiko smart contract, ada juga risiko yang muncul dari hubungan lintas protokol. Salah satu contoh yang sering dibahas di 2025 adalah kasus stablecoin xUSD yang mengalami depeg dan kerugian sekitar puluhan juta dolar. Dalam diskusi komunitas, sempat muncul kekhawatiran bahwa eksposur ke berbagai protokol, termasuk Euler, bisa memperparah dampak peristiwa seperti ini. Namun, pihak Euler menegaskan bahwa protokol mereka tidak terdampak langsung oleh insiden tersebut.
Contoh ini menunjukkan bahwa dalam ekosistem DeFi yang saling terhubung, sebuah peristiwa di satu protokol bisa menimbulkan pertanyaan dan sentimen di tempat lain, meskipun tidak ada dampak teknis langsung. Di titik ini, kamu tidak hanya perlu memahami risiko di dalam protokol Euler, tetapi juga memikirkan bagaimana posisi kamu dalam jaringan protokol yang saling berintegrasi.
Setelah membahas risiko dan keamanan, pertanyaan yang mungkin muncul adalah: apa sebenarnya keunggulan Euler dibanding protokol lending lain yang sudah lebih dulu mapan?
Keunggulan Euler Finance Dibanding Protokol Lending Lain
Untuk menilai keunggulan Euler, kamu bisa mulai dari apa yang membedakannya secara struktural. Banyak protokol lending generasi awal menggunakan model pool tunggal atau kumpulan aset besar untuk mengelola pinjaman dan jaminan. Pendekatan ini sederhana, tetapi kurang fleksibel ketika pasar menginginkan konfigurasi risiko yang lebih beragam.
Euler v2 menonjol karena fleksibilitas vault modularnya. Dengan adanya Euler Vault Kit, projek dan developer bisa membangun vault dengan parameter sendiri. Misalnya, sebuah protokol yang ingin meluncurkan produk terstruktur untuk aset tertentu dapat menentukan rasio jaminan, aturan likuidasi, dan skema suku bunga sesuai profil target mereka. Hal seperti ini sulit dilakukan di platform yang hanya menyediakan satu set aturan yang sama untuk semua aset.
Keunggulan lain adalah dukungan terhadap konsep meta-lending melalui Ethereum Vault Connector. Dengan konektor ini, posisi di satu vault bisa dimanfaatkan sebagai dasar untuk membuka posisi lain, selama tetap mengikuti batas risiko yang ditetapkan. Bagi pengguna berpengalaman, ini memungkinkan strategi yang lebih kompleks dan efisien dalam penggunaan modal, misalnya dengan layering beberapa posisi tanpa harus memindahkan aset secara manual antar protokol.
Pertumbuhan TVL dan borrowed yang besar juga memberikan sinyal bahwa pasar melihat nilai dalam struktur ini. Saat sebuah protokol mengelola lebih dari 2 miliar dolar aset dan lebih dari 1 miliar dolar pinjaman aktif, itu berarti cukup banyak pihak yang bersedia menaruh kepercayaan dan modal mereka di sana.
Terakhir, ekosistem seputar Euler juga aktif. Banyaknya pencarian terkait “euler finance docs”, “euler finance github”, “euler finance discord”, dan “euler finance twitter” menunjukkan bahwa komunitas developer dan pengguna sama-sama ingin mengikuti perkembangan protokol ini. Keaktifan komunitas dan tim pengembang sering kali menjadi faktor tambahan yang mendukung keberlanjutan sebuah protokol DeFi.
Namun, di balik protokolnya sendiri, ada satu komponen lain yang sering menjadi perhatian pengguna, yaitu token EUL. Untuk memahami gambaran utuh ekosistem Euler, kamu perlu melihat peran token ini.
Token EUL dan Perannya di Ekosistem Euler
Seperti banyak protokol DeFi lain, Euler memiliki token asli yang disebut EUL. Fungsi utama token ini berkaitan dengan token tata kelola, bukan sekadar alat spekulasi.
Melalui EUL, pemegang token dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan protokol. Misalnya, perubahan parameter risiko, penambahan fitur baru, atau penyesuaian kebijakan tertentu bisa dipengaruhi oleh voting yang melibatkan token ini. Dengan cara ini, EUL berperan sebagai jembatan antara pengguna, investor, dan tim pengembang dalam mengarahkan perkembangan protokol.
Dari sisi pasar, data harga dan volume EUL bisa kamu lihat melalui situs agregator seperti CoinMarketCap. Di sana, kamu akan menemukan informasi tentang kapitalisasi pasar, volume perdagangan harian, dan pergerakan harga dari waktu ke waktu. Meski demikian, penting untuk membedakan antara fungsi token sebagai alat tata kelola dan cara pasar memperlakukannya sebagai aset yang diperdagangkan.
Bagi kamu yang tertarik pada sisi teknis protokol, peran EUL sebagai token governance mungkin lebih menarik dibanding spekulasi harga jangka pendek. Namun, bagi trader, volatilitas dan likuiditas EUL menjadi faktor tambahan yang perlu dipertimbangkan dalam strategi mereka.
Setelah memahami tokennya, akan lebih lengkap kalau kamu juga tahu bagaimana cara memantau data Euler secara mandiri, sehingga tidak hanya mengandalkan ringkasan dari pihak lain.
Cara Mengecek Data Euler Secara Mandiri
Salah satu keunggulan DeFi adalah transparansi. Semua interaksi protokol terekam di blockchain, dan banyak alat analitik yang bisa kamu gunakan untuk membaca data tersebut dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Euler memanfaatkan ini dengan cukup baik.
Untuk melihat performa protokol secara agregat, kamu bisa mengandalkan dashboard analitik seperti yang disediakan oleh beberapa platform pemantau TVL. Di sana, kamu dapat melihat total value locked, nilai pinjaman yang sedang berjalan, distribusi aset, serta perubahan dari waktu ke waktu. Grafik ini membantu kamu memahami apakah protokol sedang tumbuh, stagnan, atau justru mengalami penurunan aktivitas.
Jika kamu tertarik pada sisi keuangan protokol, ada juga platform yang menyajikan data seperti pendapatan, biaya, dan aktivitas pengguna dalam format mirip laporan keuangan. Ini berguna untuk memahami apakah protokol menghasilkan fee yang signifikan dan seberapa aktif dipakai oleh komunitas.
Untuk pembaruan teknis, kamu bisa merujuk ke dokumentasi resmi dan repositori kode yang biasa diakses melalui situs pengembang. Di sana, kamu akan menemukan penjelasan rinci tentang arsitektur Euler v2, cara kerja vault, dan berbagai komponen lain. Sementara itu, untuk kabar terkini dan pengumuman, akun X resmi dan server Discord Euler menjadi sumber utama informasi.
Dengan memanfaatkan semua sumber ini, kamu bisa membangun pandangan sendiri tentang kondisi Euler, tanpa harus bergantung pada satu artikel atau satu opini saja. Di tahap ini, kamu sudah punya gambaran yang cukup lengkap untuk menilai posisi Euler di ekosistem DeFi.
Kesimpulan
Euler Finance adalah contoh menarik dari bagaimana sebuah protokol DeFi bisa jatuh, bangkit, dan kemudian bertransformasi mengikuti kebutuhan pasar. Dari permulaan sebagai protokol lending dengan permission less listing, Euler mengalami insiden besar pada 2023 yang menguji kepercayaan komunitas. Namun, melalui perombakan arsitektur dan penguatan keamanan, lahirlah Euler v2 yang memposisikan diri sebagai credit layer modular untuk keuangan onchain.
Di 2025, data menunjukkan bahwa pendekatan baru ini mendapatkan sambutan positif. TVL yang menembus miliaran dolar, nilai pinjaman aktif yang besar, serta pertumbuhan yang cepat memberi sinyal bahwa banyak pihak melihat nilai di dalam ekosistem ini. Di saat yang sama, puluhan audit dan upaya manajemen risiko menunjukkan bahwa tim Euler berusaha menjawab kekhawatiran yang muncul dari insiden masa lalu.
Bagi kamu yang ingin memahami DeFi lebih dalam, Euler bisa menjadi studi kasus yang lengkap. Di satu sisi, ia menunjukkan potensi inovasi ketika lending tidak lagi dipandang sebagai satu pool besar, tetapi sebagai jaringan vault yang bisa disusun sesuai kebutuhan. Di sisi lain, ia juga mengingatkan bahwa risiko smart contract, volatilitas pasar, dan hubungan lintas protokol tetap harus diperhitungkan.
Pada akhirnya, apakah kamu tertarik memakai Euler sebagai pengguna, mengkaji EUL sebagai aset, atau hanya menjadikannya bahan belajar, pemahaman yang utuh tentang konsep, data, dan risiko akan membuat kamu berada di posisi yang lebih siap dalam mengambil keputusan.
Itulah informasi menarik tentang Euler Finance yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel populer Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Staking/Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apa itu Euler Finance dan siapa yang cocok menggunakannya?
Euler Finance adalah protokol lending non-kustodial di jaringan Ethereum yang menggunakan arsitektur modular berbasis vault. Protokol ini memungkinkan pengguna untuk meminjamkan dan meminjam aset kripto dengan parameter risiko yang bisa disesuaikan per vault. Euler cocok untuk kamu yang sudah memahami dasar-dasar DeFi dan ingin mengakses layanan lending yang lebih fleksibel, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari tim proyek yang ingin membangun produk di atas infrastruktur ini.
2. Mengapa Euler Finance kembali populer di 2025?
Euler kembali populer karena kombinasi beberapa faktor. Pertama, peluncuran Euler v2 dengan arsitektur modular menarik perhatian developer dan pengguna yang membutuhkan fleksibilitas lebih tinggi. Kedua, data onchain menunjukkan lonjakan TVL dan nilai pinjaman aktif hingga miliaran dolar, yang menjadi tanda kuatnya adopsi. Ketiga, banyak media dan analis DeFi kembali mengulas Euler sebagai contoh protokol yang berevolusi setelah insiden besar, sehingga minat pencarian dan diskusi di komunitas ikut meningkat.
3. Seberapa aman menggunakan Euler Finance?
Tidak ada protokol DeFi yang benar-benar bebas risiko, tetapi Euler v2 menunjukkan komitmen kuat terhadap keamanan. Protokol ini telah menjalani banyak audit dari berbagai firma keamanan dan mengeluarkan biaya signifikan untuk menguji dan memperbaiki desainnya. Arsitektur modular juga membantu membatasi dampak jika terjadi masalah di satu vault. Meski begitu, risiko smart contract, likuidasi, dan interaksi lintas protokol tetap ada. Kamu sebaiknya hanya menggunakan dana yang siap kamu tanggung resikonya dan selalu memahami mekanisme yang kamu gunakan.
4. Apa fungsi utama token EUL dalam ekosistem Euler?
Token EUL berfungsi terutama sebagai token tata kelola di ekosistem Euler. Dengan memegang EUL, kamu dapat berpartisipasi dalam voting yang mempengaruhi arah perkembangan protokol, seperti perubahan parameter risiko, penyesuaian fitur, atau kebijakan lain yang terkait. Di luar fungsi governance, EUL juga diperdagangkan di pasar dan memiliki dinamika harga tersendiri, tetapi peran utamanya tetap berkaitan dengan pengambilan keputusan di dalam protokol.
5. Apa saja risiko yang perlu kamu ketahui sebelum menggunakan Euler?
Ada beberapa jenis risiko yang perlu kamu pahami. Risiko smart contract muncul jika terdapat bug atau kelemahan di kode yang belum terdeteksi, seperti yang pernah terjadi di insiden 2023. Risiko pasar dan likuidasi muncul ketika harga aset bergerak tajam dan posisi kamu tidak lagi memenuhi syarat jaminan minimum. Risiko sistemik dan lintas protokol muncul ketika ada insiden di protokol lain yang terhubung secara langsung atau tidak langsung dengan posisi kamu. Memahami setiap jenis risiko ini akan membantu kamu menentukan seberapa besar eksposur yang nyaman untuk kamu ambil.
6. Bagaimana cara mengecek data Euler yang akurat?
Kamu bisa memanfaatkan beberapa jenis sumber. Untuk melihat TVL, nilai pinjaman yang sedang berjalan, dan statistik agregat lainnya, gunakan dashboard analitik DeFi yang menyediakan data Euler v2. Untuk informasi seputar harga dan kapitalisasi pasar token EUL, kamu bisa merujuk ke situs agregator data aset kripto. Jika ingin memahami detail teknis dan pembaruan fitur, gunakan dokumentasi resmi, repository kode, dan pengumuman di kanal resmi seperti X dan Discord. Dengan menggabungkan semua sumber ini, kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh tentang kondisi Euler sebelum mengambil keputusan apa pun.






Polkadot 8.79%
BNB 0.53%
Solana 4.77%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.75%
Polygon Ecosystem Token 2.10%
Tron 2.85%
Pasar


