Sentimen pasar kembali memanas setelah tanda-tanda perubahan likuiditas global mulai muncul menjelang keputusan suku bunga The Fed pada 10 Desember 2025.
Di tengah tekanan makro AS yang masih kuat, analis melihat peluang rebound bagi Bitcoin (BTC) seiring potensi pelonggaran kondisi pendanaan dan proyeksi stimulus ekonomi untuk dua tahun ke depan.
Tekanan Makro AS Masih Dominan Menahan Harga Bitcoin
Bitcoin sempat melemah sejak awal Oktober, dan pergerakan ini bukan sekadar respons terhadap kebijakan The Fed. Sejumlah indikator makro menunjukkan pelemahan ekonomi AS yang lebih luas.
Aktivitas pengangkutan barang melambat, pasar perumahan terus kehilangan momentum, dan banyak perusahaan menghadapi arus kas yang semakin ketat.
Tekanan di sektor otomotif dan real estat juga menambah kerentanan, terutama bagi bank-bank regional yang menopang pembiayaan di kedua industri tersebut.
Kondisi ini mendorong investor mengurangi eksposur ke aset berisiko, membuat pasar crypto ikut bergerak defensif.
Meskipun begitu, arah kebijakan The Fed tetap menjadi variabel yang diperhatikan menjelang FOMC Desember 2025.
Baca juga berita berikutnya: Trump Siapkan Tarif 500%, Bitcoin Terancam Jatuh Lebih Dalam?
Likuiditas Mulai Longgar Saat Fed Batasi Penyusutan Neraca
Salah satu faktor utama yang mengubah dinamika pasar adalah rencana The Fed untuk menghentikan penurunan aset di neraca bank sentral pada batas sekitar US$6,5 triliun.
Keputusan ini berpotensi menstabilkan likuiditas keuangan, terutama jika dikombinasikan dengan operasi Repo yang menyuntikkan cash ke sistem perbankan tanpa memperbesar neraca secara langsung.
Langkah ini biasanya mendukung pergerakan aset yang sensitif terhadap likuiditas, termasuk Bitcoin.
Di saat yang sama, penguatan dolar AS yang menekan BTC selama beberapa minggu terakhir diperkirakan mulai mereda seiring perubahan kebijakan ini.
Bitcoin historisnya menunjukkan korelasi terbalik dengan indeks dolar (DXY), sehingga stabilisasi likuiditas memberi ruang bagi pemulihan.

Sumber Gambar: TradingView via Cointelegraph
Prospek 2026 Jadi Penopang Sentimen Investor
Selain perubahan likuiditas jangka pendek, pandangan jangka menengah juga mulai diperhitungkan.
Presiden Trump telah meminta Departemen Keuangan menyiapkan rencana stimulus bagi rumah tangga berpendapatan rendah yang direncanakan untuk awal 2026.
Pelonggaran tarif impor secara bertahap juga berpotensi menurunkan tekanan inflasi, memberi ruang lebih besar bagi kebijakan moneter yang akomodatif.
Kombinasi faktor ini menjadi alasan mengapa sebagian analis menilai Bitcoin bisa memasuki fase pemulihan lebih kuat dalam beberapa kuartal ke depan.
Meski begitu, risiko tetap ada. Kondisi fiskal AS akan kembali mengetat ketika kebijakan besar seperti One Big Beautiful Bill Act mulai berlaku pada tahun yang sama.
Namun untuk saat ini, pasar lebih banyak menimbang potensi aliran likuiditas yang kembali masuk sebelum tekanan fiskal meningkat lagi.
Baca selanjutnya: Whale Borong Bitcoin Saat Extreme Fear Meledak, Ada Tanda Rebound?
Sentimen Pasar Mulai Mencari Arah Jelang FOMC

Sumber Gambar: CME FedWatc Tool
Ketidakpastian menjelang keputusan The Fed membuat trader terbagi antara ekspektasi pemangkasan suku bunga 0,25% atau mempertahankan level saat ini di kisaran 4%.
Tarik-menarik ini menciptakan volatilitas di pasar crypto, tetapi juga membuka peluang pembalikan arah jika proyeksi likuiditas terkonfirmasi.
Dengan job market yang melemah dan inflasi yang belum sepenuhnya jinak, ruang manuver The Fed makin terbatas.
Ketika likuiditas kembali ke pasar, aset dengan pasokan terbatas seperti Bitcoin sering mendapat dorongan lebih cepat dibanding aset berisiko lainnya.
Kesimpulan
Kondisi makro AS masih menjadi ancaman bagi pasar crypto, tetapi perubahan likuiditas global dan potensi stimulus ekonomi memberi alasan bagi analis untuk melihat peluang rebound Bitcoin.
Dengan pasar memasuki periode keputusan penting The Fed, arah BTC pada beberapa minggu mendatang kemungkinan besar ditentukan oleh kombinasi kebijakan moneter, dolar AS, dan sentimen risiko global.
FAQ
- Mengapa likuiditas global memengaruhi harga Bitcoin?
Likuiditas menentukan seberapa mudah dana mengalir ke aset berisiko. Saat bank sentral menambah cadangan atau menghentikan pengetatan, investor lebih berani masuk ke aset seperti Bitcoin yang sensitif terhadap perubahan arus modal. - Apa hubungan The Fed dengan pergerakan BTC?
Kebijakan suku bunga dan neraca The Fed memengaruhi dolar AS, pendanaan bank, dan selera risiko. Bitcoin cenderung menguat saat suku bunga turun dan likuiditas melonggar, serta melemah ketika pasar memasuki fase risk-off. - Kenapa Bitcoin melemah sejak awal Oktober?
Selain faktor The Fed, pelemahan disebabkan melambatnya aktivitas ekonomi AS, perumahan melemah, tekanan sektor otomotif, dan arus kas perusahaan yang ketat. Kombinasi ini mendorong investor menghindari aset berisiko. - Apakah stimulus 2026 akan berdampak langsung ke pasar crypto?
Tidak langsung, tetapi stimulus meningkatkan daya beli konsumen dan mendorong aktivitas ekonomi. Dalam historinya, kebijakan ekspansif seperti ini sering memperbaiki kondisi likuiditas yang pada akhirnya mendukung permintaan terhadap aset digital. - Apa yang harus diperhatikan investor menjelang keputusan The Fed?
Investor biasanya memantau peluang pemangkasan suku bunga, arah penguatan atau pelemahan dolar AS, operasi Repo, dan sinyal laju inflasi. Faktor-faktor ini biasanya menentukan arah pasar crypto dalam jangka pendek.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Cointelegraph – Bitcoin recovery expected as liquidity conditions change, but US macro remains a threat, diakses pada 19 November 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini





Pasar
