Pasar kripto memasuki fase kepanikan setelah Bitcoin sempat jatuh di bawah US $90,000 pada Selasa. Penurunan ini membuat Bitcoin menghapus seluruh keuntungan tahunannya, sebuah kejadian yang berbanding terbalik dengan performa kuatnya sepanjang 2025.
Kapitalisasi pasar kripto global kini berada di ambang penurunan ke bawah US $3 triliun, level kritis yang memperlihatkan hilangnya keyakinan investor. Situasi ini memunculkan pertanyaan besar: apakah crypto winter sudah di depan mata?
Penurunan Tajam Dorong Kekhawatiran Soal Crypto Winter
Data terbaru menunjukkan pasar kripto tidak hanya takut tetapi sudah mulai panik. Selain Bitcoin, altcoin besar juga mengalami koreksi signifikan, memperlihatkan lemahnya likuiditas dan meningkatnya aksi jual.
Penurunan ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global dan spekulasi mengenai keputusan suku bunga Federal Reserve. Investor cenderung menghindari aset berisiko ketika indikator ekonomi melemah.
Dalam kondisi seperti ini, beberapa analis menilai tren bearish lebih dominan daripada potensi pemulihan jangka pendek. Namun mereka menegaskan bahwa ini belum sepenuhnya memenuhi definisi crypto winter.
Baca juga: Likuiditas Global Berubah, Analis Lihat Peluang Rebound Bitcoin (BTC)
Pandangan Analis: Ada yang Tenang, Ada yang Waspada
Analis dari Bitwise, Danny Nelson, menyebut bahwa penurunan saat ini lebih dipengaruhi faktor makro dibandingkan masalah fundamental. Ia menegaskan bahwa kondisi industri justru lebih kuat dari sebelumnya, terutama berkat adopsi institusional dan regulasi yang semakin jelas.
Peneliti HashKey, Tim Sun, mengakui bahwa Bitcoin dan altcoin sudah masuk fase bear market. Meski begitu, ia menilai risiko crypto winter penuh masih belum terlihat karena tidak ada kejadian besar seperti runtuhnya FTX yang mengguncang industri.
Dari sisi likuiditas, Unchained Research melihat faktor berbeda. Mereka menilai keringnya likuiditas global, termasuk dampak dari penutupan sementara pemerintahan AS, menjadi alasan utama harga mudah jatuh.
Koreksi Besar Bitcoin Dinilai Masih Dalam Fase Normal
Alexander Blume dari Two Prime berpendapat bahwa penurunan 25 hingga 30 persen adalah koreksi wajar dalam siklus Bitcoin. Ia mengatakan pergeseran modal dari trader jangka pendek ke holder jangka panjang membantu memperkuat struktur pasar.
Meski demikian, ia memperingatkan bahwa pergerakan harga tidak akan naik secara garis lurus. Pasar tetap membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri setelah koreksi tajam.
James Gernetske dari Exodus menambahkan bahwa prediksi crypto winter sulit dilakukan karena siklus empat tahunan mungkin tidak lagi relevan. Namun ia menilai fundamental kripto saat ini adalah yang terkuat dalam beberapa tahun terakhir.
Apa yang Akan Ditentukan Federal Reserve?
Sebagian besar analis menyoroti keputusan Federal Reserve sebagai faktor paling menentukan dalam jangka pendek. Berdasarkan CME FedWatch, peluang suku bunga dipertahankan tetap berada di angka 53.4 persen, sementara peluang penurunan 25 basis poin berada di 44.6 persen.
Jika kondisi likuiditas memburuk, pasar kripto dapat mengalami tekanan yang lebih berat. Sebaliknya, pelonggaran moneter bisa menjadi katalis awal pemulihan pasar.
Kesimpulan
Pasar kripto berada dalam fase penuh ketidakpastian setelah Bitcoin jatuh di bawah US $90,000 dan kapitalisasi pasar mendekati titik kritis.
Meski beberapa analis menilai ini bukan crypto winter sepenuhnya, risiko tekanan tambahan tetap tinggi, terutama jika kebijakan moneter tidak berpihak pada aset berisiko. Pergerakan dalam beberapa minggu ke depan akan menjadi penentu apakah pasar memasuki musim dingin atau hanya melalui koreksi besar sementara.
FAQ
1. Apa itu crypto winter dalam pasar kripto?
Crypto winter adalah periode panjang saat harga kripto turun signifikan dan aktivitas pasar melemah, mirip resesi pada aset digital.
2. Mengapa Bitcoin turun di bawah US $90,000?
Penurunan terjadi akibat kombinasi tekanan makro, likuiditas yang melemah, dan aksi jual setelah fase bullish panjang.
3. Apakah ini sudah pasti crypto winter?
Belum. Analis menyebut penurunan kali ini lebih condong ke bear market, bukan winter penuh.
4. Apa indikator yang menunjukkan crypto winter?
Harga yang terus turun berbulan-bulan, hilangnya minat publik, runtuhnya proyek besar, dan turunnya aktivitas blockchain.
5. Apa dampak keputusan suku bunga The Fed terhadap kripto?
Jika suku bunga tetap tinggi, likuiditas akan ketat dan harga kripto cenderung tertekan. Penurunan suku bunga bisa mendukung pemulihan.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Alo
Referensi:
ETHNEWS – Ethereum Faces Familiar Compression Pattern as Analysts Spot Signs of a Potential Breakout, diakses pada 19 November 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin





Polkadot 9.04%
BNB 0.45%
Solana 4.76%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.75%
Polygon Ecosystem Token 2.16%
Tron 2.85%
Pasar
