Bitcoin (BTC) kembali menembus area di atas US$90.000, namun data terbaru menunjukkan bahwa kenaikan ini berdiri di atas fondasi yang rapuh.
Tekanan jual dari pelaku besar, likuiditas pasar yang menipis, serta lemahnya permintaan membuat harga BTC dinilai rawan terkoreksi kapan saja.
Tekanan Whale Meningkat di Tengah Naiknya Harga

Sumber Gambar: X.com/CryptoQuant
Meskipun harga BTC bergerak naik lebih dari 24 jam terakhir, data CryptoQuant yang dilansir dari Coindesk menunjukkan lonjakan aktivitas setoran dari pemegang besar.
Nilai rata-rata deposit Bitcoin ke bursa meningkat tajam, menandakan potensi aksi jual dalam skala besar.
Ethereum (ETH) mengikuti pola serupa, dengan rata-rata setoran ETH menyentuh level tertinggi dalam hampir tiga tahun.
Lonjakan inflow ini menambah tekanan pada pasar yang sudah tipis likuiditasnya. Dengan suplai yang mengalir ke bursa lebih cepat daripada kemampuan pasar menyerapnya, risiko koreksi menjadi semakin besar.
Baca juga berita terkait: Bitcoin Dekati Level Kritis Jelang Expiry Raksasa, Apa Dampaknya?
Realized Losses Naik, Sinyal Permintaan Melemah
Data Glassnode yang dikutip Coindesk juga mencatat bahwa realized losses kembali menanjak ke level yang biasanya muncul di fase dasar siklus pasar.
Short-term holder profit and loss ratio juga anjlok, memperlihatkan bahwa banyak investor jangka pendek menjual BTC pada kondisi rugi.
Kondisi ini melengkapi gambaran pasar yang kehilangan momentum beli. Harga memang naik, tetapi permintaan tidak mengimbangi tekanan jual dari arus suplai yang terus bertambah.
Rate-Cut 84% Tidak Cukup Dongkrak Minat

Sumber Gambar: CME FedWatch Tools
Peluang pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) per Desember 2025 mencapai 84,7%. Secara teori, ini memberi angin segar untuk aset berisiko seperti Bitcoin.
Namun pasar menanggapinya dengan dingin. Dua pemangkasan sebelumnya tidak memberikan dorongan signifikan, dan investor takut efek rate cut ketiga berturut-turut akan semakin melemah.
Di sisi lain, ketidakpastian terkait arah kebijakan moneter membuat trader enggan mengambil posisi agresif. Akibatnya, pasar bergerak naik tanpa dukungan fundamental yang cukup kuat.
Sinyal Langka USD Memicu Kekhawatiran Tambahan

Sumber Gambar: X.com/10x_Research
Laporan dari 10x Research menunjukkan munculnya sinyal langka pada dolar AS, kejadian yang hanya muncul lima kali sepanjang sejarah Bitcoin.
Pada periode sebelumnya, sinyal ini selalu diikuti dengan tekanan turun terhadap harga BTC. Anomali ini muncul tepat ketika pasar kripto berharap gejolak likuiditas dapat mereda.
Namun pengalaman historis memperlihatkan bahwa suntikan likuiditas besar, seperti potensi stimulus lebih dari US$600 miliar dari Departemen Keuangan AS, tidak selalu langsung mendorong Bitcoin. Dalam beberapa kasus, BTC justru jatuh terlebih dahulu sebelum pulih.
Baca selanjutnya: Bitcoin di Titik Kritis, Pasar Menanti Sinyal Rate Cut Jelang Akhir Tahun!
Investor Jangka Pendek Tertekan, Jangka Panjang Tetap Tenang
Keadaan semakin kontras antara dua kelompok investor. Short-term holder kini berada di bawah tekanan berat setelah BTC turun di bawah harga rata-rata akuisisi mereka untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.

Sumber Gambar: TradingView via Coinpedia
Melansir dari Coinpedia, kondisi rugi ini disebut dapat memicu potensi likuidasi dan forced selling yang menambah ketidakstabilan pasar.
Sebaliknya, long-term holder masih berada jauh di atas area impas, berkisar US$50.000–US$60.000.
Mereka masih nyaman menahan posisi, sehingga belum terlihat tanda-tanda kapitulasi besar yang biasanya menandai dasar pasar.
Ketidakpastian Politik Ikut Memengaruhi Sentimen

Sumber Gambar: Coinpedia
Dinamika politik di Amerika Serikat ikut memberi tekanan tambahan pada sentimen pasar. Data historis Federal Funds Effective Rate menunjukkan bahwa suku bunga acuan AS masih berada di zona tinggi setelah melalui siklus pengetatan agresif sejak 2022.
Dampaknya, likuiditas pasar belum sepenuhnya pulih meskipun Federal Reserve mulai memasuki fase pemangkasan suku bunga.
Dalam kondisi seperti ini, arah kebijakan Fed menjadi semakin sensitif terhadap faktor politik. Laporan terbaru menyebut bahwa pemerintahan Trump tengah mempertimbangkan perubahan komposisi internal Federal Reserve untuk mempercepat pelonggaran moneter.
Meski langkah tersebut dapat memberi dorongan likuiditas yang positif dalam jangka panjang, ketidakpastian jangka pendek justru menahan minat risiko dan membuat pasar tetap berhati-hati.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, rally Bitcoin menuju area US$90.000 lebih banyak ditopang oleh teknikal harga daripada fundamental pasar.
Tekanan jual dari whale, likuiditas yang menipis, anjloknya permintaan, serta sinyal makro yang belum solid membuat kenaikan ini dinilai rapuh.
Hingga tekanan suplai mereda dan likuiditas pasar kembali menguat, potensi koreksi masih membayangi pergerakan BTC dalam jangka pendek.
FAQ
- Mengapa likuiditas penting dalam pergerakan harga Bitcoin?
Likuiditas menentukan seberapa mudah pasar menyerap order jual dan beli. Saat likuiditas tipis, sedikit tekanan jual bisa menyebabkan harga turun tajam, sementara kenaikan harga tidak selalu menggambarkan adanya permintaan kuat. - Apa dampak whale mengirim BTC ke bursa?
Setoran besar ke bursa biasanya menandakan niat untuk menjual. Jika volume deposit meningkat, tekanan jual bisa bertambah dan memicu penurunan harga, terutama ketika permintaan sedang melemah. - Mengapa short-term holder berpengaruh terhadap volatilitas BTC?
Short-term holder sering menjadi sumber tekanan jual ketika harga turun di bawah rata-rata pembelian mereka. Kondisi rugi membuat mereka lebih cepat panik atau terkena likuidasi, sehingga meningkatkan volatilitas. - Apakah potensi rate cut bisa memulihkan harga Bitcoin?
Tidak selalu. Meskipun rate cut biasanya positif untuk aset berisiko, dampaknya bisa melemah jika pasar sudah beberapa kali menerima pemangkasan beruntun atau jika trader melihat ketidakpastian makro masih tinggi. - Apa itu sinyal USD langka yang disebutkan analis?
Ini adalah indikator pergerakan dolar AS yang jarang muncul dan historisnya sering diikuti penurunan harga Bitcoin. Sinyal ini menunjukkan kekuatan dolar, yang biasanya membuat aset berisiko seperti BTC terseret turun.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini, #Berita The Fed





Polkadot 8.92%
BNB 0.44%
Solana 4.80%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.51%
Polygon Ecosystem Token 2.10%
Tron 2.85%
Pasar


