Bitcoin Rebound Tipis Tapi Data On-Chain Kompak Tunjukkan Pola Bearish

Bitcoin (BTC) tercatat bergerak di atas US$92.000 setelah rebound tipis pekan ini. Namun di balik kenaikan singkat tersebut, sejumlah indikator on-chain justru menunjukkan konsfirmasi pola bearish yang semakin kuat. 

Data terbaru dari CryptoQuant memperlihatkan bahwa struktur pasar saat ini lebih mirip fase distribusi pada puncak siklus, bukan awal pemulihan baru.

Perbedaan ini menjadi kontras dengan narasi bullish yang kembali digaungkan beberapa tokoh pasar, termasuk Tom Lee dan Arthur Hayes. 

Keduanya meyakini Bitcoin bisa menguat signifikan hingga akhir tahun. Namun data teknikal dan on-chain memaparkan kondisi yang jauh lebih berhati-hati. 

Ketika harga memantul, indikator likuiditas, aktivitas jaringan, hingga permintaan sebenarnya bergerak ke arah yang berlawanan.

 

Indikator On-Chain Berbalik Merah Sejak Pertengahan 2025

 

 

Model Bull Score CryptoQuant menunjukkan perubahan mencolok. Selama fase bullish di awal 2025, hampir seluruh komponen (valuasi, permintaan, aktivitas jaringan, dan kekuatan likuiditas stablecoin) berada di zona hijau. 

Namun sejak pertengahan 2025, peta indikator perlahan berubah menjadi merah. Beberapa metrik utama juga ikut menguatkan sinyal negatif. 

MVRV Z-score kini berada di zona panas, mencerminkan kondisi valuasi yang semakin jenuh. Aktivitas jaringan mengalami penurunan bertahap, menunjukkan minat pengguna yang melemah. 

Likuiditas stablecoin sebagai bahan bakar utama pasar juga turun, mengindikasikan dorongan beli yang tidak lagi solid.

Perubahan serempak ini mengingatkan pada pola awal downtrend 2022, ketika harga masih terlihat kuat tetapi fundamental on-chain sudah bergeser ke mode defensif.

 

Baca berikutnya: Michael Saylor Blak-Blakan Ungkap Kapan MicroStrategy Lepas Bitcoin

 

Bull Score Jatuh ke Kisaran 20–30, Masuk Zona Bearish Dalam

 

 

Indikator Bull Score yang sebelumnya bertahan di atas 60 pada paruh pertama tahun ini mulai turun tajam sejak Agustus. 

Skor jatuh di bawah 40 pada Oktober 2025 dan bertahan datar hingga November 2025 meski volatilitas harga sempat meningkat. 

Pembacaan terbaru berada di kisaran 20–30, yang menandakan kondisi bearish yang lebih dalam.

Pemetaan Bull Score terhadap harga memperlihatkan transisi yang konsisten dari sinyal hijau ekstra bullish di awal tahun menuju dominasi merah pada September hingga November. 

Bahkan kenaikan menuju US$92.000 tetap diklasifikasikan sebagai rally dalam zona bearish, bukan pembalikan tren.

 

Momentum Pasar Tak Mendukung Kenaikan

Indikator momentum turut memperkuat gambaran pelemahan. RSI bertahan di sekitar 50, menunjukkan pasar tidak memiliki dorongan beli yang meyakinkan. 

 

 

Chaikin Money Flow (CMF) tetap negatif sepanjang bulan, mengindikasikan aliran modal keluar meski harga sempat naik. 

Sementara itu, MACD memang mencetak crossover positif, tetapi histogram justru melemah, menandakan momentum yang rapuh.

Kondisi ini pernah terlihat pada sejumlah rally pendek di fase bear market sebelumnya, di mana kenaikan harga tidak dibarengi penguatan struktur pasar secara menyeluruh.

 

Baca selanjutnya: Streak ETF Berlanjut, Analis Prediksi Bitcoin Bisa Sentuh US$120.000 Bulan Ini

 

Kesimpulan

Kenaikan Bitcoin menuju US$92.000 memberi ruang optimisme jangka pendek, tetapi data on-chain dan momentum teknikal masih menciptakan narasi berbeda. 

Dengan likuiditas stablecoin yang melemah, aktivitas jaringan menurun, serta sinyal bearish yang konsisten di sejumlah indikator utama, pasar tampaknya berada dalam fase konsolidasi ke bawah, bukan awal siklus bullish baru.

Selama pendorong fundamental seperti permintaan baru, aktivitas jaringan, dan arus modal belum kembali menguat, potensi rally berkelanjutan akan tetap terbatas. 

Rebound pekan ini lebih tepat dibaca sebagai pantulan sementara dalam tren bearish yang masih berkembang.

 

FAQ

1. Mengapa data on-chain penting untuk membaca arah tren Bitcoin?
   Data on-chain memberikan gambaran aktivitas jaringan, likuiditas, dan perilaku investor. Ketika indikator seperti MVRV, stablecoin liquidity, dan network activity memburuk, pasar cenderung bergerak menuju siklus bearish meski harga sementara naik.
2. Apa arti Bull Score CryptoQuant bagi pergerakan harga?
   Bull Score mengukur kombinasi valuasi, permintaan, dan aktivitas jaringan. Skor yang turun ke rentang 20–30 menandakan fundamental pasar melemah dan risiko bearish meningkat.
3. Apakah rebound Bitcoin ke US$92.000 berarti tren bullish kembali?
   Belum tentu. Rebound tersebut belum didukung indikator momentum seperti RSI, CMF, atau MACD. Jika dorongan beli tidak menguat, kenaikan tersebut hanya bersifat sementara.
4. Mengapa likuiditas stablecoin berpengaruh pada harga Bitcoin?
   Stablecoin adalah sumber daya utama untuk masuk ke pasar aset kripto. Ketika likuiditas stablecoin turun, daya beli melemah, sehingga potensi kenaikan harga juga terbatas.
5. Apakah pola saat ini mirip siklus bearish sebelumnya?
   Ya. Kombinasi penurunan aktivitas jaringan, melemahnya permintaan, dan indikator on-chain yang memburuk serupa dengan pola awal bear market 2022, ketika harga masih terlihat kuat namun struktur pasar sudah melemah.

 

Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.

Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

 

Kontak Resmi Indodax

Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

Author: Fau 

 

  

 

Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini