Penurunan harga Bitcoin (BTC) kembali menyoroti risiko terbesar MicroStrategy, perusahaan publik dengan kepemilikan BTC terbesar di pasar saat ini.
Laporan terbaru Tiger Research mengungkap potensi tekanan besar pada tahun 2028, ketika perusahaan dapat dipaksa menjual sekitar 71 ribu BTC jika gagal melakukan refinancing atas kewajiban konversi yang jatuh tempo.
Tekanan itu muncul dari struktur pendanaan MicroStrategy yang makin kompleks sejak 2024, di mana perusahaan semakin mengandalkan convertible bonds, preferred equity, dan ATM issuance untuk mempercepat akumulasi Bitcoin.
Model ini memperbesar paparan utang dan memindahkan risiko ke periode 2027–2028.
Ambang Risiko Naik ke US$23.000

Sumber Gambar: Tiger Research
Tiger Research menyebut ambang static bankruptcy MicroStrategy kini berada di sekitar US$23.000 pada 2025.
Angka ini melonjak dibanding US$12.000 pada 2023 dan US$18.000 pada 2024. Jika Bitcoin turun di bawah level tersebut, nilai aset perusahaan tidak lagi menutupi liabilitasnya.
Kenaikan ambang risiko ini terjadi karena akumulasi BTC dibiayai utang, bukan arus kas produktif.
Semakin besar leverage, semakin tinggi harga minimum Bitcoin yang dibutuhkan untuk menjaga ekuitas tetap positif.
Baca selanjutnya: Bitcoin Terancam Jatuh ke US $76.000? Ini Level Kritis yang Harus Dipantau!
Risiko Utama Ada di Convertible Bonds
Meski MicroStrategy pernah dikenal dengan penerbitan convertible notes berbiaya rendah, laporan Tiger Research menekankan bahwa persoalannya bukan lagi pada suku bunga atau tenor, melainkan holder put.
Fitur ini memungkinkan pemegang obligasi menagih pelunasan lebih cepat, dan perusahaan tidak bisa menolaknya.
Sebagian besar put option terkonsentrasi di tahun 2028. Jika kondisi pasar melemah, investor berpotensi menuntut pelunasan serentak.
Karena sebagian besar dana dari penerbitan obligasi digunakan untuk membeli Bitcoin, MicroStrategy tidak memiliki sumber kas yang memadai untuk mengantisipasi gelombang penebusan.
Skenario 2028: Potensi Penjualan 71 Ribu BTC

Sumber Gambar: Tiger Research
Jika refinancing gagal pada 2028, laporan memperkirakan MicroStrategy harus menyiapkan dana sekitar US$6,4 miliar untuk memenuhi kewajiban.
Dengan asumsi harga Bitcoin berada di US$90.000, perusahaan diperkirakan harus menjual sekitar 71.000 BTC.
Volume sebesar itu setara 20% hingga 30% dari transaksi spot harian. Penjualan dalam waktu singkat berpotensi menciptakan tekanan harga yang signifikan.
Bahkan, laporan menyebut efeknya dapat berkembang menjadi siklus negatif: penurunan harga menurunkan nilai aset perusahaan sehingga memicu penjualan tambahan.
Baca juga berita terkait: Ethereum Kalahkan Bitcoin, Sinyal Kuat Menuju Rally 20%?
Strategi Preferred Equity Menunda Tekanan, Namun Tidak Menghilangkan Risiko

Sumber Gambar: Tiger Research
Mulai 2025, MicroStrategy beralih pada penerbitan preferred equity dengan dividen sekitar 10%.
Meski terlihat mahal, instrumen ini memungkinkan pembayaran dividen menggunakan saham, sehingga perusahaan bisa menjaga likuiditas tanpa harus melepas Bitcoin.
Namun struktur ini membawa risiko lain, termasuk dilusi saham dan tambahan klaim prioritas terhadap arus kas masa depan.
Kombinasi leverage, preferred equity, dan obligasi konversi inilah yang membuat 2028 menjadi titik pengujian terbesar bagi model pendanaan MicroStrategy.
Kesimpulan
Laporan Tiger Research menegaskan bahwa stabilitas MicroStrategy tidak hanya ditentukan oleh volatilitas harian Bitcoin, tetapi oleh desain struktur pendanangannya.
Perusahaan masih memiliki ruang bertahan dalam jangka pendek, namun 2028 akan menjadi tahun paling krusial.
Kegagalan refinancing atau tekanan pasar yang berkepanjangan dapat memicu aksi jual besar yang berpotensi mengguncang harga Bitcoin dan menciptakan efek berantai.

Artikel ini hasil Kolaborasi antara INDODAX x Tiger Research
FAQ
- Apa yang dimaksud static bankruptcy threshold MicroStrategy?
Ini adalah titik di mana nilai aset Bitcoin perusahaan lebih rendah dari total liabilitasnya. Jika Bitcoin jatuh di bawah batas tersebut, secara akuntansi perusahaan berada pada kondisi insolvensi. - Mengapa tahun 2028 dianggap tahun risiko bagi MicroStrategy?
Karena sebagian besar convertible bonds memiliki holder put di 2028. Pemegang obligasi bisa menagih pelunasan lebih cepat jika kondisi pasar melemah, menciptakan kebutuhan likuiditas besar dalam waktu singkat. - Apakah MicroStrategy benar-benar bisa menjual 71 ribu BTC?
Penjualan itu hanya terjadi jika perusahaan gagal refinancing pada 2028. Perhitungan Tiger Research menunjukkan jumlah tersebut diperlukan untuk menutup kewajiban sekitar US$6,4 miliar. - Apa dampak penjualan 71 ribu BTC terhadap pasar?
Volume itu setara 20%–30% transaksi spot harian. Penjualan mendadak dapat menciptakan tekanan harga signifikan dan memicu siklus negatif jika harga BTC terus turun. - Apakah MicroStrategy masih aman saat ini?
Tiger Research menilai perusahaan relatif stabil dalam jangka pendek berkat struktur pendanaan berlapis. Namun risiko leverage dan jatuh tempo obligasi tetap menjadi faktor penting yang harus dipantau menjelang 2028.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin





Polkadot 9.66%
BNB 0.78%
Solana 4.89%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.22%
Polygon Ecosystem Token 2.16%
Tron 2.84%
Pasar
