Memilih saham yang tepat adalah langkah penting dalam perjalanan menuju tujuan finansial. Keputusan ini bukan hanya berdampak pada potensi keuntungan, melainkan juga pada stabilitas portofolio di tengah fluktuasi pasar.
Investasi saham sendiri merupakan salah satu strategi jangka panjang yang efektif, tetapi memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai analisis fundamental, tren pasar, serta kondisi ekonomi global.
Pada dasarnya, dengan pendekatan yang tepat, saham dapat menjadi alat yang kuat untuk membangun kekayaan secara berkelanjutan.
Mengapa Penting Memilih Saham yang Tepat?
Investasi saham pada dasarnya menawarkan potensi keuntungan yang menarik, tetapi juga memiliki risiko yang tinggi. Karena itu, memilih saham yang tepat menjadi kunci untuk memaksimalkan keuntungan sekaligus meminimalkan kerugian.
Apabila pemilihan saham dilakukan tanpa pertimbangan yang matang maka dampaknya bisa merugikan portofolio secara keseluruhan. Saham yang punya kinerja buruk bisa mengurangi nilai investasi dan memperbesar risiko kerugian dalam jangka panjang.
Untuk menghindari hal tersebut, diperlukan strategi yang terencana dalam memilih saham. Strategi itu meliputi analisis fundamental, pemahaman terhadap kondisi pasar, dan penyesuaian investasi sesuai dengan tujuan finansial dan toleransi risiko masing-masing individu.
Melalui pendekatan yang tepat, kita dapat mengelola portofolio secara optimal dan meningkatkan peluang keberhasilan investasi.
Analisis Fundamental sebagai Dasar
Analisis fundamental adalah pendekatan penting dalam memilih saham yang berfokus pada kinerja keuangan perusahaan, prospek masa depan, dan nilai intrinsik saham.
Pendekatan ini membantu investor memahami apakah suatu saham layak untuk diinvestasikan berdasarkan nilai sebenarnya, bukan hanya harga pasarnya. Berikut ini beberapa indikator penting dalam analisis fundamental.
1. Laporan Keuangan Perusahaan
Mengamati tren pendapatan dan laba adalah langkah awal yang perlu dilakukan sebelum membeli saham untuk investasi jangka panjang.
Kamu dapat memeriksa laporan laba rugi atau keuangan perusahaan untuk melihat kinerja saham yang layak dibeli selama setahun terakhir dan tahun yang sedang berjalan.
Dengan menganalisis data tersebut, kamu dapat menilai apakah tren perkembangan perusahaan yang dipilih untuk investasi menunjukkan potensi sebagai saham yang cocok untuk jangka panjang.
2. Return on Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian investasi dari pemilik saham. ROE menjadi salah satu indikator penting dalam analisis fundamental untuk menentukan saham yang layak untuk investasi jangka panjang.
Sebagai contoh, jika suatu perusahaan menghasilkan keuntungan sebesar Rp1.000 maka laba bersih yang dihasilkan harus minimal 15% atau lebih dalam setahun.
Jika perusahaan memiliki ROE di bawah 15% maka hal itu bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut tidak ideal untuk dijadikan pilihan investasi jangka panjang.
3. Good Corporate Governance (GCG)
Good Corporate Governance (GCG) mengacu pada perusahaan yang dikelola oleh manajemen dengan integritas dan reputasi yang tinggi.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam saham jangka panjang, penting untuk memeriksa rekam jejak perusahaan tersebut, apakah pernah terlibat dalam masalah hukum atau skandal lainnya.
Jika memungkinkan maka pilihlah perusahaan yang sudah menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan pastikan juga untuk memahami arah perkembangan bisnis mereka ke depan.
Baca Juga: Pasar Saham Buka Jam Berapa? Panduan untuk Trader
Pilihan Berdasarkan Sektor dan Indeks
Memilih saham berdasarkan sektor dan indeks yang relevan dapat menjadi strategi awal yang efektif bagi investor. Pendekatan ini memberikan fokus pada area dengan peluang pertumbuhan tinggi sekaligus menjaga stabilitas portofolio.
1. Memilih Sektor dengan Prospek Cerah
Memilih sektor yang tepat adalah langkah penting dalam menentukan kesuksesan investasi jangka panjang. Sektor-sektor seperti teknologi, kesehatan, dan konsumen, misalnya, menunjukkan potensi pertumbuhan yang tinggi di masa depan.
Sektor teknologi, dengan kemajuan dalam kecerdasan buatan, otomatisasi, dan digitalisasi, terus mengalami perkembangan pesat.
Sektor kesehatan juga diprediksi terus berkembang, seiring dengan peningkatan kebutuhan layanan kesehatan dan inovasi dalam bioteknologi.
Sementara itu, sektor konsumen, terutama yang berhubungan dengan barang-barang sehari-hari, tetap stabil bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi.
2. Indeks Saham Unggulan
Agar investasi tetap aman dengan risiko yang terkontrol, pemula disarankan untuk memulai dengan berinvestasi pada saham-saham yang tercatat dalam indeks LQ45 atau IDX30.
Hal itu karena saham-saham yang tergabung dalam indeks ini memiliki tingkat likuiditas yang tinggi dan umumnya didukung oleh perusahaan-perusahaan dengan fundamental yang kuat.
Adapun daftar saham LQ45 dan IDX30 dapat dengan mudah diakses melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham-saham ini juga lebih mudah diprediksi pergerakannya karena volatilitasnya yang cenderung rendah sehingga pemula tidak akan kesulitan dalam melakukan transaksi jual beli saham.
Strategi Praktis Memilih Saham
Memilih saham yang tepat untuk investasi memerlukan pendekatan yang cermat dan terencana. Berikut ini beberapa strategi praktis yang dapat membantu dalam memilih saham yang sesuai dengan tujuan investasi.
1. Dollar Cost Averaging (DCA)
Selain mempelajari analisis, memilih saham untuk investasi jangka panjang juga memerlukan strategi yang tepat, salah satunya adalah dollar cost averaging (DCA).
Pada dasarnya, dollar cost averaging adalah metode investasi rutin dengan jumlah tetap yang dilakukan pada periode tertentu, misalnya setiap bulan.
Dengan menggunakan strategi ini, kamu dapat tetap memilih saham yang cocok untuk investasi jangka panjang meskipun harganya sedang mengalami kenaikan.
Sebaliknya, ketika harga saham turun, kamu juga bisa membeli lebih banyak saham yang potensial untuk jangka panjang dengan harga yang lebih murah.
2. Menggunakan Screener Saham
Screener saham merupakan alat yang berguna untuk memfilter saham berdasarkan kriteria tertentu seperti valuasi atau kapitalisasi pasar. Alat ini mempermudah pencarian saham yang sesuai dengan tujuan investasi.
Kamu bisa memanfaatkan alat screener ini untuk memfilter saham berdasarkan kriteria tertentu, seperti valuasi, potensi pertumbuhan, dan stabilitas keuangan.
3. Membeli saat Harga Turun
Bagi pemula, membeli saham yang diinginkan saat harga sedang turun adalah strategi yang sangat disarankan. Dengan pendekatan ini, rasa aman dalam berinvestasi dapat tercapai sehingga kamu bisa lebih tenang dalam mengambil keputusan.
Di samping itu, terdapat potensi keuntungan yang lebih besar, utamanya dari Capital Gain, yang akan muncul ketika harga saham kembali naik sehingga memberikan selisih harga yang menguntungkan bagi investor.
Perhatikan Ciri-ciri Saham yang Baik
Ketika memilih saham, terdapat sejumla faktor yang bisa menjadi indikasi bahwa saham tersebut patut dipertimbangkan untuk dibeli, antara lain sebagai berikut.
1. Valuasi yang Rasional
Saham dengan harga yang sebanding dengan pendapatannya (P/E ratio) biasanya lebih menarik sebab menunjukkan bahwa harga saham itu tidak terlalu tinggi ketimbang laba yang dihasilkan oleh perusahaan.
2. Dividen yang Konsisten
Perusahaan yang rutin memberikan dividen menandakan bahwa mereka memiliki keuntungan yang stabil dan peduli terhadap kesejahteraan para pemegang saham.
3. Beta Saham
Beta saham menggambarkan seberapa besar volatilitas saham ketimbang pasar secara keseluruhan. Saham dengan beta rendah cenderung lebih stabil meski potensi pertumbuhannya dapat lebih terbatas.
Baca Juga: Pajak Trading Saham: Contoh Kasus dan Cara Menghitungnya
Langkah Awal untuk Pemula
Bagi kamu yang baru memulai investasi saham, ada beberapa langkah dasar yang perlu dipahami agar proses investasi berjalan dengan lebih lancar dan terarah, di antaranya sebagai berikut.
1. Memahami Dasar-dasar Investasi Saham
Bagi pemula yang baru mulai terjun ke pasar saham, sangat penting untuk memiliki pemahaman dasar agar tidak terjebak dalam investasi yang salah.
Meskipun banyak yang perlu dipelajari, memahami dunia saham sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Proses pembelajaran awal mungkin terasa menantang, tetapi seiring berjalannya waktu, kamu akan semakin terbiasa.
Langkah pertama adalah mempelajari pengertian saham dan istilah-istilah teknis lainnya. Hal ini akan memudahkan kamu mengikuti seminar atau membaca buku sehingga lebih memahami materi yang disampaikan.
Saham sendiri merupakan bukti kepemilikan modal di suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat dua cara utama investor memperoleh keuntungan dari saham:
- Dividen, yang diperoleh dari sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham berdasarkan porsi kepemilikan.
- Capital Gain, yang berasal dari selisih harga jual saham yang lebih tinggi dibandingkan harga beli.
Dengan pengetahuan dasar ini, diharapkan investor pemula bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi saham.
2. Menentukan Tujuan Finansial
Menetapkan tujuan finansial sangat penting dalam investasi saham. Tujuan ini akan membantu kamu tetap fokus dan terarah. Sebelum memulai, tentukan terlebih dahulu jangka waktu yang sesuai dengan tujuan tersebut.
Secara umum, jangka waktu investasi dibagi menjadi tiga kategori: pendek, menengah, dan panjang.
Contohnya, jika tujuan kamu adalah dana pensiun, sebaiknya pilih saham dari perusahaan dengan fundamental yang kuat dan rekam jejak yang baik dalam jangka panjang.
Dengan pendekatan ini, saham bisa menjadi pilihan tepat untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang.
3. Memilih Perusahaan Sekuritas
Untuk berinvestasi saham, kamu perlu membuka rekening efek di perusahaan sekuritas. Rekening ini digunakan untuk menyetor dana yang akan diinvestasikan. Setiap perusahaan sekuritas memiliki biaya transaksi yang berbeda, baik untuk jual maupun beli saham.
Bagi pemula yang memiliki dana terbatas, memilih sekuritas dengan biaya transaksi rendah sangatlah bijaksana.
Baca Juga: Apa Bedanya Reksadana dan Saham? Panduan Pemula
Kesalahan yang Harus Dihindari
Saat berinvestasi saham, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemula. Berikut adalah beberapa kesalahan yang perlu dihindari saat berinvestasi saham.
1. Membeli Saham hanya karena Populer atau sedang Tren
Bergabung dengan tren investasi bisa menguntungkan, tetapi hanya membeli saham karena banyak orang membicarakannya tanpa melakukan riset bisa berisiko.
2. Mengabaikan Analisis Fundamental dan Memilih Berdasarkan Spekulasi
Berinvestasi berdasarkan spekulasi tanpa memahami kondisi keuangan dan potensi perusahaan dapat menyebabkan kerugian.
3. Tidak Memahami Risiko di Balik Saham Murah
Saham murah kerap kali tampak menarik, tetapi bisa jadi memiliki fundamental yang lemah. Penting untuk memahami risiko yang terkait sebelum membeli saham dengan harga rendah.
Kesimpulan
Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang Rahasia Cara Melihat Saham yang Bagus untuk Jangka Panjang untuk Pemula yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy.
Sebagai kesimpulan, analisis yang mendalam dan strategi yang terencana adalah kunci untuk memilih saham yang tepat.
Pemahaman yang kuat terhadap pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan saham dapat memberikan keuntungan yang lebih maksimal bagi investor.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap calon investor untuk memulai perjalanan investasi mereka dengan langkah yang bijak dan penuh pertimbangan.
Sebagai informasi tambahan, INDODAX akan segera meluncurkan opsi investasi baru berupa saham-saham dari Amerika Serikat (AS).
Fitur terbaru ini memungkinkan kamu untuk tidak hanya memperluas portofolio dengan aset kripto, tetapi juga mengakses lebih dari 50 saham AS, semuanya melalui satu akun yang terintegrasi di platform INDODAX.
FAQ
1.Apa saja indikator penting dalam memilih saham untuk investasi jangka panjang?
Indikator penting meliputi analisis laporan keuangan perusahaan (pendapatan dan laba bersih), Return on Equity (ROE) minimal 15%, dan Good Corporate Governance (GCG) untuk memastikan perusahaan dikelola dengan baik.
2.Bagaimana cara memulai investasi saham bagi pemula?
Pemula dapat memulai dengan memahami dasar-dasar investasi saham, menentukan tujuan finansial (jangka pendek/panjang), memilih perusahaan sekuritas yang terpercaya, dan berinvestasi di saham-saham indeks LQ45 atau IDX30.
3.Apa itu strategi Dollar Cost Averaging (DCA) dalam investasi saham?
DCA adalah strategi investasi dengan cara membeli saham secara rutin dengan jumlah tetap, terlepas dari fluktuasi harga, untuk mengurangi risiko dan membangun portofolio jangka panjang.
4.Kapan waktu terbaik untuk membeli saham?
Waktu terbaik adalah ketika harga saham perusahaan yang berkualitas sedang terkoreksi atau turun, asalkan fundamental perusahaan tetap kuat dan prospeknya baik.
5.Apa kesalahan umum yang harus dihindari saat memilih saham?
Kesalahan yang harus dihindari meliputi membeli saham hanya karena sedang populer, mengabaikan analisis fundamental, dan memilih saham dengan valuasi murah tanpa mempertimbangkan kualitasnya.