Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, kenapa harga satu aset bisa dianggap murah padahal nilainya tetap turun? Jawabannya bisa jadi karena harga pasar belum sesuai dengan nilai wajarnya—alias fair price.
Buat kamu yang pengen cuan tanpa sekadar ikut-ikutan tren, memahami fair price bisa jadi kunci keputusan investasi yang lebih bijak. Yuk bahas bareng!
Apa Itu Fair Price?
Sebelum kita masuk ke cara menghitung atau membandingkan fair price, penting untuk memahami dulu apa sebenarnya arti dari istilah ini.
Fair price adalah harga yang dianggap wajar untuk suatu aset berdasarkan berbagai faktor, seperti nilai intrinsik, kinerja keuangan, hingga sentimen pasar. Istilah ini banyak dipakai dalam dunia saham, properti, dan kripto untuk menggambarkan harga yang “adil”—baik bagi pembeli maupun penjual.
Fair price berbeda dari harga acak yang terbentuk karena hype atau FOMO. Ia didasarkan pada logika dan data, bukan emosi pasar semata.
Perbedaan vs Market Price vs Intrinsic Value
Untuk memperjelas pemahaman kita, sekarang kita bahas perbedaan fair price dengan istilah lain yang sering bikin bingung dalam analisis nilai aset.
Aspek | Fair Price | Market Price | Intrinsic Value |
Definisi | Harga wajar menurut analisis | Harga aktual di pasar | Nilai sejati berdasar fundamental |
Penentu | Data, model valuasi, rasio | Supply & demand, sentimen pasar | Kinerja bisnis, arus kas, aset |
Bisa berubah cepat? | Tidak terlalu (relatif stabil) | Sangat cepat berubah | Relatif stabil (jangka panjang) |
Tujuan | Panduan beli/jual yang masuk akal | Representasi kondisi pasar real | Estimasi nilai sejati jangka panjang |
Contoh: Harga pasar kripto ketika harga Bitcoin bisa Rp950 juta, tapi fair price-nya Rp1 miliar berdasarkan volume, adopsi, dan hash rate.
Faktor-Faktor Penentu Fair Price
Setelah tahu perbedaan istilahnya, sekarang kita masuk ke apa saja faktor yang menentukan fair price.
Fair price nggak muncul dari langit. Ada berbagai indikator yang jadi pertimbangannya:
- Kinerja Keuangan: Laba bersih, margin operasional, arus kas
- Proyeksi Pertumbuhan: Potensi ekspansi dan inovasi produk
- Kondisi Industri: Posisi kompetitif dan tren pasar
- Sentimen Makroekonomi: Inflasi, suku bunga, dan geopolitik
- Data On-Chain (untuk kripto): Volume transaksi, active addresses, developer activity
Semua faktor ini akan dimasukkan dalam model penilaian tertentu, misalnya discounted cash flow (DCF) atau rasio NVT untuk kripto.
Baca juga artikel terkait: Cara Baca Data On-Chain & Prediksi Harga Kripto
Bagaimana Cara Menentukan Fair Price di Kripto?
Nah, khusus di dunia kripto, menentukan fair price punya tantangan tersendiri karena sifatnya yang sangat volatil. Tapi tenang, ada beberapa cara yang bisa kamu pakai untuk memperkirakan harga wajarnya.
- NVT Ratio: Mirip dengan PER di saham. Semakin rendah, makin undervalued.
- Realized Cap vs Market Cap: Untuk mengukur distribusi nilai nyata.
- Developer Activity: Tingkat pengembangan proyek bisa mencerminkan nilai masa depan.
- On-chain Metrics: Seperti active wallet, volume harian, staking ratio.
Misalnya, token XYZ punya market cap Rp2 triliun tapi volume transaksi dan pengguna aktif sangat tinggi. Bisa jadi fair price-nya di atas harga pasar saat ini.
Berikut ilustrasi perbandingan antara fair price dan harga pasar dari beberapa token secara historis:

Sumber Gambar: Chat Ai.
Studi Kasus: Fair Price Token LINK & ADA
Biar makin kebayang aplikasinya, yuk kita lihat contoh nyata bagaimana fair price bisa berbeda dari harga pasar.
1.LINK (Chainlink)

Sumber Gambar: CMC
- Harga pasar (30 Mei 2025): Rp237.138,69
- Volume 24 jam: Rp9,85T (+43,68%)
- Kapitalisasi pasar: Rp155,82T
- Fair price estimasi: Rp260.000 – Rp270.000 (berdasarkan adopsi proyek oracle, volume tinggi, dan posisi pasar top-15 di website CMC)
2.ADA (Cardano)

Sumber Gambar: CMC
- Harga pasar (30 Mei 2025): Rp11.436,92
- Volume 24 jam: Rp15,17T (+37,42%)
- Kapitalisasi pasar: Rp404,15T
- Fair price estimasi: Rp10.000 – Rp12.000 (dilihat dari tren aktivitas stagnan meski volume besar, serta profil adopsi teknologi yang belum signifikan dibanding kompetitor)
Data di atas hanya contoh ilustratif untuk menunjukkan bagaimana analisis fair price bisa memengaruhi keputusan investasi.
Kesalahan Umum dalam Menilai Fair Price
Namun meskipun sudah tahu cara menentukannya, masih banyak investor yang melakukan kesalahan saat menilai fair price. Apa saja contohnya?
- Menganggap fair price = harga target jangka pendek
- Terlalu percaya pada angka dari influencer tanpa analisis
- Lupa mempertimbangkan sentimen pasar dan likuiditas
Hasilnya? Keputusan beli/jual jadi bias dan potensi cuan malah melayang.
Kenapa Penting Memahami Fair Price Sebelum Investasi?
Nah, setelah memahami konsep dan kesalahannya, kamu mungkin bertanya-tanya: emang sepenting itu ya memahami fair price?
Jawabannya: iya, penting banget! Ini alasannya:
- Menghindari beli di harga yang overvalued
- Membantu menentukan strategi hold atau cut loss
- Dasar untuk mengenali aset yang undervalued
- Lebih percaya diri saat menghadapi volatilitas
Dengan memahami fair price, kamu nggak gampang terbawa arus. Kamu bisa jadi investor yang lebih strategis.
Kesimpulan
Akhirnya, kita sampai di ujung pembahasan. Sekarang kamu udah tahu kalau fair price bukan sekadar angka teori. Ia adalah alat bantu penting untuk menentukan apakah suatu aset layak dibeli atau justru terlalu mahal. Di dunia kripto yang cepat berubah, punya pemahaman soal harga wajar bisa jadi senjata rahasia buat kamu.
Jadi, sebelum FOMO beli token yang lagi hype, coba cek dulu: harganya beneran murah, atau cuma kelihatan murah?
Itulah informasi menarik tentang fair price adalah harga wajar dalam trading yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1.Apa beda fair price dan harga pasar?
Fair price adalah nilai teoritis yang wajar, sedangkan harga pasar adalah harga aktual di bursa.
2.Bagaimana cara mengetahui fair price aset kripto?
Gunakan analisis fundamental, data on-chain, dan indikator teknikal pendukung.
3.Apakah fair price selalu akurat?
Tidak selalu. Tapi ini bisa menjadi panduan kuat untuk menilai risiko dan potensi cuan dari sebuah aset.
Author: AL