Punya investasi, tetapi masih bingung apakah sudah cuan atau malah rugi? Atau kamu penasaran mana instrumen yang paling menguntungkan di antara semuanya? Di sinilah peran penting Rate of Return (RoR).
RoR adalah cara paling sederhana dan efektif untuk mengukur seberapa besar keuntungan atau kerugian yang kamu hasilkan dari aset apa pun, baik itu saham, kripto, properti, bahkan barang koleksi sekalipun.
Nah, untuk lebih mengenali apa itu Rate of Return (RoR), mari simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Rate of Return?
Rate of Return (RoR) merupakan alat ukur dalam dunia keuangan yang digunakan untuk menunjukkan persentase laba atau rugi yang dihasilkan dari suatu investasi.
Sederhananya, RoR menunjukkan seberapa banyak nilai investasi kamu telah bertambah atau berkurang sejak pertama kali dibeli hingga jangka waktu tertentu.
Secara teknis, RoR dihitung sebagai persentase perubahan nilai investasi, dari saat kamu membelinya hingga menghasilkan arus kas atau dijual kembali.
Saat RoR bernilai positif, berarti investasimu menghasilkan keuntungan. Sebaliknya, jika RoR negatif maka hal itu menandakan adanya kerugian.
Menariknya, RoR bisa diterapkan pada hampir semua jenis aset. Mulai dari saham, obligasi, dan properti, hingga instrumen modern seperti kripto, NFT, bahkan koleksi seni atau barang langka.
Selama aset tersebut dibeli pada waktu tertentu dan memiliki nilai jual atau menghasilkan arus kas di masa depan, maka kamu bisa menghitung RoR-nya.
RoR juga berguna untuk membandingkan performa berbagai jenis investasi. Misalnya kamu ingin tahu mana yang lebih menguntungkan, apakah saham A, obligasi B, atau properti C.
Dengan menghitung dan membandingkan RoR masing-masing, kamu bisa menilai mana yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi dalam jangka waktu yang sama.
Contoh sederhananya begini, yaitu kamu beli Bitcoin (BTC) saat harganya Rp300.000.000. lantas, beberapa bulan kemudian, nilainya naik menjadi Rp360.000.000.
Itu artinya, kamu mendapatkan keuntungan sebesar Rp60.000.000. Jika dihitung secara persentase maka RoR kamu adalah 20% dari modal awal.
Melalui RoR, kamu bisa menilai apakah sebuah investasi sepadan dengan risiko dan waktu yang kamu keluarkan. Tidak heran kalau banyak investor menjadikan RoR sebagai salah satu kompas utama dalam mengambil keputusan finansial.
Baca juga artikel terkait: Memahami Rumus Investasi: Cara Menghitung ROI & CAGR
Rumus dan Cara Menghitung Rate of Return
Menghitung Rate of Return (RoR) sebenarnya cukup sederhana, tetapi sangat penting untuk menilai apakah suatu investasi benar-benar menguntungkan. Rumus dasarnya terlihat seperti ini:
RoR = (Nilai Akhir – Nilai Awal) / Nilai Awal × 100%
Dengan rumus ini, kamu bisa mengetahui persentase perubahan nilai suatu aset, baik itu berupa keuntungan maupun kerugian.
Nilai awal merujuk pada harga saat kamu membeli aset, sementara nilai akhir adalah nilai aset ketika kamu menjualnya atau saat periode investasi berakhir.
Keterangan komponen rumus:
- Nilai Awal: jumlah dana yang digunakan untuk membeli aset pada saat pertama kali investasi dilakukan.
- Nilai Akhir: harga atau nilai aset pada saat dijual atau dinilai kembali.
- Hasilnya: menunjukkan seberapa besar persentase keuntungan (jika positif) atau kerugian (jika negatif) dari investasi tersebut.
Contoh Simulasi Perhitungan
- Aset Kripto (Bitcoin)
Misalkan kamu membeli Bitcoin seharga Rp300.000.000. Beberapa bulan kemudian, harganya naik menjadi Rp360.000.000. Dengan demikian, RoR-nya bisa dihitung sebagai berikut:
RoR = (360.000.000 – 300.000.000) / 300.000.000 × 100% = 20%
Artinya, kamu mendapatkan keuntungan 20% dari modal awal.
- Emas Digital
Kamu membeli emas digital senilai Rp5.000.000 dan enam bulan kemudian nilainya naik menjadi Rp5.500.000. Dengan demikian:
RoR = (5.5.000.000 – 5.000.000) / 5.000.000 × 100% = 10%
Investasi emas digitalmu bertumbuh 10% selama periode tersebut.
RoR Bruto vs RoR Net
Dalam praktiknya, penting juga membedakan antara RoR bruto dan RoR net, yaitu:
- RoR Bruto adalah hasil perhitungan tanpa memperhitungkan biaya tambahan apa pun, seperti biaya transaksi, pajak, atau biaya administrasi.
- RoR Net adalah hasil setelah dikurangi semua biaya tersebut, sehingga mencerminkan keuntungan bersih yang benar-benar kamu terima.
Contoh:
Kamu beli kripto seharga Rp300.000.000 dan menjualnya di harga Rp360.000.000, tetapi kamu membayar biaya transaksi Rp6.000.000. Dengan demikian:
RoR Bruto = (360 – 300) / 300 × 100% = 20%
RoR Net = (360 – 300 – 6) / 300 × 100% = 18%
RoR Net menunjukkan bahwa keuntungan bersih kamu setelah biaya hanya 18%, bukan 20%.
Jenis-jenis Rate of Return
Dalam dunia investasi, Rate of Return (RoR) tidak hanya dihitung dengan satu cara. Tergantung konteks dan tujuan analisis, ada beberapa jenis RoR yang umum digunakan.
Masing-masing memberikan sudut pandang berbeda terhadap performa suatu investasi. Berikut adalah jenis-jenis utamanya, antara lain:
1. Nominal Rate of Return
Ini adalah bentuk paling dasar dari RoR, yang menunjukkan keuntungan atau kerugian tanpa memperhitungkan inflasi.
Dengan kata lain, nominal RoR hanya menghitung selisih nilai investasi secara langsung dalam bentuk persentase. Meski sederhana, nominal RoR bisa menyesatkan karena tidak mencerminkan daya beli riil.
2. Real Rate of Return
Berbeda dari nominal, real RoR sudah disesuaikan dengan inflasi. Ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang pertumbuhan nilai investasi dalam hal daya beli.
Jika inflasi tinggi maka nominal return yang tampak besar bisa jadi sebenarnya kecil atau bahkan negatif secara riil.
3. Annualized Rate of Return
Digunakan untuk investasi jangka panjang, annualized RoR menghitung rata-rata pertumbuhan investasi per tahun.
Ini sangat membantu untuk membandingkan dua aset yang memiliki durasi investasi berbeda karena hasilnya menunjukkan performa tahunan yang konsisten.
4. Cumulative Rate of Return
Cumulative RoR adalah total pertumbuhan investasi dari awal sampai akhir, tanpa mempertimbangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Cocok untuk melihat gambaran umum keuntungan keseluruhan, tapi kurang akurat jika ingin mengetahui performa tahunan atau risiko waktu.
Contoh Perbandingan:
Misalnya kamu berinvestasi di Saham A dan menghasilkan keuntungan total sebesar 50% dalam waktu 5 tahun. Sekilas terlihat menggiurkan. Namun, jika dihitung menggunakan annualized RoR maka hasilnya sekitar 8,4% per tahun.
Angka ini tentu memberikan perspektif berbeda bahwa meski total return besar, pertumbuhan tahunannya ternyata tidak setinggi yang dibayangkan.
Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Kupas Tuntas, Ini Perbedaan ROIC Vs ROI & Cara Menggunakannya
Fungsi Rate of Return untuk Investor
Rate of Return (RoR) bukan sekadar angka persentase, tapi merupakan alat penting yang membantu investor dalam berbagai aspek pengambilan keputusan. Berikut beberapa fungsi utamanya dalam dunia investasi, di antaranya:
1. Mengevaluasi Performa Aset
RoR membantu investor melihat seberapa baik sebuah aset berkembang dari waktu ke waktu.
Dengan menghitung RoR, kamu bisa mengetahui apakah suatu investasi benar-benar menghasilkan keuntungan atau justru merugi, serta seberapa besar dampaknya terhadap portofolio secara keseluruhan.
2. Membandingkan Berbagai Instrumen Investasi
RoR sangat berguna saat kamu ingin membandingkan return dari berbagai jenis aset. Misalnya, kamu bisa melihat apakah investasi di Bitcoin lebih menguntungkan dibanding Surat Berharga Negara (SBN) atau properti.
Karena RoR dinyatakan dalam bentuk persentase, perbandingannya jadi lebih objektif dan mudah dipahami.
3. Membantu Pengambilan Keputusan Investasi
Dengan memahami RoR, investor bisa memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan dan profil risikonya. Jika targetmu adalah pertumbuhan jangka panjang maka kamu mungkin lebih memilih aset dengan RoR tahunan stabil.
Sebaliknya, kalau kamu mencari pertumbuhan cepat, RoR tinggi dalam waktu pendek bisa menjadi pertimbangan, dengan catatan bahwa risikonya harus sebanding.
4. Mengukur Risiko Relatif
Perlu dipahami bahwa imbal hasil yang besar tidak selalu menandakan bahwa investasi tersebut merupakan pilihan terbaik. RoR juga membantu mengidentifikasi risiko yang tersembunyi.
Misalnya, ada dua aset yang sama-sama menawarkan RoR 20%, tetapi kalau yang satu punya volatilitas ekstrim, maka risikonya jauh lebih tinggi.
Di sinilah peran RoR dalam memberi gambaran soal keseimbangan antara potensi keuntungan dan tingkat risiko.
Rate of Return di Dunia Kripto
Dalam dunia kripto yang sangat volatil dan bergerak cepat, Rate of Return (RoR) menjadi salah satu indikator paling penting, baik bagi trader aktif maupun para HODLer jangka panjang.
RoR membantu keduanya untuk memahami sejauh mana performa aset kripto mereka, serta menjadi acuan untuk membuat keputusan yang lebih rasional.
Bagi trader, RoR jangka pendek, baik harian maupun mingguan, digunakan untuk mengukur profit atau loss dari posisi trading yang cepat.
Karena pasar kripto bisa mengalami pergerakan harga yang ekstrem hanya dalam hitungan jam, mengetahui RoR secara berkala membantu trader menilai efektivitas strategi mereka dalam waktu singkat.
Sementara itu, bagi HODLer, RoR jangka panjang (seperti 1–2 tahun) lebih relevan. Ini digunakan untuk menilai sejauh mana aset yang disimpan menunjukkan pertumbuhan, meskipun di tengah naik-turunnya pasar.
RoR menjadi cermin dari ketahanan dan potensi pertumbuhan aset dalam jangka panjang, terutama di tengah fluktuasi pasar kripto yang tidak menentu.
Lebih dari itu, RoR juga bisa dikombinasikan dengan analisis teknikal untuk memperkuat keputusan entry dan exit.
Misalnya, ketika harga menunjukkan sinyal teknikal bullish dan RoR dalam periode sebelumnya juga menunjukkan tren positif, ini bisa menjadi sinyal bahwa waktu masuk ke pasar cukup ideal.
Sebaliknya, jika RoR mulai menurun dan indikator teknikal memberi sinyal overbought maka bisa jadi saatnya untuk keluar dari posisi.
Dalam dunia DeFi (Decentralized Finance) dan staking crypto ataupun Earn, RoR berperan sebagai dasar perhitungan yield atau imbal hasil.
Platform DeFi sering menampilkan APY (Annual Percentage Yield), yang sebenarnya adalah bentuk pengembangan dari RoR tahunan.
Dengan memahami cara kerja RoR, investor bisa lebih kritis dalam mengevaluasi apakah yield yang dijanjikan realistis, serta bagaimana potensi risikonya.
Kesimpulan
Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang Rate of Return: Cara Hitung Cuan dari Investasimu yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy.
Sebagai kesimpulan, Rate of Return (RoR) adalah fondasi utama dalam mengukur untung atau rugi dari investasi apa pun.
Entah kamu aktif trading kripto, menyimpan properti, atau mengoleksi NFT, RoR membantu kamu menilai seberapa besar hasil yang sebenarnya kamu peroleh.
Lebih dari sekadar angka, RoR memberikan gambaran objektif yang bisa jadi dasar pengambilan keputusan. Yang terpenting, kamu tidak lagi investasi hanya bermodal feeling atau perasaan, tetapi berdasarkan data yang jelas dan terukur.
Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa itu Rate of Return (RoR)?
RoR adalah persentase keuntungan atau kerugian dari investasi dalam periode tertentu.
- Bagaimana cara menghitung RoR?
RoR = (Nilai Akhir – Nilai Awal) ÷ Nilai Awal × 100%. Bisa diaplikasikan di semua instrumen investasi.
- Apakah RoR cocok untuk analisis kripto?
Sangat cocok! RoR bantu trader menilai performa aset kripto dari waktu ke waktu.
- Apa beda RoR dan IRR?
RoR menghitung hasil total, IRR mempertimbangkan waktu dan arus kas. IRR lebih kompleks dan digunakan untuk proyek panjang.
- Apa kelemahan dari RoR?
RoR tidak memperhitungkan waktu atau inflasi secara langsung, sehingga kadang perlu dilengkapi data tambahan.
Author: Boy