Di tengah kemajuan teknologi blockchain yang semakin kompleks, kebutuhan akan sistem keamanan yang kuat dan tahan terhadap serangan menjadi sangat penting. Salah satu elemen mendasar dalam infrastruktur keamanan digital adalah algoritma hash.
Di sinilah SHA-3 hadir sebagai generasi terbaru dari keluarga algoritma Secure Hash Algorithm. Artikel ini akan mengulas secara lengkap apa itu SHA-3, bagaimana perbedaannya dengan SHA-2, serta peran vitalnya dalam menjaga integritas dan keamanan sistem blockchain modern.
Apa Itu SHA-3?
SHA-3 (Secure Hash Algorithm 3) adalah algoritma hash kriptografi yang dirilis oleh National Institute of Standards and Technology (NIST) pada tahun 2015.
Berbeda dari pendahulunya (SHA-1 dan SHA-2), SHA-3 tidak berbasis pada struktur Merkle–Damgård, melainkan menggunakan struktur baru yang disebut Keccak, yang memungkinkan pendekatan desain yang lebih tahan terhadap serangan.
Fungsi utama SHA-3, seperti algoritma hash lainnya, adalah:
- Menghasilkan output hash tetap dari input data.
- Menjamin integritas data.
- Tidak memungkinkan dua input menghasilkan hash yang sama (collision-resistant).
SHA-3 mendukung berbagai panjang output: SHA3-224, SHA3-256, SHA3-384, dan SHA3-512, menjadikannya fleksibel untuk berbagai kebutuhan.
Baca juga artikel terkait: Rahasia Teknologi Blockchain: Peran SHA 256 dalam Keamanan
Perbedaan SHA-3 dan SHA-2
Meski sama-sama masuk dalam keluarga Secure Hash Algorithm, terdapat perbedaan mendasar antara SHA-3 dan SHA-2:
Aspek | SHA-2 | SHA-3 |
Tahun Rilis | 2001 | 2015 |
Struktur Internal | Merkle-Damgård | Keccak (sponge construction) |
Keamanan terhadap collision | Sangat kuat, tapi tidak sepenuhnya tahan | Lebih tahan terhadap collision |
Fleksibilitas | Kurang fleksibel | Mendukung output variatif |
Kompatibilitas | Banyak digunakan di sistem lama | Lebih baru, adopsi bertahap |
Dengan pendekatan desain baru, SHA-3 dianggap sebagai lapisan tambahan keamanan jika suatu saat ditemukan celah pada SHA-2. Penting dicatat bahwa SHA-3 bukan pengganti SHA-2, melainkan pelengkap.
Peran SHA-3 dalam Keamanan Blockchain
Dalam konteks blockchain, fungsi hash sangatlah fundamental. Algoritma hash digunakan dalam:
- Pembuatan alamat wallet.
- Struktur Merkle Tree.
- Verifikasi transaksi.
- Proof-of-Work dan berbagai sistem konsensus.
Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Keccak Crypto: Teknologi di Balik Alamat Wallet Kamu
Mengapa SHA-3 Penting?
- Ketahanan terhadap serangan kriptografi: Dengan struktur Keccak, SHA-3 lebih tangguh terhadap collision dan preimage attacks.
- Fleksibilitas untuk berbagai protokol: Dapat disesuaikan untuk sistem yang membutuhkan output hash yang unik.
- Cadangan bila SHA-2 diserang: SHA-3 disiapkan sebagai opsi masa depan jika SHA-2 terbukti rentan.
Beberapa proyek blockchain mulai mengadopsi SHA-3 sebagai bagian dari protokol mereka, terutama untuk fitur keamanan tambahan atau fungsi hashing yang lebih ringan namun kuat.
Kesimpulan
SHA-3 hadir bukan karena SHA-2 gagal, tetapi sebagai bentuk antisipasi terhadap kebutuhan kriptografi masa depan. Dengan desain Keccak yang inovatif dan ketahanan yang lebih tinggi terhadap jenis serangan baru, SHA-3 membawa tingkat perlindungan baru bagi sistem blockchain.
Di tengah meningkatnya kompleksitas jaringan desentralisasi, adopsi algoritma hash yang kuat seperti SHA-3 akan menjadi salah satu pilar penting untuk menjaga keamanan dan kepercayaan dalam sistem digital global.
Itulah informasi menarik tentang SHA-3: Algoritma Hash Baru yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apakah SHA-3 lebih aman dari SHA-2?
Secara desain, SHA-3 lebih tahan terhadap jenis serangan tertentu. Namun, SHA-2 masih dianggap aman hingga hari ini. - Apakah SHA-3 akan menggantikan SHA-2?
Tidak secara langsung. SHA-3 dirancang sebagai pelengkap, bukan pengganti langsung. - Apakah blockchain seperti Bitcoin menggunakan SHA-3?
Bitcoin masih menggunakan SHA-256 (varian dari SHA-2). Namun beberapa proyek baru mulai mengimplementasikan SHA-3. - Apa keunggulan struktur Keccak?
Keccak menggunakan sponge construction yang memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dan daya tahan terhadap collision dan preimage attack. - Apakah SHA-3 hanya digunakan di blockchain?
Tidak. SHA-3 juga digunakan di berbagai sistem keamanan digital lain, termasuk sertifikat digital dan autentikasi data.
Author: RZ