Pensiun Gak Harus Tradisional, Ada Crypto IRA!
Banyak orang masih mengira akun pensiun itu cuma buat beli reksa dana atau obligasi. Tapi di 2025, pilihan investasi makin beragam termasuk buat kamu yang ingin simpan Bitcoin, Ethereum, atau altcoin sebagai aset jangka panjang lewat Crypto IRA.
Sistem pensiun tradisional memang sudah terbukti stabil, tapi teknologi blockchain dan cryptocurrency telah membuka peluang baru yang sangat menarik. Artikel ini bakal bantu kamu pahami semuanya: mulai dari jenis akun yang tersedia, platform terbaik yang dipakai investor, cara kerjanya dalam perpajakan, hingga seberapa aman menyimpan aset kripto untuk masa pensiun.
Apa Itu Crypto IRA dan Kenapa Jadi Tren di 2025?
Sebelum kamu buru-buru buka akun, penting buat tahu dulu konsep dasarnya. Crypto IRA bukan sekadar beli kripto lalu disimpan begitu saja. Ini adalah akun pensiun legal di Amerika Serikat yang memiliki perlakuan pajak khusus, namun diisi dengan aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan altcoin lainnya.
Crypto IRA merupakan evolusi dari Individual Retirement Account (IRA) tradisional yang sudah ada sejak 1974. Bedanya, alih-alih hanya bisa berinvestasi di saham, obligasi, atau reksa dana, kamu bisa diversifikasi portofolio pensiun dengan cryptocurrency. Sistem ini bekerja dalam kerangka Self-Directed IRA (SDIRA) yang memberikan fleksibilitas lebih besar dalam memilih aset investasi.
Perbedaan utama Crypto IRA dengan akun exchange biasa adalah status legalnya. Ketika kamu beli Bitcoin di Coinbase atau Binance, setiap transaksi jual-beli berpotensi kena pajak capital gains. Tapi dalam Crypto IRA, selama dana tidak ditarik sebelum masa pensiun, kamu bisa trading berkali-kali tanpa terkena pajak capital gain seperti dalam akun exchange biasa.
Tren ini makin populer di 2025 karena beberapa faktor. Pertama, generasi milenial dan Gen Z yang tumbuh dengan teknologi digital mulai serius memikirkan pensiun. Kedua, performa cryptocurrency dalam jangka panjang telah menarik perhatian investor institusional. Ketiga, regulasi makin jelas setelah berbagai kebijakan crypto-friendly dari pemerintah AS.
Sekarang setelah kamu paham definisinya, mari kita lihat pilihan jenis Crypto IRA yang tersedia dan apa perbedaannya.
Jenis-jenis Crypto IRA: Tradisional, Roth, dan SEP/SDIRA
Sama seperti IRA biasa, akun Crypto IRA juga punya beberapa jenis yang masing-masing memiliki karakteristik unik. Pilihan yang tepat tergantung pada situasi keuangan, usia, dan strategi pajak kamu.
Traditional Crypto IRA menawarkan keuntungan pajak di depan. Kontribusi yang kamu setorkan bisa jadi tax-deductible, artinya mengurangi penghasilan kena pajak tahun ini. Namun, ketika kamu menarik dana di masa pensiun, seluruh jumlah akan dikenakan pajak sebagai income biasa. Strategi ini cocok untuk kamu yang saat ini berada di tax bracket tinggi tapi berharap tax rate lebih rendah saat pensiun.
Roth Crypto IRA bekerja kebalikannya. Kamu menyetor uang setelah dipotong pajak (post-tax), tapi semua pertumbuhan investasi dan penarikan di masa pensiun bebas pajak sepenuhnya. Ini ideal untuk investor muda yang yakin cryptocurrency akan mengalami pertumbuhan eksponensial dalam 20-30 tahun ke depan. Bayangkan jika Bitcoin yang kamu beli hari ini senilai $50,000 menjadi $500,000 saat pensiun—semua keuntungan itu bebas pajak.
SEP-IRA (Simplified Employee Pension) cocok untuk freelancer, pemilik bisnis kecil, atau mereka yang punya penghasilan self-employment. Limit kontribusi SEP-IRA jauh lebih tinggi dibanding Traditional atau Roth—hingga 25% dari penghasilan atau $70,000 (mana yang lebih kecil) untuk tahun 2025. Ini memberikan ruang lebih besar untuk alokasi crypto dalam portfolio pensiun.
SIMPLE IRA dirancang untuk perusahaan kecil dengan 100 karyawan atau kurang. Meskipun limit kontribusinya lebih rendah dari SEP-IRA, sistem ini memungkinkan kontribusi matching dari employer, yang bisa meningkatkan daya investasi untuk crypto.
Untuk menentukan mana yang paling cocok, pertimbangkan beberapa faktor. Jika kamu masih muda (di bawah 35 tahun) dan yakin dengan potensi crypto jangka panjang, Roth IRA biasanya lebih menguntungkan. Sebaliknya, jika kamu sudah mapan dengan tax bracket tinggi, Traditional IRA bisa memberikan penghematan pajak immediate.
Setelah kamu tahu jenisnya, langkah berikutnya adalah memilih platform yang terpercaya dan banyak digunakan investor di 2025.
Platform Crypto IRA Terbaik 2025: iTrustCapital, Alto, Bitcoin IRA
Gak semua platform IRA bisa dipakai buat kripto. Bahkan dari sekian banyak pilihan, cuma beberapa yang punya reputasi bagus, track record solid, dan menawarkan aset yang lengkap dengan sistem keamanan yang mumpuni.
iTrustCapital merupakan pemimpin pasar dengan lebih dari 75 aset digital yang didukung. Platform ini menawarkan trading 24/7 real-time dengan settlement time hanya 5 menit. Struktur biayanya sangat kompetitif: cuma 1% transaction fee tanpa biaya pembukaan akun atau monthly management fee, kecuali biaya bulanan $29.95. Minimum deposit $1,000 membuatnya accessible untuk investor retail. Selain crypto, iTrustCapital juga mendukung emas dan perak fisik, memberikan opsi diversifikasi yang lebih luas.
Alto CryptoIRA menawarkan keunggulan dalam hal aksesibilitas dengan minimum deposit yang sangat rendah. Alto memungkinkan investasi mulai dari $10 saja, jauh lebih rendah dibanding kompetitor. Platform ini mendukung lebih dari 200 cryptocurrency dan menggunakan infrastruktur Coinbase Prime untuk custody. Meskipun biaya trading 1% sama dengan iTrustCapital, Alto menawarkan pilihan fee structure: $10 per bulan atau $100 per tahun.
Bitcoin IRA adalah pioneer dalam industri ini dan fokus pada keamanan tingkat institusional. Mereka menawarkan asuransi hingga $100-250 juta melalui partnership dengan BitGo. Platform ini juga mendukung staking crypto untuk beberapa cryptocurrency seperti Ethereum, Cardano, dan Solana, memungkinkan passive income dalam IRA. Namun, minimum deposit lebih tinggi ($2,000) dan struktur biaya sedikit lebih kompleks.
Ketika membandingkan ketiga platform, pertimbangkan beberapa aspek. Dari segi biaya, iTrustCapital dan Alto relatif setara dengan 1% trading fee, sementara Bitcoin IRA cenderung lebih mahal tapi menawarkan fitur premium. Untuk pemula dengan budget terbatas, Alto jadi pilihan menarik dengan minimum deposit $10. Namun, untuk investor serius yang mengutamakan user experience dan track record, iTrustCapital masih jadi favorit.
Selain ketiga nama besar ini, ada juga platform lain seperti Equity Trust, Horizon Trust, dan IRA Financial yang menawarkan Self-Directed IRA dengan opsi crypto. Namun, mereka umumnya lebih kompleks dan memerlukan setup yang lebih rumit.
Cara Daftar Crypto IRA: Cepat & Legal
Untuk membuka akun Crypto IRA, kamu cukup pilih platform yang terpercaya seperti iTrustCapital atau Alto, lalu isi formulir online, pilih jenis IRA (Roth atau Traditional), dan sambungkan akun bank untuk pendanaan. Proses verifikasi biasanya butuh KTP/SSN (untuk Warga AS), dan setelah itu kamu bisa langsung mulai investasi. Platform akan otomatis menyimpan aset kamu via custodian terdaftar dan mematuhi aturan IRS.
Nah, kalau platformnya udah kamu dapet, sekarang yuk kita bedah bagian yang sering bikin investor penasaran—gimana sih pajak Crypto IRA itu sebenarnya, dan apa bedanya dengan trading kripto di luar akun pensiun?
Aturan Pajak Crypto IRA: Bebas, Tunda, atau Kena?
Salah satu alasan utama investor tertarik dengan Crypto IRA adalah manfaat pajak yang signifikan. Namun, kamu harus memahami dengan benar bagaimana sistem ini bekerja, karena perlakuannya berbeda-beda tergantung jenis IRA dan timing penarikan dana.
Traditional Crypto IRA menerapkan sistem pajak tertunda (tax-deferred). Kontribusi yang kamu setor bisa mengurangi taxable income tahun ini, memberikan penghematan pajak immediate. Namun, ketika menarik dana di masa pensiun, seluruh jumlah—termasuk kontribusi awal dan capital gains—akan dikenakan pajak sebagai ordinary income. Ini berbeda dengan crypto trading biasa yang kena capital gains tax dengan rate lebih rendah.
Roth Crypto IRA menawarkan struktur pajak yang berbeda. Kamu menyetor uang setelah dipotong pajak, tapi semua pertumbuhan investasi dan penarikan (setelah usia 59½ dan akun sudah berusia 5 tahun) bebas pajak sepenuhnya. Ini menghilangkan kewajiban membayar capital gains tax dan tracking setiap transaksi, yang bisa sangat menguntungkan jika crypto mengalami pertumbuhan besar.
Salah satu keunggulan besar Crypto IRA adalah perlakuan terhadap staking rewards dan airdrop. Dalam akun biasa, staking reward dari Ethereum atau Cardano langsung kena pajak sebagai income. Tapi dalam IRA, reward ini tidak kena pajak tahunan—pajak baru berlaku saat penarikan (Traditional) atau bebas pajak selamanya (Roth setelah memenuhi syarat).
Untuk tahun 2025, IRS telah mengumumkan aturan pelaporan crypto yang baru berlaku sejak 1 Januari 2025. Centralized exchange wajib mengirimkan Form 1099-DA untuk transaksi crypto, tapi ini tidak berlaku untuk IRA karena transaksi internal IRA tidak perlu dilaporkan secara individual. Kamu cuma perlu melaporkan kontribusi dan penarikan IRA, bukan setiap trading activity.
Limit kontribusi 2025 juga penting dipahami. Untuk Roth IRA, limit kontribusi penuh adalah $7,000 ($8,000 jika berusia 50+) dengan syarat MAGI di bawah $150,000 (single) atau $236,000 (married filing jointly). Traditional IRA tidak ada income limit untuk kontribusi, tapi deductibility bisa berkurang jika kamu punya employer-sponsored retirement plan.
Perhitungan pajak juga berbeda antara crypto trading biasa dan IRA. Di luar IRA, setiap transaksi crypto-to-crypto atau crypto-to-fiat adalah taxable event. Dalam IRA, kamu bisa rebalance portfolio atau profit-taking berkali-kali tanpa konsekuensi pajak langsung. Ini memberikan fleksibilitas trading yang sangat besar.
Namun, ada juga batasan yang perlu diperhatikan. Early withdrawal sebelum usia 59½ umumnya kena penalty 10% plus pajak reguler. Ada beberapa exception seperti first-time home purchase atau medical expenses, tapi aturannya ketat. Required Minimum Distribution (RMD) juga berlaku untuk Traditional IRA mulai usia 73, yang bisa memaksa kamu menjual crypto di timing yang tidak ideal.
Tapi sebelum makin semangat beli kripto untuk masa pensiun, kamu juga wajib tahu satu hal penting: seberapa aman sih Crypto IRA ini dan apakah pernah ada kasus peretasan.
Keamanan Crypto IRA: Apakah Pernah Diretas?
Uang pensiun bukan untuk coba-coba, jadi keamanan menjadi prioritas utama. Kamu perlu tahu bagaimana platform Crypto IRA mengamankan aset dan track record mereka dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang.
Mayoritas platform Crypto IRA menggunakan cold wallet sebagai fondasi keamanan, yang menyimpan aset secara offline agar lebih tahan terhadap serangan siber. iTrustCapital, Alto, dan Bitcoin IRA menyimpan sebagian besar aset di hardware wallet atau offline storage yang tidak terhubung internet. Sistem ini membuat crypto kamu relatif aman dari hacking remote, karena peretas harus akses fisik ke storage device.
Closed-loop trading menjadi layer keamanan tambahan. Berbeda dengan exchange biasa yang memungkinkan withdrawal ke external wallet, Crypto IRA beroperasi dalam sistem tertutup. Kamu tidak bisa withdraw crypto secara langsung semua transaksi harus melalui custodian yang teregulasi. Ini mengurangi risiko user error atau social engineering attack.
Asuransi juga menjadi faktor penting. Bitcoin IRA bermitra dengan BitGo untuk asuransi hingga $100-250 juta, melindungi aset dari berbagai risiko termasuk cyber attack, insider fraud, dan force majeure. iTrustCapital juga mengklaim punya proteksi asuransi, meskipun detailnya tidak sepublik Bitcoin IRA.
Namun, industri ini tidak bebas dari insiden keamanan. Kasus paling notable adalah peretasan IRA Financial Trust pada tahun 2022, di mana peretas berhasil mengakses sistem dan mencuri data customer. Meskipun crypto assets tetap aman karena disimpan terpisah, insiden ini menunjukkan bahwa tidak ada sistem yang 100% secure.
Untuk meminimalkan risiko, kamu perlu menerapkan beberapa praktik keamanan. Pertama, selalu aktifkan two-factor authentication (2FA) menggunakan app authenticator, bukan SMS yang rentan SIM swapping. Kedua, gunakan password yang kuat dan unik untuk akun IRA. Ketiga, jangan pernah share akses akun dengan siapa pun, termasuk keluarga.
Verifikasi komunikasi juga penting. Platform legitimate tidak akan pernah meminta password atau private key melalui email atau telepon. Jika ada email yang mengaku dari platform IRA kamu, selalu verifikasi melalui official website atau customer service resmi.
Monitoring account activity secara rutin juga crucial. Check balance dan transaction history minimal seminggu sekali. Jika ada aktivitas mencurigakan, segera hubungi customer service dan ubah password. Banyak platform juga menyediakan alert notification untuk login atau transaksi besar.
Backup recovery information juga penting. Pastikan kamu punya akses ke backup codes, recovery phrases, atau contact information custodian. Jika HP hilang atau rusak, kamu masih bisa mengakses akun melalui prosedur recovery yang proper.
Kamu mungkin juga penasaran apa ada token “IRA” yang bisa dibeli di exchange? Mari kita bahas supaya gak ketuker dengan akun pensiun yang sesungguhnya.
Token IRA vs Akun Crypto IRA: Jangan Tertukar!
Di platform seperti CoinMarketCap dan CoinGecko, kamu bisa menemukan beberapa token yang menggunakan nama “IRA” atau “DeFi-IRA”. Namun, penting untuk dipahami bahwa token-token ini sama sekali berbeda dengan akun Crypto IRA yang sudah kita bahas.
Diligence IRA dan DeFi-IRA adalah cryptocurrency biasa yang diperdagangkan di decentralized exchange. Mereka mungkin punya konsep atau branding yang terinspirasi retirement planning, tapi tidak memiliki status legal sebagai Individual Retirement Account. Membeli token ini sama seperti membeli altcoin lainnya—kena pajak reguler dan tidak ada proteksi khusus.
Perbedaan fundamental terletak pada fungsi dan legalitas. Token IRA adalah aset digital yang bisa diperdagangkan bebas, sementara akun Crypto IRA adalah struktur legal yang diatur IRS dengan custodian teregulasi. Membeli token IRA di luar akun pensiun tidak memberikan tax benefit apa pun.
Risiko juga berbeda drastis. Token IRA bisa mengalami volatilitas ekstrem, rug pull, atau bahkan menjadi worthless jika project gagal. Sementara Crypto IRA, meskipun aset di dalamnya volatile, memiliki framework legal dan proteksi regulasi yang lebih solid.
Investor pemula sering tertipu karena namanya yang mirip. Mereka mengira membeli token IRA sama dengan investasi pensiun, padahal itu cuma spekulasi biasa. Hindari FOMO hanya karena ada kata “IRA” di nama token selalu lakukan research mendalam tentang tokenomics, team, dan use case sebelum invest.
Jika kamu tertarik dengan exposure terhadap retirement-themed crypto project, lebih baik beli token tersebut melalui akun Crypto IRA yang legitimate. Dengan begitu, kamu tetap dapat manfaat pajak sambil berpartisipasi dalam project yang menarik.
Sekarang kamu makin paham soal dunia Crypto IRA, tapi mungkin bertanya-tanya: apakah ada kemungkinan sistem serupa diterapkan di Indonesia?
Kenapa Indonesia Belum Punya Crypto IRA?
Dengan jutaan investor kripto dan regulasi yang makin maju, pertanyaan logis adalah: mengapa Indonesia belum mengembangkan sistem pensiun crypto seperti di Amerika Serikat?
Alasan utamanya adalah belum adanya payung hukum yang memadai. Sistem pensiun di Indonesia masih berpegang pada DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang instrumen investasinya terbatas pada aset konvensional seperti obligasi, saham, dan reksa dana. Undang-undang yang mengatur DPLK belum mengakomodasi cryptocurrency sebagai aset investasi yang legitimate.
Regulasi crypto yang baru saja matang juga menjadi faktor penghambat. Regulasi kripto di Indonesia mulai berubah sejak 2025, ketika OJK mengambil alih pengawasan dari Bappebti dan fokus pada perlindungan konsumen serta penguatan sistem perdagangan. Belum ada diskusi serius tentang integrasi crypto dengan sistem pensiun formal.
Infrastruktur custodian yang belum memadai juga menjadi tantangan. Crypto IRA memerlukan custodian yang teregulasi dan memiliki track record dalam mengamankan aset digital untuk jangka panjang. Di Indonesia, sebagian besar platform crypto masih fokus pada trading activity ketimbang long-term custody service.
Namun, potensi masa depan tetap terbuka. Beberapa indikator positif mulai terlihat. Pertama, adoption rate crypto di Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia, menunjukkan appetite masyarakat terhadap aset digital. Kedua, pemerintah mulai serius mengembangkan rupiah digital (CBDC) yang bisa menjadi stepping stone untuk integrasi crypto dengan sistem keuangan formal.
Kemungkinan implementasi bisa dimulai dengan DPLK berbasis stablecoin atau token yang di-back oleh aset konvensional. Ini memberikan exposure terhadap teknologi blockchain sambil menjaga stabilitas nilai. Seiring waktu, regulasi bisa diperluas untuk mencakup cryptocurrency mainstream seperti Bitcoin dan Ethereum.
Bank Indonesia dan OJK kemungkinan akan mengadopsi pendekatan gradual, dimulai dengan sandbox regulatory untuk menguji konsep dan mengidentifikasi risiko. Proses ini bisa memakan waktu 3-5 tahun, mengingat kompleksitas regulasi dan kebutuhan untuk melindungi dana pensiun masyarakat.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah edukasi finansial. Crypto IRA memerlukan pemahaman yang cukup mendalam tentang teknologi blockchain, volatilitas crypto, dan tax implication. Sebelum implementasi, perlu ada program edukasi massal untuk memastikan masyarakat bisa mengambil keputusan yang tepat.
Setelah kamu tahu semua sisi dari Crypto IRA, mari kita simpulkan apakah produk ini cocok untuk kamu atau tidak.
Kesimpulan: Siapa yang Cocok Pake Crypto IRA?
Crypto IRA bukan solusi investasi yang cocok untuk semua orang. Namun, untuk investor dengan profil tertentu, sistem ini bisa memberikan value yang sangat signifikan dalam portfolio pensiun jangka panjang.
Investor jangka panjang yang paling cocok menggunakan Crypto IRA. Jika kamu percaya bahwa cryptocurrency akan terus tumbuh dalam 20-30 tahun ke depan dan tidak tertarik dengan day trading, struktur pajak IRA bisa memberikan penghematan yang substantial. Bayangkan compound growth tanpa terganggu capital gains tax setiap rebalancing.
Diversifikasi portofolio juga menjadi pertimbangan penting. Jika kamu sudah punya 401(k) atau IRA tradisional yang didominasi stocks dan bonds, menambahkan crypto exposure bisa meningkatkan risk-adjusted return. Alokasi 5-10% untuk crypto dalam portfolio pensiun bisa memberikan upside yang signifikan tanpa mengorbankan stabilitas keseluruhan.
Usia dan time horizon sangat menentukan kesesuaian produk ini. Investor muda (20-40 tahun) dengan time horizon panjang lebih cocok menggunakan Roth Crypto IRA, karena mereka bisa memanfaatkan tax-free growth untuk periode yang lebih lama. Investor yang mendekati pensiun mungkin lebih cocok dengan traditional IRA atau bahkan menghindari crypto exposure sama sekali.
Toleransi risiko juga crucial. Crypto masih aset yang sangat volatile dan bisa mengalami drawdown 50-80% dalam bear market. Jika kamu tidak nyaman dengan volatilitas ini, atau jika Crypto IRA akan membuat kamu stress dan mengganggu sleep quality, lebih baik stick dengan investasi konvensional.
Dari segi biaya dan kompleksitas, Crypto IRA memerlukan lebih banyak research dan monitoring dibanding target-date fund atau index fund biasa. Kamu perlu memahami teknologi blockchain, mengikuti perkembangan regulasi, dan memilih platform yang tepat. Jika kamu tidak punya waktu atau interest untuk ini, traditional investment mungkin lebih suitable.
Situasi keuangan juga menentukan. Pastikan kamu sudah maxed out employer 401(k) matching dan punya emergency fund yang memadai sebelum mempertimbangkan Crypto IRA. Jangan sacrifice basic financial security untuk chase crypto gains.
Beberapa red flags yang menunjukkan Crypto IRA tidak cocok untuk kamu: jika kamu butuh likuiditas tinggi, tidak percaya dengan long-term viability crypto, atau cenderung panic selling saat market crash. IRA punya restriction yang ketat untuk early withdrawal, jadi pastikan kamu commit untuk jangka panjang.
Sebaliknya, beberapa indikator positif (green flags) yang menunjukkan kamu cocok menggunakan Crypto IRA antara lain: sudah memiliki fondasi keuangan yang kuat, memahami teknologi kripto, nyaman dengan volatilitas harga, dan memiliki keyakinan tinggi terhadap masa depan aset digital. Kalau kamu sudah pernah berinvestasi kripto di luar akun pensiun dan hasilnya memuaskan, maka Crypto IRA bisa menjadi langkah lanjutan yang logis.
Saran praktis: mulailah dengan alokasi kecil—sekitar 5–10% dari total tabungan pensiun—dan tingkatkan secara bertahap seiring dengan meningkatnya pengalaman dan kenyamanan kamu. Pilihlah platform yang terpercaya, memiliki rekam jejak bagus, dan selalu utamakan keamanan daripada kemudahan.
Itulah informasi menarik tentang “Crypto Ira” yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apakah Crypto IRA itu legal?
Ya, Crypto IRA legal di Amerika Serikat dan diawasi oleh IRS (Internal Revenue Service). Sistem ini bekerja dalam kerangka Self-Directed IRA (SDIRA) yang telah diatur sejak 1974, namun diperluas untuk mencakup cryptocurrency sebagai aset investasi yang legitimate.
2. Apakah saya bisa staking ETH dalam IRA?
Beberapa platform seperti Bitcoin IRA dan iTrustCapital sudah mendukung fitur staking Ethereum dan beberapa aset lain di dalam IRA, memungkinkan kamu mendapat reward pasif tanpa kena pajak tahunan. Staking rewards yang diperoleh tidak kena pajak tahunan dan mengikuti perlakuan pajak IRA secara keseluruhan tax-deferred untuk Traditional IRA atau tax-free untuk Roth IRA.
3. Apakah Crypto IRA aman dari hacker?
Mayoritas platform menggunakan cold storage dan sistem custodian tertutup untuk melindungi aset. Namun, tetap ada risiko seperti yang terjadi pada IRA Financial Trust tahun 2022. Pilih platform dengan track record keamanan yang baik, asuransi yang memadai, dan selalu gunakan 2FA untuk proteksi tambahan.
4. Apa beda Roth dan Traditional Crypto IRA?
Roth Crypto IRA menggunakan kontribusi setelah pajak (post-tax) tapi pertumbuhan dan penarikan di masa pensiun bebas pajak sepenuhnya. Traditional Crypto IRA memberikan tax deduction saat kontribusi, tapi penarikan di masa pensiun kena pajak sebagai ordinary income. Pilihan tergantung pada current tax bracket dan ekspektasi pajak di masa depan.
5. Apakah Indonesia punya akun pensiun kripto?
Belum. Indonesia belum memiliki framework legal untuk cryptocurrency dalam sistem pensiun formal. OJK baru mengambil alih regulasi crypto pada 2025 dan fokus pada aspek trading. Namun, potensi pengembangan DPLK berbasis blockchain atau stablecoin bisa menjadi stepping stone untuk future implementation dalam 3-5 tahun ke depan.
6. Apakah bisa beli crypto di Binance atau Coinbase lalu transfer ke IRA?
Tidak bisa. Akun Crypto IRA harus dibuka melalui platform Self-Directed IRA resmi yang bekerja sama dengan custodian teregulasi. Kamu tidak bisa beli crypto di exchange biasa lalu transfer ke akun IRA karena IRS hanya mengakui transaksi dalam kerangka akun pensiun formal.