3 RUU Dibahas di Crypto Week! Nasib Crypto Global Dipertaruhkan
icon search
icon search

Top Performers

3 RUU Dibahas di Crypto Week! Nasib Crypto Global Dipertaruhkan

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

3 RUU Dibahas di Crypto Week! Nasib Crypto Global Dipertaruhkan

3 RUU Dibahas di Crypto Week! Nasib Crypto Global Dipertaruhkan

Daftar Isi

Kongres Amerika Serikat (AS) resmi memulai “Crypto Week” pada Senin, (14/7). Untuk pertama kalinya, House of Representatives mendedikasikan satu pekan penuh untuk membahas tiga rancangan undang-undang besar yang bisa mengubah arah regulasi aset digital.

Investor global menyambut momentum ini dengan antusias, karena membawa harapan akan kepastian hukum yang selama ini ditunggu industri crypto.

 

Bitcoin Naik Tajam, Pasar Menyambut Positif

Menjelang pembahasan tiga RUU tersebut, harga Bitcoin (BTC) melonjak hingga menembus $120 ribu, mencetak rekor tertinggi baru sejak masa bull run 2021. 

Lonjakan ini didorong oleh ekspektasi pasar terhadap regulasi yang lebih jelas dan pro-pertumbuhan. 

Altcoin seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan XRP juga mengalami penguatan signifikan. Kapitalisasi pasar crypto global kini mencapai $3,7 triliun. 

Di sisi lain, aliran dana ke ETF spot Bitcoin terus menguat, menunjukkan peningkatan kepercayaan dari investor institusional dan manajer aset besar.

 

Baca juga berita terbaru: Unstoppable! Bitcoin Tembus ATH Lagi $122 Ribu, Ini Prediksi Selanjutnya

 

GENIUS Act: Regulasi Stablecoin Masuk Jalur Resmi

Rancangan undang-undang pertama yang dibahas dalam Crypto Week adalah GENIUS Act atau Guiding and Establishing National Innovation for United States Stablecoins

Undang-undang ini menciptakan kerangka hukum federal pertama bagi stablecoin seperti USDT dan USDC. 

Jika disahkan, aturan ini akan mewajibkan penerbit stablecoin untuk menyediakan cadangan 100% dalam bentuk dolar AS atau aset likuid berkualitas tinggi, seperti surat utang negara jangka pendek. 

Selain itu, penerbit stablecoin juga diwajibkan melaporkan cadangan mereka secara terbuka setiap bulan untuk menjamin transparansi dan mencegah risiko manipulasi aset digital.

Ruang inovasi terbuka lebar jika aturan ini diberlakukan. Perusahaan raksasa seperti Amazon dan Walmart disebut-sebut tengah mempertimbangkan penerbitan stablecoin mereka sendiri untuk kebutuhan transaksi konsumen. 

Dengan adanya legalitas federal, stablecoin bisa menjadi metode pembayaran umum dalam e-commerce maupun transaksi ritel, sekaligus mempercepat adopsi crypto di kehidupan sehari-hari.

 

CLARITY Act: Kepastian Hukum bagi Token crypto

RUU kedua yang masuk agenda adalah CLARITY Act atau Digital Asset Market Clarity Act of 2025. RUU ini secara khusus bertujuan menjawab kebingungan lama di industri crypto mengenai status hukum aset digital. 

Selama ini, banyak proyek crypto tidak mengetahui apakah token mereka termasuk sekuritas di bawah kewenangan SEC atau komoditas di bawah pengawasan CFTC. 

Ketidakpastian ini memicu banyak gugatan hukum terhadap bursa crypto dan penerbit token, seperti yang dialami Ripple dan Coinbase.

CLARITY Act akan menetapkan kriteria yang jelas. Token yang terdesentralisasi penuh dan digunakan sebagai utilitas akan diklasifikasikan sebagai komoditas dan diawasi CFTC. 

Sementara itu, token yang bersifat investasi dan memberikan hak profit-sharing akan tetap berada di bawah yurisdiksi SEC. 

Menariknya, RUU ini juga memungkinkan perubahan status token seiring waktu. Token yang awalnya terdaftar sebagai sekuritas dapat berubah menjadi komoditas jika proyeknya makin terdesentralisasi. 

Selain itu, terdapat klausul safe harbor yang memungkinkan proyek baru menggalang dana hingga 75 juta dolar tanpa kewajiban pendaftaran SEC, selama memenuhi persyaratan transparansi. 

Ini memberikan ruang bagi startup crypto untuk tumbuh tanpa takut tersandung regulasi sejak awal.

 

Baca selanjutnya: Charles Hoskinson: Bitcoin Bisa Sentuh $250 Ribu, Tinggal Tunggu Dua RUU Ini!

 

Anti-CBDC Act: Larangan Dolar Digital oleh Federal Reserve

Berbeda dengan dua RUU sebelumnya yang mendukung pertumbuhan industri, Anti-CBDC Act justru dirancang untuk membatasi kekuasaan bank sentral. 

RUU ini secara eksplisit melarang Federal Reserve menerbitkan mata uang digital versi ritel atau retail central bank digital currency (CBDC)

Larangan ini juga mencakup penyediaan layanan perbankan langsung kepada masyarakat oleh bank sentral.

Alasan utama di balik RUU ini adalah kekhawatiran akan pengawasan berlebihan oleh pemerintah terhadap aktivitas keuangan warga negara. 

Para pendukung RUU, termasuk Whip Mayoritas DPR Tom Emmer, berargumen bahwa CBDC bisa menjadi alat negara untuk memantau bahkan mengontrol transaksi individu. 

Mereka merujuk pada penggunaan yuan digital di Tiongkok sebagai contoh sistem keuangan yang mengorbankan privasi demi kendali pemerintah. 

RUU ini diposisikan sebagai benteng untuk melindungi kedaulatan finansial individu, mempertahankan peran uang tunai, dan mendukung inovasi digital yang dipimpin oleh sektor swasta, bukan negara.

 

Baca juga berita terpopuler hari ini: 3 Altcoin Ini Jadi Sorotan Trader Selama US Crypto Week 2025

 

Dukungan Politik & Prospek Pengesahan

Ketiga RUU ini mendapatkan dukungan bipartisan yang luas di Kongres AS. GENIUS Act telah lebih dulu disahkan oleh Senat dengan perolehan suara 68 banding 30, menandakan dukungan signifikan bahkan dari sebagian anggota Partai Demokrat yang sebelumnya skeptis terhadap crypto. 

CLARITY Act juga berhasil keluar dari Komite Pertanian dengan suara mayoritas 47–6, menunjukkan minat besar untuk mengakhiri kebingungan regulasi yang selama ini membayangi industri. 

Sementara itu, Anti-CBDC Act sebelumnya sudah lolos di House pada tahun 2024, namun terhenti di Senat. Dengan situasi politik saat ini yang lebih berpihak pada inovasi digital, kans pengesahannya tahun ini dinilai lebih besar.

 

Kesimpulan

Crypto Week 2025 menjadi titik balik penting bagi masa depan crypto, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga di kancah global.

Tiga RUU besar yang sedang dibahas, yaitu GENIUS Act, CLARITY Act, dan Anti-CBDC Act yang akan mewakili arah baru dalam pengaturan aset digital seperti legalitas yang jelas, ruang inovasi yang sehat, serta perlindungan terhadap kebebasan finansial.

Jika seluruh RUU disahkan, maka pasar crypto global akan memasuki fase baru dengan regulasi yang lebih ramah, mendorong partisipasi investor institusi, serta mempercepat adopsi teknologi crypto dalam kehidupan sehari-hari. 

Bagi investor ritel maupun proyek blockchain, Crypto Week bukan sekadar agenda legislatif, tapi momentum bersejarah yang bisa mengubah peta industri crypto dalam jangka panjang.

 

FAQ

  1. Apa itu Crypto Week di Amerika Serikat?
    Crypto Week adalah agenda khusus Kongres AS dari 14 hingga 18 Juli 2025 yang fokus membahas undang-undang crypto. Tujuannya untuk menetapkan regulasi resmi terhadap stablecoin, token crypto, dan CBDC.
  2. Apa dampak GENIUS Act terhadap stablecoin seperti USDT dan USDC?
    GENIUS Act memberikan legalitas federal bagi stablecoin, asalkan didukung cadangan penuh dan transparan. Ini membuka peluang adopsi besar oleh perusahaan besar seperti Amazon atau Walmart.
  3. Bagaimana CLARITY Act memengaruhi bursa dan proyek crypto?
    CLARITY Act menetapkan kapan token dikategorikan sebagai sekuritas atau komoditas. Hal ini memberi kepastian hukum bagi listing token di bursa dan mendorong inovasi proyek baru di AS.
  4. Mengapa banyak pihak menolak CBDC versi ritel?
    CBDC ritel dianggap berisiko membuka ruang pengawasan pemerintah terhadap transaksi individu. Karena itu, Anti-CBDC Act dirancang untuk menjaga privasi finansial dan mendorong solusi digital dari sektor swasta.
  5. Apa dampak Crypto Week terhadap investor di Indonesia?
    Investor Indonesia harus mencermati Crypto Week karena regulasi di AS bisa memengaruhi harga aset global. Kepastian hukum di AS dapat mendorong reli harga, menarik dana institusi, dan berdampak ke likuiditas global.

 

Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.

Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

Follow IG Indodax

 

Author: FFA

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Referensi:

 

Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Regulasi Crypto

Lebih Banyak dari Berita

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.66%
bnb BNB 0.4%
sol Solana 5.37%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.96%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
BIO/IDR
Bio Protoc
1.505
52.48%
KOK/IDR
Kok
3
50%
ZORA/IDR
ZORA
1.304
33.44%
KUNCI/IDR
Kunci Coin
4
33.33%
CBG/IDR
Chainbing
51
30.77%
Nama Harga 24H Chg
GXC/IDR
GXChain
16.002
-53.61%
EFI/IDR
Efinity To
4.109
-40.1%
VBG/IDR
Vibing
6.179
-24%
WNXM/IDR
Wrapped NX
1.208K
-19.17%
ILV/IDR
Illuvium
316.000
-15.05%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Altcoin Tertentu Dipindahkan Whale, Analis Mulai Waspada!

Pergerakan whale kembali menyita perhatian pasar. Dalam 24 jam terakhir,

Hacker Ubah Akun YouTube Jadi Mesin Curi ETH Lewat Video AI
07/08/2025
Hacker Ubah Akun YouTube Jadi Mesin Curi ETH Lewat Video AI

Gelombang penipuan crypto kembali merebak, kali ini menargetkan pengguna YouTube.

07/08/2025
Bitcoin Langka! Pasokan di OTC & Bursa Nyaris Habis

Pasar Bitcoin (BTC) menghadapi krisis pasokan baru. Cadangan BTC di